Anda di halaman 1dari 19

KELOMPOK IV

Aprizal Syahputra Haris Dwi Candra Rizki Ari Kurniawan Satria Verandoni

LOGAM BERAT

Unsur-unsur kimia dengan bobot jenis lebih besar dari 5 gr/cm3, terletak di sudut kanan bawah sistem periodik, mempunyai afinitas yang tinggi terhadap unsur S dan biasanya bernomor atom 22 sampai 92 dari perioda 4 sampai 7

Besi (Fe)

Besi (Fe) adalah logam berwarna putih keperakan dan dapat dibentuk. Fe di dalam susunan unsur berkala termasuk logam golongan VIII B

Besi mempunyai berat atom 55,85 g.mol-1, nomor atom 26, berat jenis 7,86 g.cm-3 dan umumnya mempunyai valensi 2 dan 3.

Keberadaan Besi (Fe)


Besi adalah salah satu elemen kimiawi yang dapat ditemui pada hampir setiap tempat tempat di bumi, pada semua lapisan geologis dan semua badan air. Pada umumnya, besi yang ada di dalam air dapat bersifat terlarut sebagai senyawa garam ferri (Fe3+) atau garam ferro (Fe2+); tersuspensi sebagai butir koloidal (diameter < 1 mm) atau lebih besar seperti, Fe(OH)3; dan tergabung dengan zat organik atau zat padat yang anorganik.

AIR

Keberadaan besi dalam air dapat ditandai dengan air berwarna merah kecoklatandan adanya endapan kuning kecoklatan pada air. Pada dasarnya, besi dalam airdalam bentuk Ferro (Fe2+) atau Ferri (Fe3+), hal ini tergantung pada kondisi pH danoksigenterlarut dalam air. Pada pH netral dan adanya oksigen terlarut yang cukup,maka ion ferro yang terlarut dapat teroksidasi menjadi ion ferri dan selanjutnyamembetuk endapan

TANAH

Fe berada dalam tanah dan batuan sebagai ferioksida (Fe2O3) dan ferihidroksida (Fe(OH)3). Dalam air, besi berbentuk ferobikarbonat (Fe(HCO3)2), ferohidroksida (Fe(OH)2), ferosulfat (FeSO4) dan besi organik kompleks. Air tanah mengandung besi terlarut berbentuk ferro (Fe2+). Jika air tanah dipompakan keluar dan kontak dengan udara (oksigen) maka besi (Fe2+) akan teroksidasi menjadi ferihidroksida (Fe(OH)3). Ferihidroksida dapat mengendap dan berwarna kuning kecoklatan.

TOKSISITAS BESI
Unsur Fe merupakan unsur yang penting dan berguna untuk metabolisme tubuh. Setiap hari tubuh memerlukan unsur besi 7-35 mg/hari yang sebagian diperoleh dari air. Tetapi zat Fe yang melebihi dosis yang diperlukan oleh tubuh dapat menimbulkan masalah kesehatan. Depkes RI menetapkan kadar maksimum unsur besi terdapat dalam air minum adalah 0,3 mg/L.

Mangan (Mn)
Mangan adalah unsur yang termasuk ke dalam golongan VIIB yang berwarna putih keabuan, rapuh, dan termasuk ke dalam logam yang reaktif.

Titik lebur mangan adalah 12440C dan titik didihnya 19620C. Mangan memiliki nomor atom = 25 dan massa atom relatif = 54,938 Mangan adalah golongan logam transisi yang paling banyak ditemukan setelah besi dan titanium.

Keberadaan Mangan (Mn)

Mangan dapat ditemukan dalam bentuk teroksidasi, yaitu dalam bentuk +2 dan+3. Bentuk +2 dapat membentuk banyak jenis senyawa kompleks. Sedangnkan bentuk +3 sering ditemukan dalam bentuk kompleksnya, yaitu K3Mn(Cn)6.

Mn +2

Mn2+ adalah bentuk mangan berupa garam dan memiliki kelarutan yang tinggi dalam air, kecuali bentuk fosfat dan carbonatnya. Umumnya bentuk Mn2+ ditemukan berikatan dengan senyawa lain, misalnya MnF2, MnCl2, MnBr2, dan MnI2. Jika berikatan dengan ion OH- akan membentuk Mn(OH)2, yaitu gelatin berwarna putih. Sering juga ditemukan dalam bentuk MnO dan MnS.

Mn +3
Ion Mn3+ adalah bentuk ion dari mangan (III) yang sangat mudah untuk terhidrolisis larutan asam lemah membentuk ion Mn2+ dan mangan dioksida (MnO2). MnO2 ditemukan secara alami dalam bentuk pyrolusite yang tidak larut dalam air dan larutan asam.

TOKSISITAS MANGAN
Menurut Peraturan Menteri Kesehatan No.416 Tahun 1990 kadar Mangan (Mn) yang diperbolehkan 0,5 mg/lt. Berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan RI No. 492/MENKES/PER/IV/2010 menetapkan kadar logam mangan di dalam air minum maksimum 0.4 mg/L. Dalam jumlah yang kecil (< 0,4 mg/L), Mn dalam air tidak menimbulkan gangguan kesehatan, melainkan bermanfaat dalam menjaga kesehatan otak dan tulang, berperan dalam pertumbuhan rambut dan kuku, serta membantu menghasilkan enzim untuk metabolisme tubuh untuk mengubah karbohidrat dan protein membentuk energi yang akan digunakan.

KASUS TOKSISITAS MANGAN


Laporan mengenai toksisitas mangan secara oral relatif jarang. Toksisitas mangan lebih sering diakibatkan oleh paparan kronis para pekerja pabrik besi dan baja, penambangan bijih mangan, pengelasan, pabrik kimia, baterai sel kering, dan industri bahan bakar minyak. Laporan pertama mengenai toksisitas mangan dibuat oleh Couper pada tahun 1837. Iamenjelaskan keadaan yang mirip dengan kelumpuhan pada pekerja penggilingan pirolusit. Perhatian yang lebih besar terhadap toksisitas mangan tumbuh pada tahun 1930-40an setelah munculnya laporan mengenai kondisi yang sama pada beberapa penambang.

BEIJING. Setidaknya 1.354 anak di Cina keracunan akibat polusi yang berasal dari pabrik peleburan mangan. Menurut berita yang dilansir kantor berita Cina, Xinhua, anak-anak itu diketahui keracunan setelah ratusan di antaranya jatuh sakit. Peristiwa ini terjadi di Provinsi Hunan Ifengah. Di wilayah ini terdapat pabrik peleburan mangan yang berlokasi di Kota Weping. Pabrik yang bernama Wugang ini dibuka pada Mei 2008, dan lokasinya hanya 500 meter dari sekolah dasar, sekolah menengah, serta taman kanak-kanak. Kecurigaan bahwa anak-anak yang tinggal di sekitar pabrik keracunan muncul awal Juli lalu, tepatnya ketika banyak anak tibatiba merasa kedinginan, demam, dan penyakit lainnya.

KESIMPULAN

Besi adalah logam berwarna putih keperakan dan dapat dibentuk. Fe di dalam susunan unsur berkala termasuk logam golongan VIII B. Mangan adalah unsur yang termasuk ke dalam golongan VIIB yang berwarna putih keabuan, rapuh, dan termasuk ke dalam logam yang reaktif. Keberadaan logam mangan dan besi terdapat pada air, tanah, dalam bentuk garamnya atau mineral. Toksisitas logam mangan dan besi ini dapat membahayakan bagi tubuh dan lingkungan.

Anda mungkin juga menyukai