Anda di halaman 1dari 24

KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

DAERAH JAWA TIMUR


RESORT LUMAJANG

STANDAR OPERSIONAL PROSEDUR


Nomor : SOP/05/XI/2011/Satlantas
TENTANG
PENGGUNAAN BLANKO TILANG
SAT LANTAS POLRES LUMAJANG
I.

PENDAHULUAN
1.

Umum
Perkembangan jumlah kendaraan bermotor yang beroperasi di jalan
raya semakin hari semakin bertambah banyak seiring dengan bertambahnya
jumlah kendaraan bermotor di wilayah Kab. Lumajang yang hampir tidak
dapat dibendung, menyebabkan disetiap ruas jalan raya pada jam-jam
tertentu sering mengalami kepadatan dan keruwetan ditambah lagi dengan
perilaku dari para pengendara ranmor yang tidak baik dan cenderung
melakukan pelanggaran lalu lintas sehingga keadan jalan raya kelihatan
semakin ruwet dan sangat berpotensi menyebabkan laka Lantas.
Dalam rangka menciptakan situasi berlalu lintas yang aman dan nyaman
bagi pengendara ranmor, maka perlu dilakukan kegiatan-kegiatan kepolisian
lalu lintas yang bersifat preventif edukatif berupa penjagaan, patroli dan
pengaturan lalu lintas pada jam-jam tertentu serta kegiatan represif berupa
penindakan pelanggaran lalu lintas dengan tilang dengan maksud untuk
memberikan efek jera bagi pengendara kendaraan bermotor untuk tidak
melanggar lagi.
Guna memperoleh kesamaan pemahaman dan kesamaan tindak bagi
anggota Sat Lantas Polres Lumajang dalam pelaksanaan penindakan
terhadap pelaku pelanggaran lalu lintas dengan menggunakan blanko tilang,
maka perlu diberikan buku Standar Operaisional Prosedu (SOP) penggunaan
blanko tilang sebagai pedoman penindakan pelanggaran lalu lintas
menggunakan blanko tilang.
2 / 2. Maksud ..

2.

Maksud dan Tujuan


a. Maksud
Buku Standar Operaisional Prosedu (SOP) penggunaan blanko
tilang ini disusun dengan maksud untuk dapat dijadikan pedoman oleh
anggota Sat Lantas Polres Lumajang dalam pelaksanaan tugas
penindakan terhadap pelaku pelanggaran lalu lintas jalan tertentu
dilapangan menggunakan blanko tilang.
b. Tujuan
Buku Standar Operaisional Prosedu (SOP) penggunaan blanko
tilang ini disusun dengan tujuan agar diperoleh kesamaan pemahaman
dan kesamaan tindak bagi anggota Sat Lantas Polres Lumajang dalam
pelaksanaan tugas penindakan terhadap pelaku pelanggaran lalu lintas
jalan tertentu dilapangan menggunakan blanko tilang.

3.

Ruang Lingkup
Ruang lingkup poenyusunan buku Standar Operaisional Prosedu (SOP)
penggunaan blanko tilang ini dibatasi penyajiannya tentang tata cara dan
petunjuk penyelesaian perkara pelanggaran lalu lintas jalan tertentu
menggunakan blanko tilang.

4.

Tata Urut
a. Pendahuluan
1)
Umum
2)
Maksud dan tujuan
3)
Ruang lingkup
4)
Tata Urut
b. Dasar kebijaksanaan
c. Pengertian
1)
Pelanggaran lalu lintas jalan tertentu
2)
Penyidik
3)
Blanko Tilang
4)
Terdakwa
5)
Tabel pelanggaran dan uang titipan
6)
Petugas khusus
7)
Tabel uang titipan
8)
Uang denda
3 / 9) Angka ..

9)
10)
11)
12)
13)
14)
15)
16)
17)

Angka pinalti
Wakil
Struk ( Bonggol)
Penyitaan
Penitipan
Barang Sitaan
Barang titipan
Petugas keuangan tilang (Pekutil)
Penyidik Polri

d. Pelaksanaan
1)
Ketentuan umum
2)
Penindakan terhadap terdakwa
3)
Kegiatan kesatuan penyidik
4)
Hal hal yang perlu diperhatikan
5)
Prosedur standar penggunaan blanko tilang
e. Administrasi
f. Penutup

II.

DASAR KEBIJAKSANAAN
1. Dasar hukum
a. Undang-undang No. 8 tahun 1981 tentang Hukum Acara Pidana
b. Undang-undang No.2 tahun 2002 tentang Kepolisian Negara Republik
Indonesia
c. Undang-undang RI No. 22 tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan angkutan
Jalan.
2.

Kesepakatan bersama Ketua Mahkamah Agung, Menteri Kehakiman, Jaksa


Agung dan Kepala Kepolisian Negara Republik Indonoesia tentang tata cara
penyelesaian perkara pelanggaran lalu lintas jalan tertentu tanggal 19 Juni
1993.

3.

Petunjuk pelaksanaan tata cara penyelesaian perkara pelanggaran lalu lintas


jalan tertentu tanggal 7 Juli 1993.

4 / III. PENGERTIAN .....

III.

PENGERTIAN
1. Pelanggaran lalu lintas jalan tertentu
Adalah suatu pelanggaran terhadap ketentuan perundang-undangan lalu
lintas dan angkutan jalan yang berlaku, yang dilakukan oleh seseorang
dijalan baik dengan menggunakan kendaraan bermotor atau tidak bermotor,
maupun pejalan kaki sedemikian rupa sehingga mudah untuk dibuktikan.
Sesuai dengan pasal 211 KUHAP, maka yang dapat digolong kan dengan
pelanggaran Lalu Lintas Jalan tertentu adalah :
a. Mempergunakan jalan dengan cara yang dapat merintangi,
membahayakan ketertiban atau keamanan lalu lintas, yang mungkin dapat
menimbulkan kerusakan pada jalan.
b. Mengemudian kendaraan bermotor yang tidak dapat memperlihatkan
Surat Ijin Mengemudi (SIM), Surat Tanda Uji Kendaraan ( STUK) yang
sah atau tanda bukti lainnya yang diwajibkan menurut ketentuan
perundang-undangan lalu lintas jalan atau ia dapat memperlihatkan tetapi
masa berlakunya sudah kadaluwarsa.
c. Membiarkan atau memperkenankan kendaraan bermotor dikemudikan
oleh orang yang tidak memiliki Surat Ijin Mengemudi (SIM)
d. Tidak memenuhi ketentuan peraturan perundang-undangan lalu lintas
jalan tentang penomoran, perorangan, peralatan, perlengkapan,
pemuatan, kendaraan dan syarat penggadengan dengan kendaraan lain.
e. Membiarkan kendaraan bermotor yang ada dijalan tanpa melengkapi plat
nomor kendaraan bersangkutan.
f. Pelanggaran terhadap perintah yang diberikan oleh petugas pengatur lalu
lintas jalan dan atau isyarat alat pengatur lalu lintas jalan, rambu-rambu
atau tanda yang ada dipermukaan jalan.
g. Pelanggaran terhadap ketentuantentang ukuran dan muatan yang
diijinkan, cara menaikkan dan menurunkan penumpang dan atau cara
memuat dan membongkar barang.
h. Pelanggaran terhadap ijin trayek, jenis kendaraan yang diperbolehkan
beroperasi dijalan yang ditentukan.
Bila dilihat dari kemungkinan akibat kefatalan yang berpeluang atas
kejadiannnya suatu pelanggaran lalu lintas jalan tertentu, dikaitkan dengan
berat ringannya vonis hakim, maka jenis-jenis pelanggaran lalu lintas jalan
tertentu dalam juknis ini diklasifikasikan sebagai pelanggaran ringan, sedang
dan berat sesuai dengan ketentuan perundang-undangan lalu lintas dan
angkutan jalan yang berlaku sebagaimana daftar terlampir / tabel
pelanggaran pada blanko tilang.
5 / 1. Penyidik .....

2.

Penyidik
Adalah petugas yang melakukan penindakan terhadap pelanggar lalu
lintas jalan tertentu dengan menggunakan blanko tilang.

3.

Blanko tilang
Adalah lembaran / blanko yang diberikan oleh penyidik kepada terdakwa
pelanggaran lalu lintas, sebagai bukti bahwa terdakwa telah melakukan satu
atau lebih pelanggaran lalu lintas jalan tertentu.

4.

Terdakwa
Adalah seseorang yang telah melakukan pelanggaran lalu lintas jalan
tertentu dan telah mendapat tindakan dari penyidik untuk diajukan kesidang
pengadilan.

5.

Tabel Pelanggaran dan Uang titipan


Adalah tabel yang berisi pelanggaran lalu lintas jalan tertentu yang
disusun berdasarkan klasifikasi pelanggaran dan besarnya uang titipan
Besarnya uang titipan merupakan pedoman bagi hakim untuk
memutuskan perkara disidang pengadilan, besarnya uang titian pada tabel ini
disusun dan ditetapkan berdasarkan kesepakatan para hakim pada sidang
dijapol setempat, dengan menggali, memperhitungkan dan memiliki kondisi
sosial ekonomi, efektifitas berlakunya hukum dan undang-undang lalu lintas
dan angkutan jalan. Besarnya uang titipan dalam tabel tersebut secara
periodik ditinjau kembali
a. Tabel Pelanggaran
Adalah susunan jenis-jenis pelanggaran lalu lintas jalan tertentu
yang diklasifikasikan berdasarkan ringan, sedang dan beratnya
pelanggaran yang dilakukan oleh terdakwa.
b. Uang titipan
Adalah uang yang disetor terdakwa di bank (BRI) atau petugas
khusus (yang telah ditunjuk) dengan menunjukkan / menyerahkan lembar
blanko tilang warna biru yang diberikan oleh penyidik pada waktu
terdakwa tersebut melanggar, Besarnya uang titipan tersebut
sebagaimana tercantum pada tabel uang titipan.

6 / 6. Petugas .....

6.

Petugas Khusus
Adalah petugas Polri yang ditunjuk berdasarkan surat perintah dari kepala
satuan kewilayahan setempat untuk menerima penyerahan uang titipan
terdakwa bila kantor bank BRI sebagai tempet penyetoran tutup (diluar jam
kerja, hari libur / hari raya ) untuk selanjutnya segera menyerahkan uang
titipan tersebut bila kantor Bank BRI telah dibka kembali.

7.

Tabel Uang Titipan


Adalah tabel yang berisi jumla uang yang disusun sesuai dengan jenis
dan klaisifikasi pelanggaran yang dilakukan oleh pemakai jalan baik dengan
menggunakan kendaraan bermotor maupun tidak bermotor atau pejalan kaki.
Tabel uang titipan ini penyusunannya disatukan dengan tabel pelanggaran.

8.

Uang denda
Adalah sejumlah uang yang harus dibayar tunai oleh terdakwa atas
putusan hakim disidang pengadilan tilang atau uang titipan terdakwa yang
berdasarkan keputusan hakim sidang pengadilan tilang dirubah menjadi uang
denda oleh eksekutor (jaksa).

9.

Angka pinalti
Adalah angka yangdiberikan kepada terdakwa oleh penyidik atas satu/
lebih pelanggaran lalu lintas jalan tertentu dan atau yang dilakukan secara
berulang.
Manakala seseorang terdakwa (pengemudi) telah diberikan angka pinalti
mencapai jumlah maksimal yang ditetapkan, maka terdakwa tersebut dapat
dianggap kurang cakap mengemudikan kendaraan bermotor dan harus
mengikuti uji ulang baik teori maupun praktek mengemudi, dan sementara itu
SIM yang bersangkutan dibatalkan.
Angka maksimal adalah 36 (tiga puluh enam) untuk setiap terdakwa
berdasarkan jenis kendaraan yang digunakan, dengan perhitungan nilai
pinalti sebagai berikut :
a. Untuk sepeda motor dan selanjutnya adalah 3 (tiga). Berarti bahwa
seseorang yang pertama kali melanggar dengan menggunakan sepeda
motor, ia mendapat angka penalti 3. Sehingga bila ia telah melanggar
sebanyak 12 (dua belas) kali, maka yang bersangkutan memperoleh
angka pinalti maksimal yaitu 3x12=36.
b. Untuk mobil penumpang umum pick up adalah 9 (sembilan). Bila
melanggar 4 (empat) kali, maka yang bersangkutan memperoleh angka
pinalti maksimal yaitu 9x4=36.
7 / c. Untuk .....

c. Untuk mobil penumpang pribadi adalah 6 (enam). Bila melanggar 6


(enam) kali, maka yang bersangkutan memperoleh angka pinalti maksimal
6x6=36.
d. Untuk mobil bus/ truck/ trailler/ ransus adalah 12 (dua belas). Bila
melanggar 3 (tiga) kali, maka yang bersangkutan memperoleh angka
pinalti maksimal yaitu 12x3=36.
Pemberian angka pinalti hanya diberlakukan kepada pelanggar lalu
lintas jalan tertentu yang melakukan :
1)
Pelanggaran berulang
Yaitu pelanggaran sejenis yang dilakukan oleh seseorang
secara berulang atau lebih dari satu kali dengan selang waktu dari
pelanggaran yang pertama ke pelanggaran berikut. Dalam hal ini,
bila pelanggar telah melakukan pelanggaran berulang yang
pertama kali, maka yang bersangkutan sudah dikenakan angka
pinalti yang pertama. Selanjutnya bila ditemukan melakukan
kembali dikenakan lagi angka pinalti yang ke 2 (dua) dan
seterusnya hingga angka pinalti maksimal.
2)

3)

Pelanggaran berganda
Yaitu pelanggaran yang jumlahnya lebih dari 1 (satu) jenis
pelanggaran yang dilakukan oleh seseorang dalam 1 (satu) kali
kejadian pelanggaran.
Yaitu pelanggaran yang dlihat dari akibat yang dapat ditimbulkan
berpeluang terjadinya fatalitas bagi korban atas kejadian itu
pelanggaran tersebut terinci pada tabel pelanggaran dan uang
titipan pada buku tilang.

10. Wakil
Adalah seseorang yang bekerja dilingkungan kesatuan (bukan POLRI
maupun PNS) yang ditunjuk atau ditugaskan oleh Polri/ Kepala Satuan
setempat berdasarkan surat perintah untuk mewakili terdakwa di sidang
pengadilan perkara pelanggaran lalu lintas jalan tertentu.
11. Sruk (bonggol)
Adalah potongan setiap lembaran blanko tilang yang dipegang penyidik
untuk bahan/ alat pengawasan pimpinan/ Kepala Satuan penyidik yang
bersangkutan, dan digunakan untuk perhitungan pengambilan uang insentif
bagi Ka unit penyidik sesuai dengan index yang telah ditentukan.
8 / 12. Penyitaan .....

12. Penyitaan
Adalah rangkaian tindakan penyidik untuk mengambil alih dan atau
penyimpanan dibawah penguasaannya atas barang/ benda milik atau yang
ada pada terdakwa, sehubungan dengan pelanggaran lalu lintas jalan
tertentu yang diperlukan sebagai barang bukti karena terdakwa menolak/
tidak setuju atau sangkaan penyidik untuk kepentingan pembuktian dalam
sidang pengadilan.
13. Penitipan
Adalah penyerahan barang/ benda milik terdakwa yang berhubungan
dengan suatu pelanggaran lalu lintas jalan tertentu kepada penyidik karena
terdakwa setuju/ menerima sangkaan penyidik atas pelanggaran yang
dilakukannya, diperlukan sebagai jaminan dalam kewajiban terdakwa
menyetor uang titipan di kantor Bank (BRI) petugas khusus yang ditunjuk.
14. Barang sitaan
Adalah barang bukti yang disita oleh penyidik milik terdakwa (SIM, STNK,
Kendaraan, dsb) sehubungan dengan pelanggaran lalu lintas jalan tertentu
untuk kepentingan pembuktian di sidang pengadilan.
15. Barang titipan
Adalah barang jaminan yang diterima penyidik dari penyerahan terdakwa
sehubungan dengan pelanggaran lalu lintas jalan tertentu yang dipergunakan
sebagai jaminan atas kesediaan terdakwa menyetorkan uang titipan di Bank
(BRI)/ petugas khusus yang ditunjuk.
16. Petugas keuangan tilang (Pekutil)
Adalah petugas yang ditunjuk untuk melaksanakan pengelolaan dukungan
biaya insentif dan dukungan administrasi penggunaan blanko tilang. Petugas
keuangan tilang menyerahkan dukungan insentif petugas sesuai index yang
ditetapkan sesuai bonggol blanko tilang yang dikembalikan oleh penyidik
sesuai jumlah berkas perkara tilang yang diserahkan/ disidangkan
pengadilan.
17. Penyidik Polri
Adalah penyidik/ penyidik pembantu dan penyidik sebagaimana dimaksud
dalam pasal 5,6,7 dan 11 KUHAP .
a. Dalam hal penyidik/ penyidik pembantu dan penyidik menggunakan
pakaian uniform/ dinas maka :
9 / 1) Untuk .....

1)

Untuk Polantas dapat langsung menindak pelanggar dengan


menggunakan blanko tilang.
2)
Untuk PRC dan Samapta Polsek (selektif) dapat langsung
menindak pelanggar dengan menggunakan blanko tilang.
3)
Untuk unsur lainnya selain tersebut pada butir 1), 2) diatas
menindak pada tahap awal yang selanjutnya diserahkan pada
tersebut butir 1) dan 2) untuk penyelesaian selanjutnya pada
blanko tilang.
b. Dalam hal menggunakan pakaian preman maka penindakan yang
dilaksanakan hanya pada tahap awal, selanjutnya diserahkan kepada
penindak yang menggunakan pakaian uniform/ dinas.

IV.

PELAKSANAAN
1. Ketentuan Umum
a. Persyaratan
Penggunaan blanko tilang dalam penindakan terhadap pelanggar
lalu lintas jalan tertentu dilaksanakan untuk kepentingan peradilan sesuai
dengan persyaratan sebagai berikut :
1)
Dasar hukum
Penindakan
dengan
menggunakan
blanko
tilang
berdasarkan Bab XVI bag VI paragraph 2 KUHAP dari pasal 211
sampai dengan pasal 216 KUHAP beserta penjelasannya.
2)

Penindakan
Yang berwenang melakukan penindakan terhadap perkara
pelanggaran lalu lintas jalan tertentu adalah :
a)
Penyidik/ penyidik pembantu
b)
Penyidik baik atas perintah maupun tidak dari penyidik/
penyidik pembantu dengan menggunakan blanko tilang yang
ditanda tangani oleh penyidik/ penyidik pembantu sebelum
penindakan tersebut dilaksanakan.

3)

Blanko tilang
a)
Sesuai standar spesifikasi teknis yang telah ditetapkan dan
dicetak oleh Ditlantas Polri
b)
Merupakan penyaluran/ pendistribusian dari Mabes Polri
(Ditlantas Polri), dan tidak dibenarkan untuk mencetak/
mengadakan sendiri.
10 / c) untuk .....

10

c)

d)

Untuk setiap penindakan menggunakan 1 (satu) set blanko


tilang yang terdiri dari 5 (lima) lembar, masing-masing
berwarna merah, biru, kuning, hijau dan putih
Sebelum digunakan, lembar blanko tilang warna merah dan
biru harus di cap/ di stempel komando dari satuan yang
melakukan penindakan (Satlantas).

4)

Barang/ benda sitaan


Barang/ benda sitaan yang memenuhi syarat untuk disita
oleh penyidik, bila terdakwa pelanggaran lalu lintas jalan tertentu
menolak/ tidak setuju atas pelanggaran yang disangkakan oleh
penyidik padanya.

5)

Barang/ benda titipan


Barang/ benda titipan yang memenuhi syarat untuk terima
oleh penyidik dari terdakwa, bila terdakwa pelanggaran lalu lintas
jalan tertentu menerima/ setuju atas pelanggaran yang
disangkakan oleh penyidik padanya, sebelum terdakwa menyetor
uang titipan ke Bank (BRI) atau kepada petugas khusus.

b. Penggolongan
Kegiatan-kegiatan dan tata cara yang dilaksanakan dalam
menindak terdakwa pelanggaran lalu lintas jalan tertetu dengan
menggunakan blanko tilang, dalam buku petunjuk teknis ini
pelaksanaannya digolongkan atas kegiatan :
1)
Penindakan terhadap pelanggar
Adalah tahap-tahap kegiatan yang dilaksanakan oleh
penyidik terhadap terdakwa sehubungan dengan terjadinya
pelanggaran lalu lintas jalan tertentu.
2)

2.

Kegiatan Kesatuan Penindak (KKP)


Adalah tahap-tahap kegiatan yang dilaksanakan oleh
penyidik dan Petugas Pengirim Berkas Perkara Tilang (PPBPT) ke
Pengadilan Negeri serta petugas lainnya (petugas khusus),
petugas keuangan tilang, urusan barang bukti dan lain-lain.

Penindakan terhadap terdakwa


a. Persiapan
11 / .. Sebelum .....

11

Sebelum melakukan penindakan pelanggaran lalu lintas jalan


tertentu dengan menggunakan blanko tilang perlu dilakukan persiapan
sebagai berikut :
1)
Blanko tilang yang telah di cap/ di stempel kesatuan sesuai dengan
kebutuhan termasuk tabel pelanggaran dan uang titipan.
2)
Bolpoint warna hitam atau biru.
3)
Alat pelapis set blanko tilang (hard board, karton tebal, lempengan
seng dan lain-lain).
4)
Label barang bukti
Penindakan dalam kegiatan operasi khusus kepolisian/
pemeriksaan kendaraan bermotor di jalan baik yang bergerak
maupun stationer, dan dalam kegiatan operasi rutin disesuaikan
dengan tata cara dalam petunjuk lapangan bagi anggota satuan
lalu lintas di lapangan.
b. Pelaksanaan penindakan
Setelah segala sesuatu yang diperlukan dalam rangka penindakan
pelanggaran lalu lintas jalan tertentu dengan menggunakan blanko tilang
yang telah dipersiapkan, maka penindakan dapat dilakukan secara
langsung ditempat jika menemukan pelanggaran tersebut, dengan tahaptahap kegiatan sebagai berikut :
1)

Tahap I (persiapan menulis di blanko tilang)


a)
Memberi alat pelapis dari bahan yang tebal (hard board,
karto, lembaran seng dan lain-lainnya) diantara set pertama
dan set kedua sehingga pada penindakan pertama tulisan
tidak tembus ke set kedua, demikian seterusnya untuk
penggunaan set kedua, keempat dan kelima.
b)
Bila keadaan memungkinkan (alat pelapis tidak ada) maka
penulisan dapat dimulai dari set yang paling akhir (set
kelima) dimulai dari lembaran blanko tilang warna merah,
seterusnya set keempat, ketiga, kedua dan pertama

2)

Tahap II (Penulisan diblanko tilang)


a)
Penindakan dituangkan pada lembaran warna merah dari
tiap-tiap set blanko tilang yang digunakan dengan
menggunakan ballpoint warna hitam / biru.

12 / b) Penulisan .....

12

b)

c)

Penulisan menggunakan huruf cetak / balok yang jelas dan


dapat dibaca, ditekan sedemikian rupa sehingga dapat
menembus lembaran lainnya dalam set yang bersangkutan
dan hati-hati agar tidak rusak / robek.
Rincian urut-urutan menulis dan pemberian tanda yang
harus dicantumkan dengan jelas dan lengkap sebagai
berikut :
(1) Pada struk (bonggol) adalah : Nama, pangkat/Nrp,
jabatan dan kesatuan penindak
(2) Pada lembaran blanko tilang (warna merah) :
(a) Kesatuan penindak
(b) Nama terdakwa, setelah penyidik terlebih dahulu
menentukan dengan mencoret salah satu tulisan
jenis kelamin yang tersedia sesuai jenis kelamin
pelanggar
(c) Alamat, pekerjaan, umur dan No. KTP Terdakwa
(d) Gol, No. Tempat dan tanggal diterbitkan SIM
terdakwa
(e) No. Polisi kendaraan, jenis merk, no. Chasis dan
No. Mesin kendaraan yang digunakan terdakwa.
(f) Hari, tanggal, bulan, tahun, jam, tempat (jalan,
dekat) dan wilayah/daerah kota terjadinya
pelanggaran yang dilakukan oleh terdakwa.
(g) Pasal yang dilanggar oleh terdakwa disesuaikan
dengan table yang ada pada lembaran belakang
pada set terakhir blanko tilang.
(h) Jumlah uang titipan disesuaikan dengan petunjuk
yang ada pada tabel.
(i) Jumlah angka penalty, yaitu mencantumkan
angka penalty sebagaimana diuraikan pada Bab
II, tentang pengertian angka penalti.
(j) Memberi
tanda
kotak/mengkotakkan
kata
DITITIPKAN bila terdakwa telah menyerahkan
surat-surat (SIM, STNK, STCK, STUK, KTP) atau
kendaraan yang digunakan terdakwa kepada
setuju atas dakwaan penyidik.

13 / (k) Bila .....

13

(k)

Bila terdakwa ternyata menolak / tidak setuju atas


dakwaan penyidik, maka penyidik, maka penyidik
mencoret dengan tegas kata DITITIPKAN
setelah menerima penyerahan surat atau
kendaraan dari terdakwa. Dengan demikian,
status barang yang diserahkan oleh terdakwa
adalah merupakan SITAAN
(l) Memberi tanda silang (X) pada otak yang tersedia
sesuai dengan jenis surat atau kendaraan yang
diserahkan oleh terdakwa kepada petugas
penyidik.
(m) Hari, tanggal, bulan, tahun dan jam serta tempat
alamat pengadilan yang wajib dihadiri terdakwa,
sesuai dengan hari sidang yang disepakati
bersama dengan pihak pengadilan.
(n) Kesatuan penyidik
(o) Tanda tangan, nama, pangkat dan Nrp. Penyidik
(p) Mencoret kata HADIR SENDIRI bila terdakwa
menunjuk wakil untuk hadir disidang pengadilan
selanjutnya penyidik menulis nama, umur dan
alamat wakil yang ditunjuk / ditugaskan untuk
hadir di sidang pengadilan tersebut
(q) Alamat / jalan kantor Bank (BRI) atau dikantor
Polisi ke petugas khusus, tempat terdakwa
menyetorkan uang titipan.
(r) Menulis alamat / tempat dimana barang titipan
dapat diambil oleh terdakwa (dikantor polisi, di pos
polisi, Jl. . . .) setelah menyetor uang titipan ke
Bank (BRI) petugas khusus.
3)

Tahap III (Penandatanganan terdakwa pada blanko tilang)


a)
Setelah penulisan diblanko tilang selesai dilaksanakan ole
penyidik, maka penyidik mengecek ulang tulisannya dan
memberikan penjelasan singkat tetapi lengkap, sehingga
terdakwa mengerti dan menerima tindakan dari penyidik
terutama mengerti tentang kegiatan selanjutnya yang akan
ditempuhkan oleh terdakwa antara lain :
(1) Menunjuk / menjelaskan tempat kantor bank BRI /
petugas khusus untuk penyetoran uang titipan.
14 / (2) Pengambilan .....

14

(2)

b)

c)

d)

4)

Pengambilan barang titipan yang dapat diserahkan


ditempat penyidik bila terdakwa dengan cepat
menyetorkan uang titipan atau kantor polisi dan
petugas penyidik agar memparaf kotak yang disilang
(tempat sesuai dengan yang ditulis di blanko tilang).

Bila hal tersebut No. 1) diatas telah selesai maka penyidik


menyerahkan blanko tilang pada set yang bersangkutan
kepada terdakwa untuk ditanda tangani dilembar merah dan
lembar biru (tanda tangan terdakwa dilembar merah dan biru
harus tanda tangan asli)
Penandatanganan terdakwa dilembar biru dilaksanakan
sedemikian rupa sehingga menembus berikutnya dengan
menggunkan ballpoint dan perhatikan jangan sampai blanko
tilang rusak atau robek
Bila terdakwa tidak setuju / menolak tuduhan penyidik maka
yang bersangkutan boleh untuk tidak menandatangani
blanko tilang.

Tahap IV (Penyerahan tilang kepada terdakwa)


Setelah
penandatanganan
blanko
tilang
selesai
dilaksanakan oleh terdakwa, maka penyidik menyerahkan kepada
terakwa :
a)

Lembar biru : bila terdakwa setuju setuju dengan sangkaan


penyidik dan setuju menunjuk wakil yang telah disiapkan
penyidik, maka lembar bitu digunakan terdakwa untuk
menyetorkan uang titipan dikantor bank (BRI) yag sekalgus
sebagai bukti bahwa ia (terdakwa) telah menyetorkan uang
titipan tersebut setelah ditandatangani dan di cap oleh
petugas (BRI atau Polri). Dalam hal kantor bank tutup,
(diluar jam kerja, hari minggu, hari raya dan lain-lain) dan
terdakwa tidak memanfaatkan waktu penyetoran 5 (lim) hari
karena ada kepentingan yang mendesak maka terdakwa
dapat menyetorkan uang titipanya kepada petugas khusus
yang ditunjuk (polantas), dikantor Satlasntas setempat.

15 / b) Lembar .....

15

b)

c)

5)

Lembar merah : bila terdakwa menolaj / tidak setuju dengan


sangkaan penyidik atau akan hadir sendiri disidang
pengadilan dengan menggunakan lembar merah tersebut
sebagai surat panggilan untuk menghadiri sidang sesuai
dengan waktu yang telah dicantumkan dalam kolom yang
tersedia pada lembar tersebut.
Penyidik harus dapat
memastikan kepada terdakwa
bilamana dan dimana terdakwa dapat mengambil barang
titipanya setelah menyerahkan uang titipan di bank (BRI)
atau petugas khusus.

Tahap V (Penerimaan barang titipan / sitaan dari terdakwa)


a)
Barang titipan / sitaan yang diterima penyidik dari terdakwa
adalah yang berhubungan langsung dengan pelanggar
b)
Status barang tersebut adalah :
(1) Titipan, bila terdakwa setuju atas sangkaan penyidik
dan dapat diambil kembali setelah terdakwa menyetor
uang titipan di bank (BRI) atau petugas khusus
(2) Sitaan, bila terdakwa menolak / tidak setuju atas
sangkaan penyidik dan dapat diambil kembali setelah
sidang pengadilan dan telah melaksanakan vonis
pengadilan
(eksekusi) yang dilakukan oleh jaksa
(eksekutor).
c)

d)

Kewajiban penyidik / petugas yang menerima/menyimpan/


mengelola barang titipan harus bertanggung jawab terhadap
keutuhan / keamanan barang tersebut dan dapat melayani
setiap penerimaan dan pengambilan barang titipan tersebut
Jenis barang bukti yang disita atau dititipkan
(1) Kartu tanda penduduk atau identitas sejenis (tanda
anggota organisasi perkumpulan dan lain-lain) bila
pelaku adalah pejalan kaki, atau menggunakan
kendaraan tidak bermotor
(2) Bagi terdakwa pejalan kaki yangtidak memiliki KTP atai
identitas sejenis, maka yang disita / dititipkan adalah
kartu identitas lainnya seperti SIM atau barang-barang
lainnya yang dapat memberikan jaminan bahwa yang
bersangkutan akan menyetor uang titipan atai hadir di
sidang pengadilan.
16 / (3) Bagi .....

16

(3)

(4)

(5)

Bagi terdakwa yang menggunakan kendaraan tidak


bermotor bila jaminan tersebut butir (1) dan (2) diatas
tidak terpenuhi maka yang disita/titipkan adalah
kendaraanya
SIM atau STNK bagi terdakwa yang menggunakan
kendaraan bermotor sebagaimana yang diatur dalam
pasal 77 dan pasal 68 UU RI No. 22 tahun 2009
tentang UULAJ.
Kendaraan
bermotor
bagi
terdakwa
yang
menggunakan kendaraan dan tidak dapat menunjukkan
SIM dan atau STNK yang sah atau surat surat lain
sebagaimana yang diatur dalam pasal 288 ayat (1)
Undang-undang RI No. 22 tahun 2009 tentang UULAJ.
Dalam hal ini perlu juga dikoordinasikan dengan
satuan reserse, kemungkinan masuk dalam daftar
pencarian barang (DPB) atau bahkan daftar pencarian
orang (DPO).

e)

Setiap barang bukti yang diterima harus diteliti dengan


cermat keadaannya termasuk kelengkapan alat dan
peralatanya untuk selanjutnya dicatat dan dilaporkan kepada
petugas barang bukti.
f) Untuk menghindari tuntutan pemilik, terutama barang bukti
kendaraan bermotor, disamping pencatatan tersebut diatas,
maka saat diterima dari terdakwa langsung diberi label
dengan menambahkan keterangan tentang keadaan dan
kelengkapannya dibalik label tersebut, selanjutnya ditanda
tangani masing-masing oleh penyidik dan terdakwa serta 2
(dua) orang saksi
g)
Selanjutnya pengelolaan barang bukti bertanggung jawab
atas keamanan dan keutuhan barang bukti tersebut dan
wajib memberikan pelayanan sesuai ketentuan kepada
pemilik barang bukti tersebut setelah melaksanakan
kewajibanya di sidang pengadilan

17 / 6) Tahap .....

17

6)

Tahap VI (Pengambilan barang titipan kepada tedakwa)


a)
Semua barang titipan milik terdakwa harus diserahkan /
dikembalikan apabila terdakwa telah menyetor uang titipan
di kantor bank dan / petugas khusus yang ditunjuk dan
masih sempat menemukan penyidik di tempat kejadian
pelanggaran
b)
Bila terdakwa tidak menemukan penyidik ditepat kejadian,
maka pengembalianya dilakukan sesuai tempat yang tertulis
dalam lembar tilang.
c)
Pengembalian barang titipan dilaksanakan bila terdakwa
menunjukkan lembar tilang warna biru yang telah dicap /
stempel dan ditandatangani oleh petugas bank atau petugas
khusus yang menerima uang titipan tersebut, atau
menunjukkan tanda setor titipan kepada petugas khusus.
d)
Barang / benda milik / dari terdakwa yang disita
dikembalikan setelah yang bersangkutan melaksanakan
vonis hakim, pengembalianya dikantor kesatuan penyidik/
eksekutor sesuai dengan situasi dan kondisi setempat.

7)

Tahap VII ( Pengembalian ke unit satuan penyidik sisa lembaran


tilang, struk / bonggol dan barang titipan / sitaan )
a)
Pada tahap ini penyidik yang telah selesai melaksanakan
tugas penindak sebagaimana diuraikan di atas, menghimpun
kembali alat-alat penindakan dari hasil yang dicapai untuk
dikembalikan kepada atasan yang menyerahkan blanko
tilang (Ka unit ) sebagai laporan dari pertanggung jawaban
tugas.
b)
Pengembalian dilaksanakan di kantor / kesatuan yang
bersangkutan.
c)
Yang harus dikembalikan / diserahkan oleh penyidik adalah :
(1) Lembar tilang warna merah, hijau, putih dan kuning
dalam hal terdakwa setuju atas sangkaan penyidik dan
menunjuk wakil di sidang pengadilan, dan lembar biru
apabila barang titipan telah diambil oleh terdakwa
karena terdakwa sudah menyetorkan uang titipan di
Bank (BRI) atau petugas Hukum
(2) Lembar tilang warna biru, hijau, putih dan kuning dalam
hal terdakwa menolak / tidak setuju atas sangkaan
penyidik.
c) /(3) Struk .....

18

(3)
(4)

d)

3.

Struk ( bonggol ) dari lembaran blanko tilang digunakan


Barang titipan / sitaan yang diperoleh dari terdakwa bila
terdakwa belum menyetor uang titipan ke Bank (BRI)
atau petugas khusus atau bila terdakwa tidak setuju
dengan sangkaan penyidik dan akan hadir sendiri di
sidang pengadilan. Dalam hal terdakwa telah menerima
kembali barang dari titipannya dari penyidik sebelum
penyerahan sisa lembar blanko tilang dan struk /
bonggol tersebut, (karena telah menyetor uang titipan
di kantor Bank (BRI) / petugas khusus maka tidak ada
barang titipan yang diserahkan lagi di kantor / kesatuan
penyidik. Melainkan diganti dengan lembar tilang warna
biru. Semua penyerahan agar dicatat masing-masing
baik oleh penyidik yang menyerahkan, maupun oleh
petugas yang menerimanya pada buku register
petugas yang menerimanya pada buku register /
perorangan yang telah ditentukan.

Untuk kelancaran dan keamanan pemindahan barang bukti


dan lain-lain kesatuan bila dianggap perlu, agar penyidik
segera meminta bantuan kendaraan pengangkut barang
sitaan dan lain-lain induk kesatuan.

Kegiatan Kesatuan Penyidik


a. Ka unit Penyidik
1)
Menerima hal-hal yang tersebut pada butir g) di atas, dengan
mencatat secara lengkap pada buku perorangan / register yang
telah ditentukan
2)
Untuk sisa, sebagai arsip penindakan dan barang titipan surat-surat
(SIM, STNK, STCK dan lain-lain) diserahkan kepada petugas
pengirim bekas perkara tilang (PPBPT) ke pengadilan pada satuan
lantas setempat dengan surat pengantar dari Ka satuannya
selambat-lambatnya 3 (tiga) hari sebelum hari sidang
3)
Untuk barang titipan dan barang sitaan berupa kendaraan bermotor
diserahkan pada petugas barang bukti satuan yang bersangkutan
4)
Untuk struk / bonggol tilang diserahkan kepada petugas keuangan
tilang Sat Lantas setempat oleh Ka unit penyidik untuk mengambil
uang intensif.
19 / 5) Menerima .....

19

5)

Menerima langsung penyerahan uang insentif dari petugas


keuangan tilang sesuai dengan jumlah bonggol yang diserahkan
kepadanya

b. Petugas pengirim berkas perkara tilang (PPBPT) ke pengadilan pada


satuan penyidik
1)
Menerima dan menghimpun berkas- berkas tilang yang diserahkan
oleh Ka unti penyidik
2)
Menulis nomor register perkara pada tiap-tiap lembaran tilang yang
akan dikirim ke pengadilan, nomor register tersebut sama dengan
nomor register yang tertulis pada buku register pengiriman berkas
yang ditutup pada setiap akhir bulan
3)
Membuat daftar kolektif para terdakwa yang berkasnya akan dikirim
tersebut dengan melampirkan lembaran tilang dan daftar bukti dari
masing-masing terdakwa
4)
Menyerahkan berkas ke pengadilan untuk disidang selambatlambatnya 1 (satu) hari sebelum hari sidang dengan surat
pengantar kepala satuan penyidik
5)
Berkas surat tilang yang dikirim ke pengadilan meliputi :
a)
Berkas surat tilang yang terdiri dari warna merah, biru,
kuning, hijau dan putih bila terdakwa mewakilkan disidang
pengadilan
b)
Berkas surat tilang yang terdiri dari warna biru, kuning, hijau
dan putih bila terdakwa hadir sendiri di sidang pengadilan
c)
Setelah sidang pengadilan dilaksanakan maka agar
meminta lembar surat tilang warna kuning untuk dijadikan
arsip Polri dengan mengirimkan ke Polda yang
bersangkutan secara periodik (setiap bulan)
d)
Mencatat kegiatan-kegiatan tersebut di atas pada buku
register / blanko yang telah ditentukan
c. Petugas keuangan tilang (pekutil)
1)
Menyiapkan / mengelola uang insentif yang telah dianggarkan
dalam mendukung kegiatan tilang
2)
Menerima struk (bonggol) yang telah diserahkan oleh Ka unit
penyidik.
3)
Menyerahkan uang insentif kepada Ka unit penyidik sesuai dengan
index yang telah ditetapkan.
20 / 4) Membuat .....

20

4)

5)

Membuat pertanggung jawaban atas penyaluran uang insentif


petugas tilang dan uang dukungan lainnya sesuai dengan
anggaran yang telah di persiapkan
Melaporkan secara periodik sesuai petunjuk (laporan bulanan) dari
pengelolaan uang dukungan kegiatan tilang tersebut

d. Petugas khusus
1)
Menerima penyetoran uang titipan dari terdakwa dengan lembar
tilang warna biru, dalam hal penyetoran tidak dilaksanakan di
kantor bank (BRI) karena tutup (diluar jam kerja, hari raya/libur,
Dsb)
2)
Memberikan bukti penitipan (Bukti setor) setelah di cap dan
ditandatangani, kepada terdakwa yang telah menyetorkan titipan
uang kepadanya.
3)
Dengan lembar tilang warna biru selanjutnya menyetorkan dengan
segera ke kantor bank (BRI) titipan yang diterima dari terdakwa
setelah kantor bank buka.
4)
Menyimpan tanda bukti setor dari bank dan menyerahkan surat
tilang warna biru kepada petugas penyerah perkara serta mencatat
semua kegiatan tersebut diatas dalam buku register / blanko yang
telah di tentukan.
5)
Melaporkan setiap kegiatannya kepada Ka Kesatuan secara
periodik
e. Terdakwa
1)
Menandatangani surat tilang (lembar merah dan biru) pada kolom
yang telah disediakan apabila menunjuk wakil di sidang dan
sanggup menyetor uang titipan di bank ditunjuk.
2)
Menyetor uang titipan kepada petugas khusus bila kantor bank
(BRI) yang ditunjuk untuk menerima penyetoran uang titipan
terdakwa tutup, karena hari raya, libur, diluar jam kerja, dan
sebagaianya.
3)
Menyerahkan lembar tilang warna biru yang telah ditandatangani /
di cap petugas kepada pendidik yang mengelola barang titipan
tersebut.
4)
Menerima tanda bukti setor dari petugas khusus (Polri) apabila
penyetor uang titipan terpaksa dilakukan di luar jam kerja bank
(BRI).
21 / 5) Menerima .....

21

5)

6)

Menerima penyerahan kembali barang titipannya dari penyidik /


petugas barang bukti / pengirim berkas perkara berdasarkan bukti
setor dari petugas khusus atau lembaran tilang warna biru yang
telah disahkan oleh petugas bank (BRI)
Menerima penyerahan barang sitaannya dari petugas barang bukti,
setelah selesai melaksanakan vonis hakim (dengan bukti eksekusi
dari eksekutor / jaksa dan melengkapi kekurangan-kekurangan
lainnya (SIM, STNK / kelengkapan kendaraan)

f. Petugas barang bukti / titipan


1)
Menerima barang sitaan / titipan yang diserahkan oleh Ka unit
penyidik dan membukukan / mencatat pada buku register / catatan
yang telah ditentukan
2)
Menyerahkan barang titipan kepada terdakwa setelah terdakwa
menunjukkan tanda bukti setor uang titipan dari bank (BRI) /
petugas khusus (surat tilang warna biru)
3)
Menyerahkan barang sitaan terdakwa yang telah selesai
melaksanakan vonis hakim dengan bukti eksekusi dari
kejaksanaan
4)
Dalam penyerahan tersebut diperhatikan kelengkapan yang harus
dipenuhi oleh terdakwa, sambil mengecek apakah barang sitaan
tersebut termasuk / tidak dalam daftar pencarian barang (DPB), bila
termasuk segera menghubungi satuan reskrim setempat
5)
Menyerahkan barang sitaan sebagai barang bukti ke pengadilan
tilang
6)
Menyerahkan surat tilang warna biru ke petugas penyerah perkara
sebagai kelengkapan pengajuan berkas ke sidang pengadilan
tilang
7)
Mencatat kegiatan-kegiatan tersebut dalam bukuk register yang
telah ditentukan
g. Wakil terdakwa
1)
Wakil terdakwa bertugas mewakili terdakwa yang ditindak dengan
sistem tilang tilang di dalam pelaksanaan sidang di pengadilan.
2)
Untuk mendukung pelaksanaan tugasnya wakil terdakwa
membantu petugas penyerah perkara di dalam menyiapkan berkas
perkara tilang yang akan dikirim ke pengadilan.
22 / 3) Mengadakan .....

22

3)

Mengadakan koordinadi dengan eksekutor sehingga pengiriman


surat tilang warna biru dan merah ke bank dapat dilaksanakan
secepat mungkin setelah pelaksanaan sidang.

4.

Hal-hal yang perlu diperhatikan


a. Dalam penindakan harus dilaksanakan dengan tegas dan korek tetapi
sopan dan etis
b. Hindari wawancara yang mengarah ke perdebatan, tetapi terdakwa
diusahakan agar mengerti dan menerima sangkaan pelanggar yang
dilakukannya dan proses / kewajiban melanggar dalam melaksanakan
kewajibannya sebagai terdakwa pelanggar lalu lintas jalan tertentu.
c. Dalam hal terdakwa tidak mau ditindak (sementara ia melakukan suatu
pelanggaran), penyidik cukup mencatat identitas terdakwa dan kendaraan
yang digunakan selanjutnya dilaporkan kepada pimpinan.
d. Bila terdakwa tidak menyetorkan uang titipan selama 5 (lima) hari
terhitung hari penindakan dan tidak hadir di persidangan, maka terdakwa
dimasukkan dalam daftar pencarian terdakwa (DPT)
e. Besarnya uang titipan yang tercantum dalam table ditentukan oleh
kesepakatan sidang di japol setempat dan ditinjau kembali secara periodic
sesuai situasi dan kondisi daerah masing-masing
f. Penentuan hari sidang dan pengajuan berkas perkara tilang ke
pengadilan negeri atas kesepakatan bersama dengan pihak pengadilan
dan kejaksaan setempat.
g. Penyidik / petugas pengelola barang bukti / titipan agar senantiasa
memperhatikan kepentingan pelayanan yang cepat kepada terdakwa,
termasuk di luar jam kantor (hari raya / libur dan lain-lainnya)

5.

Prosedur Standar Penggunaan Blanko Tilang


a. Prosedur Standar Pendistribusian Tilang Kepada Anggota
1)
Setiap anggota lalu lintas yang mengambil / menggunakan blanko
tilang dicatat nama, tanggal pengambilan dan jumlah tilang pada
register pendistribusian blanko tilang.
2)
Pengambilan blanko tilang yang sudah digunakan oleh anggota
selanjutnya diserahkan kepada Bamin tilang dan dicatar pada buku
register pendistribusian blanko tilang.
b. Prosedur Standar Penarikan Tilang Kepada Anggota
1)
Batas waktu penggunaan blanko tilang kepada Anggota selama
satu minggu dari pengambilan tilang.
23 / 2) Tilang .....

23

2)

Tilang yang sudah digunakan harus disetor / dikembalikan ke


Bamin tilang pada setiap haris senin.

c. Prosedur Standar Administrasi Tilang


1)
Blanko tilang diterima dari Polda Jatim dengan mengajukan surat
permohonan
2)
Penerimaan blanko tilang di register pada buku register
penerimaan dan pendistribusian blanko tilang, selanjutnya
dibuatkan berita acara penerimaan blanko tilang.
3)
Blanko tilang disalurkan kepada anggota lalu lintas dengan
mencatat nama, tanggal pengambilan, tanggal pengembalian dan
jumlah tilang pada buku register pendistribusian.
4)
Penyerahan / pengambilan berkas tilang kepada Bamin tilang
selambatnya-lambatnya tiga hari sebelum hari sidang pengadilan
5)
Setiap hari selasa mengirim berkas surat tilang ke pengadilan
negeri untuk disidangkan
6)
Melaporkan hasil sidang setiap minggu dan selambat-lambatnya
hari senin pada minggu berikutnya kepada Sat Lantas Polwi Besuki
dan Ditlantas Polda Jatim
d. Prosedur Standar Pemusnahan Bonggol Tilang
1)
Pemusnahan Bonggol tilang dilaksanakan setiap triwulan sekali
setelah dana tilang diterimakan
2)
Pemusnahan bonggol tilang dilakukan oleh komisi penguji bonggol
tilang
3)
Dibuatkan berita acara pengujian dan pemusnahan bonggol tilang
dan dilaporkan ke Ditlantas Polda Jatim.
e. Prosedur Standar Sidang Di Pengadilan
1)
Sidang perkara tilang dikirim ke pengadilan satu hari sebelum
pelaksanaan sidang.
2)
Berkas perkata tilang dikirim ke pengadilan satu hari sebelum
pelaksanaan sidang.
3)
Sidang tilang dihadiri oleh Pelaanggar, Hakim, Panitera, Jaksa dan
Polisi.
4)
Pelanggaran yang hadir dipersidangkan dan telah di Vonis Hakim,
selanjutnya pelanggaran membayar denda sidang ke petugas
kejaksaan.
24 / 5) Untuk .....

24

5)

Untuk pelanggaran yang tidak hadir dipersidangkan, maka setelh di


Verstek oleh Hakim selanjutnya untuk berkas tilang dan barang
bukti serta putusan hakim diserahkan ke petugas kejaksaan

V.

ADMINISTRASI
1. Dukungan administrasi dan logistik menggunakan sarana dan prasarana
yang tersedia.
2. Sistem laporan menggunakan petunjuka administrasi umum.
3. Anggaran biaya menggunakan anggaran rutin/ yang tersedia.
4. Pembentukan TIM Pokja Penyusunan Standar Operasional Prosedur (SOP)
penggunaan blanko tilang pada Sat Lantas Polres Lumajang dengan Surat
Perintah Kapolres Lumajang.

VI.

PENUTUP

Demikian Buku Standar Operasional Prosedur (SOP) Penggunaan Blanko Tilang


Sat Lantas Polres Lumajang ini dibuat untuk dapat digunakan sebagai petunjuk dan
pedoman bagi anggota Sat Lantas Polres Lumajang dalam pelaksanaan kegiatan
penindakan terhadap pelanggaran lalu lintas jalan tertentu guna diperoleh kesamaan
pemahaman dan kesamaan tindak dilapangan.

Lumajang, Nopember 2011


KEPALA SATUAN LALU LINTAS

TRIYANTO
AJUN KOMISARIS POLISI NRP 63060321

Anda mungkin juga menyukai