STATUS PASIEN
IDENTITAS PASIEN Nama : Nn. N Umur : 17 tahun Jenis Kelamin : Wanita Pendidikan : Pelajar Agama : Islam Status Marital : Belum Menikah Masuk Rumah Sakit : 19 November 2013 Tanggal Pemeriksaan pre-operatif : 19 November 2013
ANAMNESIS
Keluhan Utama: nyeri perut kanan bawah sejak 2 hari yang lalu.
Anamnesis Khusus:
Pasien datang dengan keluhan nyeri perut kanan bawah sejak 2 hari SMRS. Awalnya nyeri terasa di ulu hati pada 2 minggu SMRS, namun sejak 2 hari yang lalu nyeri berpindah ke perut kanan bawah. Nyeri dirasakan membaik jika istirahat dan timbul ketika beraktifitas. Keluhan disertai juga dengan mual, tapi tidak disertai dengan muntah. Pasien juga pada 2 minggu SMRS mengalami demam selama 3 hari. Pasien memiliki kebiasaan makan makanan pedas. Pasien memiliki siklus menstruasi yang teratur. Pasien sudah 2 hari tidak BAB. Pasien tidak mempunyai keluhan BAK.
PEMERIKSAAN FISIK
Status Generalis Keadaan umum : tampak sakit sedang Kesadaran : komposmentis Tanda Vital : BP: 100/70 mmHg N = 80 x/menit , R = 20 x/menit S=37,2 oC Kepala : Konjungtiva tidak anemis, sklera tidak ikterik Leher : JVP tidak meningkat, KGB tidak teraba membesar Thoraks : Bentuk dan gerak simetris Pulmo : Sonor, VBS normal kiri=kanan, ronkhi -/-, wheezing -/-, Cor : Bunyi jantung S1 dan S2 murni, regular, murmur (-) Abdomen : Datar, lembut, Hepar dan lien tidak teraba, Bising Usus (+) Normal, lihat lokalis Ekstremitas : edema - / Cyanosis -/-
STATUS LOKALIS
Mcburney point :
USULAN PEMERIKSAAN
Lab darah rutin
Urine Tes kehamilan
: ad bonam : ad bonam
FOLLOW UP
apendiks veriformis, dan merupakan penyebab abdomen akut yang paling sering. Manifestasi Klinis Abdominal pain:
Awalnya terasa di tengah atau di bagianbawah epigastrium atau di area umbilicus yang nantinya menyebar ke daerah right lower quadrant. Pada beberapa pasien, nyeri langsung terasa di perut kanan bawah dan tetap terasa pada lokasi yang sama.
Pada awalnya terasa seperti kram yang nantinya rasa sakit menjadi lebih parah dan persistent. Abdominal pain.
Anorexia, nause, vomit (self-limited/1x-2x). Sebagian besar pasien mengeluh obstipasi sebelum
terjadi nyeri perut, namun keluhan diare juga dapat terjadi. Abdominal tenderness, rebound tenderness (later), hyperesthesia pada RLQ.
(+). Temperature normal atau sedikit naik (hanya meningkat 1oC) sampai 38oC, jika>38oC diduga sudah terjadi perforasi.
appendicitis: Adanyaisi lumen Derajatsumbatan yang terus-menerus Sekresi mukus yang terus-menerus Sifat inelastik/taklentur dari mukosa appendix
dipersiapkan dulu segala sesuatunya, yaitu sebagai berikut : Adekuat hidrasi Memperbaiki atau memantau elektrolit Memantaukondisijantung, pulmonary, dan renal Antibiotik :untuk non-perforasi appendicitis diberikan 24-48 jam, sedangkanuntuk yang perforasidiberikan 7-10 hari setelah operasi.
Tindakan Operatif
Laparotomi appendektomi dan juga laparoskopi appendektomi. Laparotomi appendektomi ini disebut juga dengan open appendektomi.
Gangrenous appendicitis
Intraabdominal abcess Perforated appendicitis