Anda di halaman 1dari 40

IMUNISASI

Makalah ini ditujukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah imunologi

SEMESTER 6

Disusun Oleh : Novi Ratnasari / D1A09041 Ati Rah!ana / D1A0904 "an# $o!ala / D1A090411

UNI%ERSITAS A& ' ()I"ARI "A$U&TAS MATEMATI$A DAN I&MU *EN(ETA)UAN A&AM +URUSAN "ARMASI ,ANDUN( 01

$ATA *EN(ANTAR
Bismillahirrahmannirrahim, Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala Rahmat dan Petunjuk-Nya makalah ini dapat diselesaikan dengan baik Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah imunologi, dengan judul ! "munisasi#, Beberapa kendala dan rintangan dialami oleh penulis dalam menyelesaikan makalah ini, namun berkat bantuan dari semua pihak, akhirnya penulis dapat menyelesaikan makalah ini $leh karena itu dengan segala kerendahan hati penulis menyampaikan rasa terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu Penulis yakin dan sadar, bah%a makalah ini belumlah sempurna, oleh karena itu penulis tetap terbuka akan semua saran dan kritik yang bertujuan untuk menyempurnakan makalah ini &emoga makalah pemba(a pada umumnya ini dapat berman'aat khususnya bagi kami dan bagi

Bandung,

juni )*1)

Penulis

DA"TAR ISI
+,.,T, PEN/,NT,R 0000000000000000000000 ) 1,2T,R "&" 0000 000000000000000000000 3

B,B " Pendahuluan000000000 0000000000000000 ,A, II *embahasan00 00000000000 000000000 5 ) 1 Pengertian imunisasi000000000000000000000 5 ) 1 1 Tujuan00000000000000000000000 5 ) 1 ) 6enis-jenis "munisasi0000000000000000005 ) 1 3 E'ek imunisasi0000000000000000000 13 ) ) Penyakit yang timbul pada anak yang tidak di imunisasi0000000 17 ) 3 "munisasi MMR00000000000000000000000)4 ) 3 1 1e'inisi0000000000000000000000 )4 ) 3 ) Tujuan0000000000000000000000 )4 ) 3 3 E'ek &amping0000000000000000000 )4 ) 4 Penyakit yang kemungkinan akan ada bila tidak diimunisasi MMR 00 )8 ) 8 6ad%al pemberian "munisasi000000000000000 00 3) B,B """ Penutup00000000000000000000000035 3 1 .esimpulan000000000000000000000000 35 3 ) &aran00000000000000000000000000039 1a'tar Pustaka000000000000000000000000 4* 4

,A, I *ENDA)U&UAN Tuhan men(iptakan setiap makhluk hidup dengan kemampuan untuk mempertahankan diri terhadap an(aman dari luar dirinya &alah satu an(aman terhadap manusia adalah penyakit, terutama penyakit in'eksi yang diba%a oleh berbagai ma(am mikroba seperti :irus, bakteri, parasit, jamur Tubuh mempunyai (ara dan alat untuk mengatasi penyakit sampai batas tertentu Beberapa jenis penyakit seperti pilek, batuk, dan (a(ar air dapat sembuh sendiri tanpa pengobatan 1alam hal ini dikatakan bah%a sistem pertahanan tubuh ;sistem imun< orang tersebut (ukup baik untuk mengatasi dan mengalahkan kuman-kuman penyakit itu Tetapi bila kuman penyakit itu ganas, sistem pertahanan tubuh ;terutama pada anak-anak atau pada orang de%asa dengan daya tahan tubuh yang lemah< tidak mampu men(egah kuman itu berkembang biak, sehingga dapat mengakibatkan penyakit berat yang memba%a kepada (a(at atau kematian ,pakah yang dimaksudkan dengan sistem imun= .ata imun berasal dari bahasa -atin >immunitas? yang berarti pembebasan ;kekebalan< yang diberikan kepada para senator Roma%i selama masa jabatan mereka terhadap ke%ajiban sebagai %arganegara biasa dan terhadap dak%aan 1alam sejarah, istilah ini kemudian berkembang sehingga pengertiannya berubah menjadi perlindungan terhadap penyakit, dan lebih spesi'ik lagi, terhadap penyakit menular &istem imun adalah suatu sistem dalam tubuh yang terdiri dari sel-sel serta produk @at-@at yang dihasilkannya, yang bekerja sama se(ara kolekti' dan terkoordinir untuk mela%an benda asing seperti kuman-kuman penyakit atau ra(unnya, yang masuk ke dalam tubuh .uman disebut antigen Pada saat pertama kali antigen masuk ke dalam tubuh, maka sebagai reaksinya tubuh akan membuat @at anti yang disebut dengan antibodi Pada umumnya, reaksi pertama tubuh untuk membentuk antibodi tidak terlalu kuat, karena tubuh belum mempunyai Apengalaman A Tetapi pada reaksi yang ke-), ke-3 dan seterusnya, tubuh sudah mempunyai memori untuk mengenali antigen tersebut

sehingga pembentukan antibodi terjadi dalam %aktu yang lebih (epat dan dalam jumlah yang lebih banyak "tulah sebabnya, pada beberapa jenis penyakit yang dianggap berbahaya, dilakukan tindakan imunisasi atau :aksinasi +al ini dimaksudkan sebagai tindakan pen(egahan agar tubuh tidak terjangkit penyakit tersebut, atau seandainya terkena pun, tidak akan menimbulkan akibat yang 'atal "munisasi ada dua ma(am, yaitu imunisasi akti' dan pasi' "munisasi akti' adalah pemberian kuman atau ra(un kuman yang sudah dilemahkan atau dimatikan dengan tujuan untuk merangsang tubuh memproduksi antibodi sendiri Bontohnya adalah imunisasi polio atau (ampak &edangkan imunisasi pasi' adalah penyuntikan sejumlah antibodi, sehingga kadar antibodi dalam tubuh meningkat Bontohnya adalah penyuntikan ,T& ;,nti Tetanus &erum< pada orang yang mengalami luka ke(elakaan Bontoh lain adalah yang terdapat pada bayi yang baru lahir dimana bayi tersebut menerima berbagai jenis antibodi dari ibunya melalui darah pla(enta selama masa kandungan, misalnya antibodi terhadap (ampak Pembahasan Masalah C 1 ) 3 4 8 Pengertian "munisasi Penyakit D Penyakit Yang 1itimbulkan Pada ,nak Yang Tidak 1i "munisasi "muniasi Mmr Penyakit D Penyakit Yang .emungkinan ,kan 1i ,lami Bila Tidak Mendapat "munisasi Mmr 6ad%al Pemberian "munisasi

,A, II *EM,A)ASAN -1 *en.ertian I!unisasi "munisasi adalah pemberian kekebalan tubuh terhadap suatu penyakit dengan memasukkan sesuatu ke dalam tubuh agar tubuh tahan terhadap penyakit yang sedang me%abah atau berbahaya bagi seseorang "munisasi berasal dari kata imun yang berarti kebal atau resisten "munisasi terhadap suatu penyakit hanya akan memberikan kekebalan atau resistensi pada penyakit itu saja, sehingga untuk terhindar dari penyakit lain diperlukan imunisasi lainnya "munisasi biasanya lebih 'okus diberikan kepada anak-anak karena sistem kekebalan tubuh mereka masih belum sebaik orang de%asa, sehingga rentan terhadap serangan penyakit berbahaya "munisasi tidak (ukup hanya dilakukan satu kali, tetapi harus dilakukan se(ara bertahap dan lengkap terhadap berbagai penyakit yang sangat membahayakan kesehatan dan hidup anak ) 1 1 Tujuan Pemberian "munisasi Tujuan dari diberikannya suatu imunitas dari imunisasi adalah untuk mengurangi angka penderita suatu penyakit yang sangat membahayakan kesehatan bahkan bisa menyebabkan kematian pada penderitanya Beberapa penyakit yang dapat dihindari dengan imunisasi yaitu seperti hepatitis B, (ampak, polio, di'teri, tetanus, batuk rejan, gondongan, (a(ar air, tb(, dan lain sebagainya ) 1 ) 6enis D 6enis "munisasi 1 ) 3 4 8 BB/ +epatitis B Polio 1TP Bampak

"munisasi BB/ .epanjangan BB/ = Mungkin karena susah mengu(apkannya makanya jarang

yang ha'al kepanjangannya Ba(illus Balmette-/uerin BB/ adalah :aksin untuk men(egah penyakit TBB, orang bilang 'lek paru Meskipun BB/ merupakan :aksin yang paling banyak di gunakan di dunia ;98E bayi menerima 1 dosis BB/ pada tahun 1FF3<, tetapi perkiraan derajat proteksinya sangat ber:ariasi dan belum ada penanda imunologis terhadap tuber(ulosis yang dapat diper(aya Royan said C maksudnya, kekebalan yang dihasilkan dari imunisasi BB/ ini ber:ariasi 1an tidak ada pemerikasaan laboratorium yang bisa menilai kekebalan seseorang pada penyakit TBB setelah diimunisasi Berbeda dengan imunisasi hepatitis B, kita bisa memeriksa titer anti-+Bs,g pada laboratotrium, bila hasilnya G 1* Hg dianggap memiliki kekebalan yang (ukup terhadap hepatitis B Beberapa penelitian menunjukkan bah%a kemampuan proteksi BB/ berkurang jika telah ada sensitisasi dengan mikobakteria lingkungan sebelumnya, tetapi data ini tidak konsisten Royan said C maksudnya, kalau sih anak sudah kemasukkan kuman TBB sebelum diimunisasi, proses pembentukan antibbodi setelah diimunisasi kurang memuaskan .arena itu, BB/ dianjurkan diberikan umur )-3 bulan< atau dilakukan uji tuberkulin dulu ;bila usia anak lebih dari 3 bulan "1,"< untuk mengetahui apakah anak telah terin'eksi TBB atau belum ;lihat jad%al imunisasi< 1an lagi, kekebalan untuk penyakit TBB tidak diturunkan dari ibu ke anak ;imunitas seluler<, karena itu anak baru lahir tidak punya kekebalan terhadap TBB Makanya ibu-ibu harus segera memberikan imunisasi BB/ buat anaknya Perlu diketahui juga, derajat proteksi imunisasi BB/ tidak ada hubungannya dengan hasil tes tuberkulin sesudah imunisasi dan ukuran parut ;bekas luka suntikan< dilengan 6adi tidak benar kalau parutnya ke(il atau tidak tampak maka imunisasinya dianggap gagal "munsasi BB/ diberikan dengan dosis *,*8 ml pada bayi kurang dari 1 tahun, dan *,1 ml pada anak 1isuntikkan se(ara intrakutan

Royan said C maksudnya disuntikkan ke dalam lapisan kulit ;bukan di otot< Bila penyuntikan benar, akan ditandai kulit yang menggelembung BB/ ulang tidak dianjurkan karena man'aatnya diragukan BB/ tidak dapat diberikan pada penderita dengan gangguan kekebalan seperti pada penderita lekemia ;kanker darah<, anak dengan pengobatan obat steroid jangka panjang dan penderita in'eksi +"I ;&umber C system imun,imunisasi,dan penyakit imun Pro' 1r dr , &amik Jahab, &pa;.< Jidya Medika< ) "munisasi +epatitis B "munisasi hepatitis B ini juga merupakan imunisasi yang di%ajibkan, lebih dari 1** negara memasukkan :aksinasi ini dalam program nasionalnya 6ika menyerang anak, penyakit yang disebabkan :irus ini sulit disembuhkan Bila sejak lahir telah terin'eksi :irus hepatitis B ;I+B< dapat menyebabkan kelainan-kelainan yang diba%anya terus hingga de%asa &angat mungkin terjadi sirosis atau pengerutan hati Banyak jalan masuk :irus hepatitis B ke tubuh si ke(il Yang potemsial melalui jalan lahir Bara lain melalui kontak dengan darah penderita, semisal trans'usi darah Bisa juga melali alat-alat medis yang sebelumnya telah terkontaminasi darah dari penderita hepatitis B, seperti jarum suntik yang tidak steril atau peralatan yang ada di klinik gigi Bahkan juga bisa le%at sikat gigi atau sisir rambut yang digunakan antar anggota keluarga Malangnya, tak ada gejala khas yang tampak se(ara kasat mata Bahkan oleh dokter sekalipun 2ungsi hati kadang tak terganggu meski sudah mengalami sirosis ,nak juga terlihat sehat, na'su makan baik, berat badan juga normal Penyakit baru diketahui setelah dilakukan pemeriksaan darah Upaya pencegahan adalah langkah terbaik 6ika ada salah satu anggota keluarga di(urigai kena Iirus +epatitis B, biasanya dilakukan s(reening terhadap anak-anaknya untuk mengetahui apakah memba%a :irus atau tidak &elain itu, imunisasi merupakan langkah e'ekti' untuk men(egah masuknya :irus hepatitis B

Jumlah PemberianC &ebanyak 3 kali, dengan inter:al 1 bulan antara suntikan pertama dan kedua, kemudian 8 bulan antara suntikan kedua dan ketiga Usia Pemberian &ekurang-kurangnya 1) jam setelah lahir 1engan syarat, kondisi bayi stabil, tak ada gangguan pada paru-paru dan jantung 1ilanjutkan pada usia 1 bulan, dan usia 3-5 bulan .husus bayi yang lahir dari ibu pengidap I+B, selain imunisasi tsb dilakukan tambahan dengan imunoglobulin antihepatitis B dalam %aktu sebelum usia )4 jam Lokasi PenyuntikanC Pada anak di lengan dengan (ara intramuskuler &edangkan pada bayi di paha le%at anterolateral ;anteroK otot-otot bagian depan, lateralK otot bagian luar< Penyuntikan di bokong tidak dianjurkan karena bisa mengurangi e'ekti:itas :aksin Tanda KeberhasilanC Tak ada tanda klinis yang dapat dijadikan patokan Namun dapat dilakukan pengukuran keberhasilan melalui pemeriksaan darah dengan menge(ek kadar hepatitis B-nya setelah anak berusia setahun Bila kadarnya di atas 1***, berarti daya tahanya 9 tahunL diatas 8**, tahan 8 tahunL diatas )** tahan 3 tahun Tetapi kalau angkanya (uma 1**, maka dalam setahun akan hilang &ementara bila angkanya * berarti si bayi harus disuntik ulang 3 kali lagi Tingkat KekebalanC Bukup tinggi, antara F4-F5E Mmumnya setelah 3 kali suntikan, lbih dari F8E bayi mengalami respons imun yang (ukup Indikator KontraC Tak dapat diberikan pada anak yang sakit berat 3 Polio "munisasi polio ada ) ma(am, yang pertama oral polio :a((ine atau yang sering dilihat dimana mana yaitu :aksin tetes mulut &edangkan yang kedua ina(ti:ated polio :a((ine, ini yang disuntikkan .alo yang tetes mudah diberikan, murah dan mendekati rute penyakit aslinya, sehingga banyak digunakan .alo yang injeksi e'ek proteksi lebih baik tapi mahal dan tidak punya e'ek epidemiologis &elain itu saat ini MM" telah mengeluarkan 'at%a agar pemakaian :aksin polio injeksi hanya ditujukan pada penderita yang tidak boleh mendapat :aksin polio tetes karena daya tahan tubuhnya lemah

Polio atau lengkapnya poliomelitis adalah suatu penyakit radang yang menyerang sara' dan dapat menyebabkan lumpuh pada kedua kaki Jalaupun dapat sembuh, penderita akan pin(ang seumur hidup karena :irus ini membuat otot-otot lumpuh dan tetap ke(il 1i %ikipedia dijelaskan bah%a Polio sudah dikenal sejak @aman pra-sejarah -ukisan dinding di kuil-kuil Mesir kuno menggambarkan orang-orang sehat dengan kaki layu yang berjalan dengan tongkat .aisar Roma%i Blaudius terserang polio ketika masih kanak-kanak dan menjadi pin(ang seumur hidupnya Iirus polio menyerang tanpa peringatan, merusak sistem sara' menimbulkan kelumpuhan permanen, biasanya pada kaki &ejumlah besar penderita meninggal karena tidak dapat menggerakkan otot pernapasan .etika polio menyerang ,merika selama dasa%arsa seusai Perang 1unia "", penyakit itu disebut >momok semua orang tua?, karena menjangkiti anak-anak terutama yang berumur di ba%ah lima tahun 1i sana para orang tua tidak membiarkan anak mereka keluar rumah, gedung-gedung bioskop dikun(i, kolam renang, sekolah dan bahkan gereja tutup Iirus polio menular se(ara langsung melalui per(ikan ludah penderita atau makanan dan minuan yang di(emari Pen(egahannya dengan dilakukan menelan :aksin polio ) ;dua< tetes setiap kali sesuai dengan jad%al imunisasi 4 1TP 1eskripsi Iaksin 6erap 1TP adalah :aksin yang terdiri dari toksoid di'teri dan tetanus yang dimurnikan, serta bakteri pertusis yang telah diinakti:asi yang teradsorbsi ke dalam 3 mg N ml ,luminium 'os'at Thimerosal *,1 mgNml digunakan sebagai penga%et Potensi :aksin per dosis tunggal sedikitnya 4 "M pertussis, 3* "M di'teri dan 5* "M tetanus "ndikasi Mntuk "munisasi se(ara simultan terhadap di'teri, tetanus dan batuk rejan .omposisi Tiap ml mengandung C Toksoid di'teri yang dimurnikan 4* -' Toksoid tetanus yang dimurnikan 18 -' B, pertussis yang diinakti:asi )4 $M ,luminium 'os'at 3 mg Thimerosal *,1 mg

1*

1osis

dan

Bara

Pemberian

Iaksin

harus

diko(ok

dulu

untuk

menghomogenkan suspensi Iaksin harus disuntikkan se(ara intramuskuler atau se(ara subkutan yang dalam Bagian anterolateral paha atas merupakan bagian yang direkomendasikan untuk tempat penyuntikkan ;Penyuntikan di bagian pantat pada anak-anak tidak direkomendasikan karena dapat men(ederai syara' pinggul< Tidak boleh disuntikkan pada kulit karena dapat menimbulkan reaksi lokal &atu dosis adalah *,8 ml Pada setiap penyuntikan harus digunakan jarum suntik dan syringe yang steril 1i negara-negara dimana pertussis merupakan an(aman bagi bayi muda, imunisasi 1TP harus dimulai sesegera mungkin dengan dosis pertama diberikan pada usia 5 minggu dan ) dosis berikutnya diberikan dengan inter:al masing-masing 4 minggu Iaksin 1TP dapat diberikan se(ara aman dan e'ekti' pada %aktu yang bersamaan dengan :aksinasi BB/, Bampak, Polio ;$PI dan "PI<, +epatitis B, +ib dan :aksin Yello% 2e:er .ontraindikasi Terdapat beberapa kontraindikasi yang berkaitan dengan suntikan pertama 1TP /ejala-gejala keabnormalan otak pada periode bayi baru lahir atau gejala-gejala serius keabnormalan pada sara' merupakan kontraindikasi dari komponen pertussis "munisasi 1TP kedua tidak boleh diberikan kepada anak yang mengalami gejala-gejala parah pada dosis pertama 1TP .omponen pertussis harus dihindarkan, dan hanya dengan diberi 1T untuk meneruskan imunisasi ini Mntuk indi:idu penderita :irus human immunode''i(ien(y ;+"I< baik dengan gejala maupun tanpa gejala harus diberi imunisasi 1TP sesuai dengan standar jadual tertentu 8 Bampak "munisasi (ampak, sebenarnya bayi sudah mendapatkan kekebalan (ampak dari ibunya Namun seiring bertambahnya usia, antibodi dari ibunya semakin menurun sehingga butuh antibodi tambahan le%at pemberian :aksin (ampak ,palagi penyakit (ampak mudah menular, dan mereka yang daya tahan tubuhnya lemah gampang sekali terserang penyakit yang disebabkan :irus Morbili ini Mntungnya

11

(ampak hanya diderita sekali seumur hidup 6adi, sekali terkena (ampak, setelah itu biasanya tak akan terkena lagi Penularan (ampak terjadi le%at udara atau butiran halus air ludah ;droplet< penderita yang terhirup melalui hidung atau mulut Pada masa inkubasi yang berlangsung sekitar 1*-1) hari, gejalanya sulit dideteksi &etelah itu barulah mun(ul gejala 'lu ;batuk, pilek, demam<, mata kemerahabn dan berair, si ke(ilpun merasa silau saat melihat (ahaya .emudian, disebelah dalam mulut mun(ul bintik-bintik putih yang akan bertahan 3-4 hari Beberapa anak juga mengalami diare satu-dua hari kemudian timbul demam tinggi yang turun naik, berkisar 39-4*,8 derajat (el(ius &eiring dengan itu barulah mun(ul ber(ak-ber(ak merah yang merupakan (iri khas penyakit ini Mkurannya tidak terlalu besar, tapi juga tidak terlalu ke(il ,%alnya haya mun(ul di beberapa bagian tubuh saja seperti kuping, leher, dada, muka, tangan dan kaki 1alam %aktu 1 minggu, ber(ak-ber(ak merah ini hanya di beberapa bagian tibih saja dan tidak banyak 6ika ber(ak merah sudah keluar, umumnya demam akan turun dengan sendirinya Ber(ak merah pun akan berubah menjadi kehitaman dan bersisik, disebut hiperpigmentasi Pada akhirnya ber(ak akan mengelupas atau rontok atau sembuh dengan sendirinya Mmumnya dibutuhkan %aktu hingga ) minggu sampai anak sembuh benar dari sisa-sisa (ampak 1alam kondisi ini tetaplah meminum obat yang sudah diberikan dokter 6aga stamina dan konsumsi makanan bergi@i Pengobatannya bersi'at simptomatis, yaitu mengobati berdasarkan gejala yang mun(ul +ingga saat ini, belum ditemukan obat yang e'ekti' mengatasi :irus (ampak 6ika tak ditangani dengan baik (ampak bisa sangat berbahaya Bisa terjadi komplikasi, terutama pada (ampak yang berat Biri-(iri (ampak berat, selain ber(aknya di sekujur tubuh, gejalanya tidak membaik setelah diobati 1-) hari .omplikasi yang terjadi biasanya berupa radang paru-paru dan radang otak .omplikasi ini yang umumnya paing sering menimbulkan kematian pada anak Msia dan 6umlah Pemberian &ebanyak ) kaliL 1 kali di usia F bulan, 1 kali di usia 5 tahun 1ianjurkan, pemberian (ampak ke-1 sesuai jad%al &elain karena antibodi dari ibu sudah menurun di usia F bulan, penyakit (ampak umumnya

1)

menyerang anak usia balita 6ika sampai 1) bulan belum mendapatkan imunisasi (ampak, maka pada usia 1) bulan harus diimunisasi MMR ;Measles Mump Rubella< ) 1 3 E'ek "munisasi - E'ek "munisasi "munisasi memang penting untuk membangun pertahanan tubuh bayi Tetapi, orangtua masa kini seharusnya lebih kritis terhadap e'ek samping imunisasi yang mungkin menimpa &i .e(il Pertahanan tubuh bayi dan balita belum sempurna "tulah sebabnya pemberian imunisasi, baik %ajib maupun lanjutan, dianggap penting bagi mereka untuk membangun pertahanan tubuh 1engan imunisasi, diharapkan anak terhindar dari berbagai penyakit yang membahayakan ji%anya 1i lain pihak, pemberian imunisasi kadang menimbukan e'ek samping 1emam tinggi pas(a-imunisasi 1PT, misalnya, kerap membuat orangtua %as-%as Padahal, e'ek samping ini sebenarnya pertanda baik, karena membuktikan :aksin yang dimasukkan ke dalam tubuh tengah bekerja Namun, kita pun tidak boleh menutup mata terhadap 'akta adakalanya e'ek imunisasi ini bisa sangat berat, bahkan berujung kematian Realita ini, menurut 1epartemen .esehatan R" disebut A.ejadian "kutan Pas(a "munisasiA;."P"< Menurut .omite Nasional Pengkajian dan Penanggulangan ;.N PP< ."P", ."P" adalah semua kejadian sakit dan kematian yang terjadi dalam masa satu bulan setelah imunisasi - Tidak ,da yang Bebas E'ek &amping Menurut .omite ."P", sebenarnya tidak ada satu pun jenis :aksin imunisasi yang aman tanpa e'ek samping $leh karena itu, setelah seorang bayi diimunisasi, ia harus diobser:asi terlebih dahulu setidaknya 18 menit, sampai dipastikan tidak terjadi adanya ."P" ;reaksi (epat< &elain itu, menurut Pro' 1R 1r &ri Rejeki +adinegoro &p, ;.<, untuk menghindari adanya keran(uan antara penyakit akibat imunisasi dengan yang bukan, maka gejala klinis yang dianggap sebagai ."P" dibatasi dalam jangka %aktu tertentu

13

A/ejala klinis ."P" dapat timbul se(ara (epat maupun lambat 1ilihat dari gejalanya pun, dapat dibagi menjadi gejala lokal, sistemik, reaksi susunan sara' pusat, serta reaksi lainnya,A terang .etua &atgas "munisasi "katan 1okter ,nak "ndonesia ;"1,"< ini Pada umumnya, semakin (epat ."P" terjadi, semakin (epat gejalanya Pada keadaan tertentu lama pengamatan ."P" dapat men(apai masa 4) hari ;pas(a:aksinasi rubella<, bahkan 4) hari ;pas(a-:aksinasi (ampak dan polio< Reaksi juga bisa diakibatkan reaksi simpang ;ad:erse e:ents< terhadap obat atau :aksin, atau kejadian lain yang bukan akibat e'ek langsung :aksin, misalnya alergi APengamatan juga ditujukan untuk e'ek samping yang timbul akibat kesalahan teknik pembuatan, pengadaan, distribusi serta penyimpanan :aksin .esalahan prosedur dan teknik pelaksanaan imunisasi, atau semata-mata kejadian yang timbul kebetulan,A demikian &ri Penelitian Ia((ine &a'ety Bommittee, "nstitute o' Medi(ine ;"$M<, ,&, melaporkan, sebagian besar ."P" terjadi karena 'aktor kebetulan A.ejadian yang memang akibat imunisasi tersering adalah akibat kesalahan prosedur dan teknik pelaksanaan atau pragmati( errors<,A tukas dokter yang berpraktek di R&MPN Bipto Mangunkusumo ini &tephanie Ba:e M1, ahli medis yang menulis AYang $rangtua +arus Tahu tentang Iaksinasi Pada ,nakA menyebutkan, peluang terjadinya e'ek samping :aksin pada bayi dan anak-anak adalah karena mereka dijadikan target imunisasi massal oleh pemerintah, pabrik :aksin, maupun dokter Padahal, imunisasi massal yang memiliki sikap Asatu ukuran untuk semua orangA ini sangat berbahaya .arena, A&etiap anak adalah pribadi tersendiri, dengan bangun genetika, lingkungan sosial, ri%ayat kesehatan, keluarga dan pribadi yang unik, yang bisa bere'ek terhadap (ara mereka bereaksi terhadap suatu :aksin,A demikian Ba:e - Beberapa .ejadian Pas(a-"munisasi

14

&e(ara garis besar, tidak semua ."P" disebabkan oleh imunisasi &ebagian besar ternyata tidak ada hubungannya dengan imunisasi Mntuk lebih jelasnya, berikut ini beberapa 'aktor ."P" yang bisa terjadi pas(a-imunisasiC 1 Reaksi suntikan &emua gejala klinis yang terjadi akibat trauma tusukan jarum suntik, baik langsung maupun tidak langsung harus di(atat sebagai reaksi ."P" Reaksi suntikan langsung misalnya rasa sakit, bengkak dan kemerahan pada tempat suntikan &edangkan reaksi suntikan tidak langsung misalnya rasa takut, pusing, mual, sampai sinkope atau pingsan ) Reaksi :aksin /ejala ."P" yang disebabkan masuknya :aksin ke dalam tubuh umumnya sudah diprediksi terlebih dahulu karena umumnya AringanA Misal, demam pas(aimunisasi 1PT yang dapat diantisipasi dengan obat penurun panas Meski demikian, bisa juga reaksi induksi :aksin berakibat parah karena adanya reaksi simpang di dalam tubuh ;misal, kera(unan<, yang mungkin menyebabkan masalah persara'an, kesulitan memusatkan perhatian, nasalah perilaku seperti autisme, hingga resiko kematian 3 2aktor kebetulan &eperti disebut di atas, ada juga kejadian yang timbul se(ara kebetulan setelah bayi diimunisasi Petunjuk A'aktor kebetulanA ditandai dengan ditemukannya kejadian sama di saat bersamaan pada kelompok populasi setempat, dengan karakterisitik serupa tetapi tidak mendapatkan imunisasi 4 Penyebab tidak diketahui Bila kejadian atau masalah yang dilaporkan belum dapat dikelompokkan ke dalam salah satu penyebab, maka untuk sementara dimasukkan ke kelompok Apenyebab tidak diketahuiA sambil menunggu in'ormasi lebih lanjut Biasanya, dengan kelengkapan in'ormasi akan dapat ditentukan kelompok penyebab ."P"

18

O"munisasi itu ,manO "lmu Pengetahuan atau 2iksi= .eraguan tentang aman-tidaknya imunisasi bukan sesuatu yang mengada-ada &aat ini sudah ada puluhan ribu kejadian buruk akibat imunisasi yang dilaporkan, dan puluhan ribu lainnya yang tidak dilaporkan Pada anak-anak, imunisasi ;dan antibiotik< bertanggung ja%ab untuk sebagian besar reaksi negati' dibanding obatobat resep lainnya 6adi realitanya, tidak ada obat yang aman untuk setiap anak 1an, beberapa obat lebih berbahaya daripada beberapa obat lainnya .eamanan imunisasi seharusnya berlandaskan pada ilmu pengetahuan yang baik, bukan hipotesa, pendapat, keyakinan perorangan, atau pengamatan Namun 'aktanya, hingga kini banyak yang tidak diketahui para ilmu%an tentang (ara kerja imunisasi di dalam tubuh pada tingkat sel dan molekul Tes yang memadai untuk imunisasi juga tidak ada Yang juga kurang, adalah pengertian tentang e'ek jangka panjang dari imunisasi massal bagi bayi dan anak-anak Yang diketahui adalah, sejak akhir tahun 1F8*-an, ketika imunisasi massal mulai di%ajibkan di ,merika &erikat, telah terjadi peningkatan kasus kelainan sistem imun dan persara'an, termasuk kesulitan memusatkan perhatian, asma, autisme, diabetes anak-anak, sindroma keletihan menahun, kesulitan belajar, rematoid artritis, multipel sklerosis, dan masalah kesehatan yang menahun lainnya 1i ,merika &erikat dan tempat-tempat lain di dunia, adanya peningkatan besar jumlah masalah medis yang terkait dengan imunisasi yang dilaporkan orangtua dan pro'esional kedokteran, telah men(etuskan suatu gerakan yang menuntut dilakukannya lebih banyak kajian yang lebih baik tentang potensi e'ek buruk jangka panjang atau menahun dari imunisasi "munisasi kadang dapat mengakibatkan e'ek samping "ni adalah tanda baik yang membuktikan bah%a :aksin betuk-betul bekerja se(ara tepat E'ek samping yang biasa terjadi adalah sebaagai berikutC 1 BB/C &etelah ) minggu akan terjadi pembengkakan ke(il dan merah ditempat suntikan &etelah )D3 minggu kemudian pembengkakan menjadi abses ke(il dan kemudian menjadi luka dengan garis tengah P1* mm -uka akan sembuh sendiri dengan meninggalkan luka parut yang ke(il

15

1PTC .ebanyakan bayi menderita panas pada %aktu sore hari setelah mendapatkan imunisasi 1PT, tetapi panas akan turun dan hilang dalam %aktu ) hari &ebagian besar merasa nyeri, sakit, kemerahan atau bengkak di tempat suntikan .eadaan ini tidak berbahaya dan tidak perlu mendapatkan pengobatan khusus, akan sembuh sendiri Bila gejala diatas tidak timbul tidak perlu diragukan bah%a imunisasi tersebut tidak memberikan perlindungan dan "munisasi tidak perlu diulang

3 4 8

P$-"$ C 6arang timbuk e'ek samping B,MP,. C ,nak mungkin panas, kadang disertai dengan kemerahan 4D1* hari sesudah penyuntikan +EP,T"T"& C Belum pernah dilaporkan adanya e'ek samping Perlu diingat e'ek samping imunisasi jauh lebih ringan daripada e'ek penyakit

bila bayi tidak diimunisasi - *en#a/it ' *en#a/it 0an. Diti!1ul/an *a2a Ana/ 0an. Ti2a/ Di I!unisasi "munisasi, tak hanya menjaga agar anak tetap sehat, tapi juga ampuh untuk men(egah dan menangkal timbulnya penyakit serta kematian pada anak-anak -alu mengapa kadangkala orangtua kerap mengabaikan tindakan penting tersebut= Bukankah lebih baik men(egah daripada mengobati= &esuai dengan yang diprogramkan oleh organisasi kesehatan dunia J+$ ;Badan .esehatan 1unia<, Pemerintah "ndonesia menetapkan ada 1) imunisasi yang harus diberikan kepada anak-anak 8 1iantaranya merupakan imunisasi yang %ajib diberikan sebab 'ungsinya adalah untuk men(egah anak dari serangan penyakit D penyakit seperti C 1 Tuberkulosis ;TBB< Tuberkulosis, terutama TB paru, merupakan masalah yang timbul tidak hanya di negara berkembang tetapi juga di negara maju Tuberkulosis tetap merupakan salah satu penyebab tingginya angka kesakitan dan kematian, baik di negara berkembang maupun di negara maju

17

'aktor resiko in'eksi dan 'aktor resiko progresi in'eksi menjadi penyakit ; resiko penyakit < Resiko "n'eksi TB 2aktor resiko terjadinya in'eksi TB antara lain adalah C anak yang memiliki kontak dengan orang de%asa dengan TB akti', daerah endemis, penggunaan obat-obat intra:ena, kemiskinan, serta lingkungan yang tidak sehat ) +epatitis B yang disebabkan :irus hepatitis B yang berakibat pada hati Penyakit hepatitis B pada bayi menjadi kronik jauh lebih besar ;lebih dari F* persen< dibandingkan kemungkinan pada orang de%asa A$leh karena itu, bagi bayi :aksin hepatitis B mutlak perlu Biri-(iri penderita hepatitis B umumnya tak diketahui se(ara jelas karena penderita seperti orang sehat ,kibatnya ia tak segera menyadari dirinya telah tertular :irus hepatitis B, bahkan sudah menularkannya kepada orang lain A&ebaiknya, mereka yang memiliki gejala kuning pada mata, kulit, lesu, tak memiliki na'su makan serta sakit lambung-seperti maag yang tak sembuh dalam tempo enam bulan-segera periksa ke dokter Iirus hepatitis B diketahui sebagai salah satu :irus yang paling mudah menular Bahkan, penularan :irus ini 1** kali lebih menular daripada +"I ;:irus penyebab ,"1&<, dan diperkirakan mengin'eksi 1* kali lebih banyak daripada +"I Iirus itu menyerang hati dan merusak organ tubuh se(ara tak langsung melalui gangguan sistem kekebalan Pada serangan tahap a%al masih bisa disembuhkan jika segera diobati Namun, jika penyakit berkembang lebih berat maka ia akan men(apai tahap hepatitis akut, sirosis ;pengerasan hati<, sampai kemudian mengakibatkan mun(ulnya kanker hati 3 Penyakit polio Penyakit ini disebabkan :irus, menyebar melalui tinjaNkotoran orang yang terin'eksi ,nak yang terkena polio dapat menjadi lumpuh layuh Poliomyelitis atau Polio, adalah penyakit paralisis atau lumpuh yang disebabkan oleh :irus ,gen pemba%a penyakit ini, sebuah :irus yang dinamakan polio:irus ;PI<, masuk ke tubuh melalui mulut, mengi'eksi saluran usus Iirus ini dapat memasuki aliran darah dan mengalir ke sistem sara' pusat menyebabkan melemahnya otot dan kadang kelumpuhan .ata Polio sendiri berasal dari bahasa

19

Yunani

yaitu

QRSTRHUVSWXTY,

atau

bentuknya

yang

lebih

mutakhir

QRSTRHUVSWXTZ[, dari QRST\Y Aabu-abuA dan HUVS\Y Aber(akA Iirus Polio termasuk genus entero:iorus, 'amili Pi(orna:irus Bentuknya adalah ikosahedral tanpa sampul dengan genome RN, single stranded messenger mole(ule &ingle RN, ini membentuk hampir 3* persen dari :irion dan sisanya terdiri dari 4 protein besar ;IP1-4< dan satu protein ke(il ;Ipg< Polio adalah penyakit menular yang dikategorikan sebagai penyakit peradaban Polio menular melalui kontak antarmanusia Iirus masuk ke dalam tubuh melalui mulut ketika seseorang memakan makanan atau minuman yang terkontaminasi 'eses Polio:irus adalah :irus RN, ke(il yang terdiri atas tiga strain berbeda dan amat menular Iirus akan menyerang sistem sara' dan kelumpuhan dapat terjadi dalam hitungan jam Polio menyerang tanpa mengenal usia, lima puluh persen kasus terjadi pada anak berusia antara 3 hingga 8 tahun Penyebab penyakit polio terdiri atas tiga strain yaitu strain 1 ;brunhilde< strain ) ;lan@ig<, dan strain 3 ;-eon< &train 1 adalah yang paling paralitogenik atau yang paling ganas dan sering kali menyebabkan kejadian luar biasa atau %abah &train ini sering ditemukan di &ukabumi &edangkan &train ) adalah yang paling jinak Penyakit Polio terbagi atas tiga jenis yaitu Polio non-paralisis, Polio paralisis spinal, dan Polio bulbar -Polio nonparalisis menyebabkan demam, muntah, sakit perut, lesu, dan sensiti' Terjadi kram otot pada leher dan punggung, otot terasa lembek jika disentuh -Polio Paralisis &pinal 6enis &train polio:irus ini menyerang sara' tulang belakang, menghan(urkan sel tanduk anterior yang mengontrol pergerakan pada batang tubuh dan otot tungkai Meskipun strain ini dapat menyebabkan kelumpuhan permanen, kurang dari satu penderita dari )** penderita akan mengalami kelumpuhan .elumpuhan paling sering ditemukan terjadi pada kaki &etelah polio:irus menyerang usus, :irus ini akan diserap oleh kapiler darah pada dinding usus dan diangkut seluruh tubuh Polio:irus menyerang sara' tulang belakang dan neuron motor -- yang mengontrol gerak 'isik Pada periode inilah mun(ul gejala seperti 'lu Namun, pada penderita yang tidak memiliki kekebalan atau belum di:aksinasi, :irus ini biasanya akan menyerang seluruh bagian batang sara' tulang belakang dan batang otak "n'eksi

1F

ini akan mempengaruhi sistem sara' pusat menyebar sepanjang serabut sara' &eiring dengan berkembang biaknya :irus dalam sistem sara' pusat, :irus akan menghan(urkan neuron motor Neuron motor tidak memiliki kemampuan regenerasi dan otot yang berhubungan dengannya tidak akan bereaksi terhadap perintah dari sistem sara' pusat .elumpuhan pada kaki menyebabkan tungkai menjadi lemas -- kondisi ini disebut a(ute 'la((id paralysis ;,2P< "n'eksi parah pada sistem sara' pusat dapat menyebabkan kelumpuhan pada batang tubuh dan otot pada toraks ;dada< dan abdomen ;perut<, disebut ]uadriplegia -Polio Bulbar Polio jenis ini disebabkan oleh tidak Batang otak adanya kekebalan alami sehingga batang otak ikut terserang

mengandung neuron motor yang mengatur pernapasan dan sara' kranial, yang mengirim sinyal ke berbagai otot yang mengontrol pergerakan bola mataL sara' trigeminal dan sara' muka yang berhubungan dengan pipi, kelenjar air mata, gusi, dan otot mukaL sara' auditori yang mengatur pendengaranL sara' glosso'aringeal yang membantu proses menelan dan berbgai 'ungsi di kerongkonganL pergerakan lidah dan rasaL dan sara' yang mengirim sinyal ke jantung, usus, paru-paru, dan sara' tambahan yang mengatur pergerakan leher Tanpa alat bantu pernapasan, polio bulbar dapat menyebabkan kematian -ima hingga sepuluh persen penderta yang menderita polio bulbar akan meninggal ketika otot pernapasan mereka tidak dapat bekerja .ematian biasanya terjadi setelah terjadi kerusakan pada sara' kranial yang bertugas mengirim OOperintah bernapasOO ke paru-paru Penderita juga dapat meninggal karena kerusakan pada 'ungsi penelananL korban dapat OOtenggelamOO dalam sekresinya sendiri ke(uali dilakukan penyedotan atau diberi perlakuan trakeostomi untuk menyedot (airan yang disekresikan sebelum masuk ke dalam paru-paru Namun trakesotomi juga sulit dilakukan apabila penderita telah menggunakan OOparu-paru besiOO ;iron lung< ,lat ini membantu paru-paru yang lemah dengan (ara menambah dan mengurangi tekanan udara di dalam tabung .alau tekanan udara ditambah, paru-paru akan mengempis, kalau tekanan udara dikurangi, paru-paru akan mengembang 1engan demikian udara terpompa keluar masuk paru-

)*

paru "n'eksi yang jauh lebih parah pada otak dapat menyebabkan koma dan kematian Penyakit Polio dapat ditularkan oleh in'eksi droplet dari oro-'aring ;mulut dan tenggorokan< atau dari tinja penderita yang telah terin'eksi selain itu juga dapat menular melalui oro-'e(al ;makanan dan minuman< dan melalui per(ikan ludah yang kemudian :irus ini akan berkembangbiak di tengorokan dan usus lalu kemudian menyebar ke kelenjar getah bening, masuk ke dalam darah serta menyebar ke seluruh tubuh Penularan terutama sering terjadi langsung dari manusia ke manusia melalui 'ekal-oral ;dari tinja ke mulut< atau yang agak jarang terjadi melalui oral-oral ;mulut ke mulut< Iirus Polio dapat bertahan lama pada air limbah dan air permukaan, bahkan dapat sampai berkilo-kilometer dari sumber penularannya Penularan terutama terjadi akibat ter(emarnya lingkungan leh :irus polio dari penderita yang telah terin'eksi, namun :irus ini hidup di lingkungan terbatas Iirus Polio sangat tahan terhadap alkohol dan lisol, namun peka terhadap 'ormaldehide dan larutan klor &uhu yang tinggi dapat (epat mematikan :irus tetapi pada keadaan beku dapat bertahun-tahun masa hidupnya 4 Penyakit (ampak ;tampek< Penyakit Bampak ;Rubeola, Bampak F hari, measles< adalah suatu in'eksi :irus yang sangat menular, yang ditandai dengan demam, batuk, konjungti:itis ;peradangan selaput ikat mataNkonjungti:a< dan ruam kulit Penyakit ini disebabkan karena in'eksi :irus (ampak golongan Paramy^o:irus Penularan in'eksi terjadi karena menghirup per(ikan ludah penderita (ampak Penderita bisa menularkan in'eksi ini dalam %aktu )-4 hari sebelum rimbulnya ruam kulit dan 4 hari setelah ruam kulit ada Penyebab Bampak, rubeola, atau measles ,dalah penyakit in'eksi yang sangat mudah menular atau in'eksius sejak a%al masa prodromal, yaitu kurang lebih 4 hari pertama sejak mun(ulnya ruam Bampak disebabkan oleh paramikso:irus ; :irus (ampak< Penularan terjadi melalui per(ikan ludah dari hidung, mulut maupun

)1

tenggorokan penderita (ampak ;air borne disease < Masa inkubasi adalah 1*-14 hari sebelum gejala mun(ul .ekebalan terhadap (ampak diperoleh setelah :aksinasi, in'eksi akti' dan kekebalan pasi' pada seorang bayi yang lahir ibu yang telah kebal ;berlangsung selama 1 tahun< $rang-orang yang rentan terhadap (ampak adalahC - bayi berumur lebih dari 1 tahun - bayi yang tidak mendapatkan imunisasi - remaja dan de%asa muda yang belum mendapatkan imunisasi kedua /ejala mulai timbul dalam %aktu 7-14 hari setelah terin'eksi, yaitu berupaC Panas badan - nyeri tenggorokan - hidung meler ; Bory@a < - batuk ; Bough < - Ber(ak .oplik - nyeri otot - mata merah ; (onju(ti:itis < )-4 hari kemudian mun(ul bintik putih ke(il di mulut bagian dalam ;bintik .oplik< Ruam ;kemerahan di kulit< yang terasa agak gatal mun(ul 3-8 hari setelah timbulnya gejala diatas Ruam ini bisa berbentuk makula ;ruam kemerahan yang mendatar< maupun papula ;ruam kemerahan yang menonjol< Pada a%alnya ruam tampak di %ajah, yaitu di depan dan di ba%ah telinga serta di leher sebelah samping 1alam %aktu 1-) hari, ruam menyebar ke batang tubuh, lengan dan tungkai, sedangkan ruam di %ajah mulai memudar Pada pun(ak penyakit, penderita merasa sangat sakit, ruamnya meluas serta suhu tubuhnya men(apai 4*_ Belsius 3-8 hari kemudian suhu tubuhnya turun, penderita mulai merasa baik dan ruam yang tersisa segera menghilang 1emam, ke(apaian, pilek, batuk dan mata yang radang dan merah selama beberapa hari diikuti dengan ruam jera%at merah yang mulai pada muka dan merebak ke tubuh dan ada selama 4 hari hingga 7 hari 8 1i'teri, pertusis dan tetanus 1i'teri disebabkan bakteri yang menyerang tenggorokan dan dapat menyebabkan komplikasi yang serius atau 'atal 1i'teri merupakan penyakit menular yang sangat berbahaya pada anak anak Penyakit ini mudah menular dan menyerang terutama daerah saluran perna'asan bagian atas Penularan biasanya terjadi melalui per(ikan ludah dari orang yang memba%a kuman ke orang lain yang sehat &elain itu penyakit ini bisa juga ditularkan melalui benda atau makanan yang terkontaminasi

))

1i'teri disebabkan oleh kuman Boryneba(terium diphtheriae, suatu bakteri gram positi' yang berbentuk polimor', tidak bergerak dan tidak membentuk spora /ejala utama dari penyakit di'teri yaitu adanya bentukan pseudomembran yang merupakan hasil kerja dari kuman ini Pseudomembran sendiri merupakan lapisan tipis ber%arna putih keabu abuan yang timbul terutama di daerah mukosa hidung, mulut sampai tenggorokan 1isamping menghasilkan pseudomembran, kuman ini juga menghasilkan sebuah ra(un yang disebut eksoto^in yang sangat berbahaya karena menyerang otot jantung, ginjal dan jaringan syara' ;%%% blogdokter net< 1i'teri dapat menyerang seluruh lapisan usia tapi paling sering menyerang anak-anak yang belum diimunisasi Pada tahun )***, di seluruh dunia dilaporkan 3* *** kasus dan 3 *** orang diantaranya meninggal karena penyakit ini .ata tetanus diambil dari bahasa Yunani yaitu tetanos dari teinein yang berarti menegang Penyakit ini adalah penyakit in'eksi di mana spasme otot tonik dan hiperre'leksia menyebabkan trismus ;lo(kja%<, spasme otot umum, melengkungnya punggung ;opistotonus<, spasme glotal, kejang dan spasme dan paralisis pernapasan ;%ikipedia org< Penyakit tetanus disebabkan oleh bakteri Blostridium tetani yang terdapat di tanah, kotoran he%an, debu, dan sebagainya Bakteri ini masuk ke dalam tubuh manusia melalui luka yang ter(emar kotoran 1i dalam luka bakteri ini akan berkembang biak dan membentuk toksin ;ra(un< yang menyerang sara' MN"BE2 ;Mnited Nations Bhildren?s 2undN1ana PBB untuk ,nak-,nak< menyebutkan dalam situsnya bah%a tetanus sangat berisiko terkena pada bayi-bayi yang dilahirkan dengan bantuan dukun bayi di rumah dengan peralatan yang tidak sterilL mereka juga beresiko ketika alat-alat yang tidak bersih digunakan untuk memotong tali pusar dan olesan-olesan tradisional atau abu digunakan untuk menutup luka bekas potongan ;%%% uni(e' org< ,ngka kematian yang diakibatkan oleh tetanus berkisar antara 18-)8E Pertusis atau batuk rejan adalah penyakit in'eksi bakterial yang menyerang sistem pernapasan yang melibatkan pita suara ;larinks<, trakea dan bronkial "n'eksi ini menimbulkan iritasi pada saluran pernapasan sehingga menyebabkan serangan

)3

batuk yang parah Penyakit ini disebabkan oleh bakteri Bordetella pertussis yang bersarang di saluran pernapasan dan sangat mudah tertular ;%%% %armasi' (o id< Pertusis dapat menyerang segala umur, 5* E menyerang anak-anak yang berumur kurang dari 8 tahun Penyakit ini akan menjadi serius jika menyerang bayi berumur kurang dari 1 tahun Biasanya pada bayi yang baru lahir dan keadaannya menjadi lebih parah Pada tahun )*** diperkirakan 3F juta kasus terjadi dan )F7 *** kematian terjadi didunia yang diakibatkan oleh pertusis -3 I!unisasi MMR ) 3 1 1e'enisi "munisasi MMR adalah imunisasi kombinasi untuk men(egah penyakit Bampak, Bampak 6erman dan Penyakit /ondong Pemberian :aksin MMR biasanya diberikan pada usia anak 15 bulan Iaksin ini adalah gabungan :aksin hidup yang dilemahkan &emula :aksin ini ditemukan se(ara terpisah, tetapi dalam beberapa tahun kemudian digabung menjadi :aksin kombinasi .ombinasi tersebut terdiri dari :irus hidup Bampak galur Edmonton atau &(h%ar@ yang telah dilemahkan, Bomponen ,ntigen Rubella dari :irus hidup Jistar R, )7N3 yang dilemahkan dan ,ntigen gondongen dari :irus hidup galur 6erry -ynn atau Mrabe ,M-F ) 3 ) Tujuan Tujuan diberikannya imunisasi MMR ini adalah untuk men(egah atau mengurangi terjadinya in'eksi pada anak yang disebabkan penyakit-penyakit, gondongan dan rubela ) 3 3 E'ek &amping Beberapa ahli memang ada yang mengkha%atirkan dengan pemberian MMR ini, dapat memberikan autisme yang disebabkan pelarut MMR mengandung Tiomersal, tetapi dugaan tersebut tidak terbukti &eperti yang dikemukakan ,ndre% Jake'ield tahun 1FF9, MMR tidak terbukti menyebabkan autisme karena sampel yang diteliti hanya pada 1) pasien !"tulah sebabnya hingga sekarang, MMR tetap

)4

aman untuk diberikan pada anak mengingat pentingnya imunisasi ini terhadap perlindungan anak,# ungkapnya Pen(egahan sindrom rubela (ongenital merupakan tujuan pemberian imunisasi rubela Rubela adalah penyakit yang (ukup berbahaya apabila terjadi dia%al kehamilan, karena dapat menimbulkan kelainan ji%a, kelahiran prematur, dan (a(at ba%aan ,pabila (a(at dari lahir, bayi dapat mengalami (a(at dalam bentuk, tuli, kelainan mata, kalainan jantung, kelainan sara', mikrose'ali, dan retardasi mental !Mntuk menghindar penyakit ini, ibu-ibu harus memiliki kekebalan rubela sejak ke(il, sehingga diharapkan penyakit tersebut tidak akan terjadi pada bayi yang akan dilahirkan -4 *en#a/it 0an. $e!un./inan A/an A2a ,ila Ti2a/ Men2a4at I!unisasi MMR Iaksin MMR merupakan :aksin yang diberikan kepada anak untuk men(egah penyakit (ampak, gondongan, dan (ampak 6erman ) 4 1 Bedanya (ampak biasa dan (ampak jerman itu apa= Bampak biasa, berbeda dari (ampak 6erman atau rubela Bampak 6erman umumnya memiliki dampak lebih ringan dan tidak 'atal Mmumnya pun terjadi pada anak usia 8 sampai 14 tahun Memang gejalanya hampir sama dengan (ampak biasa, seperti 'lu, batuk, pilek dan demam tinggi Yang membedakan, ber(ak merah pada rubela tidak timbul terlalu banyak dan tidak separah (ampak biasa, juga (epat menghilang dalam %aktu 3 hari /ejala lain, umumnya na'su makan anak akan menurun karena terjadi pembengkakan pada limpa 6ustru kita harus lebih kha%atir bila rubela menyerang %anita hamil karena :irusnya bisa menular pada janin melalui plasenta Bila janin tertular maka anak yang dilahirkan akan mengalami sindrom rubela kongenital dengan kelainan-kelainan,

)8

misalnya mata bayi mengalami katarak, tidak bisa mendengar, terjadi pengapuran di otak, juga banyak terjadi anak-anak tumbuh dengan keterbelakangan perkembangan &etiap anak perempuan harus mendapat :aksinasi rubela +al ini untuk mengantisipasi terjadinya rubela serta melindungi janin yang dikandungnya kelak Tak hanya pada perempuan, :aksinasi rubela pun penting bagi kaum pria /unanya men(egah agar tidak terserang rubela dan menulari sang istri yang mungkin tengah hamil nanti ) 4 ) Tidak ,danya +ubungan ,ntara Terjadinya ,utisme 1engan "munisasi Mmr 1 ,khir-akhir ini pada sebagian masyarakat tersebar in'ormasi tentang dugaan adanya hubungan antara autisme dengan imunisasiMMR ;Measles, Mumps, Rubella< ) "munisasi adalah pemberian :aksin pada tubuh seseorang dengan tujuan untuk meningkatkan kekebalan terhadap penyakit in'eksi tertentu Pemerintah telah melaksanakan Program "munisasi sejak lebih dari 3* tahun yang lalu dan telah berhasil menurunkan angka kesakitan dan angka kematian dari berbagai penyakit menular Program "munisasi di "ndonesia men(akup antara lain pemberian :aksin untuk meningkatkan kekebalan bayi terhadap penyakit tuberkolosa ;:aksin BB/<, di'teria , batuk rejan, dan tetanus ;:aksin 1PT<, poliomyelitis ;:aksin Polio<, (ampak ;:aksin Bampak<, dan hepatitis B ;:aksin +epatitis B< Program "munisasi juga men(akup pemberian :aksin untuk meningkatkan kekebalan ibu dan bayi terhadap penyakit tetanus ;:aksin TT< dan peningkatan kekebalan anak sekolah dasar terhadap penyakit di'teri dan tetanus ;:aksin 1T< 3 ,utisme adalah gangguan petumbuhan anak yang kronik dengan gejala utama gangguan interaksi sosial, komunikasi, serta keterbatasan perhatian dan akti'itas, biasanya terjadi pada usia di ba%ah 3 tahun 4 Iaksin MMR merupakan :aksin yang diberikan kepada anak dengan maksud untuk men(egah penyakit (ampak, gondongan dan (ampak 6erman ;/erman

)5

measles< 1i "ndonesia, :aksin MMR telah digunakan untuk imunisasi anak di berbagai rumah sakit dan klinik, %alaupun belum termasuk dalam jenis :aksin yang digunakan dalam Program "munisasi Nasional Iaksin MMR yang dipasarkan di "ndonesia telah mendapat i@in edar setelah dilakukan e:aluasi terhadap e'ekti'itas, keamanan, dan mutu :aksin oleh .omite Nasional Penilai $bat 6adi ;.$MN,& P$6< 1i negara-negara maju, :aksin MMR digunakan se(ara luas untuk imunisasi anak 8 .eamanan :aksin MMR telah dibuktikan dengan berbagai penelitian di luar negeri Penelitian yang dilakukan men(akup pengamatan pas(a pemasaran ;post marketing sur:eillan(e< selama 3* tahun terhadap )8* juta dosis :aksin MMR di lebih dari 4* negara di Eropa, ,merika Mtara, ,ustralia, dan ,sia -aporan terakhir mengenai keamanan :aksin telah pula dilakukan di 2inlandia sejak tahun 1F9) selama 14 tahun &tudi tersebut dilakukan pada 1,9 juta anak yang menggunakan 3 juta dosis :aksin MMR Pemantauan dilakukan terhadap semua kejadian serius setelah imunisasi dan hasilnya menunjukkan tidak ada laporan kasus autisme yang berhubungan dengan penggunaan :aksin MMR +asil tersebut sesuai dengan &pe(i'i( hypothesis dri:en studies yang pernah dilakukan sebelumnya Berdasarkan kajian tersebut diatas, 1epartemen .esehatan dan .esejahteraan &osial, Badan Penga%as $bat dan Makanan, dan "katan 1okter ,nak "ndonesia mengambil kesimpulan bah%a tidak ada kaitan antara kejadian autisme pada anak dengan imunisasi MMR 1epartemen .esehatan dan .esejahteraan &osial, Badan Penga%as $bat 1an Makanan, dan "katan 1okter ,nak "ndonesia akan terus memantau dan mengkaji e'ekti'itas serta keamanan semua :aksin yang digunakan di "ndonesia, termasuk :aksin MMR Masyarakat dan segenap tenaga kesehatan di "ndonesia diharapkan tidak perlu kha%atir mengenai keamanan :aksin MMR

)7

) 4 3 "munisasi Penyebab ,utis = .eka%atiran Terhadap Thimerosal 1an ,utis 1r Jidodo 6udar%anto &p, 1ari %aktu ke %aktu jumlah penyandang spektrum ,utis tampaknya semakin meningkat pesat ,utis seolah-olah me%abah ke berbagai belahan dunia 1i beberapa negara terdapat kenaikan angka kejadian penderita ,utisme yang (ukup tajam ,utis adalah gangguan perkembangan per:asi' pada anak yang ditandai dengan adanya gangguan dan keterlambatan dalam bidang kogniti', bahasa, perilaku, komunikasi dan interaksi sosial 1i ,merika &erikat disebutkan ,utis terjadi pada 5* *** D 18 *** anak diba%ah 18 tahun .epustakaan lain menyebutkan angka kejadian autis 1*-)* kasus dalam 1* *** orang .ontro:ersi yang terjadi akhir-akhir ini berkisar pada kemungkinan hubungan ,utis dengan imunisasi anak Banyak orang tua menolak imunisasi karena ,kibatnya, anak tidak mendapatkan mendapatkan in'ormasi bah%a beberapa jenis imunisasi khususnya kandungan Thimerosal dapat mengakibatkan ,utis perlindungan imunisasi untuk menghindari penyakit-penyakit justru yang lebih berbahaya Penyakit tersebut adalah hepatitis B, 1i'teri, Tetanus, pertusis, TBB dan sebagainya Banyak penelitian yang dilakukan se(ara luas ternyata membuktikan bah%a ,utis tidak berkaitan dengan thimerosal Memang terdapat teori atau kesaksian yang menunjukkan bah%a ,utis dan berhubungan dengan thimerosal Thimerosal atau Thiomersal adalah senya%a merkuri organik atau dikenal sebagai sodium etilmerkuri thiosalisilat, yang mengandung 4F,5E merkuri Bahan ini digunakan sejak tahun 1F3*, sebagai bahan penga%et dan stabili@er dalam :aksin, produk biologis atau produk 'armasi lainnya Thimerosal yang merupakan deri:at dari etilmerkuri, sangat e'ekti' dalam membunuh bakteri dan jamur dan men(egah kontaminasi bakteri terutama pada kemasan :aksin multidosis yang telah terbuka &elain sebagai bahan penga%et, thimerosal juga digunakan sebagai agen inakti:asi pada pembuatan beberapa :aksin, seperti pertusis aseluler atau pertusis #%hole-(ell# 2ood and 1rug ,dministration ;21,< menetapkan peraturan penggunaan thimerosal sebagai bahan penga%et :aksin yang multidosis untuk men(egah bakteri dan jamur Iaksin tunggal tidak memerlukan bahan penga%et Pada dosis tinggi, merkuri dan

)9

metabolitnya seperti etilmerkuri dan metilmerkuri bersi'at ne'rotoksis dan neurutoksis &enya%a merkuri ini mudah sekali menembus sa%ar darah otak, dan dapat merusak otak J+$ ;Jorls +ealth $rgani@ation<, 21, ;2ood and 1rug ,dministration<, EP, ;M& En:iromental Prote(tion ,gen(y<, dan ,T&1R ,merika &erikat ;,gen(y 'or To^is &ubstan(es and 1isease Registry< mengeluarkan rekomendasi tentang batasan paparan etilmerkuri yang masih bisa ditoleransi antara *,1 D *,47 ugNkg berat badanNhari .andungan yang ada di dalam :aksin adalah etilmerkuri bukan metilmerkuri Etilmerkuri hanya mempunyai paruh %aktu singkat di dalam tubuh, sekitar 1,8 jam, selanjutnya akan dibuang melalui saluran (erna &edangkan metilmerkuri lebih lama berada di dalam tubuh Pendapat yang mendukung ,utis berkaitan dengan Thimerosal C Terdapat beberapa teori, penelitian dan kesaksian yang mengungkapkan ,utisme mungkin berhubungan dengan imunisasi yang mengandung Thimerosal Toksisitas merkuri pertama kali dilaporkan tahun 1F5* di Minamata 6epang .onsumsi ikan laut yang ter(emari limbah industri, sehingga kadar merkuri yang dikandung ikan laut tersebut men(apai 11 m(gNkg dan kerang 35 m(gNkg ;batas toleransi kontaminasi sekitar 1 m(gNkg< Penelitian pada binatang ditemukan e'ek neurotoksik etilmerkuri dan metil merkuri 1itemukan kadarnya di dalam otak (ukup tinggi pada metil merkuri +al ini menunjukkan bah%a merkuri dapat menembus sa%ar darah otak &aline Bernard adalah pera%at dan juga orang tua dari seorang penderita ,utisme bersama beberapa orang tua penderita ,utis lainnya melakukan pengamatan terhadap imunisasi merkuri Mereka bersaksi di depan M& +ouse o' Representati' ;MPR ,merika< bah%a gejala yang diperlihatkan anak ,utis hampir sama dengan gejala kera(unan merkuri Beberapa orang tua penderita ,utis di "ndonesiapun, berkesaksian bah%a anaknya terkena autis setelah diberi imunisasi Penelitian dan rekomendasi yang menentang Thimerosal menyebabkan ,utis &edangkan penelitian yang mengungkapkan bah%a Thimerosal tidak mengakibatkan ,utis juga lebih banyak lagi .reesten M Madsen dkk dari berbagai intitusi di denmark seperti 1anish Epidemiology &(ien(e Bentre, 1epartment o' Epidemiology

)F

and &o(ial Medi(ine, Mni:ersity o' ,arhus, 1enmark "nstitute 'or Basi( Psy(hiatri( Resear(h, 1epartment o' Psy(hiatri( 1emography, Psy(hiatri( +ospital in ,arhus, Rissko:, National Bentre 'or Register-Based Resear(h, Mni:ersity o' ,arhus, ,arhus,1enmark, &tate &erum "nstitute, 1epartment o' Medi(ine, Bopenhagen, 1enmark mengadakan penelitian bersama terhadap anak usia ) hingga 1* tahun sejak tahun 1F7* hingga tahun )*** Mengamati F85 anak sejak tahun 1F71 hingga )*** anak dengan autis &ejak thimerosal digunakan hingga tahun 1FF* tidak didapatkan kenaikkan penderita auitis se(ara bermakna .emudian sejak tahun 1FF1 hingga tahun )*** bersamaan dengan tidak digunakannya thimerosal pada :aksin ternyata jumlah penderita ,utis malah meningkat drastis .esimpulan penelitian tersebut adalah tidak ada hubungan antara pemberian Thimera@ol dengan ,utis &tehr-/reen P dkk, 1epartment o' Epidemiology, &(hool o' Publi( +ealth and Bommunity Medi(ine, Mni:ersity o' Jashington, &eattle, J,, bulan ,gustus )**3 melaporkan antara tahun 1F9* hingga 1FF* membandingkan pre:alensi dan insiden penderita autisme di Bali'ornia, &%edia, dan 1enmark yang mendapatkan ekposur dengan imunisasi Thimerosal Penelitian tersebut menyimpulkan bah%a insiden pemberian Thimerosal pada ,utisme tidak menunjukkan hubungan yang bermakna /eier 1, dalam 6urnal ,meri(ans Physi(ians &urgery tahun )**3, menungkapkan bah%a Thimerosal tidak terbukti mengakibatkan gangguan neurode:elopment ;gangguan perkembangan karena persara'an< dan penyakit jantung Melalui 'orum National ,(ademi( Press tahun )**1, &tratton . dkk melaporkan tentang keamanan thimerosal pada :aksin dan tidak berpengaruh terhadap gangguan gangguan neurode:elopment ;gangguan perkembangan karena persara'an< +:iid , dkk dalam laporan di majalah 6,M, )**4 mengungkapkan penelitian terhadap ) F95 584 anak pertahun didapatkan 44* kasus autis 1ilakukan pengamatan pada kelompok anak yang menerima thimerosal dan tidak menerima thimerosal Ternyata tidak didapatkan perbedaan bermakna 1isimpulkan bah%a pemberian thimerosal tidak berhubungan dengan terjadinya autis

3*

Menurut penelitian Eto, menunjukkan mani'estasi klinis autis sangat berbeda dengan kera(unan merkuri &edangkan ,s(hner, dalam penelitiannya menyimpulkan tidak terdapat peningkatan kadar merkuri dalam rambut, urin dan darah anak ,utis Pi(hi(hero melakukan penelitian terhadap 4* bayi usia )-5 bulan yang diberi :aksin yang mengandung thimerosal dan dibandingkan pada kelompok kontrol tanpa diberi thimerosal &etelah itu dilakukan e:aluasi kadar thimerosal dalam tinja dan darah bayi tersebut Ternyata thimerosal tidak meningkatkan kadar merkuri dalam darah, karena etilmerkuri akan (epat dieliminasi dari darah melalui tinja &elain itu masih banyak lagi peneliti melaporkan hasil yang sama, yaitu thimerosal tidak mengakibatkan ,utis Bagaimana sikap kita sebaiknya = Bila menyimak dan mengetahu kontro:ersi tersebut tanpa memahami dengan jelas, maka masyarakat a%am bahkan beberapa klinisipun jadi bingung Bila terpengaruh oleh pendapat yang mendukung keterkaitan ,utis dan imunisasi tanpa melihat 'akta penelitian lainnya yang lebih jelas Maka, akan mengabaikan imunisasi dengan segala akibatnya yang jauh lebih berbahaya pada anak Penelitian dalam jumlah besar dan luas tentang Thimerosal tidak mengakibatkan ,utis se(ara epidemiologis lebih bisa diper(aya untuk menunjukkan sebab akibat -aporan beberapa penelitian dan kasus jumlahnya relati' tidak bermakna dan dalam populasi yang ke(il +anya menunjukan kemungkinan hubungan tidak menunjukkan sebab akibat Beberapa institusi atau badan kesehatan dunia yang bergengsi pun telah mengeluarkan rekomendasi untuk tetap meneruskan pemberian imunisasi MMR +al ini juga menambah keyakinan bah%a memang Thimerosal dalam :aksin memang benar aman Jalaupun paparan merkuri terjadi pada setiap anak, namun hanya sebagian ke(il saja yang mengalami gejala ,utis Peristi%a tersebut mungkin berkaitan dengan teori genetik, salah satunya berkaitan dengan teori Metalotionin Metalothionein merupakan suatu rantai polipeptida liner tediri dari 51-59 asam amino, kaya sistein dan memiliki kemampuan untuk mengikat logam Pada penderita ,utis tampaknya didapatkan adanya gangguan metabolisme metalotionin /angguan metabolisme tersebut dapat mengakibatkan gangguan ekskresi ;pengeluaran< logam berat ;merkuri

31

dll< dari tubuh anak autis /angguan itu mengakibatkan peningkatan logam berat dalam tubuh yang dapat mengganggu otak, meskipun anak tersebut menerima merkuri dalam batas yang masih ditoleransi Pada anak sehat bila menerima merkuri dalam batas toleransi, tidak mengakibatkan gangguan Melalui metabolisme metalotionin pada tubuh anak, logam berat tersebut dapat dikeluarkan oleh tubuh Tetapi pada anak ,utis terjadi gangguan metabolisme metalotionin .ejadian itulah yang menunjukkan bah%a imunisasi yang mengandung thimerosal harus di%aspadai pada anak yang beresiko ,utis, tetapi tidak perlu dika%atirkan pada anak normal lainnya Penelitian atau pendapat beberapa kasus yang mendukung keterkaitan ,utisme dengan imunisasi, tidak boleh diabaikan bergitu saja &angatlah bijaksana untuk lebih %aspada, bila anak sudah mulai tampak ditemukan penyimpangan perkembangan atau perilaku sejak dini 1alam kasus tersebut untuk mendapatkan imunisasi yang mengandung Thimerosal harus berkonsutlasi dahulu dengan dokter anak Mungkin harus menunda dahulu imunisasi yang mengandung thimerosal sebelum dipastikan diagnosis ,utis dapat disingkirkan 1alam hal seperti ini, harus dipahami dengan baik resiko, tanda dan gejala autis sejak dini Bila anak tidak beresiko atau tidak menunjukkan tanda tanda dini terjadinya ,utis maka tidak perlu ka%atir untuk mendapatkan imunisasi tersebut .eka%atiran terhadap imunisasi tanpa didasari pemahaman yang baik, akan menimbulkan permasalahan kesehatan yang baru pada anak kita 1engan menghindari imunisasi, beresiko terjadi akibat berbahaya dan dapat mengan(am ji%a Bila anak terkena in'eksi yang seharusnya dapat di(egah dengan imunisasi -5 +a26al *e!1erian I!unisasi 1 6ad%al pemberian Iaksin +epatitis B diberikan dalam satu seri yang terdiri dari 3 kali suntik Pertama C Bila ibu adalah pemba%a :irus dalam darahnya, maka :aksin harus diberikan paling lama 1) jam setelah lahir Tetapi bila ibu

3)

bukan pemba%a :irus, bisa diberikan pada kontrol di bulan pertama atau kedua .edua C .alau yang pertama diberikan segera setelah lahir, yang kedua diberikan antara bulan pertama dan kedua Bila yang pertama diberikan setelah sebulan, maka yang kedua diberikan antara bulan ketiga dan keempat .etiga C 1iberikan pada usia 5 bulan untuk yang mendapatkan :aksin pertama sebelum usia 1 bulan Mntuk yang mendapatkan :aksin pertama setelah usia 1 bulan, diberikan pada usia antara 5 sNd 19 bulan Resiko yang mungkin timbul Resiko serius yang berkaitan dengan pemberian :aksin +BI sangat jarang terjadi Biasanya e'ek samping hanya bagian bekas suntik menjadi kemerah-merahan Menunda pemberian Bila anak sakit lebih dari sekedar panas badan ringan Bila ada reaksi alergi serius terhadap suntikan :aksin &etelah pemberian &etelah :aksinasi panas badan anak mungkin naik, dan juga daerah sekitar bekas suntikan menjadi merah Mntuk itu anda bisa memakai obat penurun panas ;Tempra, &anmol, dll<, dan kompres dengan air hangat bagian bekas suntikan ) 6ad%al pemberian 1iberikan sebagai satu seri yang terdiri dari 8 kali suntik Yaitu pada usia ) bulan, 4 bulan, 5 bulan, 18 sNd 19 bulan dan terakhir saat sebelum masuk sekolah ;4 sNd 5 tahun< 1ianjurkan untuk mendapatkan :aksin Td ;penguat terhadap di'teri dan tetanus< pada usia 11 sNd 1) tahun atau paling lambat 8 tahun setelah imunisasi 1TP terakhir &etelah itu direkomendasikan untuk mendapatkan Td setiap 1* tahun Resiko yang mungkin timbul &eringkali pemberian :aksin ini menimbulkan panas badan ringan atau panas di sekitar bekas suntikan yang diakibatkan oleh komponen pertussis dalam :aksin Menunda pemberian C Bila anak sakit lebih dari sekedar panas badan ringan Bila anak memiliki kelainan syara' atau tidak tidak tumbuh

33

se(ara normal, komponen pertussis dari :aksin dianjurkan untuk tidak diberikan danhanya 1T ;di'teri ` tetanus< saja Bila setelah mendapatkan :aksin 1TP ;1TaP< timbul gejala seperti diba%ah konsultasikan dengan dokter anak sebelum mendapatkan :aksin lainnya C kejang-kejang dalam 3 sNd 7 hari setelah imunisasi kejangkejang yang makin memburuk dibanding sebelumnya apabila pernah mengalaminya reaksi alergi kesulitan makan atau gangguan pada mulut, tenggorokan atau muka panas badan lebih dari 4* derajat Bel(ius ;1*8 derajat 2ahrenheit< pingsan dalam ) hari pertama setelah imunisasi terus menangis lebih dari 3 jam di ) hari pertama setelah imunisasi &etelah pemberian C ,nak mungkin mengalami panas badan ringan dan atau kemerah-merahan di sekitar bekas suntikan Mntuk men(egah panas badan kadangkala dokter anak memberikan resep obat sebelum imunisasi &egera hubungi dokter anak anda apabila timbul gejalagejala seperti diatas 3 +"B ;+aemophilus "n'luen@a Tipe B< 6ad%al pemberian 1iberikan pada usia ) bulan, 4 bulan dan sekitar 5 bulan &etelah itu diberikan sebagai penguat pada usia 1) sNd 18 bulan Resiko yang mungkin timbul &angat sedikit sekali e'ek sampingan yang pernah ditemukan, ke(uali kemerah-merahan dan nyeri pada bagian bekas suntikan atau panas badan ringan Menunda pemberian Bila anak sakit lebih dari sekedar panas badan ringan Bila ada reaksi alergi setelah imunisasi, maka pemberian :aksin +ib berikutnya harus dihentikan 4 &etelah pemberian Persiapkan obat-obatan untuk penurun panas badan ringan P$-"$ 6ad%al pemberian 1iberikan pada usia 3 bulan, 4 bulan, 8 bulan, 1) sNd 19 bulan dan saat sebelum masuk sekolah ;4 sNd 5 tahun< "munisasi pertama dan kedua adalah "PI sedang dua terakhir dengan $PI Namun

34

apabila tidak ada gangguan dianjurkan untuk mendapatkan :aksin semuanya se(ara "PI Mntuk itu konsultasikan dengan dokter anak anda mana yang terbaik untuk kasus anak anda Resiko yang mungkin timbul Bagi anda yang belum pernah mendapatkan imunisasi polio pada saat balita dianjurkan untuk imunisasi dengan "PI sebelum anak anda mendapatkan :aksin polio se(ara $PI "ni untuk men(egah penularan :irus polio hidup yang terkandung dalam :aksin $PI ke anda Menunda pemberian ,pabila anak memiliki gangguan kekebalan tubuh, :aksin "PI lebih baik daripada $PI &ebagai (atatan, untuk anak-anak tipe ini harus dihindari kontak dengan anak lain yang baru saja menerima :aksin $PI sampai sekitar ) minggu setelah :aksinasi Iaksin "PI tidak boleh diberikan kepada anak yang memiliki alergi serius terhadap antibiotika neomy(in atau streptomy(in Mntuk itu sebaiknya diberikan :aksin tipe $PI &etelah pemberian Mntuk "PI, sering menimbulkan panas badan ringan dan nyeri atau kemerah-merahan di sekitar bekas suntikan Mntuk $PI tidak ada gejala pas(a imunisasi apapun 8 BB/ 6ad%al pemberian 1iberikan satu kali pada usia ) bulan 5 Resiko yang mungkin timbul 6arang ditemui adanya reaksi berlebihan terhadap :aksin ini Menunda pemberian Bila anak sakit lebih dari sekedar panas badan ringan &etelah pemberian &eperti :aksin lainnya (ukup siapkan obat penurun panas, apabila tidak ada gejala lain yang serius MMR N B,MP,. 6ad%al pemberian 1iberikan sebagai satu seri yang terdiri dari dua kali pemberian Yaitu pada usia 1) sNd 18 bulan dan saat sebelum masuk sekolah ;4 sNd 5 tahun< atau pada usia 11 sNd 1) tahun

38

Resiko yang mungkin timbul 6arang sekali timbul masalah serius akibat :aksin ini Menunda pemberian Bila anak sakit lebih dari sekedar panas badan ringan Bila memiliki alergi terhadap telur atau antibiotika neomy(in Bila menerima gamma globulin dalam selang %aktu 3 bulan sebelum imunisasi Bila memiliki gangguan kekebalan tubuh akibat kanker atau sedang menjalani terapi kemo atau radiasi

&etelah pemberian &eperti :aksin lainnya (ukup siapkan obat penurun panas, apabila tidak ada gejala lain yang serius Ta1el 7a26al i!unisasi u!u! +AD8A& *EM,ERIAN Jaktu -ahir Mmur 1 bulan Mmur ) bulan Mmur 3 bulan Mmur 4 bulan Mmur 8 bulan Mmur 5 bulan Mmur F bulan Mmur 18 bulan Mmur 19 bulan .elas 1 &1 +ENIS %A$SIN BB/, +EP,T"T"& B ;1$&"& "< +EP,T"T"& B ;1$&"& ""< 1PT dan P$-"$ ;1$&"& "< 1PT dan P$-"$ ;1$&"& ""< 1PT dan P$-"$ ;1$&"& """< P$-"$ ;1$&"& "I< +EP,T"T"& ;1$&"& """< B,MP,. MMR 1PT ;1$&"& "I<, P$-"$ ;1$&"& I< 1T ;1$&"& " dan ""<

35

,A, III *ENUTU* "munisasi merupakan hal yang terpenting dalam usaha melindungi kesehatan anak anda "munisasi bekerja dengan (ara merangsang timbulmya kekebalan tubuh yang akan melindungi anak anda dari penyakit-penyakit sebagai berikutC polio, (ampak, gondongan, (ampak 6erman, in'luen@a, tetanus, di'teri dan pertusis ;batuk rejan< Tanpa pemberian :aksin, jumlah kematian anak-anak yang ditimbulkan oleh penyakit tersebut meningkat dan banyak orang yang mengalami komplikasi kronik setelah menderita penyakit tersebut 3-1 /esi!4ulan "munisasi bertujuan untuk merangsang system imunologi tubuh untuk membentuk antibody spesi'ik sehingga dapat melindungi tubuh dari serangan penyakit ;Musa, 1F98< Jalaupun (akupan imunisasi tidak sama dengan 1**E tetapi sudah men(apai 7*E maka anal-anak yang tidak mendapatkan imunisasi pun akan terlindungi oleh adanya suatu !herd immunity# Berdasarkan hasil penelitian "brahim ;1FF1<, menyatakan bah%a bila imunisasi dasar dilaksanakan dengan lengkap dan teratur, maka imunisasi dapat menguragi angka kesakitan dan kematian balita sekitar 9*-F8E Pengertian teratur dalam hal ini adalah teratur dalam mentaati jad%al dan jumlah 'rekuensi imunisasi, sedangkan yang dimaksud imunisasi dasar lengkap adalah telah mendapat semua jenis imunisasi dasar ;BB/ 1 kali, 1PT 3 kali, Polio 4 kali dan Bampak 1 kali< pada %aktu anak berusia kurang dari 11 bulan "munisasi dasar yang tidak lengkap,

37

maksimal hanya dapat memberikan perlindungan )8-4*E &edangkan anak yang sama sekali tidak diimunisasi tentu tingkat kekebalannya lebih rendah lagi Pemberian tetanus toksoid pada ibu hamil dapat men(egah terjadinya tetanus neonatorum pada bayi baru lahir yang ditolong dengan tidak steril dan pemotongan tali pusat memakai alat tidak steril "munisasi terhadap di'teri dan pertusis dimulai sejak umur )-3 bulan dengan selang 4-9 minggu sebanyak 3 kali akan memberikan perlindungan mendekati 1**E sampai anak berusia 1 tahun "munisasi (ampak diberikan 1 kali akan memberikan perlindungan seumur hidup kali ;"brahim, 1FF1< Iaksin sebagai suatu produk biologis dapat memberikan e'ek samping yang tidak diperkirakan sebelumnya dan tidak selalu sama reaksinya antara penerima yang satu dengan penerima lainnya E'ek samping imunisasi yang dikenal sebagai .ejadian "kutan Pas(a "munisasi ;."P"< atau ,d:erse E:ents 2ollo%ing "mmuni@ation ;,E2"< adalah suatu kejadian sakit yang terjadi setelah menerima imunisasi yang diduga berhubungan dengan imunisasi Penyebab kejadian ikutan pas(a imunisasi terbagi atas empat ma(am, yaitu kesalahan programNtehnik pelaksanaan imunisasi, induksi :aksin, 'aktor kebetulan dan penyebab tidak diketahui /ejala klinis ."P" dapat dibagi menjadi dua yaitu gejala lokal dan sistemik /ejala lokal seperti nyeri, kemerahan, nodelleN pembengkakan dan indurasi pada lokasi suntikan /ejala sistemik antara lain panas, gejala gangguan pen(ernaan, lemas, re%el dan menangis yang berkepanjangan 3- Saran 1 ) 3 Tingkat pendidikan ibu tidak mempunyai pengaruh yang signi'ikan terhadap kelengkapan imunisasi dasar pada bayi 6arak rumah ke Puskesamas tidak mempunyai pengaruh terhadap kelengkapan imunisasi dasar pada bayi Pengetahuan ibu mempunyai pengaruh positip terhadap kelengkapan imunisasi dasar, yang berarti bah%a semakin baik pengetahuan ibu tentang "munisasi poliomyelitis dapat memberikan perlindungan seumur hidup apabila telah diberikan 4

39

man'aat imunisasi akan berpengaruh meningkatkan kelengkapan imunisasi dasar pada bayi 4 Moti:asi ibu mempunyai pengaruh positip terhadap kelengkapan imunisasi dasar Yang berarti bah%a semakin baik moti:asi ibu akan berpengaruh
meningkatkan kelengkapan imunisasi dasar pada bayi.

Tenaga .esehatan Berupaya untuk meningkatan pengetahuan ibu tentang man'aat imunisasi dasar bagi bayi sehingga ibu yang mempunyai bayi berusaha meningkatkan kelengkapan imunisasi bayi melalui penyuluhanpenyuluhan di masyarakat

Berupaya untuk meningkatan moti:asi ibu dengan memberikan in'ormasi tentang imunisasi dengan tujuan untuk meningkatkan kesehatan bayi dan meningkatkan kelengkapan imunisasi bayi

"bu yang mempunyai bayi ,gar lebih meningkatkan pengetahuan tentang man'aat imunisasi bagi anaknya ,gar mempunyai moti:asi yang besar dalam meningkatkan kesehatan bayi dan keluarganya

9 F

Peneliti selanjutnya 1iharapkan dapat menambah jumlah responden, lebih mespesi'ikkan jenis imunisasi, meneliti dengan :ariabel bebas yang baru, dsb 1iharapkan peneliti selanjutnya agar meneliti dengan menggunakan metode eksperimen dalam bentuk penyuluhan kesehatan

1* 1apat menjadi in'ormasi dan data sekunder dalam pengembangan penelitian selanjutnya

3F

DA"TAR *USTA$A

1 ) 3 4 8 5 7 9 F

,gung, " /usti Ngurah, )**1

&tatistika ,nalisis +ubungan .ausal

Berdasarkan 1ata .ategorik 6akartaC PT Raja /ra'indo Perkasa httpCNNeprints ums a( idN999N1N)**9:1n1-*) pd' httpCNN%%% in'eksi (omNarti(les php=lngKin`pgK18`idK4 httpCNNsyeha(eh %ordpress (omN)**9N*8N1)Nimunisasi-dan-'aktor-yangmempengaruhinyaN httpCNN%%% i(tjogja netNkesehatanNB8a1 htm httpCNN:inadan:ani %ordpress (omN)**9N*)N)*Njenis-imunisasi-yangdia%ajibkan-dan-dianjurkanN httpCNNm in'eksi (omNarti(les php=lngKen`pgK18`idK13 httpCNN%%% litbang depkes go idNbdjunaediNdo(umentationN:ol 3)aNo )Nimuni sasi pd' %%% google (om

4*

Anda mungkin juga menyukai