Jenis Factoring berdasarkan jasa pelayanan yang diberikan : Full Service Factoring, memberikan jasa secara menyeluruh baik jasa pembiayaan maupun non pembiayaan Invoice Discounting, memberikan jasa pembiayaan saja Bulk Factoring, memberikan jasa pembiayaan dan pemberitahuan kepada cutomer pada saat jatuh tempo piutang Maturity Factoring, memberi jasa proteksi risiko piutang, adminsitrasi penjualan secara menyeluruh dan penagihan tanpa melakukan pembiayaan atau pemberian uang muka
SUPPLIER (Klien)
3. Pemberitahuan
CUSTOMER
(pelanggan)
5. Penagihan 4. Pembayaran (80%)
2. Kontrak
6. Pelunasan
Disclosed Factoring penyerahan piutang oleh Klien kepada Factor dengan sepengetahuan (notifikasi/ pemberitahuan) kepada pihak Customer. Sehingga hak penagihan Piutang dapat beralih kepada Factor.
.Undisclosed Factoring
SUPPLIER (Klien)
P 4. em
CUSTOMER (Debitur)
Undisclosed Factoring penyerahan piutang oleh Klien kepada Factor tanpa sepengetahuan (notifikasi/ pemberitahuan) kepada Customer. Dalam hal ini hak penagihan piutang tidak dapat dialihkan kepada Factor
) n ra 0% ya (8 ba a uk em m P di 6. n ra ya ur ba kt Fa
y op C 3.
Penanggungan Risiko :
With Recourse Factoring pihak klien menanggung risiko atas piutang yang tidak tertagih. Without Recourse Factoring pihak Factoring menanggung risiko atas piutang yang tidak tertagih, baik sebagian atau seluruhnya sesuai perjanjian.
Factoring International
Anjak piutang ini sering disebut export factoring, yaitu kegiatan anjak piutang untuk transaksi ekspor-impor barang yang melibatkan dua perusahaan factoring di masing-masing negara, sehingga seluruhnya melibatkan empat fihak yaitu eksportir, importir, export factor dan impor factor.
JEPANG IMPORTIR
EXPORT FACTOR
IMPORT FACTOR
MODAL VENTURA
(VENTURE CAPITAL)
Pengertian : Modal Ventura adalah badan usaha yang melakukan usaha pembiayaan dalam bentuk penyertaan modal kedalam suatu perusahaan yang menerima bantuan pembiayaan untuk jangka waktu tertentu (Keppres No. 61 Tahun 1988) Konsep Modal Ventura :
Tingginya expected return yang diharapkan oleh pemodal, karena besarnya risiko dalam bisnis Modal Ventura. Modal Ventura lebih cenderung membiayai usaha yang menjanjikan keuntungan yang lebih besar, misalnya usaha usaha baru dibidang pengembangan teknologi.
Modal Ventura bersedia membiayai gagasan/inovasi yg akan dapat dikembangkan menjadi suatu realita usaha yang memberikan keuntungan berlipat Pembiayaan dalam bentuk penyertaan modal saham (equity financing) dengan jangka waktu tertentu. Dalam perkembangannya penyertaan tsb. diatas dapat dimodifikasi menjadi semi equity financing.
2. Two Tier Approach Membentuk Modal Ventura kemudian pengelolaannya diserahkan kepada perusahaan manajemen investasi yang memang memiliki keakhlian dibidang Modal Ventura. Pendekatan ini memungkinkan sebuah PPU menerima bantuan pembiayaan dan bantuan manajemen dari 2 PMV yang berbeda Di Indonesia mekanisme dengan konsep pemisahan antara ventura capital fund dengan management venture capital company tidak diatur dalam perundangan
Karakteristik PMV
Pembiayan PMV merupakan equity (Quasi Equity Financing) dimana pembiayaan yang diberikan dalam bentuk penyertaan modal Instrumen pembiayaan dapat menggunakan obligasi konversi (convertible bond) Bentuk pembiayaan ini disebut semi equity financing
2. Two Tier Approach Membentuk Modal Ventura kemudian pengelolaannya diserahkan kepada perusahaan manajemen investasi yang memang memiliki keakhlian dibidang Modal Ventura. Pendekatan ini memungkinkan sebuah PPU menerima bantuan pembiayaan dan bantuan manajemen dari 2 PMV yang berbeda Di Indonesia mekanisme dengan konsep pemisahan antara ventura capital fund dengan management venture capital company tidak diatur dalam perundangan
Karakteristik PMV
Pembiayan PMV merupakan equity (Quasi Equity Financing) dimana pembiayaan yang diberikan dalam bentuk penyertaan modal Instrumen pembiayaan dapat menggunakan obligasi konversi (convertible bond) Bentuk pembiayaan ini disebut semi equity financing
Merupakan investasi dengan perspektif jangka panjang dengan mengharapkan capital gain Merupakan pembiayaan yang bersifat risk capital, karena tidak dicover oleh jaminan sebagaimana kredit perbankan. Pembiayaan PMV bersifat aktif (active investment) a.l karena disertai keterlibatan dalam manaje- men perusahaan Penyertan PMV bersifat sementara, yaitu maksimal 10 tahun dan harus menarik diri dengan menjual sahamnya (divestasi) pada PPU Keuntungan berupa capital gain (apresiasi nilai saham) dan deviden Rate of Return yang tinggi, karena bidang usaha yang dibiayai menjajikan keuntungan yang tinggi.
b. Semi Equity Financing Membeli obligasi konversi (conver tible bond) yg. diterbitkan oleh PPU
c. Pembiayaan Bagi Hasil Modifikasi pembiayaan untuk usaha yang belum berbadan hukum, terutama bagi usaha kecil
2. Expansion Stage
Second Round Financing yaitu pembiayaan untuk peningkatan kemam- puan penjualan/pemasaran Third Round Financing yaitu pembiayaan untuk pengembangan produk baru dan memperluas jaringan bisnis Bridge Finance (Mezzanine) yaitu pembiayaan dalam rangka memperbaiki kondisi keuangan guna persiapan go publik Acquisition & Management Buy Out Financing yaitu pembiayaan dalam rangka mengakuisisi perusahaan lain serta pembelian saham perusahaan
3. Turnaround Situations Pembiayaan bagi perusahaan dalam kon- disi sulit dan bahkan kondisi bangkrut
Penawaran umum melalui pasar modal (IPO Menjual kembali kepada Perusahaan Pasangan Usaha (Buy Back) Menjual penyertaan PMV kepada Investor baru Menjual Perusahaan (Private Placement) yaitu PMV bersama PPU menjual seluruh saham kepada perusahaan lain atau individu Melikuidasi PPU (Liquidation)
Lessee
(1)
Supliers
Keterangan : 1. Lessee menghubungi supliers untuk menentukan jenis barang, spec, harga, waktu pengiriman dan jaminan purna jual atas barang yang dilessee 2. Lessee melakukan negoisasi dengan lessor tentang kebutuhan pembiayaan 3. Lessor mengirim letter of offer atau committmen letter kepada lessee
4. Penandatanganan kontrak leasing 5. Pengiriman order beli kepada Suppliers 6.Pengiriman barang dan pengecekan barang oleh lessee sesuai pesanan 7. Penyerahan dokumen oleh suppliers 8. Pembayaran oleh lessor kepada suppliers 9. Pembayaran sewa (leasse payment) secara berkala
2. Captive Lessor
Yaitu apabila supplier mendirikan perusahaan Leasing dengan tujuan meningkatkan penjualan. Jenis ini sering disebut two party Lessor, dimana pihak pertama adalah perusahaan induk dan anak perusahaan leasing, sedang pihak kedua adalah Lessee
3.Lessee Broker (Packager) Berfungsi mempertemukan calon Lessee dengan pihak Lessor serta memberi jasa lainnya yang dibutuhkan dalam suatu transaksi leasing
Syndicate Lease
Pembiayaan dilakukan oleh lebih dari satu Lessor, atas dasar . pertimbangan risiko a.l karena obyek leasing membutuhkan dana dalam jumlah besar
Leverage Lease
Bank/Kreditur Jk. Panjang menyediakan dana terbesar antara 60%80% yang disebut leverage debt dan merupakan without recourse kepada pihak lessor. Dalam hal ini apabila Lessee default, Lessor tidak ikut bertanggung jawab kepada Bank
Vendor Program
Penjualan dilakukan oleh vendor/ dealer kepada konsumen dengan fasilitas leasing. Lessor akan membayar barang kepada vendor/dealer selanjutnya Lessee akan membayar angsuran langsung kepada Lessor atau melalui Dealer
B. Operating Lease
Lessor sebagai pemilik barang menangung risiko ekonomis dan pemeliharaan barang Lessor menanggung biaya pelaksanaan sewa, asuransi, pajak maupun biaya pemeliharaan Lessee membayar sejumlah sewa yang tidak mencakup biaya perolehan barang dan biaya lainnya serta spread (non fullpay out lease)
Lessee membayar sejumlah sewa yang tidak mencakup biaya perolehan barang dan biaya lainnya serta spread (non fullpay out lease) Lessor hanya mengharapkan keun- tungan dari penjualan barang yang disewakan dan hasil sewa lainnya Lessee pada akhir kontrak mengembalikan barang (tidak memiliki hak opsi untuk membeli barang) Lessor dapat membatalkan kontrak secara sepihak (cancelable)
Nilai barang Simpanan Jaminan (security deposit) Nilai sisa (residual value) Jangka waktu Tingkat Bunga
Pembiayaan penuh, dapat sampai 100% (full pay out) Lebih Fleksibel, jumlah sewa dapat disesuaikan dengan pendapatan yang dihasilkan oleh obyek leasing Sumber Dana Alternatif, terlepas dari credit line yang ada dari phak lain Off Balance Sheet, tidak ada keharusan mencatat dalam Neraca Arus Dana, yaitu dengan adanya keluwesan pengaturan pembayaran
Proteksi Inflasi, karena sewa tetap Perlindungan atas kemajuan teknologi, terhindar dari risiko barang yang out of date Sumber pelunasan kewajiban berasal dari modal kerja oleh adanya barang yang di lease Kapitalisasi Biaya, adanya biaya tambahan lain dapat dikapitalisasi Risiko Keuangan, dapat diatas dengan operating lease yang berjangka waktu relatif singkat Kemudahan Penyusunan Anggaran, a.l karena jumlah sewa yang tetap dan pembayaran secara berkala Pembiayaan Proyek Skala Besar, dapat diatasi melalui Leasing Meningkatkan Debt Capacity, perolehan obyek leasing tidak otomatis menaikkan debt to equity ratio