Parotitis
Company
LOGO
Identitas
Data
Nama Umur Jenis Kelamin Alamat Agama Suku bangsa Pendidikan Pekerjaan Keterangan Hubungan dengan orang tua : Anak kandung
Pasien
An. RS 6 thn perempuan
Ayah
Tn. A 33 tahun Laki-laki
Ibu
Ny. T 27 tahun Perempuan
Perum Panorama Mutiara, Tambun Selatan Islam Islam Jawa S1 Karyawan BUMN Ayah kandung Islam Jawa S1 PNS Ibu kandung
COMPANY LOGO
Anamnenis
Dilakukan secara Alloanamnesis pada hari Jumat 5 Oktober 2013
Keluhan Utama
Os datang ke RSUD Kota Bekasi dengan keluhan bengkak di wajah 1 minggu SMRS Keluhan tambahan: demam, sesak, batuk, pilek.
COMPANY LOGO
9 hari SMRS pasien batuk pilek, tidak de mam, berobat ke puskesmas dan diberi obat sir up dan puyer 3x1, obat diminum sampai habis, tidak dimuntahkan, setelah minum obat keluha n batuk pileknya berkurang, setelah obatnya h abis keluhannya muncul kembali. Keluhan mual muntah dan penyakit kulit disangkal pasien.
COMPANY LOGO
Otitis
Varicela
Tuberkulosis
Parotis
Operasi
Morbili
COMPANY LOGO
COMPANY LOGO
Perawatan antenatal
KELAHIRAN
Keadaan bayi
Lingkar kepala tidak ingat Langsung menangis Nilai apgar tidak tahu Tidak ada kelainan bawaan
COMPANY LOGO
COMPANY LOGO
Riwayat Makanan
Umur (bulan) ASI/PASI Buah/biskuit Bubur susu Nasi tim
0-2
2-4
4-6
6-8
8-10
COMPANY LOGO
Riwayat Imunisasi
Vaksin Dasar (umur) Ulangan (umur)
BCG
DPT
POLIO
CAMPAK
HEPATITIS B
COMPANY LOGO
Riwayat Keluarga
Ayah Ibu
Nama
Tn. A
Ny.T
Perkawinan ke
Pertama
Pertama
Umur
33
27
Keadaan kesehatan
Baik
Baik
COMPANY LOGO
COMPANY LOGO
COMPANY LOGO
General Condition
Kesan sakit
Kesadaran Status gizi
: Sakit sedang
: Compos Mentis : Normal
: 25 kg : 130cm
COMPANY LOGO
BP:
130/90
RR:
78X
Vital Sign
T:
37,5C
HR:
80X
COMPANY LOGO
Normocephali, rambut hitam, tersebar merata Anemia konjungtiva -/- sklera ikterik -/- refleks cahaya langsung dan tidak langsung +/+. Edema palpebra (+/+)
Normotia, sekret -/- hiperemis -/- nyeri tragus -/Nyeri aurikula -/- membran timpani intake +/+
Mukosa merah +, oral higiene +. Arcus faring simetris +, tonsil T1-T1. gigi bolong (+)
Tidak ada pembesaran KGB, JVP 5+1 cm H2O. Pembengkakan parotid di depan telinga.
COMPANY LOGO
Thorax
Inspeksi
Iktus kordis tidak terlihat
Palpasi
Iktus kordis teraba di ICS 5 LMCS
Perkusi
Batas kanan jantung : ICS 5 line parasternalis kanan Batas kiri jantung : ICS 5, 1 cm medial linea midklavikula kiri Batas atas jantung : ICS 3 line parasternal kiri
Auskultasi
Bunyi jantung I-II reguler, murmur -, gallop COMPANY LOGO
THORAX
INSPEKSI
Pergerakan napas simetris saat statis dan dinamis
PALPASI
Vocal fremitus teraba sama kuat di kedua lapang paru PERKUSI Sonor pada kedua paru
AUSKULTASI
Napas vesikular di kedua lapang paru
Ronkhi -/- wheezing -/COMPANY LOGO
ABDOMEN
INSPEKSI
COMPANY LOGO
Extremitas
Oedem :
+
+
+
+
Akral hangat:
+ +
+ +
Deformation (-), brown skin , spider nevi (-), palmar erythema (-), pale (-), icteric (-), ure um frost (-)
COMPANY LOGO
Tanggal LED Leukosit Basofil Eosinofil Batang Segment Limfosit Monosit Eritrosit Hemoglobin Hematokrit Trombosit GDS Natrium Kalium Clorida CRP Kuantitatif
Mikroskop urin Eritrosit Lekosit Silinder Epitel Kristal Bakteri Lain lain
COMPANY LOGO
resume
Os datang ke RSUD Bekasi dengan keluhan ben gkak di wajah 1 minggu SMRS. Bengkak terseb ut awalnya hanya di wajah namun lama-kelam aan tangan, kaki, dan tubuh os ikut bengkak. B engkak tersebut tidak pernah hilang dan tidak dipengaruhi aktivitas setiap harinya. Keluhan s esak diakui hanya sesekali dan hanya pada saa t posisi tertidur. Bengkak tersebut disertai oleh demam yang suhunya tidak pernah diukur sebe lumnya oleh keluarga os. Demam terasa tidak t erlalu tinggi dan stabil sepanjang hari. Batuk d an pilek diakui hanya sesekali ada pada pasien. BAK sedikit 1/8 gelas, warna kuning kecoklatan , tidak nyeri saat BAK COMPANY LOGO
9 hari SMRS pasien batuk pilek, tidak demam , mual, muntah disangkal, penyakit kulit disa ngkal. BAB, tidur, dan nafsu makan normal. Pemeriksaan fisik didapatkan td: 130/90, suh u 37,5derajat, edema palpebra (+/+), gigi b olong, pembengkakan parotid di depan teling a, asites (+), edema di empat ekstremitas ( +), pada pemeriksaan lab terdapat leukosito sis, anemia hb: 11.4g/dL, ht menurun mengi kuti hb, ureum dan protein total menurun, hi poalbumin dan globulin rendah, pemeriksaan urin lengkap didapatkan albumin positif 3, da rah samar positif 1, lekosit esterase positif 1, eritrosit >100(hematuria), bakteriCOMPANY +2. LOGO
Diagnosis banding
Diagnosis Kerja
COMPANY LOGO
Penatalaksanaan
Non-Medikamentosa Rawat inap PICU Edukasi orangtua menge nai penyakit anak Diet protein 3-4g/kgBB/ hari Medikamentosa IVFD Kaen 3A 10 tpm/m ikro Cefotaxim 3x500mg Paracetamol 3x1Cth Rantin 2 x 3 mg Prednison 4-3-3 tab Lasix 2x50mg Transfusi albumin 25% 100cc
COMPANY LOGO
Prognosis
Ad vitam : dubia ad bonam Ad fungsionam : dubia ad bonam Ad sanationam : dubia ad malam
COMPANY LOGO
COMPANY LOGO
SINDROM NEFROTIK
Sindrom Nefrotik (SN) adalah suatu sindrom klinik dengan gejala: Proteinuria massif (> 40 mg/m2LPB/jam) atau proteinuria semikuantitatif > 2+ Hipoalbuminemia < 2,5 g/dl Edema Hiperkolesterolemia Kadang disertai hematuria, hipertensi dan fungsi ginjal
INSIDENS
11/21/2013 33
2-7 kasus per 100.000 anak per tahun (Anak < 18 tahun) Laki Laki : Perempuan = 2:1 Sindrom nefrotik primer idiopatik : 90%
KLASIFIKASI
ETIOLOGI
Glomerulonefritis primer: GN lesi minimal (GNLM) Glomerulosklerosis fokal (GSF) GN membranosa (GNMN) Gn membranoproliferatif (GNMP) GN proliferative lain
Infeksi
Adenokarsinoma paru, payudara, kolon, limfoma Hodgkin, myeloma multiple, dan karsinoma ginjal. Lupus eritematosus sistemik, arthritis rheumatoid.
Keganasan
PATOFISIOLOGI
Underfill
Overfill
Proteinuria Hipoalbuminemia Tekanan osmotik plasma menurun Volume plasma menurun Sistem renin angiotensin
Retensi Na
Retensi Na
Edema
HIPOALBUMINEMIA
PEMERIKSAAN PENUNJANG
11/21/2013
41
Pemeriksaan darah: - Darah tepi lengkap (Hb, leukosit, hitung jenis, trombosit, hematokrit, LED - Albumin dan kolesterol plasma - ureum, kreatinin, klirens kreatinin - Kadar komplemen C3
DIAGNOSIS BANDING
Sembab non-renal : gagal jantung kongestif, gangguan nutrisi. Glomerulonefritis akut Lupus sistemik eritematosus.
PENATALAKSANAAN
11/21/2013
Dietetik
43
Diuretik
Kortikosteroid
PENGOBATAN INISIAL
4 minggu pertama: Prednisone FD 60mg/m2LPB (2 mg/kg BB/hari) maksimal 80 mg/hari, dibagi 3 dosis diberikan setiap hari Bila remisi(+) 4 minggu selanjutnya steroid diberikan dengan selang satu hari dengan dosis 40mg/m2LPB/hari atau 2/3 dosis awal 4minggu pertama remisi (-)SN resisten steroid
Selama
PENGOBATAN RELAPS
PROGNOSIS Prognosis umumnya baik, kecuali pada keadaankeadaan sebagai berikut: 1. Menderita untuk pertamakalinya pada umur di bawah 2 tahun atau di atas 6 tahun. 2. Disertai hipertensi. 3. Disertai hematuria. 4. Termasuk jenis sindrom nefrotik sekunder. 5. Gambaran histopatologik bukan kelainan minimal.
PAROTITIS
Etiologi : Paromyxovirus A, RNA Epidemiologi : - Mudah menular melalui kontak langsung dan droplet dari air liur atau sekresi lain pada nasofaring - populasi padat, sekolah, asrama - pada populasi endemik 85% kasus terjadi pada anak < 15 tahun, biasanya 5-10 tahun - Diperkirakan sampai 40% kasus subklinis maka sulit mencari kasus sumber/ indeks.
SANGAT MUDAH MENULAR Masa tunas/inkubasi : 12-56 hari Masa tular/infektif : - 2-4 hari sebelum pembengkakan parotis dan 9 hari sesudah pembengkakannya mulai.
Std.pembengkakan:79hari Kelenjar parotid makin nyeri dan mulai bengkak unilateral kemudian sering menjadi bilateral sampai hari ke 3-4 pembengkakan mulai mereda 1 minggu
DAFTAR PUSTAKA
1.
Alatas Husein, dkk. Konsensus Tatalaksana Sindrom Nefrotik Idiopatik pada Anak. Unit Kerja Koordinasi Nefrologi Ikatan Dokter Anak Indonesia. 2005. International Study of Kidney Disease in Children, 1978. Nephrotic syndrome in children. Prediction of histopathology from clinical and laboratory chracteristics at time of diagnosis. Kidney Int 13 : 159 Wila Wirya IG, 2002. Sindrom nefrotik. In: Alatas H, Tambunan T, Trihono PP, Pardede SO, editors. Buku Ajar Nefrologi Anak. Edisi-2. Jakarta : Balai Penerbit FKUI pp. 381-426 A Report of the International Study of Kidney Disease in Children, 1981. The primary nephrotic syndrome in children : Identification of patients with minimal change nephrotic syndrome from initial response to prednison. J Pediatr 98 : 561. Kaysen GA, 1992. Proteinuria and the nephrotic syndrome. In : Schrier RW, editor. Renal and electrolyte disorders. 4th edition. Boston : Little, Brown and Company pp. 681-726. Travis L, 2002. Nephrotic syndrome. Emed J [on line] 2002, 3 : 3 [2002 Mar 18] [(20) : screens]. Available from: URL:http//www.emedicine.com/PED/topic1564.htm on September 16, 2002 at 08.57 Alatas Husein, dkk. Buku Ajar Nefrologi Anak. Edisi 2. Jakarta: IDAI. 2002. A. Price Sylvia, M. Wilson Lorraine. Patofisiologi konsep klinis proses penyakit. Edisi 6. EGC: Jakarta. 2006.h.931. Farmakologi dan Terapi. Departemen Farmakologi dan Terapeutik FKUI. Edisi 5. 2007.h.497.
2.
3.
4.
5.
6.
7. 8.
9.