Anda di halaman 1dari 14

TUGAS MAKALAH BAHAN BANGUNAN

Kelompok 6: Konstruksi Sipil 1 A Muhammad Fathi Yusuf (121121023) Muh. Ramdhan (121121024) N. Sumarni (121121025) Nobianty Isnaya .T (121121026) Nurul Halimah (121121027) Rizky Subagja . R(121121028)

POLITEKNIK NEGERI BANDUNG 2012

Kata Pengantar
Assalamualaikum wr.wb Puja serta puji kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah meridhoi pembuatan makalah ini sehingga saya dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini. Makalah ini disusun untuk mrmenuhi salah satu tugas mata kuliah Bahan Bangunan. Makalah ini merupakan salah satu program mata kuliah bahan bangunan bagi mahasiswa jurusan Teknik Sipil khususnya pada semester 1. Makalah ini mempunyai tujuan agar mahasiswa jurusan Teknik Sipil dapat memahami dan lebih mengetahui apa saja unsur pembentuk Asbes dan sifat sifat apa yang di milikinya,agar kita mampu menerapkan dan melaksanakan apa yang telah dipelajari di kampus pada praktek kerja nantinya. Berbagai kesulitan dan masalah muncul dalam penyusunan laporan ini. Tanpa bantuan, bimbingan, dan petunjuk dari berbagai pihak sulit kiranya penulis untuk menyelesaikan makalah ini. Tak lupa penulis ucapkan terima kasih kepada pengajar khususnya untuk dosen bahan bangunan atas nasihat yang mana telah memberikan materi, bimbingan serta arahan kepada kami selama pembelajaran berlangsung dan selalu dilaksanakan dengan teratur sehingga laporan ini dapat diselesaikan oleh penulis dengan baik. Akhirnya penulis berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat dan dapat memberikan sumbangan ilmu pengetahuan bagi penulis khususnya dan bagi pembaca pada umumnya. Penulis mengharapkan kritik dan saran demi perbaikan dimasa yang akan datang. Wassalamualaikum wr.wb

Bandung, oktober 2012

Penyusun,

ASBES Asbes adalah istilah pasar untuk bermacam-macam mineral yang dapat dipisah-pisahkan hingga menjadi serabut yang fleksibel. Berdasarkan komposisi mineralnya, asbes dapat digolongkan menjadi dua bagian. Golongan serpentin; yaitu mineral krisotil yang merupakan hidroksida magnesium silikat dengan komposisi Mg6(OH)6(Si4O11) H2O, Golongan amfibol; yaitu mineral krosidolit, antofilit, amosit, aktinolit dan tremolit.

Walaupun sudah jelas mineral asbes terdiri dari silikat-silikat kompleks, tetapi dalam menulis komposisi mineral asbes terdapat perbedaan. Semula dianggap bahwa silikatnya terdiri dari molekul Si11O12. Akan tetapi berdasarkan hasil penyelidikan sinar-X, sebenarnya silikat-silikat itu terdiri dari molekul-molekul Si4O11. Yang banyak digunakan dalam industri adalah asbes jenis krisotil. Perbedaan dalam serat asbes selain karena panjang seratnya berlainan, juga karena sifatnya yang berbeda. Satu jenis serat asbes pada umumnya dapat dimanfaatkan untuk beberapa penggunaan yaitu dari serat yang berukuran panjang hingga yang halus. Pembagian atas dasar dapat atau tidaknya serat asbes dipintal ialah : 1) Serat asbes yang dipintal, digunakan untuk : - Kopling, tirai dan layar, gasket, sarung tangan, kantong-kantong asbes, pelapis ketel uap, pelapis dinding, pakaian pemadam kebakaran, pelapis rem, ban mobil, bahan tekstil asbes, dan lain-lain. - Alat pemadam api, benang asbes, pita, tali, alat penyam-bung pipa uap, alat listrik, alat kimia, gasket keperluan laboratorium, dan pelilit kawat listrik. 2) Serabut yang tidak dapat dipintal terdiri atas: - Semen asbes untuk pelapis tanur dan ketel serta pipanya, dinding, lantai, alat-alat kimia dan listrik - Asbes untuk atap; - Kertas asbes untuk lantai dan atap, penutup pipa isolator-isolator panas dan listrik; - Dinding-dinding asbes untuk rumah dan pabrik, macam-macam isolasi, gasket, ketel, dan tanur; - Macam-macam bahan campuran lain yang menggunakan asbes sangat halus dan kebanyakan asbes sebagai bubur. Asbes amfibol yang biasa digunakan sebagai bahan serat tekstil adalah dari jenis varitas krosidolit. Hal ini berhubungan dengan daya pintalnya yang sesuai dengan kebutuhan industri tekstil. Krisotil dan antagonit termasuk ke dalam golongan asbes serpentin.

Krisotil juga merupakan jenis asbes yang sangat penting dalam industri pertekstilan.

Sifat-sifat Asbes
Berikut adalah beberapa sifat bahan serat asbes:

Kekuatan dan mulur asbes bervariasi, tergantung dari jenis, cara penambangan, dan pengambilan serat batunya. Mulur serat asbes sangat rendah yaitu 13%. Serat asbes hanya sedikit menyerap air. Serat asbes bersifat sangat tahan terhadap panas dan api. Asbes tahan terhadap asam. Penghantar listrik dan panas yang jelek. Tahan terhadap gesekan dan cuaca. Menyerap suara, terutama untuk frekuensi tinggi. Serat asbes digunakan antara lain untuk benang sehingga dapat dibuat jadi kain, untuk bahan pencampur atap, bahan pembungkus, bahan penahan panas dan api dan bahan pelapis rem dan kopling.

Jenis asbes
1. Chrysotile yang warnanya kuning hingga hijau lemah. 2. Anthophyllite yang berwarna putih, abu-abu dan cokelat muda. 3. Amosite yang berwarna abu-abu muda sampai cokelat muda. 4. Actinolite berwarna hijau pucat sampai hijau tua. 5. Tremolite berwarna putih hingga abu-abu. 6. Crocidolite berwarna biru. Diantara 6 itu yang paling berbahaya adalah Crocidolite atau asbes biru. Sementara itu, saat ini yang paling banyak beredar dipasaran adalah asbes jenis Chrysolite.

Pemakaian Asbes
NationalHealthand - dalam debu di bawah 2.5%) 600 partikel/cm3 (kadar asbes dalam debu berkisar antara 2.5-15%)-

berkisar antara 15-50%)

150 partikel/cm3 (kadar asbes dalam debu di atas 50%)Amosit 2.0 f/mlBelgia Januari 980 Krisotil 2.0 f/mlKrosidolit 0.2 f/mlSpanyol Tahun 1982 Semua tipe asbes: 2.0 f/mlIndonesia Amosit 1.0 f/mlKrisotil 1.0 f/mlAsbes bentuk lain: 4.0 f/mlNb : -Tidak ada standar yang ditetapkan untuk krosidolit, namun secara umum diketahui bahwa pemakaian krosidolit dilarang di Indonesia. -Perangkat peraturan Pemerintah mengenai pemakaian asbes belum ada di keluarkan sampai saat ini

1. Pengukuran dimensi a. Pengukuran panjang dan lebar.

Pengukuran panjang dan lebar mempergunakan meteran baja yang dapat mengukur sampai mm b. Pengukuran tinggi dan jarak gelombang

Pengukuran tinggi dan jarak gelombang rnempergunakan mister ingsut yang sesuai c. Pengukuran tebal

Tebal lembaran diukur di puncak dan lembah gerombang dengan menggunakan alat pengukur mister ingsut yang dapat mengukur sampai ketelitian 0,1 mm. Jarak titik tempat pengukuran ke sisi lembaran tidak boleh kurang dari 25 mm. Tebal lembaran adalah harga rata- rata hasil 8 kali pengukuran di empat tempat, empat tempat di puncak dan empat tempat di lembah. d. Kesikuan

Ukur panjang kedua diagonal dengan alat pengukur rol meter sampai ketelitian 1mm. Hitung kesikuan sebagai berikut: Kesikuan = selisih dua diagonal diagonal terpendek x 100%

2. Pengujian lentur Bencla uji dipotong dari lembaran yang lurus dengan panjang minimum 1,20 m. Sedapat

mungkin lernbaran dengan lebar penuh diuji sesudah pemotongan tepi gelombang yang tidak bertumpu, seperti Gambar2. Lebar benda uji sesuai dengan lebar dari pada lembaran setelah dipotong kedua sisinya sepanjang sumbu dari lembah yang paling luar

Sebelum pengujian benda uji harus direndam dahulu selama minimum 24 jam. Benda uji di letakkan pada 2 (dua) buah penumpu melintang yang kaku, rata sejajar, lebarnya 5 (lima) cm dan jarak sisi terdekat kedua penumpu 1,10 m. Benda uji dibebani pada tengah- tengah jarak tumpua dengan mepergunakan batang kaku, lebar 23 cm, yang diletakkan sejajar dengan penumpu dan dapat bergerak gerak sehingga pembebanannya merata. Potongan- potongan karet yang tidak lebih tebal dari 1 cm ditempatkan di antara potongan contoh lembaran dan penumpu, dan di bawah balok beban. Kekerasan (6 5) derajat shore A . Kecepatan pembebanan harus disesuaikan agar contoh dapat retak sesudah sekurang- kurangnya 30 detik. Lihat Gambar 3.

CATATAN : Permukaan yang halus melekat ke batang balok beban

Beban Patah = P kg/m I Keterangan : P adalah beban pada waktu benda r uji patah, dinyatakan dalam kg (N) I adalah lebar benda uji, dalam meter Nilai beban patah adalah hasil uji rata- rata dari semua contoh.

3. Pengujian kedap air Bejana yang pada sisi dasarnya mempunyai bentuk sesuai dengan bentuk gelombang benda yang akan diuji, direkatkan di atas benda uji pada permukaan tersebut apabila diisi dengan air. Perekat yang digunakan dapat berupa paraffin atau aspal atau dapat menggunakan jenis perekat lain. Ukuran bejana panjang 40 cm, tinggi10 cm dan lebar sesuai dengan jumlah gelombang seperti pada Tabel 2. Air bersih diisikan ke dalam bejana dengan ketinggian 2 cm dari puncak gelombang yang tertinggi, air tesebut selalu dijaga jangan sampai berkurang ketinggiannya. Benda uji di letakkan di atas penyangga sehingga memudahkan untuk di amati bila terjatdi tetesan- tetesan air dibagian permukaan bawah. Pengamatan ini dilakukan selama 24 jam (lihat Gambar 4).

4. Pengujian kepadatan (Density) Benda uji berukuran 10 x 20 cm yang dipotong dari contoh, dibersihkan dari serpihserpih sisa pemotongan, kemudian dikeringkan di dalam alat pengering pada suhu 105oC sampai mencapai berat tetap, lalu ditimbang. Berat kering lemari pengering dicatat (A gram). Benda uji direndam selama 24 jam kemudian ditimbang di dalam air (B gram) lalu dikeluarkan dari perendaman dan air yang berlebih dihilangkan dengan memakai lap bersih, dan segera ditimbang (C gram) Kepadatan= A C-B Keterangan : A adalah berat kering setelah dikeringkan dalam lemari pengerin105 oC B adalah berat dalam air C adalah berat basah gram/cm3

APLIKASI PEMASANGAN ASBES


1. Persyaratan pengerjaan lembaran asbes semen untuk dinding : Dipersiapkan tempat penerimaan yang terhindar dari kegiatan lain. Tumpulkan lembaran ditempatkan jauh dari lalu lintas kendaraan atau skesibukan kerja dan terlindung dari kemungkinan kerusakan lainnya. Bahan bangunan 254/M/3/1987. harus sesuai dengan SII No.239/M3/1987 dan

Terhindar dari dampak negatif akibat debu yang ditimbulkan pada waktu pengerjaan pemasangan dinding. Sebelum memulai pekerjaan pemasangan lembaran asbes semen, debu yang ada pada lembaran asbes semen akibat gesekan terlebih dahulu dibersihkan. Hidarai adanya pemahatan/ pemotongan/ pelubangan lembaran asbes semen yang telah terpasang. Pada penyimpanan lembaran asbes semen, agar tumpukan menggunakan bantalan yang rata, diantara lembaran dihindari adanya batu, puing, dan potongan kayu.

2. Pelaksanaan Pemasangan Atap Asbes 1.Sedapat mungkin gunakan alumunium foil (1- 2 mili) sebagai pelapis antara plafon dan genteng. Selain mengurangi penyerapan panas, juga untuk menghindari tampias. Misalnya, jika ada ketidaksempurnaan dalam pemasangan genteng, alumunium berfungsi sebagai tameng bagi atap sehingga air akan turun ke plank dan tak masuk ke dalam rumah." 2.Cermati segi elevasi (sudut kemiringan) materi genteng guna membentuk ketahanan terhadap hujan. Misalnya, genteng keramik membutuhkan elevasi lebih dari 30 derajat, sedangkan asbes butuh lebih dari 15 derajat. Jika tak diindahkan, air hujan tetap bisa masuk lewat genteng. mengatasinya, gunakan overstek (lidah atap) sepanjang 1,2 meter untuk melindungi lantai teras dan dinding dari tampias hujan angin. 3.Pemasangan baut atau paku pada asbes harus diperhatikan. Asbes tidak bisa direkatkan dengan paku biasa, karena jika dipalu mudah pecah. Asbes harus dibor dulu, dipasang paku yang dilapisi karet, lalu dipelingkut di area pakunya.

3. Pelaksanaan pemasangan lantai asbes 1. Tampias air hujan atau atap bocor, bisa merusak lantai. Cara menanggulanginya, buat overstek dan pilih lantai yang kuat. Jangan gunakan lantai materi indoor untuk ruangan outdoor. 2. Banjir juga merusak lantai. Air merembes lewat sela-sela pintu dan jendela. Untuk itu ban pada lantai, pintu, dan jendela, sebaiknya dibuat dari materi alumunium berlapis karet. 3. Lantai dalam rumah sebaiknya juga lebih tinggi daripada teras. 4. Jika pintu dan jendela terbuat dari kayu, sebaiknya diberi finishing duco ketimbang melamik. Kusen jendela serta pintu pun harus dirawat dengan menyemprotkan clear gloss.

5. Bisa juga terjadi, tiba-tiba air menggenangi lantai meski tak ada hujan. Ini terjadi karena desakan air yang keluar dari bawah lantai rumah. Biasanya, di rumah-rumah yang dibangun di atas lahan yang kandungan airnya besar serta dibangun dengan ketinggian di ba- wah badan jalan. Sedapat mungkin, rumah harus dibangun lebih tinggi dibanding level jalan. setidaknya, setengah meter lebih tinggi. Informasi tentang level jalan dan level banjir bisa dilihat di Pemerintah Kota.

Bentuk padangan luar


Lembar serat semen harus punya tepi potngan yang lurus,rata dan tidak mengkerut,sama tebalnya, bersuara nyaring jika disentuh dengan benda keras yangmenunjukan bahwa lembaran tidak pecah atau retak. Permukaan lembaran harus tidak menunjukan retak- retak, kerut- kerutan atau cacat lainya yang dapat mempengaruhi sifat pemakaianya. Permukaan lembaranyang dengan segaja dibuat tidak rata, diperbolehkan. Bidang potong lembaran harus menunjukan campuran yang merata, tidak berlobang-lobang, atau tidak belah-belah. Lembaran harus mudah dipotong : digergaji, digereik dan dipaku, tanpa menunjukan terjadinya cacat atau retakan.

Ukuran dan sifat- sifat physis :


1. 2. 3. 4. 5. Tebal min 4mm, dengan penyimpanagn maks 10% Penyimpangan ukuran panjang dan lebar maks 1% Penyerapan air maks 35% Kerapatan air harus baik (tidak terjadi tetesan) Kuat lentur, minimum, rata- rata 100 kg/c

Syarat mutu
STANDARISASI PEMASANGAN ASBES 1. Metode Memperbaiki Bahan Bangunan Fiber Semen. No : Pt M-01-2000-C, Kategori : Petunjuk Teknik Fiber semen merupakan bahan alternatif sebagai pengganti kayu yang potensinta semakin berkurang penggunaan fiber semen lebih aman dibandingkan dengan asbes semen yang ada karena kadar asbesnya lebih kecil dari 5 %.

2.Tata Cara Pengerjaan Lembaran Asbes Semen Untuk Penutup Atap Pada Bangunan Rumah dan Gedung. No : SNI 03-2840-2002, Kategori : SNI Tata cara ini bertujuan untuk melindungi masyarakat dari dampak negatip akibat debu yang ditimbulkan pada waktu pengerjaan pemasangan penutup atap. 3. Ukuran Toleransi 3.1 Tebal nominal sebagai berikut : gelombang dangkal : 3,0 ; 4,0 mm gelombang sedang : 4,0 ; 5,0 ; 6,0 mm gelombang dalam : 4,0 ; 5,0 ; 6,0 mm 3.2 Toleransi Toleransi ukuran sebagai berikut : Panjang : + 5m -10m Lebar : +10m -5m Tebal : Ketebalan sampai dengan 0,60 cm 10 % Ketebalan lebih dari 0,60 cm 0,6 mm

Keuntungan Asbes
1. Bahannya ringan sehingga tidak membutuhkan konstruksi gording yang khusus. 2. Tidak mudah rusak atau jebol. 3. Pemasangannya mudah. 4. Mudah diperbaiki jika terjadi kerusakan 5. Mudah didapat. 6. Rumah menjadi lebih terasa sejuk karena sifat asbes yang tidak menyerap panas(dari matahari). 7. Tentunya juga harganya yang cenderung lebih murah dibandingkan bahan bangunan yang lain.

Efek Samping Asbes


Mengapa asbes termasuk dalam kategori bahan yang sangat berbahaya? Karena asbes yang kita kenal terdiri dari serat-serat yang berukuran sangat kecil (mikroskopik), kira-kira lebih tipis dari 1/700 rambut kita. Serat-serat ini tidak menguap di udara dan tidak ikut terlarut di dalam air, jika terhirup oleh paru-paru maka akan menetap disana dan bisa menyebabkan berbagai macam penyakit. Asbes dapat membahayakan tubuh kita jika ada bagian yang rusak, sehingga seratseratnya bisa lepas, ini menjadi berbahaya karena sulit untuk mendeteksi. Bagaimanakah asbes yang dikatakan rusak, dan terkadang kita tidak sadar kalau asbes yang kita gunakan sudah rusak? Kondisi lain yang sangat beresiko adalah saat membangun, menghancurkan atau merenovasi bangunan. Ketika asbes dipotong atau diperbaiki asbes akan mengeluarkan serpihan yang berupa serbuk yang sangat berbahaya bagi paru-paru kita. Asbes terlihat padat karena proses penguapan, panas, dingin, hujan dan perubahan lainnya yang tidak disadari pada atap asbes. Itulah yang menguraikan partikel padat asbes terurai menjadi partikel yang jauh lebih kecil seperti debu. Dan itu akan ikut terhirup saat penghuni rumah bernafas yang kemudian menumpuk di bagian paru-paru kita. Peringatan maupun regulasi tentang bahaya asbes sudah diketahui oleh para engineer, kontraktor, arsitek, maupun semua yang terlibat dalam proyek konstruksi. Sayangnya, banyak masyarakat awam yang belum mengetahui betul (bahkan ada yang tidak tau sama sekali) bahaya penggunaan asbes. Di toko bahan bangunan, asbes juga masih dijual dengan bebas. Dengan kata lain, tidak sulit kalau kita ingin membeli asbes dan menggunakannya sebagai bahan bangunan. Beberapa penyakit yang dapat muncul karena pengaruh asbes antara lain: 1. Asbetosis Asbesitosis terjadi karena penghuni rumah yang bahan bangunan atapnya terbuat dari asbes akan selalu menghirup dan menelan partikel-partikel kecil yang tak terlihat oleh kasat mata yang berasal dari bahan asbes itu.Karena proses penguapan, panas, dingin, hujan dan perubahan lainnya yang tak disadari pada atap asbes itulah yang menguraikan partikel padat asbes itu terurai menjadi partikel yang jauh lebih kecil seperti debu. Dan itu akan terikut terhirup saat penghuni rumah bernafas. Dan akhirnya menumpuk di bagian paru-paru kita.Debu asbes juga dapat menyebabkan iritasi pada jaringan dan selubung paru-paru. Akibat iritasi, akan terbentuk jaringan parut yang kaku. Jaringan ini perlahan-lahan akan meluas dan menebal sehingga paru-paru tidak bisa lagi mengembang dan mengempis seperti layaknya paru-paru normal. Keadaan ini akan menimbulkan berbagai macam gejala seperti sulit bernafas, nafas pendek, batuk dan nyeri dada. Selain itu, aliran darah paru-paru juga akan terhambat, memaksa jantung untuk bekerja lebih keras. Lama kelamaan, jantung akan membesar. Timbulnya jaringan parut di paru-paru akibat debu asbes disebut asbestosis. 2. Mesothelioma Adalah sejenis kanker atau tumor ganas yang menyerang selaput pada perut dan membrane paru - paru, Debu asbes yang telah masuk ke paru-paru,akan bergerak hingga sampai pada selubung paru-paru. Di sini, debu asbes akan m e r u s a k D N A d a r i s e l s e l u b u n g p a r u ( m e s o t h e l i u m ) , a k i b a t n y a k o n t r o l pertumbuhan sel

terganggu. Sel yang telah menjadi abnormal akan membelahtak terkendali, kemudian berekspansi dan merusak jaringan di sekitarnya. yangselain mengenai orang yang bekerja pada lingkungan dengan konsentrasi asbestinggi bisa juga menyerang keluarga yang tinggal serumah dengan orang yang terkena atau yang tinggal di dekat sumber pencemaran asbes. 3. Kanker paru-paru Dapat muncul apabila seseorang terus menerus bekerja d a l a m lingkungan yang terkontaminasi asbes. Para perokok cenderung lebih beresiko dibandingkan yang bukan perokok apabila menghisap debu asbes. Mekanisme timbulnya kanker paru-paru akibat debu asbes hampir sama dengan kanker m e s o t h e l i o m a . B e d a n y a , y a n g t e r k e n a a d a l a h d i n d i n g s a l u r a n n a p a s (bronchiolus).Awalnya kerusakan hanya terbatas pada paru-paru, kemudian pada stadium lanjut dapat bermetastasis ke organ tubuh lainnya. Di Negara Negara maju, asbes putih digolongkan sebagai karsinogen (bahan penyebab kanker). Asbes yang dihirup bisa menyebabkan "kanker" 20 hingga 30 tahun kemudian. Karena bahayanya ini, beberapa negara mengatur regulasi khusus tentang penggunaan asbes sebagai bahan bangunan. Bahkan, The European Union melarang pemakaian semua jenis asbes, termasuk ekstraksi, pembuatan, hingga pengolahan produk asbes. Negara-negara maju membuat undang-undang tentang penggunaan asbes, misalnya Australia, Brazil, Kanada dan banyak negara lainnya. Agar terhindar dari serat yang terkandung dalam asbes yang merugikan kesehatan tubuh, maka pada bagian bawah asbes,harus melapisinya dengan plafon jika asbes digunakan dalam ruang tertutup. Asbes perlu diganti dalam kurun waktu 4-5 tahun, meskipun asbes masih terlihat bagus. Hal ini bertujuan supaya terhindar dari bahan serat asbes yang membahayakan tubuh.

Cara mengurangi dampak negatif Asbes :


1.Jika atap menggunkan asbes, gunakanlah plafon untuk mecegah debu dan serat asbes jatuh kedalam rumah. 2.Ganti asbes setiap 5 tahun sekali, walaupun tidak ada tanda-tanda rusak. 3.Saat mengerjakan asbes, gunakan alat penutup hidung. 4.Buatlah ventilasi yang baik, ventilasi yang baik akan mengurangi efek gas radon yang terkandung didalam asbes. 5.Mengecat asbes bukan solusi untuk mencegahnya asbes terhirup oleh kita, asbes yang rusak walaupun dicat tetap akan menimbulkan dampak yang sama.

Penggunaan asbes dalam kehidupan sehari-hari


Untuk kehidupan sehari-hari, asbes bias digunakan untuk berbagai kepentingan, seperti : 1. 2. 3. 4. 5. 6. Campuran pipa semen Plafon rumah Lapisan rem mobil Sumbu kompor Sarung tangan Kaos lampu, dll

Tambang asbes terdapat di beberapa tempat di Indonesia yakni, Kuningan (Jawa Barat), JawaTengah, pulau Halmahera dan pulau Seram (Maluku) serta Papua.

Anda mungkin juga menyukai