Anda di halaman 1dari 20

Hijrah Nabi Dari Spritual Menuju Kepemimpinan Negara

Disampaikan oleh: Sofyan Siroj, Lc, MM Pada acara: Khutbah Jumat Ditaja: Masjid Raya Pekanbaru, Jumat, 22 Nopember 2013

Inspirasi 1
Ustadz Hasan Al-Banna sampai menuliskan bahwa amal itu berujung pada Islam sebagai guru alam semesta (Ustadziyyatul-'Alam), tidak lagi amalan pribadi. Ulama pemimpin spiritual sekaligus pemimpin negara sebagaimana dicontohkan oleh Nabi saw dan Khulafa' Rasyidiin.

Inspirasi 02
Ibnu Taimiyyah memberikan sebuah keterangan bahwa Islam ditegakkan dengan dua hal, yakni Al-Quran dan pedang. Jika umat tidak bisa diluruskan dengan ini (AlQuran) maka diluruskan dengan ini (pedang). Pedang bukanlah simbol dari peperangan melainkan kekuasaan negara

Latar Belakang Kondisi Masyarakat Arab Makkah


Masyarakat Arab pada saat itu sudah mengenal Allah swt sebagai tuhan mereka. Masyarakat Arab menjadikan pendahulu-pendahulu mereka yang shalih lainnya sebagai perantara dalam ibadah. Masyarakat Arab berada dalam kondisi jahiliyah dengan segala tingkah laku yang tidak manusiawi.

Inti Dakwah Rasulullah di Makkah


Tiga belas tahun di Mekah, Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam (saw) hanya mengajarkan bagaimana mengesakan Allah subhanahu wa ta'ala (swt) dan menjauhi thaghut (sesembahan selain Allah).

Hal yang dilakukan Nabi adalah pemurnian kepada tauhid.


spiritualitas dan rohani, konsep ketuhanan,

iman, dan hati.


mendakwahkan purifikasi penyembahan dan tata cara beribadah.

Inti Dari Wahyu Pertama Rasulullah (QS. Al-Alaq 1-5)


] :[ ] : [ ]:[ ]:[ ] :[ Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu Yang menciptakan, Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Maha PemurahYang mengajar (manusia) dengan perantaran kalamDia mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya.

Inti Dari Wahyu Pertama Rasulullah (QS. Al-Alaq 1-5)


Wahyu pertama Ketika perintah untuk menyebarkan ajaran Islam itu hadir, maka yang pertama kali didakwahkan adalah masalah konsep tauhid.

Inti Wahyu Kedua Kepada Rasulullah (Al-Muddatstsir:1-7)


] :[ ]:[ ]:[ ]:[ ]:[ ]:[ ]:[ Hai orang yang berkemul (berselimut), bangunlah, lalu berilah peringatan! dan Tuhanmu agungkanlah! dan pakaianmu bersihkanlah, dan perbuatan dosa tinggalkanlah, dan janganlah kamu memberi (dengan maksud) memperoleh (balasan) yang lebih banyak. Dan untuk (memenuhi perintah) Tuhanmu, bersabarlah.

Inti Wahyu Kedua Kepada Rasulullah (AlMuddatstsir:1-7)


1. Tauhid, 2. Iman kepada Hari Akhirat, 3. Membersihkan jiwa dengan cara mejauhi kemungkaran dan kekejian yang kadang-kadang mengakibatkan munculnya hal-hal yang kurang menyenangkan, mencari keutamaan, kesempurnaan, dan perbuatanperbuatan yang baik, 4. menyerahkan semua urausan hanya kepada Allah, 5. Semua itu dilakukan setelah beriman kepada risalah Muhammad, bernaung dibawah kepemimpinan dan bimbingan beliau yang lurus.

Fase Persiapan untuk hijrah Menegara


Melakukan ekspedisi-ekspedisi hijrah ke beberapa negara, keputusan untuk menjadikan Yatsrib (Madinah) menjadi wilayah yang akan menjadi basis Islam.

Ekspedisi Mush'ab bin Umair telah lebih dahulu menyerukan Islam di Yatsrib dan memberitahukan akan adanya seorang nabi yang diutus kepada mereka. Yatsrib dijadikan wilayah yang tepat untuk menjadi basis.

Filosofi Nama Madinah


Konsep sekularisasi terbantah jelas dengan peristiwa ini. Hijrah juga memberikan keterangan yang jelas untuk membantah bahwa agama adalah masalah hubungan dengan Tuhan saja sedangkan masalah dunia adalah urusan tersendiri. Merubah nama Yatsrib menjadi Madinah juga membawa pesan daerah Islam. Kata Madinah menurut al-Attas adalah bentukan dari kata diin (Dal-Ya'-Nuun). Dengan demikian, wilayah kekuasaan tersebut berbasiskan diin (agama), jauh dari sekuler.

Pondasi Menegara di Yastrib (Madinah) 01


1. Kebijakan membangun masjid Nabawi sebagai basis kenegaraan. Masjid digunakan untuk shalat, tempat pengajaran, untuk menyelesaikan masalah, gedung parlemen dan tempat mengatur pemerintahan. 2. Kebijakan berikutnya adalah mempersaudarakan antara kaum Muhajirin dan Anshar. 3. membuat butir-butir perjanjian Islam. Butir-butir perjanjian ini sangat menarik untuk disimak karena tidak membahas sedikitpun masalah aqidahkarena aqidah dianggap sudah jelas tertanam, membahas masalah kehidupan bermasyarakat.

Pondasi Menegara di Yastrib (Madinah) 02


4. membangun hubungan kenegaraan dengan Yahudi. Hubungan perjanjian ini kita kenal dengan Piagam Madinah (Shahifatul Madinah). Piagam madinah juga tidak membahas aqidah secara khusus. Poin penting dalam pembahasan mengenai kepemimpinan adalah bahwa semua perselisihan akan dikembalikan kepada Allah swt dan Muhammad saw.

Langkah Aplikatif di era Kontemporer


Era kontemporer telah menunjukkan kinerja Islam yang demikian dengan adanya kelompok-kelompok dalam masyarakat Islam. Organisasi semacam Ikhwanul Muslimin di Mesir dan Muhammadiyah di Indonesia telah mencapai level dimana Islam tidak lagi menjadi masalah ritual dan keyakinan, tapi menjadi praktek tata hidup dan kenegaraan. Kita hanya tinggal menunggu waktu di mana negara-negara di dunia menganut tata aturan hukum Islam dalam kehidupan masyarakat dan negara mereka, jika para ulama bergerak bersama ke arah itu.

Inspirasi 10
Islam adalah sebuah sistem universal yang lengkap dan mencakup seluruh aspek hidup dan kehidupan. Islam adalah negara dan tanah air, pemerintahan dan rakyat, akhlaq dan kekuatan, kasih sayang dan keadilan, peradaban dan undang-undang, ilmu dan peradilan, materi dan sumber daya alam, usaha dan kekayaan, jihad dan dakwah, tentara dan pemikiran, sebagaimana Islam adalah aqidah yang lurus dan ibadah yang benar, tidak kurang dan tidak lebih. (Hasan Al Banna)

Prinsip Pengembangan Kepemimpinan Rasulullah


Makkah
Pengembangan kepemimpinan berbasis pada kekuatan dan akhlakyang Islami Pengembangan Kepemimpinan bersifat bertahap, sistematis dan terstruktur, Dimulai dengan dakwah sirriyah (Dakwah tertutup)

Dakwah jahriyah (Dakwah terbuka)


Dakwah Fardiyah (Dakwah Personal) Madrasah Arqom biln Abi Arqom (Dakwah Klasikal intensif)

Prinsip Pengembangan Kepemimpinan Rasulullah


Madinah
Pengembangan kepemimpinan bertujuan membekali bergabai kebutuhan pengetahuan, akhlak dan keahlian yang sesuai dengan kebijakan, strategi dan program yang sedang berjalan Menggunakan seluruh potensi internal maupun eksternal yang dapat mendukung kepemimpinan masa depan. Subtansi kepemimpinan bersifat assessment personalmaupun institusional Mendirikan Masjid pusat kepemimpinan ummat Mempersaudarakan Muhajirin dan Anshor (Pemimpin dan orang yang siap dipimpin) Membuat perundang-undangan (Piagam madinah) Membangun hubungan dengan masyarakat di luar madinah

Pemilu Bagian Amar Maruf Nahi Mungkar


Dr. Yusuf Qaradhawi,

Merendahkan harga diri bangsa adalah kemungkaran. Berlaku curang dalam Pemilihan Umum adalah kemungkaran. Enggan memberikan suara (kesaksian) dalam Pemilihan Umum adalah kemungkaran. Menyerahkan urusan kepada orang yang tidak memiliki kompetensi adalah kemungkaran.

Kontak Kami
Disusun Oleh Team Qolbu Re-engineering Foundation (QR-F) Kontak Kami 1. Phone: 0811 760 343/ 0823 8994 6045 2. Email: sofyansiroj@gmail.com 3. Web: www.qolbureengineeringfoundation.org www.sofyansiroj.com www.qr-tijaroh.com 4.slideshare: www.slideshare.net/sofyansiroj 5. Scribd: http://id.scribd.com/profiles/show/203868474sofyan-siroj

Anda mungkin juga menyukai