A B C D E F G H I J K L M N O P Q R S T U V W X Y Z
A B C D E F G H I J K L M N O P Q R S T U V W X Y Z
A B C D E F G H I J K L M N O P Q R S T U V W X Y Z
Bahtiar Effendy
Search A B C D E F G H I J K L M N O P Q R S T U V W X Y Z
SENIMAN
Jumat, 14 Agustus 2009 :: Beranda :: Berita :: Profesi :: Politisi :: Pejabat :: Pengusaha :: Pemuka :: Selebriti :: Aneka ::
R updated 200602
Butet Kertaradjasa
Berpotensi Mati Muda
INDEX PROFESI Inilah Butet Kertaradjasa, salah satu seniman paling "rasional"
yang dimiliki Jogja. Silahkan, katanya, jika orang mau menilainya
:::::: Profesi sebagai seniman yang kompromistis. Karenanya, ia setengah
:::::: Advokat mengutuk para seniman yang menjadikan seni sebagai legitimasi
:::::: Akuntan untuk abai terhadap keluarga. Seniman jenis ini, katanya, tak
:::::: Arsitek lebih dari egoisitis berlebihan yang mengharap semua orang
:::::: Bankers memahami dirinya, sementara dirinya tak mau memahami orang
:::::: CEO-Manajer lain, termasuk keluarganya.
:::::: Dokter
Bagi Butet, kesenian kurang lebih sama dengan profesi lainnya.
:::::: Guru Nama:
Butet Kertaradjasa
Karenanya, ia mesti dikelola dengan baik. Waktulah yang akan
:::::: Konsultan menjawab, seberapa besar seorang seniman telah mengelola
Lahir:
:::::: Kurator Yogyakarta 21 November 1961 kesenian dengan baik, dari sektor estetika, manajemen, dan
:::::: Notaris Ayah: kemanfaatan buat diri si seniman maupun orang lain.
:::::: Peneliti-Ilmuwan Bagong Kussudiardja Hasilnya, paling tidak Butet sudah merasa siap untuk mati, kapan
:::::: Pialang Isteri:
Rulyani Isfihana (Kutai,
pun Tuhan berkehendak "mengambilnya". Katanya, tanggung
:::::: Psikolog Kalimantan Timur) jawab sebagai manusia sudah ia kerjakan semampunya. Di
:::::: Seniman Anak: antaranya, memberi jaminan "kesejahteraan" berupa asuransi,
:::::: Teknolog Giras Basuwondo (1981), Suci tanah dan rumah buat ketiga anaknya serta istrinya.
Senanti (1988), Galuh Maka, pada tiap menjelang tidur, doa Butet adalah, ia meminta
:::::: Wartawan Paskamagma (1994)
maaf kepada Tuhan untuk kesalahannya terhadap keluarga,
:::::: Profesi Lainnya Pendidikan:
Sekolah Menengah Seni Rupa handai taulan, dan juga kepada Tuhan yang telah
:::::: Redaksi
(1978-1982), Fakultas Seni memeliharanya.
Rupa dan Desain, Institut Seni Keinginan Butet kini, adalah mati dalam situasi yang paling indah,
Indonesia (1982-1987, jebol di yakni saat dirinya tidur. Keinginan lainnya, ia tak ingin mati dalam
tengah jalan).
keadaan sakit, berutang, dan merepotkan keluarga yang
Kegiatan:
Tahun 1985 sampai kini, aktif di ditinggalkan.
Teater Gandrik sebagai pemain Lahir di Yogyakarta 21 November 1961. Anak ke 5 dari 7
dan organisator produksi. bersaudara keluarga seniman (pelukis dan koreographer)
Sampai sekarang menekuni Bagong Kussudiardja. Isteri: Rulyani Isfihana (Kutai, Kalimantan
teater dan pertunjukan monolog
Timur). Anak: Giras Basuwondo (1981), Suci Senanti (1988),
sebagai media berekspresi.
Bersama Teater Gandrik Galuh Paskamagma (1994). Pendidikan: Sekolah Menengah
berpentas di beberapa kota di Seni Rupa (1978-1982), Fakultas Seni Rupa dan Desain, Institut
Indonesia, termasuk mewakili Seni Indonesia (1982-1987, jebol di tengah jalan).
Indonesia dalam Second Sebelum dikenal sebagai aktor teater, sejak 1978-1992 Butet
ASEAN Theatre Festival (1990),
pernah menjadi sketser (penggambar vignet) dan penulis
di Singapura, membawakan
lakon "Dhemit". Dan freelance untuk liputan masalah-masalah sosial budaya untuk
mementaskan lakon yang sama media-media lokal maupun nasional: KR, Bernas, Kompas,
di Kuala Lumpur, Malaysia; Mutiara, Sinar Harapan, Hai, Merdeka, Topik, Zaman, dan lain-
mendukung pementasan lain. Ia juga aktif sebagai pelukis dan pengamat senirupa.
"Brigade Maling" Teater Gandrik
Sampai sekarang masih menulis esai budaya atau kolom
di Monash University,
Melbourne, Australia (1999). (tentang masalah sosial budaya) di berbagai media massa cetak
Tahun 1991 menjadi Redaktur nasional.
(Budaya) Tamu di Bernas. Teater, yang kemudian menjadi basis dia berkesenian, mulai
Teater, mulai ditekuni sejak ditekuni sejak 1978. Ia antara lain pernah bergabung di Teater
1978. Antara lain pernah
bergabung di Teater Kita-Kita
Kita-Kita (1977), Teater SSRI (1978-1981), Sanggarbambu
(1977), Teater SSRI (1978- (1978-1981), Teater Dinasti (1982-1985), Teater Gandrik (1985-
1981), Sanggarbambu (1978- sekarang), Komunitas Pak Kanjeng (1993-1994), Teater Paku
1981), Teater Dinasti (1982- (1994), Komunitas seni Kua Etnika (1995-sekarang).
1985), Teater Gandrik (1985- Puluhan repertoar teater yang pernah diikuti di Teater Gandrik
sekarang), Komunitas Pak
Kanjeng (1993-1994), Teater
antara lain Kesandung, Pasar Seret, Pensiunan, Sinden, Isyu,
Paku (1994), Komunitas seni Dhemit, Orde Tabung, Kera-Kera, Upeti, Proyek, Flu, Buruk Muka
Kua Etnika (1995-sekarang). Cermin Dijual, Khayangan Goyang, Juru Kunci, Juragan Abiyoso,
Puluhan repertoar teater yang Tangis, Brigade Maling. Terakhir bersama Teater Koma, Butet
pernah diikuti di Teater Gandrik terlibat dalam pementasan lakon Republik Bagong (2001).
antara lain Kesandung, Pasar
Seret, Pensiunan, Sinden, Isyu,
Yogyakarta kemudian mencatat prestasi Butet yang pernah
Dhemit, Orde Tabung, Kera- terpilih sebagai Aktor Terbaik Festival Teater SLTA se DIY ke-2
Kera, Upeti, Proyek, Flu, Buruk pada tahun 1979, sebagai Aktor dan Sutradara Terbaik Festival
Muka Cermin Dijual, Khayangan Teater SLTA se DIY ke-4 (1981).
Goyang, Juru Kunci, Juragan Butet juga pernah terlibat di Sinetron untuk judul-judul seperti
Abiyoso, Tangis, Brigade Maling.
Terakhir bersama Teater Koma,
Kucing Pak Selatiban (1985), Ketulusan Kartika (1995), Asisten
dalam pementasan lakon Sutradara "Tajuk" (1996), Air Kehidupan sampai (1998), Cintaku
Republik Bagong (2001). Terhalang Tembok (2001). Tahun 1999, dia pernah menjadi figur
Terlibat di Sinetron untuk judul- yang paling dibenci oleh anak-anak, karena perannya sebagai
judul seperti Kucing Pak Pak Raden di film Petualangan Sherina.
Selatiban (1985), Ketulusan
Kartika (1995), Asisten
Untuk Monolog, sebuah cabang kesenian dari seni teater,
Sutradara "Tajuk" (1996), Air sebetulnya sudah lama dikenalnya. Butet mengawalinya sejak
Kehidupan sampai (1998), tahun 1986 lewat judul Racun Tembakau, kemudian Lidah
Cintaku Terhalang Tembok Pingsan, Benggol Maling, Raja Rimba Jadi Pawang, Iblis
(2001). Tahun 1999, pernah Nganggur, Mayat Terhormat, dan Guru Ngambeg. Kepada Jodhi
menjadi figur yang paling
Yudono dari Kompas Cyber Media, pada Kamis (25/4/2002) lalu,
dibenci oleh anak-anak, karena
perannya sebagai Pak Raden di di sebuah kafe di kawasan Blok M, Butet menuturkan romantika
film Petualangan Sherina. hidupnya.
Untuk Monolog, diawali sejak
tahun 1986 lewat judul Racun Semua acaramu di Jakarta kebanyakan sudah terencana
Tembakau, kemudian Lidah
atau improvisasi?
Pingsan, Benggol Maling, Raja
Rimba Jadi Pawang, Iblis Improvisasi. Saya nggak punya plan misalnya tahun depan mau
Nganggur, Mayat Terhormat, ngapain. Saya ngalir saja. Paling nggak, kalau misalnya saya ada
dan Guru Ngambeg. mood dan waktu saya memungkinkan ya saya pentas bersama
Penghargaan: Gandrik. Atau kalau tiba-tiba ada teman yang nawari untuk
Aktor Terbaik Festival Teater pentas panggung seperti Mas Nano (N Riantiarno, sutradara
SLTA se DIY ke-2 pada tahun
1979, sebagai Aktor dan Teater Koma-Red) kemarin, saya on the spot saja. Mau nggak lu
Sutradara Terbaik Festival main, saya cocokkan waktunya, jalan. Atau kalau saya dan
Teater SLTA se DIY ke-4 (1981). teman-teman mood main monolog, ya kita bikin. Jadi saya nggak
Tahun 1999 dinobatkan sebagai punya plan jangka panjang. Tergantung situasi mood, mood saya
"TOKOH SENI" oleh PWI atau moodnya Jadug.
Cabang Yogya dan tahun 2000
memperoleh "PENGHARGAAN Anda masih memenejeri Gandrik dan Kua Etnika? (Tahun 1995
SENI" dari Pemda DIY. Mendirikan Komunitas Seni Kua Etnika bersama Djaduk Ferianto,
Purwanto dan Indra Tranggono. Komunitas ini merupakan wadah
pengembagan gagasan kreatif di bidang seni pertunjukan: musik
dan teater.)
Sekarang sudah ada pendelegasian tugas. Pada aspek
pengelolan organisasi, di Kua Etnika saya sudah ada yang
mewakili. Tapi semua masih bermuara ke saya untuk hal-hal
yang sifatnya krusial. Kalau mereka nggak bisa mengambil
keputusan dan berhadapan dengan hal-hal yang sulit, mereka
masih berkonsultasi dengan saya.
Kedudukanmu sekarang?
Ya tetap di manajemen Kua Etnika, Sinten Remen, Gandrik, terus
di Galang (badan usaha berbentuk advertising) juga. Tapi di
Galang saya sudah menyatakan non aktif, komisaris saja.
Kalau anak-anak?
Kalau pas libur sekolah, kadang mereka juga ikut.
Anda laku sekali setelah itu, tiap hari ada yang mengundang
Anda?
Ya tidak setiap hari, tapi frekwensinya jadi lebih padat.
Sebelum momen itu Anda mengandalkan nafkah dari apa?
Dari Galang. Saya membangun basis ekonomi melalui Galang
itu. Kadang-kadang nulis, diajak main sinetron sama temen. Main
teater tidak bisa diandalkan.
Menyeleweng nggak?
Ya harus mengaku nggak, hehehe
Untuk cadangan hari tua, apa yang sudah Anda perbuat buat
masa depan anak-anak?
Saya meniru ayah saya. Dia itu ingin memfasilitasi anak-anaknya
dalam hal sandang, pangan, papan. Saya membeli tanah, tidak
untuk saya, tapi untuk anak saya. Saya dibelikan tanah oleh
bapak saya, dibuatkan rumah, meskipun saya sekarang
merenovasi rumah itu, sekarang saya sudah membeli tanah
untuk anak-anak saya dalam ukuran yang pantas, sekitar 200
m2.
A B C D E F G H I J K L M N O P Q R S T U V W X Y Z
A B C D E F G H I J K L M N O P Q R S T U V W X Y Z
Search A B C D E F G H I J K L M N O P Q R S T U V W X Y Z
KABINET
Jumat, 14 Agustus 2009 :: Beranda :: Berita :: Profesi :: Politisi :: Pejabat :: Pengusaha :: Pemuka :: Selebriti :: Aneka ::
C © updated 151102
Dorodjatun Kuntjoro-Jakti
The Dream Team Ingin Bergerak Cepat,
Tapi…
INDEX PEJABAT
Saat menjabat Menko Bidang Perekonomian Kabinet Gotong
:::::: Pejabat
Royong, ia ingin bergerak cepat pada strategi penciptaan lapangan
:::::: Lembaga Tinggi
kerja. Sungguh ia risau tiga tahun terbengkalai sehingga banyak
:::::::::::: Presiden rakyat Indonesia tidak mendapat pekerjaan yang layak. Ia juga
:::::::::::: MPR/DPR/DPD sangat galau mengenai utang Indonesia. Menurutnya, dibandingkan
:::::::::::: MA dengan utang pada IMF dan Bank Dunia, justeru yang paling gawat
:::::::::::: Bepeka adalah utang dalam negeri Indonesia.
:::::::::::: DPA
:::::: Kabinet Nama : Kala itu, ia juga ingin mempertimbangkan jenis pajak. Jangan
Prof Dr Dorodjatun Kuntjoro- sampai (pajak) membebani perusahaan yang justru menciptakan
:::::: Departemen Jakti
:::::: Badan-Lembaga Lahir: lapangan kerja, seperti mebel dan kerajinan tangan. Perbaikan
Rangkasbitung, Banten, 25 ekonomi tidak mungkin dilakukan tanpa adanya investasi. Juga
:::::: Pemda
November 1939 ingin proyek konstruksi jalan laut, prasarana udara mulai kita
:::::: BUMN Agama: laksanakan kembali. Kalau tidak, kita tidak siap masuk AFTA yang
:::::: Asosiasi Islam sudah diambang pintu.
::::::::::: Korpri Istri :
Emiwaty Kuntjoro-Jakti
::::::::::: APPSI Pendidikan: Selama tiga tahun lebih, ia aktif ikut dalam tim negosiasi dengan
::::::::::: Apeksi - S1: Fakultas Ekonomi UI, 1964 IMF. Meskipun sesekali ada ketertundaan dalam melakukan
::::::::::: Apkasi - S2: Master of Finance kesepakatan dengan IMF, ia harapkan pemerintah dapat dengan
Administration, University of cepat menyetujui langkah yang dapat diambil bersama dengan IMF.
::::::::::: Lainnya California, Berkeley, AS, 1966
:::::: MK - S3: Doktor bidang Political
Science, University of California Ekonom kawakan ini masuk Fakultas Ekonomi Universitas
:::::: Purnabakti
at Berkeley. Indonesia (FE UI) bagai suatu 'kecelakaan'. Kendati kemudian, ia
:::::: Redaksi menemukan kenikmatan tersendiri dalam mempelajari ilmu ekonomi
Jabatan : itu. Maka, begitu meraih gelar SE, pada 1964, ia melanjut ke
Menko Perekonomian
Dubes Indonesia untuk AS
Universitas Berkeley, California, AS. Ia merai gelar MA di universitas
(Maret 1998-Juni 2001) ini pada 1966. Gelar doktor (Ph.D.) pun diraih di universitas ini
Dekan FE-UI (1994-Februari empat belas tahun kemudian. Disertasinya berjudul, Political
1998) Economy: The Case on Indonesia under the New Order, 1966-1980.
Anggota tim ahli Pacific
Business Forum
Anggota tim ahli APEC
Ayahnya memberinya nama Dorodjatun. Nama itu rupanya diambil
dari nama kecil Sri Sultan Hamengkubuwono IX. Karena tanggal
Alamat Kantor: lahir Djatun, 25 November 1939 di Rangkasbitung, Jawa Barat,
Jalan Taman Surapati II, Jakarta bertepatan dengan hari naik tahtanya Sultan.
Pusat
Mantan Dekan FE UI ini selain sering memberikan tanggapan di
koran-koran, juga banyak menulis. Setidaknya ada tiga bukunya
terbit di Singapura, oleh ISEAS, dan tiga lainnya diterbitkan oleh
LP3ES Jakarta, ADC New York, dan Universitas Tokyo/Unesco.
Nilai utang luar negeri itu sama dengan dalam negeri, yakni kurang
lebih USD 70-an miliar. Sekitar USD 70 miliar di luar, USD 70 miliar
dari dalam. Bedanya, utang dari luar itu berupa soft loan, sehingga
jangka pengembaliannya lama. Bunga pinjaman Bank Dunia hanya
1-2 persen. Bunga pinjaman ODA (official development assistance)
bahkan 0,3 persen. Pinjaman dari IMF juga dikenai bunga rendah,
yakni hanya 3-4 persen. "Tetapi, yang dari dalam negeri itu kan
sama dengan bunga SBI (Sertifikat Bank Indonesia), yakni kurang
lebih 17 persen. Coba bayangkan," katanya.
Ia melihat saat ini masalah itu makin kompleks dan gawat. "Sudah
mau habis, Desember 2003, kalau tidak diselesaikan, pas nanti itu
BPPN nya habis tugasnya. Tahun 2004 saya harus bikin pidato ibu
(Presiden Megawati, Red) di MPR: 'Saudara-saudara sebangsa
setanah air, ternyata sesudah kita hitung pengembalian yang
dilakukan oleh para obligor besar dan bank-bank beku itu, tak
mungkin mengembalikan seluruh Rp 655 triliun. Masih tersisa
kurang lebih Rp 400 triliun yang harus dibawa sebagai beban utang
dalam negeri Indonesia.' Terus, bagaimana reaksi rakyat?" papar
Djatun panjang lebar.
Karena itu, Djatun heran kenapa justru IMF yang dicibir. Padahal,
bunga pinjaman IMF sangat rendah. "Jadi, banyak cerita diplintir-
plintir di luar. Yang kita pakai di LoI IMF itu adalah semua yang tidak
dikerjakan pemerintah Soeharto dalam 30 tahun. Saya nggak gerti
kenapa disebarkan cerita mengenai IMF. Nggak ngerti saya.
Alternatifnya apa? Bank Dunia digituin juga," ujarnya masygul.
Djatun malah heran, soal obligor ini, para pengkritik itu diam.
"Tetapi, obligor yang tidak mau bayar malah tidak dimarahi. Kita
yang mau selesaikan malah dibilang mau gampang saja sama
obligor. Kita nggak berbuat apa-apa, dimarahin. Kita jual, dibilang
harganya terlalu rendah. Kita diam, dimarahi juga. Jadi, mau yang
mana ini? Padahal, waktunya sudah mau habis, tahun 2003. Itu
cerita utang kita," tutupnya soal utang.
Copyright © 2002 Ensiklopedi Tokoh Indonesia. All right reserved. Design and
Maintenance by Esero
Dipersembahkan untuk Bangsa oleh CPPI Foundation.
A B C D E F G H I J K L M N O P Q R S T U V W X Y Z
BERANDA
Copyright © 2002-2009 Ensikonesia - Ensiklopedi Tokoh Indonesia. All right reserved. Penerbit pt AsasirA.
Design and Maintenance by Esero
A B C D E F G H I J K L M N O P Q R S T U V W X Y Z
8. Lampung
• H. Kasmir Tri Putra, S.Pd, MM Pengusaha Pejuang
• Hj. Hariyanti Safrin , SH Daerah
Copyright © 2002-2009 Ensikonesia - Ensiklopedi Tokoh Indonesia. All right reserved. Penerbit pt AsasirA.
Design and Maintenance by Esero
A B C D E F G H I J K L M N O P Q R S T U V W X Y Z
Maya Rumantir
Copyright © 2002-2009 Ensikonesia - Ensiklopedi Tokoh Indonesia. All right reserved. Penerbit pt AsasirA.
Design and Maintenance by Esero
SUT RA DAR
Turino Djunaedi (1927-2008)
A Nasional
OBITUARI: Tokoh paripurna perfilman
Indonesia, Turino Djunaedi, meninggal dunia
SELEBRITI INDONESIA
Sabtu 8 Maret 2008 pukul 20.55 di RS Setia
Mitra, Jakarta. Aktor film, sutradara,
► Selebriti produser, penulis cerita dan skenario film,
► Arifin Chairin Noer (1941-1995) kelahiran Padang Tiji, NAD, 6 Juni 1927, itu
► Announcer ► Deddy Mizwar sudah lama menderita sakit karena stroke.
► Artis ► Djenar Maesa Ayu
► Turino Djunaedi (1927-2008) Djenar Maesa Ayu
► Disainer ► Wim Umboh (1933-1996)
► Musisi
Arifin Chairin Noer (1941-1995) Melawan Ketabuan
► Model dengan Pena
► Sutradara Sutradara Film G-30-S/PKI Dari segelintir perempuan penulis Indonesia
► Lainnya Arifin C. Noer, adalah sutradara teater dan film saat ini, nama Djenar Maesa Ayu terasa
Indonesia terkemuka dan termahal pada sangat menonjol dari yang lainnya. Pada
► Asosiasi mulanya ia menulis cerita pendek (cerpen),
masanya. Sutradara kelahiran Cirebon, 10
Maret 1941, ini beberapa kali memenangkan lalu beringsut ke novel. Namanya semakin
► Selebriti Dunia Piala Citra untuk penghargaan film terbaik dan melangit ketika ia melebarkan sayap ke
penulis skenario terbaik. Meninggal di Jakarta, dunia televisi dan layar lebar.
► Majalah TI 28 Mei 1995.
Deddy Mizwar
► Nusantara Wim Umboh (1933-1996)
► Search Spesialis Sinetron Dakwah
► Poling Tokoh Sutradara Film-film Cinta Sutradara, produser, sekaligus aktor
Sutradara film-film cinta Indonesia kelahiran kawakan, Deddy Mizwar, belakangan
► Selamat HUT aktif memproduksi film dan sinetron
Manado, 26 Maret 1933, ini meraih 27 Piala
► Pernikahan Citra, sebagian sebagai sutradara terbaik, bernuansa dakwah. Aktor senior pemenang
khususnya film cinta. Dia merilis kl 59 film 4 piala Citra (untuk film) dan 2 piala Vidya
► In Memoriam (untuk sinetron) ini sudah berpengalaman
cinta. Saat menikah ketiga kalinya, dia masuk
► Redaksi Islam dengan nama baru, Achmad Salim. Dia membuat sejumlah sinetron bermuatan
meninggal di Jakarta, 24 Januari 1996. dakwah dari serial Pengembara, Mat Angin
► Buku Tamu sampai Lorong Waktu.
Copyright © 2002-2009 Ensikonesia - Ensiklopedi Tokoh Indonesia. All right reserved. Penerbit pt AsasirA.
Design and Maintenance by Esero
BIOGRAFI TOKOH INDONESIA
BERITA TOKOH INDONESIA
A B C D E F G H I J K L M N O P Q R S T U V W X Y Z
A B C D E F G H I J K L M N O P Q R S T U V W X Y Z
A B C D E F G H I J K L M N O P Q R S T U V W X Y Z
A B C D E F G H I J K L M N O P Q R S T U V W X Y Z
Informasi
curanmor jawa
tengah
Home | Profile | Tupok | Yan Publik | Informasi Penting | Diskusi | Buku Tamu
Inforanmor
Judul Plat
Nomor Laporan Tanggal No.Mesin No.Rangka
Laporan Nomor
Hilang AA-2231-ZA 0175 20-11-2007 5TP720743 MH35TP0065K474145
1 2 3 4 5
Copyright 2006
Home | Profile | Tupok | Yan Publik | Informasi Penting | Diskusi | Buku Tamu
Inforanmor
Judul Plat
Nomor Laporan Tanggal No.Mesin No.Rangka
Laporan Nomor
Hilang H-2871-SW LP/65/IV/2005/SPK 01-07-2005 5TP 718492 MH35IP0065K471155
Hilang AA 4371 YB LT/ 134 / V / 2005 / Ops 01-06-2005 NFGCE- 1080566 MHINFGC12YK080347
12 3 4 5
Copyright 2006