Anda di halaman 1dari 89

KONSTRUKSI ACUAN DAN PERANCAH ( FORMWORK & SHORE )

U. RUSLAN

PRAKTEK KONSTRUKSI ACUAN DAN PERANCAH


( 76 JAM )

PERSYARATAN MATA KULIAH


1.

2.
3. 4. 5. 6. 7. 8. 9.

GAMBAR TEKNIK BAHAN BANGUNAN REKAYASA BETON STRUKTUR BETON STRUKTUR KAYU LABKON 1 (PRAKTEK KAYU) MEKREK 1, 2, 3 MANAJEMEN PROYEK / KONSTRUKSI METODE PELAKSANAAN

UNSUR PENILAIAN
1. NILAI PRAKTEK ( 50 % ) 2. NILAI TUGAS ( 15 % ) 3. NILAI UJIAN / PRESENTASI ( 35 % )

TATA TERTIB
1.

2.
3. 4. 5. 6.

SELAMA PRAKTEK GUNAKAN PAKAIAN KERJA SELAMA PRAKTEK DILARANG MENGGUNAKAN SEPATU SANDAL SELAMA PRAKTEK DILARANG MENINGGALKAN KEGIATAN TANPA IJIN MENINGGALKAN KEGIATAN > 12 JAM / 1 JOB, AKAN DIKOMPENSASI PERGUNAKAN ALAT PENGAMAN YANG TELAH DISEDIAKAN PERGUNAKAN PERALATAN SESUAI FUNGSINYA

MATERI PRAKTEK
1. 2. 3. 4. 5.

TEORI STAKE OUT / PAPAN DUGA / BOWPLANK MEMBUAT CETAKAN PILAR MEMBUAT CETAKAN BALOK DAN LANTAI MEMBUAT CETAKAN DINDING

BETON
SALAH SATU KEUNTUNGAN BETON SEBAGAI BAHAN BANGUNAN ADALAH MUDAH DIBENTUK
UNTUK MEWUJUDKAN BENTUK TERSEBUT, DIPERLUKAN SUATU KONSTRUKSI PEMBANTU YANG DISEBUT KONSTRUKSI ACUAN DAN PERANCAH / BEKISTING / FORMWORK
KAP = KONSTRUKSI ACUAN DAN PERANCAH

DEFINISI KAP
Menurut Ratay, Robert T, (1996): suatu struktur sementara yang klasik di dalam pengertian bahwa dipasang dengan cepat, mampu menahan beban untuk beberapa jam selama beton dituangkan, dan dalam beberapa hari kemudian dibongkar untuk digunakan kembali. Menurut McCormac, Jack C, (2004): cetakan yang ke dalamnya diisikan beton semi-cair. Cetakan ini harus cukup kuat untuk menahan beton dalam ukuran dan bentuk yang diinginkan hingga beton tersebut mengeras. Bekisting merupakan suatu konstruksi yang bersifat sementara dengan tiga fungsi utama, yaitu: (1) untuk memberi bentuk pada konstruksi beton, (2) untuk memperoleh struktur permukaan yang diharapkan, dan (3) untuk memikul beton basah, hingga konstruksi tersebut cukup keras untuk dapat memikul berat sendiri (Wigbout, F 1992).

DEFINISI KAP

(lanjutan)

Menurut Hanna, Awad S (1999) definisi bekisting adalah sebagai suatu struktur sementara dengan tujuan untuk mendukung dan melindungi beton segar sampai dapat mendukung diri sendiri. Sehingga bentuk, ukuran beton, posisi dan letak bangun sesuai dengan yang diinginkan. Menurut Rupasinghe, Rohan dan Nolan, anna (2007): suatu struktur bersifat sementara, digunakan untuk mencetak beton yang dituangkan sesuai dengan dimensi yang diperlukan dan menahannya sampai beton itu mampu mendukung berat sendiri. Menurut Nemati, KM (2007) suatu metode yang melayani untuk mendukung sementara, akses, peningkatan, atau memudahkan pekerjaan konstruksi dari struktur-struktur yang permanen.

DEFINISI KAP

(lanjutan)

Dari beberapa definisi di atas, bahwa bekisting merupakan sarana sebagai komponen cetakan bagi beton segar agar beton mengeras sesuai dengan: (a) dimensi yang diinginkan, (b) bentuk yang diinginkan, dan (c) kualitas yang diinginkan. Kerugian waktu dan biaya akan terjadi jika strukturstruktur sementara ini tidak direncanakan dan tidak dikelola dengan baik (Nemati, KM, 2007).

WAKTU SIKLUS KAP


Jumlah KAP terpasang ditentukan oleh perbandingan antara waktu siklus KAP terhadap waktu yang diperlukan sampai pada pekerjaan pengecoran lantai. Jumlah waktu dalam periode siklus KAP dipengaruhi oleh produktivitas kerja dan sumber daya, kecuali pengerasan beton dan pembongkaran KAP dipengaruhi oleh jenis dan data teknis bangunan, serta kekuatan beton. Evaluasi terhadap kekuatan beton umur muda, untuk: Menentukan waktu siklus pengecoran lantai, Menentukan waktu (umur) pembongkaran KAP, serta Menentukan pula terhadap jumlah KAP.

PENGEMBANGAN KEKUATAN BETON


Hubungan kuat tekan dan modulus elastisitas terhadap umur Beton.
1.10 1.00 Ec f c'

Grafik hubungan kuat tekan dan modulus elastisitas terhadap umur beton

% Terhadap umur 28 hari

0.90 0.80 0.70 0.60 0.50 0.40 0.30 0.20 0.10 0.00 0 2 4 6 8

fc' Ec

10

12

14

16

18

20

22

24

26

28

30

32

Umur Beton (hari)

KASUS 1 (1 TINGKAT)
Analisis faktor keamanan (SF) untuk waktu (umur) pembongkaran sampai 15 hari, adalah:
1.60 1.50
y = 0.0374x + 0.7756

1.40

Faktor keamanan (SF)

R2 = 0.9709

1.30 1.20 1.10 1.00 0.90 0.80 0.70 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 Umur pembongkaran (hari)
1.03 Umur bongkar lantai i - 1 Linear (Umur bongkar lantai i - 1)

KASUS 2
Kasus 2: Faktor keamanan lantai "i - 2"
7 1.20 1.15
y = 0.01x + 0.8145

(lanjutan)

10

11

Waktu siklus (hari) 12 13 14

15

16

17

18

19

Faktor keamanan (SF)

1.10 1.05 1.00 0.95 0.90 0.85 0.80 14 15

R = 0.9869

1.00

Umur bongkar lantai i - 2 Waktu siklus Linear (Umur bongkar lantai i - 2)

16

17

18 19 20 21 22 Umur pembongkaran (hari)

23

24

25

26

KASUS 3
Kasus 3: Faktor keamanan lantai "i - 3
Waktu siklus (hari) 5 1.30 1.25 1.20 1.15 1.10 1.05 1.00 0.95 0.90 0.85 0.80 13 15 6 7 8 9 10 11 12 13 14

(lanjutan)

15

16

Fakto keamanan (SF)

y = 0.0143x + 0.7921 R2 = 0.9621

1.03
Umur bongkar lantai i - 3 Waktu siklus Linear (Umur bongkar lantai i - 3)

17

19

21

23

25

27

29

31

33

35

Umur pembongkaran (hari)

APA DAN BAGAIMANA KAP ITU


UNTUK MENGETAHUI LEBIH JAUH TENTANG KAP. PERHATIKAN CLIPS BERIKUT INI, BAGAIMANA SISTEM KONSTRUKSINYA, BAGAIMANA METODENYA, BERAPA BIAYANYA, SDM APA YANG DIBUTUHKAN.

KUALITAS AKHIR BETON


BAIK BURUKNYA PEKERJAAN KAP DAPAT MEMPENGARUHI MUTU BETON. PEKERJAAN KAP YANG KURANG BAIK DAPAT MENIMBULKAN KERUGIAN : KEHILANGAN AIR SEMEN PERUBAHAN DIMENSI DLL

FUNGSI KONSTRUKSI PEMBANTU


FUNGSI KONSTRUKSI PEMBANTU, MAKA PEKERJAAN KAP HARUS DAPAT :

DENGAN MUDAH DIPASANG MUDAH MEMASANG TULANGAN DAN BENDA LAINNYA MUDAH MENUANGKAN DAN MEMADATKAN ADUKAN BETON MUDAH DIBONGKAR TANPA MENIMBULKAN KERUSAKAN PADA BETONNYA

KEGAGALAN BETON (FORMWORK)


JENIS KEGAGALAN DAMPAK SOLUSI

1.Ukuran tidak sesuai 2.Bergerak

- Tampak - Fungsi Berubah bentuk

Diperbaiki

Diperbaiki

3.Bocor

Keropos

Diganti/grout

SYARAT-SYARAT KAP
1.
2.

3.
4. 5.

6.

KUAT MENAHAN BERAT BETON BASAH, BERAT SENDIRI, BERAT PEKERJA DAN KEJUTAN TELITI DALAM PERENCANAAN SAMBUNGAN HARUS RAPAT MATERIAL MUDAH DIKERJAKAN ELEMEN CETAKAN MUDAH DIRANGKAI EKONOMIS

PENYEBAB RUSAK / AMBRUKNYA KONSTRUKSI ACUAN DAN PERANCAH


1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.

KURANGNYA STABILITAS POSISI MIRING KELEBIHAN BEBAN KURANGNYA KEAHLIAN MATERIAL SUDAH USANG KEJUTAN YANG TIDAK DIPERKIRAKAN PENYOKONG YANG KURANG TEPAT

PEDOMAN PEKERJAAN KAP


1. PERENCANAAN
2. GAMBAR RENCANA 3. BAHAN DAN ALAT 4. PELAKSANAAN 5. PEMBONGKARAN

SISTEM KAP
SISTEM KAP DIBEDAKAN MENJADI 3 : 1. SISTEM KONVENSIONAL/TRADISIONAL 2. SEMI SISTEM 3. SISTEM MODERN

SISTEM TRADISIONAL
BAHAN BIASANYA UNTUK 1 KALI PAKAI DEPRESIASI SANGAT TINGGI TENAGA KERJA BANYAK

SEMI SISTEM

SUDAH DIRANCANG UNTUK LEBIH DARI 1 KALI PENGGUNAAN INVESTASI DAN UPAH TIDAK BESAR

SISTEM MODERN
DIRANCANG UNTUK PENGGUNAAN ULANG BAHAN DAN PERALATAN DIPRODUKSI OLEH PABRIK TERSEDIA BERBAGAI TIPE TENAGA KERJA SEDIKIT BIAYA INVESTASI TINGGI

PROSES PEMILIHAN KAP


Struktur Beton Yang Direncanakan

Jenis Konstruksi Acuan dan Perancah

Konvensional

Setengah Sistem

Sistem Modern

Kekuatan

Kekuatan

Pemilihan Tipe

Biaya

Biaya

Biaya

Waktu

Waktu

Waktu

Konstruksi Acuan dan Perancah Yang dipilih

Pembebanan Struktur

Asumsi Dimensi dan Jaran antara Elemen

Cek Kekuatan

Cek Kekakuan

Geser

Lentur

Lendutan

Tdk

Kuat
Tdk

Kuat

Kuat

Tdk

Ya Ya Ya

Penetapan Dimensi dan Jarak Elemen Acuan dan Perancah

Pelaksanaan

Palaksanaan

Gambar Kerja

Pekerjaan Penunjang

Persiapan Bahan dan Alat

Persiapan Bahan dan Alat

Pemasangan

Pemasangan
Tdk

Pengecekan

Pembongkaran
Ya

Pengecoran

Selesai
Ya

Pembongkaran

Pemindahan
Tdk

Selesai

PERTIMBANGAN PEMILIHAN SISTEM

PERTIMBANGAN JENIS PEKERJAAN PERTIMBANGAN PENGUASAAN TEKNOLOGI DAN KETERSEDIAAN ALAT PERTIMBANGAN EKONOMI

PERTIMBANGAN JENIS PEKERJAAN


Jenis pekerjaan akan sangat menentukan sisten konstruksi acuan dan perancah. Bentuk yang sangat rumit, diperlukan pekerjaan khusus sehingga sistem modern tidak dapat digunakan. Komponen struktur yang digunakan seragam, maka sistem semi modern sangat baik untuk dipilih. Untuk bangunan tinggi, dimana kebanyakan tinggi lantai dan komponen kebanyakan tipikal, sistem yang sangat ideal adalah sistem modern karena dapat digunakan secara berulang-ulang

PERTIMBANGAN PENGUASAAN TEKNOLOGI DAN KETERSEDIAAN ALAT Lokasi proyek dapat mempengaruhi pemilihan sistem konstruksi acuan dan perancah Semakin tinggi teknologi yang dikuasai akan memberikan keleluasaan dalam pemilihan Penguasaan teknologi bahan atau beton akan sangat menentukan pemilihan sistem.

PERTIMBANGAN EKONOMI
Pertimbangan ekonomi adalah merupakan pertimbangan utama yang harus diambil ketika menentukan jenis konstruksi acuan dan perancah. Hal ini disebabkan sebagai fungsi pekerjaan sementara, maka harus dipilih sistem yang paling efisien untuk suatu jenis pekerjaan

- Komponen

acuan dan perancah - Komponen tulangan - Komponen campuran beton

= 25 % - 54 % = 30 % - 50 % = 16 % - 25 %

(LANJUTAN)

PEDOMAN PEKERJAAN KAP


PRINSIP KAP MEMPUNYAI 3 FUNGSI, YAITU : MENENTUKAN BENTUK DARI KONSTRUKSI BETON. BENTUK KONSTRUKSI BETON SEDERHANA, MAKA SISTEM KAP SEDERHANA KAP HARUS DAPAT MENAHAN BEBAN-BEBAN YANG BEKERJA DENGAN AMAN. ARTINYA TIDAK MELAMPAUI TEGANGAN YANG DIIJINKAN KAP HARUS DAPAT DENGAN MUDAH DIPASANG, DILEPAS DAN DIPINDAHKAN

(LANJUTAN)

PEDOMAN PEKERJAAN KAP


PERENCANAAN : 1. MEMPELAJARI BENTUK STRUKTUR BETON. UNTUK MENGETAHUI SISTEM KAP YANG DIPAKAI, DENGAN MEMBANDINGKAN DENGAN PERSEDIAAN BAHAN DAN ALAT YANG ADA. APAKAH PERLU DIBELI ATAU DISEWA. 2. MEMPELAJARI KEKUATAN KONSTRUKSI. UNTUK MENGETAHUI DIMENSI BAHAN DAN TIPE ALAT YANG AKAN DIGUNAKAN. 3. MEMPELAJARI KEBUTUHAN PEKERJA.

RENCANA KERJA
1. KESINAMBUNGAN KELOMPOK KERJA

Jumlah jam-orang akan ditentukan oleh banyaknya pekerjaan dan oleh ketentuan waktu. Besarnya kelompok kerja dibatasi oleh : Minimal 1 orang (umumnya 2 orang) Maksimal berdasarkan pertimbangan (banyak tangan dapat menjadi pekerjaan ringan menjadi berat.

(LANJUTAN)

RENCANA KERJA
2. PEMASANGAN KAP YANG MINIMAL Pemasangan KAP ditentukan oleh cycle time, dimana mencakup rangkaian jangka waktu untuk : Menyetel Memasang tulangan Pengecoran Waktu pengerasan beton Pembongkaran seluruhnya atau sebagian Mengangkut seluruh atau sebagian

(LANJUTAN)

RENCANA KERJA
3. JANGKA WAKTU YANG OPTIMAL Jangka waktu yang optimal adalah jangka waktu pembangunan pada waktu yang bersamaan, yaitu : Kesinambungan kelompok-kelompok kerja adalah optimal. Pemasangan konstruksi acuan dan perancah adalah minimal. Penguasaan alat-alat angkut adalah maksimal

(LANJUTAN)

PEDOMAN PEKERJAAN KAP


GAMBAR RENCANA : 1. SEMUA KAP HARUS DIBUAT GAMBAR KERJA TERMASUK DENGAN DETAILNYA 2. SEMUA GAMBAR KERJA DAN DETAILNYA, BERDASARKAN HASIL-HASIL PERHITUNGAN

(LANJUTAN)

PEDOMAN PEKERJAAN KAP


BAHAN DAN ALAT
BAHAN : 1. KAYU OLAHAN 2. KAYU LAPIS 3. DOLKEN 4. BAJA 5. ALUMINIUM 6. BAHAN PELEPAS CETAKAN

(LANJUTAN)

PEDOMAN PEKERJAAN KAP


KAYU OLAHAN : 1. Sebaiknya kayu yang dipergunakan dengan kadar air 10 20 %. 2. Partikel-partikel yang dikandung kayu tidak reaktif dan tidak merusak beton. 3. Perubahan bentuk kayu akibat temperatur maupun kelembaban udara setempat sekecil mungkin. 4. Kuat dan ekonomis. 5. Mudah dikerjakan dan mudah dipasang alat sambung

BAHAN CETAKAN DARI KAYU


BEBERAPA HAL YANG MENGUNTUNGKAN DARI PENGGUNAAN KAYU ADALAH MUDAH DIKERJAKAN UNTUK BENTUK YANG RUMIT.
PADA PENGGUNAAN ULANG YANG BESAR, HENDAKNYA PERMUKAAN KAYU DILAPISI DENGAN KAYU LAPIS

PERSYARATAN KAYU

Sebaiknya kayu yang dipergunakan dengan kadar air 10 20 %. Partikel-partikel yang dikandung kayu tidak reaktif dan tidak merusak beton. Perbahan bentuk kayu akibat temperatur maupun kelembaban udara setempat sekecil mungkin. Kuat dan ekonomis. Mudah dikerjakan dan mudah dipasang alat sambung.

BAHAN CETAKAN KAYU LAPIS


UNTUK PEKERJAAN YANG BESAR DAN PENGGUNAANNYA BERULANG DIUSAHAKAN JANGAN BANYAK PEMAKUAN, SUPAYA MUDAH DIBONGKAR DAN KEMUNGKINAN KERUSAKAN SANGAT KECIL

TEBAL DAN JUMLAH KAYU LAPIS


Tebal ( mm ) Jumlah Lapisan

6 9 12 15 18 21 24

3 3 5 5 7 7 9 9

UKURAN KAYU LAPIS


Lebar ( mm ) 450 600 900 500 600 1200 1220 1500 1525 Panjang ( mm ) 1800 1800 1800 2000 2400 2400 2440 3000 3050

MOMEN INERSIA KAYU LAPIS


Sejajar Serat
Tebal Panel ( mm ) Jumlah Lapisan Momen Inersia ( I ) mm4/mm Modulus Irisan ( Z ) mm3/mm

Tegak Lurus Serat


Momen Inersia ( I ) mm4/mm Modulus Irisan ( Z ) mm3/mm

6 9 12 15 18 21 24

3 3 5 5 7 7 9 9

15,81 58,57 197,91 226,31 263,44 560,14 532,44 820,65

5,25 13,00 18,22 29,86 40,55 52,56 49,60 68,23

2,72 4,00 31,33 65,83 117,87 241,14 279,62 333,86

1,50 1,50 7,98 13,07 18,22 29,86 32,08 34,84

CARA MEMASANG KAYU LAPIS


Arah pemasangan balok Sejajar serat Lemah
Arah serat

Arah pemasangan balok Tegal lurus serat Kuat

Arah serat

BAHAN DOLKEN
KAYU BULAT BERDIAMETER 5 10 CM DAPAT DIGUNAKAN BERULANG-ULANG PENAMPANG TIDAK MERATA SEPANJANG BATANG SULIT DIPASANG ALAT SAMBUNG

BAHAN BAJA
1. UNTUK PRODUKSI YANG BESAR 2. KEKUATAN SANGAT TINGGI 3. DAPAT DIPEROLEH DALAM BERBAGAI
4. 5. 6. 7.

BENTUK MEMILIKI NILAI SISA BERAT MASSA TINGGI TIDAK TAHAN KARAT MEMERLUKAN PERALATAN PENDUKUNG

BAHAN ALUMINIUM
BERAT LEBIH RINGAN DIBANDINGKAN DENGAN BAJA PEMELIHARAAN LEBIH RINGAN PENGGUNAANNYA SANGAT TERBATAS, KARENA HARGANYA MAHAL KETAHANAN PATAHNYA ANTARA 250 400 N/mm2 KETAHANAN TERHADAP KOROSI HAMPIR SAMA DENGAN ALUMINIUM MURNI

MINYAK BEKISTING

(LANJUTAN)

PEDOMAN PEKERJAAN KAP


PERALATAN : 1. PAKU 2. ALAT PENGIKAT CETAKAN 3. STEEL PROP (STEGER PIPA BAJA) 4. SCAFFOLDING (STEGER SISTEM) 5. HORY BEAM 6. BALOK GIRDER

ALAT PENGIKAT CETAKAN

STEEL PROP
Penyangga konstruksi balok dan lantai yang terdiri dari dua bagian pipa baja, dimana panjangnya dapat distel.
Kerugiaannya tidak dapat digunakan perancah yang pendek dan investasi yang tertanam besar

PEP 20 N 260 Extend Length Independent (m) of system 1.60 30.0 1.70 30.0 1.80 30.0 1.90 28.8 2.00 26.0 2.10 23.6 2.20 21.5 2.30 19.7 2.40 18.1 2.50 16.6 2.60 15.4 DIN 4424 In PERI system 30.0 30.0 30.0 29.0 26.8 24.6 23.2 21.8 20.4 19.1 17.8 To DIN EN 1065 provisional 8/94 Independent In PERI of system system 30.0 30.0 30.0 30.0 30.0 20.0 30.0 30.0 29.8 28.7 27.5 26.3

PEP 20 N 300 Extend Length Independent (m) of system 1.60 1.70 1.80 30.0 1.90 30.0 2.00 30.0 2.10 27.2 2.20 24.8 2.30 22.7 2.40 20.8 2.50 19.2 2.60 17.8 2.70 16.5 2.80 15.3 2.90 14.3 3.00 13.3 DIN 4424 In PERI system To DIN EN 1065 provisional 8/94 Independent In PERI of system system

30.0 30.0 30.0 28.5 25.6 24.0 22.3 20.6 19.5 18.3 17.2 16.2 15.2

20.0

30.0 30.0 30.0 30.0 30.0 29.2 28.3 27.4 26.5 25.7 24.9 23.1 21.3

PEP 20 N 350 Extend Length Independent (m) of system 2.00 30.0 2.10 30.0 2.20 28.9 2.30 26.5 2.40 24.3 2.50 22.4 2.60 20.7 2.70 19.2 2.80 17.9 2.90 16.6 3.00 15.6 3.10 14.6 3.20 13.7 3.30 12.9 3.40 12.1 3.50 11.4 DIN 4424 In PERI system 30.0 30.0 30.0 30.0 29.6 28.0 26.3 24.7 23.1 21.9 20.8 19.6 18.5 17.6 16.6 15.6 To DIN EN 1065 provisional 8/94 Independent In PERI of system system 30.0 30.0 30.0 30.0 30.0 30.0 30.0 30.0 20.0 30.0 29.2 28.4 27.5 26.7 24.7 22.8 20.8

PEP 20 G 410 Extend Length Independent (m) of system 2.00 2.10 2.20 2.30 35.0 2.40 35.0 2.50 35.0 2.60 35.0 2.70 33.7 2.80 31.4 2.90 29.3 3.00 27.3 3.10 25.6 3.20 24.0 3.30 22.6 3.40 21.3 3.50 20.1 3.60 19.0 3.70 18.0 3.80 17.0 3.90 16.2 4.00 15.4 4.10 14.6 DIN 4424 In PERI system To DIN EN 1065 provisional 8/94 Independent In PERI of system system

35.0 35.0 35.0 35.0 35.0 33.3 31.5 29.8 28.2 26.5 24.9 23.8 22.6 21.4 20.2 19.3 18.3 17.3 16.3

20.00

35.0 35.0 35.0 35.0 35.0 35.0 35.0 35.0 35.0 35.00 33.80 32.8 31.8 31.0 29.0 27.0 25.0 22.8 20.6

PEP 30 G 300 Extend Length Independent (m) of system 1.80 35.0 1.90 35.0 2.00 35.0 2.10 35.0 2.20 35.0 2.30 34.0 2.40 31.3 2.50 28.8 2.60 26.6 2.70 24.7 2.80 23.0 2.90 21.4 3.00 20.0 DIN 4424 In PERI system 35.0 35.0 35.0 35.0 35.0 34.8 32.4 30.1 28.6 27.1 25.6 24.2 22.7 To DIN EN 1065 provisional 8/94 Independent In PERI of system system

PEP 30 G 350 Extend Length Independent (m) of system 1.80 1.90 2.00 35.0 2.10 35.0 2.20 35.0 2.30 35.0 2.40 35.0 2.50 33.6 2.60 31.1 2.70 28.8 2.80 26.8 2.90 25.00 3.00 23.30 3.10 21.90 3.20 20.50 3.30 19.3 3.40 18.2 3.50 17.1 DIN 4424 In PERI system To DIN EN 1065 provisional 8/94 Independent In PERI of system system

30.0

35.0

35.0 35.0 35.0 35.0 35.0 35.0 34.8 33.7 32.6 31.10 29.50 28.00 26.40 24.9 23.5 22.0

30.0

35.0 35.0 35.0 35.0 35.0 35.0 35.0 35.0 35.0 35.0 35.0 35.0 35.0 35.0 34.5 33.1

SCAFFOLDING
Scaffolding terdiri dari beberapa bagian yang dirangkai menjadi satu kesatuan dan ketinggiannya dapat sistel sesuai dengan konstruksi yang direncanakan, sedangkan pelaksanaannya ( pemasangannya ) dapat lebih cepat

(LANJUTAN)

SCAFFOLDING
BAGIAN SCAFFOLDING TERDIRI DARI : Main frame Cros brace Base jack Head jack Cros head jack Joint pin Leader frame

SCAFFOLDING

U HEAD JACK DAN BASE JACK

HORY BEAM
Hory beam adalah perancah horizontal yang biasanya digunakan untuk mendukung acuan atau cetakan pelat lantai dimana tumpuan pembebanannya terletak pada balok

BALOK GIRDER
Balok girder adalah balok penyangga yang berbentuk balok I, dimana bentuk profil I ini dimaksudkan agar balok girder menjadi ringan, menghemat bahan dan mempertinggi daya dukung.
Jenis balok girder, yaitu : Peri Girder GT 24. Peri Girder VT 20.

Anda mungkin juga menyukai