STANDARISASI KLINIS
PELAYANAN KESEHATAN RUJUKAN
26 SEPTEMBER 2023
1
DASAR HUKUM UU No. 40 Tahun 2004 tentang Sistem
Jaminan Sosial Nasional
UU Kesehatan No. 17 tahun 2023 tentang
Kesehatan
Perpres No. 4 Tahun 2020 tentang
Perubahan Kedua atas Perpres No 82
Tahun 2018 tentang Jaminan Kesehatan
4
KONSEP
12 Kriteria KRIS
KELAS RAWAT INAP STANDAR
1 Bahan bangunan di RS tidak memiliki porositas tinggi
1 Komponen bangunan Struktur bangunan rumah sakit yang baik tidak memiliki porositas (pori) yang tinggi.
tidak memiliki tingkat Sehingga semakin tidak berpori atau padat struktur bangunan (contoh: dinding) maka jaminan mutu dan
porositas yang tinggi. keselamatan pasien semakin baik
2 Ventilasi udara • Menjamin pertukaran udara untuk mekanik minimal pertukaran 6 kali per
jam dan untuk ventilasi alami harus lebih dari nilai tersebut
• Ventilasi udara harus memenuhi standar frekuensi pertukaran udara sebagaimana ditetapkan dalam
kriteria melalui pengukuran menggunakan alat bantu velocitymeter/ anemometer.
3 Pencahayaan Ruangan • Mengoptimalkan pencahayaan alami. Jika pencahayaan buatan maka intensitas pencahayaannya 250
lux.untuk penerangan dan 50 lux untuk tidur
• Pencahayaan ruangan buatan harus mengikuti kriteria yang ditetapkan dengan standar 250 lux untuk
penerangan dan 50 lux untuk pencahayaan tidur diukur dengan luxmeter pada bidang kerja (tempat tidur).
4 Kelengkapan tempat tidur Setiap tempat tidur dilengkapi dengan:
• Minimal 2 kotak kontak & tidak boleh percabangan/ sambunganlangsung tanpa pengamanan arus
• Nurse call yang terhubung dengan nurse
Tempat tidur dalam instalasi rawat inap harus menjamin kelengkapan spesifikasi sebagaimana ditetapkan
dalam kriteria
5 Nakas per Tempat Tidur Nakas ialah meja kecil yang harus tersedia untuk setiap tempat tidur.
6 Temperatur Ruangan Pengaturan suhu dalam ruangan rawat inap harus berada pada rentang 20 hingga 26 derajat Celsius.
6
12 KRITERIA KELAS RAWAT INAP STANDAR (JKN)
Definisi Operasional Setiap Kriteria (2-2)
NO KRITERIA DEFINISI OPERASIONAL (KEPDIRJEN)
7 Pembagian Ruang rawat Ruangan terpisah berdasarkan jenis kelamin, anak-dewasa, jenis penyakit (infeksi, noninfeksi, bersalin)
8 Kepadatan ruangan a. Antar tepi TT minimal 1,5 m adalah jarak antara tepi TT ke tepi TT sebelahnya.
b. Jumlah maksimal TT per ruang rawat inap 4 TT.
c. Jenis TT 1 atau 2 Crank sesuai kebutuhan pelayanan
9 Tirai/Partisi Antar Tempat Tidur Rel dibenamkan menempel di plafon atau menggantung porosif).
2) Tirai menggunakan bahan non porosif (tidak berpori/tidak
menyerap air) berwarna cerah dan mudah dibersihkan
10 Kamar Mandi Dalam Ruangan • Letak kamar mandi harus berada di dalam ruangan rawat inap dengan spesifikasi sebagaiamana
Rawat Inap ditetapkan dalam kriteria.
11 Kamar mandi sesuai dengan Kamar mandi dalam ruang memenuhi standar aksesibilitas sbb:
standar aksesibilitas b. Memiliki ruang gerak yang cukup untuk pengguna kursi roda
c. Dilengkapi pegangan rambat (handrail)
d. Permukaan lantai tidak licin dan tidak boleh menyebabkan genangan
8
DATA RS DI SELURUH INDONESIA
Data RS
3.134 RS
(per 25 September
2023, RS online
10
GAMBARAN RS DALAM IMPLEMENTASI KRIS JKN DI INDONESIA 2023
3122 RS
(Total RS )
Eksklusi : 126 RS
• 43 RS Jiwa*
• 55 RS D Pratama
• 28 RS yang belum
ditetapkan
2996 RS
RS akan implementasi KRIS JKN
2982 RS
(RS Melakukan pengisiian survey self 99,5 %
assessment RS per Agustus 2023)
Sumber data : self assessment RS Online per Agustus 2023 11
PETA JALAN IMPLEMENTASI KRIS
Dari sisi kesiapan fasilitas RS
2023 2024
Total Target RS 1427 2996
Implementasi KRIS
Target 2023
Kondisi Saat ini Kesiapan RS dalam
Semester 1
Implementasi KRIS Semester 1 Tahun 2023 Semester 2
3 Kriteria 1- 10 939
4 Kriteria 1- 11 866
500
400
300 316
200
100
0
Desember Februari April Juni Agustus
13
HASIL IMPLEMENTASI KRIS JKN
14
VERIFIKASI IMPLEMENTASI KRIS JKN SESUAI
HASIL SURVEY SELF ASSESSMENT
∑ RS ∑ RS Implementasi KRIS JKN
Target RS Uji petik
2023 2024/2025
RS Vertikal 33 33 28 5
Verifikasi Implementasi KRIS JKN sesuai hasil survey dilakukan dengan cara Uji petik
dengan sampling 1.062 RS Pemerintah, TNI/Polri dan swasta di 34 Provinsi. Dari hasil
uji petik (verifikasi) tersebut ada 443 (41,7%) RS menyatakan implementasi KRIS-JKN
secara bertahap tahun 2023
Hasil uji petik ini menunjukkan bahwa RS yang implementasi KRIS JKN secara
bertahap sudah lebih banyak sebesar 443 RS (41,7%) dari 1.062 RS dibandingkan
dengan hasil survey Self Assessment sebesar 773 RS (25,9%) dari 2982 RS
15
Hambatan dan Tantangan RS dalam Solusi dalam Implementasi KRIS
Implementasi KRIS JKN JKN
8
5
1
3
4
2
1
2
5
1
1
1
3
4
2 23 Provinsi
3
2
3 58 RS
1
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9
PAPUA BARAT PAPUA SULBAR SULSEL SULTENG SULTRA
SULUT NTT NTB KALTENG KALSEL KALBAR
JATIM JATENG JABAR JAMBI BENGKULU 3 LAMPUNG
BABEL SUMSEL SUMBAR SUMUT ACEH
Proses Perubahan yang dilakukan RS
Penambahan Stop kontak dan Perubahan rel dan Tirai dari 6 TT Pelebaran akses pintu
Outlet Oksigen menjadi 4 TT kamar mandi
Hasil Kajian tingkat kepuasan dalam Implementasi KRIS JKN
Terdapat Perbedaan Kepuasan pada dimensi Tangibel dan Reliability antara Pasien RS yang sudah
implementasi KRIS dengan RS yang belum implementasi KRIS.
Pasien RS yang sudah implementasi KRIS tingkat kepuasannya lebih baik daripada RS yang belum KRIS (CI –
4,509 Tangibel dan -1,633 Reliability)
Hipotesis0=tidak ada beda tingkat kepuasan antar RS yang sudah mengimplementasikan KRIS dan yang belum
mengimplementasikan
9/26/2023 20
TERIMA
KASIH