Anda di halaman 1dari 30

TINGKAT KEPATUHAN PASIEN DALAM PELAKSANAAN TERAPI DAN DIET DIABETES MELITUS DI PUSKESMAS KASIHAN 1 BANTUL

Irham Purnomo Ranggit Oktanita Teuku Rezki Amriza Dian Chandra Kurniawan 20080310192 20080310106 20080310029 20060310184

Diabetes

melitus adalah suatu kelainan metabolik kronis serius yang memiliki dampak bermakna terhadap kesehatan seseorang, kualitas hidup, harapan hidup pasien, dan pada sistem layanan kesehatan.
pola pertumbuhan penduduk Indonesia diperkirakan pada tahun 2020 sejumlah 128 juta penduduk Indonesia berusia diatas 20 tahun dengan asumsi prevalensi sebesar 4 % akan diperoleh 7 juta penduduk menderita diabetes (Soegondo, et al. 2000).

Berdasarkan

MATRIKS PRIORITAS MASALAH


I
No Daftar Masalah P 1 2 3 Diabetes melitus Nasofaringitis Akut Myalgia 4 4 3 S 2 3 2 RI 5 4 3 DU 3 1 2 SB 4 2 3 PB 2 4 3 PC 1 1 1 4 4 3 4 4 4 336 304 204 T R IxTxR

Priori tas
I II III

I (importancy): pentingnya masalah P (prevalence): besarnya masalah S (severity): akibat yang ditimbulkan oleh masalah RI (rate of increase): kenaikan besarnya masalah DU (degree of unmet need): derajat keinginan masy.yang tidak terpenuhi SB (social benefit): keuntungan sosial karena selesainya masalah PB (public concern): rasa prihatin masy.terhadap masalah PC (political climate): suasana politik T (technology): tersedianya teknologi R (resource ability): tersedianya sumberdaya

Untuk

mengetahui tingkat kepatuhan pasien dalam pelaksanaan terapi dan pengaturan diet diabetes melitus di Puskesmas Kasihan 1 Bantul.

Hasil

penelitian dapat digunakan sebagai referensi penilaian kepatuhan pasien terkait pelaksanaan terapi dan pengaturan diet diabetes melitus di Puskesmas Kasihan 1 Bantul serta dapat menjadi salah satu referensi dalam upaya peningkatan derajat kesehatan masyarakat.

Tingkat

kepatuhan

pasien

dalam

pelaksaanaan terapi dan pengaturan diet diabetes melitus di Puskesmas Kasihan 1 Bantul rendah.

Diabetes

melitus adalah suatu sindroma

klinik yang ditandai oleh poliuri, polidipsi, dan polifagi, disertai peningkatan kadar glukosa darah atau hiperglikemia (glukosa puasa 126 mg/dl atau post prandial 200

mg/dl atau glukosa sewaktu 200 mg/dl).

Kepatuhan

atau ketaatan (compliance / adherence) adalah tingkat pasien melaksanakan cara pengobatan dan perilaku yang disarankan oleh dokternya atau oleh orang lain

Penelitian yang dilakukan adalah penelitian observasional. Pengambilan data dilakukan secara cross sectional dengan teknik pengambilan sampel incidental sampling. Responden akan diberikan kuesioner tentang tingkat kepatuhan pasien dalam pelaksanaan terapi hipertensi yang selanjutnya data akan diolah dengan analisa deskriptif.

Tempat Pengambilan sampel penelitian dilakukan di Puskesmas Kasihan 1 Bantul. Waktu Penelitian dilakukan pada tanggal 8-13 November 2013.

Dari

Penelitian yang telah dilakukan dengan

cara menyebar kuisoner tentang kepatuhan terapi dan juga diet yang dilakukan terhadap

20 penderita DM yang diambil secara acak


didapatkan hasil yang sebagai berikut :

1.

Kepatuhan TERAPI yang dinilai dengan PATUH

apabila ditemukan scoring > 5,


sedangkan penilaian TIDAK PATUH apabila

ditemukan scoring 5.

2.

Kepatuhan DIET yang dinilai dengan PATUH apabila ditemukan scoring 31-60, sedangkan penilaian TIDAK PATUH apabila ditemukan scoring 1-30.

Tabel Hasil Scoring


Res 1 Terapi 7 Diet 52 Res 11 Terapi 5 Diet 45

2
3 4 5 6 7 8 9 10

4
10 8 7 7 8 10 8 7

48
53 51 45 49 45 52 44 50

12
13 14 15 16 17 18 19 20

7
9 7 8 7 6 9 10 10

55
45 44 52 56 48 50 51 49

Ket :

Res : Responden Terapi : Kepatuhan Terapi DM Diet : Kepatuhan Diet DM

Tingkat Kepatuhan Patuh Tidak patuh Total

Jumlah 18 2 20

Persentase 90% 10% 100%

Tingkat Kepatuhan Patuh Tidak patuh Total

Jumlah 20 0 20

Persentase 100% 0% 100%

1.

Dari kuisioner kepatuhan TERAPI ditemukan 10% responden dengan scoring 5 maka ini dinyatakan masih ada responden yang TIDAH

PATUH dalam melakukan terapi, dan 90 %


responden PATUH dalam melakukan terapi.

2. Dari kuisioner kepatuhan DIET ditemukan 100% responden dengan scoring 31 60 maka ini dinyatakan semua responden PATUH terhadap pola diet terhadap penderita DM.


1.

Kesimpulan :
Dari hasil penelitian ini masih didapati beberapa pasien tidah patuh terhadap

pelasanaan terapi DM, hal ini dikarenakan


masih kurangnya pemahaman mereka

terhadap penyakit DM.

2. Walaupun tingkat kepatuhan yang tinggi


terhadap pola makan atau diet yang dilakukan oleh penderita DM, tapi masih didapati kurang sadar nya para penderita ini untuk konsul ke bagian gizi sebagai

sarana yang tepat dalam mengatur gizi


ataupun asupan mereka.

Saran :
Perlu ditingkatkan lagi penyuluhan

terhadap warga terhadap penting nya

terapi DM, dan juga penjelasan penjelasan


tentang apa itu sakit DM dan apa saja

komplikasi nya.

Anda mungkin juga menyukai