Anda di halaman 1dari 28

BAB IV ANALISIS DAN PEMECAHAN MASALAH 4.1. Analisis Penentuan Manhour PT.

IAS Untuk menentukan nilai manhour proposal biasanya divisi PPC dari PT. IAS merubah nilai manhour basic taks card inspection yang dikeluarkan oleh engineering dengan asumsi sebagai berikut: 1. Mengalikan nilai manhour taks card dengan nilai ! dengan tu"uan untuk mengantisipasi deviasi manhour manu#aktur dengan kondisi nyata di lapangan. $engan argumen bah%a kondisi di manu#aktur berbeda dengan kondisi di lapangan baik dari segi #asilitas! pengalaman personil! kemampuan personil! kedisiplinan personil! dan support perlengkapan "auh lebih ideal atau sempurna di bandingkan dengan di lapangan. Sehingga dapat di tentukan nilai manhour proposal sebagai berikut: $engan menggunakan asumsi manhour task &ard basi& dikalikan dengan . a. Manhour taks card standard perusahaan: ''(!) manhour b. Sehingga hasil dari asumsi pertama adalah ''(!) * + ,--'!, manhour ,. Mengalikan nilai manhour taks card standard dengan nilai )! dengan tu"uan untuk memperoleh pro#it margin tertentu yang men"adi target utama dari perusahaan. .arena seluruh pendapatan proyek hanya di%akili oleh biaya manhours dan material! oleh karena itu salah satu &ara untuk mengantisipasi kerugian proyek dari aspek lain seperti biaya operasional! listrik! pa"ak dan sebaganya adalah dengan menaikkan manhours karena dari aspek material &enderung susah karena nilainya relati# tetap dan margin keuntungannya tidak bisa dinaikkan setinggi mungkin. Sehingga penambahan nilai manhours dapat di tentukan dengan mengalikan manhour taks card basi& dengan nilai ) seperti di ba%ah ini : a. Manhour taks card standard perusahaan : ''(!) manhour b. /asil dari asumsi kedua adalah : ''(!) * ) + 001!- manhour &. $ari kedua hasil asumsi tersebut di"umlahkan dan hasilnya men"adi nilai manhour basic inspection proposal yang akan dita%arkan kepada
35

36

customer! yang nantinya akan men"adi pertimbangan untuk customer! adapun total nilai manhour proposal adalah sebagai berikut: 2ilai asumsi pertama 3 nilai asumsi kedua + ,--'!, 3 001!- + -,,0!' manhour Tabel ).1 Total Manhour Proposal No
1

Description Pera%atan CPCP Swing Compass Weight & Balance


Total Manhour

Manhour -,,0!' 6 6 -,(0!'

$alam menentukan manhour! ada dua "enis manhour yang ditentukan oleh PT. IAS yaitu menentukan manhour taks card dan manhour Job card 4Peker"aan Tambahan5 yang di&antumkan dalam kontrak dan proposal. Adapun penentuannya adalah sebagai berikut: 4.1.1. Penentuan Manhour Taks Card $alam menentukan manhour yang dita%arkan seperti pada perhitungan diatas! &ustomer mengeluarkan work space inspection yang di serahkan kepada pihak marketing dari PT. IAS yang bertugas menerima dan men&ari order. .emudian pihak marketing memberikan list taks card kepada PPC selaku pengolah data yang akan meren&anakan peker"aan serta membuat schedule peker"aan! setelah membuat peren&anaan tersebut PPC menyerahkan list Taks card kepada divisi engineering yang akan mengidenti#ikasi Manhour basic serta

37

kebutuhan #asilitas! material dan tool. .emudian divisi engineering mengeluarkan Manhour Basic standard yang diserahkan kepada PPC yang nantinya akan men"adi nilai pena%aran yang akan dita%arkan kepada customer dalam bentuk proposal pena%aran. Untuk mendapatkan nilai margin tertentu PPC 4 Product and Planning Control 5 mengalikan nilai manhour basic dengan nilai margin dan ) untuk pena%aran. Setelah mendapatkan hasil nilai pena%aran diserahkan kepada marketing! $ivisi marketing mengolah kembali Manhour yang sudah dirin&ikan oleh PPC dan Engineering tersebut kemudian di serahkan kepada customer. Untuk lebih "elasnya dapat dilihat pada #lo% &hard penentuan manhour pada gambar berikut:

CUST:M9;

MA;.9TI28

dari PPC
PPC 4 Product & Planning Control 5

manhour basi& dikali 7)

E"#$"EE%$"#

manhour <ASIC

8ambar ).1.

low chart Penentuan manhour

Sumber ! Engineering PT.IAS $engan penentuan manhour seperti pernyataan diatas! mempunyai keuntungan dan banyak kelemahan! yaitu: 1. .euntungan a. Cepat dalam menentukan pena%aran 4 customer tidak perlu menunggu lama untuk memperoleh 9stimasi biaya Maintenance 5

38

b. <anyak mendapat order karena siklus perputaran order dan respon &epat. ,. .ekurangan a. Penentuan manhour tidak aktual karena tidak didasarkan pada #akta=#akta #isik. b. .emungkinan penentuan manhour tinggi yang akan menyebabkan customer beralih ke perusahaan lain. &. .emungkinan akan berdampak rugi bagi perusahaan "ika penentuan manhour terlalu rendah. d. Sulit untuk menyelesaikan peker"aan se&ara tepat dan rentan terhadap ketidak tepatan penyelesaian peker"aan sesuai TAT yang disepakati. e. ;entan ter"adi tekanan berlebihan terhadap peker"a "ika manhour yang ditentukan terlalu rendah. Sehingga dapat menyebabkan stres yang berat pada peker"a yang berakibat ganguan kesehatan dan lain=lain. #. Ter"adi ketidake#isiensian 4Peker"aan Terlalu Santai5 "ika penentuan manhour terlalu tinggi. g. Sulit mengukur kualitas ker"a. .esulitannya adalah dengan tidak mengetahui beban ker"a sesungguhnya maka kualitas ker"a tidak dapat diukur! karena tidak mengetahui beban ker"a yang ter"adi di lapangan. h. Penentuan "umlah manpower yang sulit untuk di tentukan se&ara tepat. .arena tidak mengetahui beban ker"a yang sesungguhnya maka sulit untuk menentukan "umlah personil untuk tiap=tiap peker"aan. i. Tidak dapat bersaing $engan tidak mengetahui beban ker"a yang sesungguhnya! tidak dapat mengukur kualitas ker"a suatu proyek! dan tidak tepat %aktu. Sehingga perusahaan tersebut tidak dapat bersaing dengan perusahaan lain. 4.1.2. Penentuan u!la" Manpower Manpower yang dimaksud dalam hal ini adalah "umlah tenaga ker"a. $i PT.IAS! "umlah tenaga ker"a untuk menger"akan suatu proyek ditentukan dengan

39

&ara memperkirakan berdasarkan "enis proyek. <erikut ini adalah alokasi peker"a atau manpower pada proyek CPCP , year <ae P. :SP : Tabel )., Alokasi Manpower
>uselage 7 Interior ( Se&tion peker"aan : Tail! 9ngine 7 Apu ( ?ing 7 @A8 ' Total I9;A , ,'

<erdasarkan perkiraan "uga kemudian ditentukan TAT atau %aktu pelaksanaan proyek yang kemudian dituang dalam bentuk barchart. TAT untuk pelaksanaan CPCP , Bear <Ae P. :SP adalah 6 hari! ditambah dengan tahap preparation yang berisi &'C &cceptance! &'C in(entor) dan *ocking serta Weight and Balance! Swing Compass dan ground run maka total TAT adalah hari. <ar&hart untuk proses pera%atan CPCP Pesa%at <Ae P.=:SP sebagai berikut :

8ambar )., Barchart PT.IAS 4.1.#. Penentuan Manhour Job card $alam menentukan manhour +ob card biasanya PT. IAS menentukan berdasarkan pengalaman! hal ini dikarenakan untuk peker"aan +ob card tidak memiliki Manhour Standard seperti taks card. :leh karena itu! penentuan manhour +ob card tidak akan berpengaruh terhadap e#ekti#itas dan e#isiensi ker"a! tapi yang akan berpengaruh adalah pada untung atau rugi perusahaan. Sehingga perlu dika"i lebih teliti lagi untuk membuktikan bah%a beban ker"a yang terdapat

40

dalam Manhour +ob card yang telah di tentukan oleh PT. IAS benar=benar sesuai dengan beban ker"a sesungguhnya di lapangan. Adapun analisis detailnya adalah sebagai berikut:

,. Swing Compass Manhour +ob card yang ditentukan oleh PT. IAS untuk S%ing Compass adalah 6 manhour sesuai dengan tabel manhour +ob card yang terdapat pada manhour basi& taks card. $an kondisi aktual yang ter"adi adalah: a. Personel yang dibutuhkan untuk melakukan peker"aan swing compass adalah - orang. dengan perincian sebagai berikut! / orang dicockpit masing0masing posisi pilot dan co0pilot bertugas melakukan recording penun"ukan standb) compass dan ;MI yang ada di masing=masing sisi. , orang bertugas pemegang master compass. dan melakukan shoot posisi pesawat dan melakukan pen&atatan berdasarkan hasil penun"ukan master &ompass. , orang 8S9! 1 orang bertugas mengemudi traktor untuk menarik pesa%at keposisi arah yang ditentukan dan 1 orang lagi bertugas melakukan blok on dan blok o11 pesa%at. b. ?aktu yang diperlukan untuk melaksanakan swing compass adalah 0 "am dengan "umlah personel ' orang. $engan demikian manhour untuk swing compass adalah personil dikalikan dengan lama %aktu yang diperlukan untuk melaksanakan peker"aan! yaitu ' * 0 + )6 manhour. $engan demikian manhour aktual untuk melaksanakan swing compass adalah )6 manhour. /. Weight and Balance Sesuai dengan table ).1 manhour +ob card yang ditentukan untuk weight and balance ditentukan 6 manhour. $an kondisi aktual yang ter"adi adalah:

41

a. personel yang dibutuhkan untuk melakukan peker"aan %eight and balan&e adalah ' orang! dengan perin&ian sebagai berikut: , orang pada tiap posisi "a&king pada saat weighing di masing=masing posisi nose landing gear! main landing gear kanan dan main landing gear kiri! bertugas untuk melakukan +acking pada setiap posisi yang telah ditentukan untuk melakukan weighing. 1 orang bertugas untuk le(eling! yaitu menentukan pesa%at yang telah di=+ack pada posisi level. 1 orang bertugas sebagai ad+ustment untuk menghitung berat pesa%at pada masing=masing posisi. b. ?aktu yang diperlukan untuk melaksanakan Weight and Balance adalah "am )0 menit atau !10 "am dengan "umlah personel ' orang. $engan demikian manhour untuk %eight and balan&e adalah "umlah personel dikalikan dengan lama %aktu yang telah ditentukan untuk melaksanakan peker"aan! yaitu ' * !10 + 6 manhour. $engan demikian manhour aktual untuk melaksanakan Weight and Balance adalah 6 manhour. dari sistem penentuan manhour yang digunakan PT.IAS maka akan timbul beberapa #aktor yang rentan menyebabkan kesalahan! diantaranya : a. Penentuan manhour di proposal yang digunakan sebagai dasar penghitungan untuk manpower tidak dilakukan dengan analisis yang mendalam hanya dengan generalisasi total seluruh manhour standard dikali dengan nilai tertentu. Sehingga sulit memastikan tepat atau tidaknya nilai yang telah ditentukan. 9#ek yang paling terlihat pada penentuan manpower 4personel5 proyek yang tidak tepat 4terlalu tinggi atau terlalu rendah5! dan perlu diingat bah%a penentuan manpower ataupun manhour yang kurang akan berakibat 1atigue dan stress pada personel karena mengalami pressure berlebih akibat load peker"aan yang berlebihan pula. Sebaliknya "ika penentuan manpower ataupun manhour berlebihan akan menyebabkan pemborosan biaya yang dikeluarkan perusahaan baik dari segi biaya manpower ataupun manhour dan berimbas kerugian pada perusahaan bahkan bisa menyebabkan &ustomer membatalkan minatnya akibat &ost dari Manhour prosposal yang terlalu tinggi.

42

b. Cumlah "am ker"a e#ekti# yang diperkirakan oleh PT.IAS adalah 1 "am perhari! namun kenyataan yang ter"adi di lapangan berbeda dengan yang ditentukan PT.IAS. Seluruh personel umumnya beker"a e#ekti# di ba%ah 1 "am perhari! hal ini disebabkan oleh beberapa #aktor. $engan alasan inilah "am ker"a personel perlu dika"i dan diteliti se&ara lebih lan"ut. oleh karena dua #aktor diatas maka perlu dilakukan analisis teknis untuk menentukan tepat atau tidaknya penentuan manpower yang dilakukan PT.IAS. Pengu"ian dilakukan dengan melakukan sur(e) langsung ke lapangan dan melakukan pengamatan terhadap pelaksanaan peker"aan! kebiasaan personel dan mengidenti#ikasi ke&enderungan=ke&enderungan yang ter"adi. Analisis teknis dilakukan dengan &ara sebagai berikut : ,. 2osstime Support Pengu"ian loss time support bertu"uan untuk mengetahui beban ker"a sesungguhnya dari tiap taks card. Sebagaimana telah diketahui! manhour taks card me%akili nilai beban ker"a dari taks card itu sendiri. Manhour standar yang berasal dari MP$ bisa didapatkan bila semua peralatan dan #asilitas ideal seperti di perusahaan manu#aktur dimana pesa%at dibuat. Perbedaan variabel=variabel pendukung seperti tersebut diatas akan menimbulkan perbedaan beban ker"a yang diindikasikan oleh %aktu tambahan yang diperlukan untuk menyelesaikan peker"aan yang telah ditentukan oleh pihak manu#aktur. Ada tiga variabel yang dipertimbangkan yang akan menyebabkan %aktu tambahan penger"aan untuk men"angkaunya yaitu: a. Material! terdiri atas : Basic material adalah komponen=komponen dasar yang diperlukan selama proses ker"a! seperti screw. bolt. nut. 1ilter. cotter pin. locking wire. washer seal dan sebagainya. #eneral consumable material adalah material sekali pakai atau habis pakai! diantaranya : kain lap! scothbrite! masking tape! sealing compound dan sebagainya.

43

Speci1ic material adalah material khusus yang digunakan untuk menyelesaikan peker"aan! biasanya disebutkan dalam AMM . b. Tools terdiri atas: #eneral tools! peralatan standar yang digunakan untuk menyelesaikan peker"aan! misalnya : open wrench. combination wrench. socket wrench. cutting plier. long nose pklier. Philips screw dri(er. 1lat screw dri(er dan lain sebagainya. Special tools! peralatan khusus biasanya disebutkan dalam AMM seperti Tor3ue Wrench. &. >asilitas terdiri atas : Tangga=tangga! portable airconditioning. blower! lampu! 1ire4. aircra1t +ack dan sebagainya. dari ketiga (ariabel tersebut di buat tabel alokasi %aktu untuk men"angkaunya. :leh karena sangat sulit mengontrol peker"aan ,' orang dengan ratusan taks card dalam satu %aktu! maka perlu dilakukan asumsi=asumsi atau pendekatan untuk mendapatkan hasil yang mendekati kondisi sebenarnya. <erikut adalah asumsi=asumsi yang digunakan untuk pendekatan: pertama : pesawat diker"akan di hangar II dua : general tool berada di tool room hangar II yang "araknya 06 meter dari pesa%at. tiga : spe&ial tool berada di tool room hangar ID! yang ber"arak 1 kilometer dari lokasi pesa%at empat : Material berada di logisti& hangar II yang "araknya 06 meter dari lokasi pesa%at lima : support seperti tangga=tangga berada di hangar II yang ber"arak lebih kurang 6 meter sampai dengan 06 meter dari pesa%at dan ada beberapa seperti tail do&k! portable air&ond dan sebagainya yang berada di hanyar ID. enam : tidak ada alat transportasi! semua di"angkau dengan "alan kaki.

44

tu"uh : proses administrasi dan pelayanan diasumsikan rata=rata 10 menit. ,. 2oss time Personnel 5abbit Pada bagian ini dilakukan survey terhadap peman#aatan "am ker"a tiap= tiap personel! untuk membuktikan manhour a(ailable aktual tiap personel. Cika dalam asumsi perhitungan manpower yang dilakukan oleh PT.IAS adalah 1 "am! maka sur(e) ini dilakukan dengan seksama dengan mengamati kebiasaan dan pergerakan peker"a beberapa personel selama beker"a yang natinya akan disa"ikan dalam tabel dan diambil rata=ratanya sehingga ditemukan nilai manhour a(ailable aktual perhari. Se&ara garis besar dari analisis penentuan manhour PT.IAS diatas ada dua point orientasi pilihan yang dititik beratkan! dengan masing=masing memiliki keuntungan dan kerugian! adapun dua orientasi tesebut adalah: 1. :rientasi terhadap pen"ualan manhour ,. :rientasi terhadap produkti#itas peker"aan. .etika menitik beratkan pada salah satu orientasi sa"a maka akan ter"adi kerugian di sisi lain yang diorientasikan. Sebagai &ontoh ketika menitik beratkan pada orientasi pen"ualan manhour dengan &ara memaksimalkan nilai manhour! yang ter"adi adalah peker"a underpressure karena dalam %aktu yang sama harus menyelesaikan peker"aan yang nilai manhour0nya 4 beban ker"a5 lebih besar. begitu "uga sebaliknya. Cika menitik beratkan pada orientasi produkti#itas ker"a dengan &ara memaksimalkan produkti#itas ker"a! yang ter"adi adalah nilai manhour rendah dan proses penger"aan proyek santai. $engan hasil analisis tersebut diatas penulis mengambil sebuah kesimpulan bah%a untuk menemukan titik keseimbangan antara "umlah manhour dengan produktivitas ker"a! digunakan metode "alur kritis 4CPM5 untuk mengoptimasi penggunaan manhour sehingga penggunaan manhour yang optimal 4orientasi terhadap pen"ualan manhour5 bisa ter&apai! sedangkan untuk men&apai produkti#itas ker"a yang sesuai maka manhour yang digunakan haruslah

45

merupakan manhour aktual dilapangan sehingga beban ker"a yang diberikan akan sesuai dengan kemampuan personil dilapangan dan diharapkan tidak ter"adi pressure yang berlebihan sehingga produkti#itas ker"apun bisa optimal. $engan demikian nilai manhour tiap peker"aan harus sesuai dengan %aktu sesungguhnya yang diperlukan peker"aan untuk melaksanakan peker"aan tersebut. $engan metode tersebut! kedua orientasi dapat ter&apai dengan seimbang tanpa merugikan salah satu sisi. Inilah yang di"adikan analisa dan metode yang diusulkan yang akan dibahas se&ara lebih lengkap di sub pembahasan selan"utnya. 1.2. Stru$tur %incian Lin&$up 'er(a )S%'* pro+e$ pera,atan CPCP Pesa,at BAe P'-.SP Membuat S;. dalam hal ini membuat rin&ian mengenai "enis kegiatan! volume peker"aan! durasi dan kebutuhan tenaga ker"a. Untuk mendapatkan gambaran yang mendetail mengenai Eona pelaksanaan! "enis kegiatan dan volume peker"aan tersebut! maka lingkup ker"a dipe&ah men"adi komponen=komponennya lalu kemudian disatukan kembali. @ingkup ker"a proyek dipe&ah men"adi komponen=komponen agar didapat gambaran mendetail mengenai volume dan "enis peker"aan sehingga memudahkan untuk menentukan "umlah dan kuali#ikasi tenaga ker"a yang akan dipakai. .egiatan proyek dapat dipe&ah men"adi beberapa tingkat yang terdiri atas kelompok kegiatan yang berdiri sendiri! dalam hal ini proyek pera%atan CPCP Pesa%at <Ae P.=:SP ini dibagi berdasarkan tiga tingkat yaitu berdasarkan Eona! "enis kegiatan dan taks card. Dolume peker"aan dinyatakan dalam satuan manhour atau manda)! yaitu banyaknya tenaga ker"a dikalikan dengan durasi atau %aktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan suatu peker"aan. $engan asumsi yang didapatkan berdasarkan pengamatan langsung di lapangan untuk mengetahui "umlah manhour per hari di IAS yang yang diambil dari 0 orang mekanik sebagai sampel pada tanggal 1- Culi ,61,! selengkapnya bisa dilihat di lampiran I : Tabel ). 2oss time Personnel 5abbit

46

<erdasarkan tabel pengamatan diatas! didapatkan bah%a rata=rata manhour per hari para pega%ai di PT. IAS adalah - "am per hari. $engan asumsi tersebut! maka didapat hubungan manda) dan manhour di PT.IAS adalah sebagai berikut : Manda) + Manhour : Sedangkan durasi 4$5 adalah %aktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan suatu peker"aan oleh satu atau lebih tenaga ker"a. <erarti hubungan durasi dengan volume peker"aan adalah : $urasi 4$5 + Dolume peker"aan : "umlah tenaga ker"a <erikut adalah &ontoh tabel hasil peme&ahan proyek pera%atan CPCP <Ae P.= :SP berdasarkan tiga tingkatan yang dimaksud diatas! selengkapnya bisa dilihat di lampiran II : Tabel ).). Contoh Tabel Pembagian @ist .er"a

cofee break nam a %it& an 'ko nam a (fif )eka *ar+ mulai kerja (08:00-09:15) #ulai $embali kerja

istira at (12:00-13:00) $emb #ulai ali kerja 12:00 13:15 12:00 13:30 istira at (12:00-13:00) 15:50 15:45 !ulan" 16:00 16:00 15:50 6:00 5:55 total jam kerja 11:50 11:55 11:50 13:05 13:15 13:10 6:10 6:00 6:10 total !ulan" jam kerja

8:05 8:00 mulai kerja 7:55 8:15 8:00

9:30 9:00 8:55 9:15 cofee break (08:00-09:15) $embali #ulai kerja 8:50 9:30 9:00 9:25 8:55 9:15

47

0on e ,ask -ar. /o an. (re a #'242200-12)10000-1 341100-)%/10000-2 3erform 1lee. stan.b+ 150 12) "enerator +.raulic motor for 5 secon. minimum4 3erform o!erate static &ater 100 0on e ,ask -ar. /o an. (re a #'384000-)%/10000-1 150 0on e ,ask -ar. /o an. (re a #'384000-)%/10000-1 221000-%(5-100001 3erform o!erate toilet air 180 )%/ su!!l+ s+stem &ater .rains4 (inclu.es 6ones 150 an. 180) 3erform remo7e auto!ilot 130 %'# com!uter for function c eck of !itc trim cut-out4 3erform .iscar. o8+"en c ar"in" 7al7e filter4 #'351037-%(5-100101 140 %'# /ote: 9!erators t at in7ariabl+ c ar"e t e o8+"en stora"e c+lin.ers off aircraft ma+ i"nore t is re:uirement4 #'212000-%(5-100201 212000-%(5-100202 212000-%(5-100203 150 %'# 3erform .iscar. fli" t .eck air filter element4 3erform .iscar. fli" t .eck air filter element4 3erform .iscar. fli" t .eck air filter element4 3erform remo7e -;% un.er&ater locatin" .e7ice for '%5 237100-%(5-100101 190 %'# restoration (batter+ .iscar.)4 (## ,ask %ef : %emo7al < 5nstallation /ote: 1atter+ e8!ir+ .ate4 ,ask )escri!tion )%/ 3erform o!erate toilet air su!!l+ s+stem &ater .rains4 ,ask )escri!tion )%/ .rains an ins!ect for moisture4 ,ask )escri!tion

manho ur stan.ar .

0425

'%5

3 manho ur stan.ar .

0426 manho ur stan.ar .

0426

'%5

042

0468

2 2 2

#'#'-

150 150

%'# %'#

048

48

1.#.

P%.SES .PTIMASI $engan memperhatikan tabel S;.! bisa dilihat bah%a kegiatan dengan

volume peker"aan terbesar adalah peker"aan pada Eona 1. Proses optimasi ini dilakukan bertu"uan untuk menemukan durasi terke&il yang mungkin untuk menger"akan proyek pera%atan CPCP dengan berpatokan pada "umlah tenaga ker"a yang digunakan oleh PT.IAS. :ptimasi dimungkinkan dengan sharing tenaga ker"a atau distribusi tenaga ker"a dari berdasarkan volume kegiatan. Dolume kegiatan terbesar mendapat "umlah alokasi tenaga ker"a terbesar pula begitu "uga sebaliknya. Usaha distribusi tenaga ker"a tersebut dilakukan dengan sharing tenaga ker"a yaitu memindahkan tenaga ker"a dari pos lain ke pos yang memiliki volume peker"aan yang lebih besar. 2amun perlu diperhatikan dalam sharing tenaga ker"a ini adalah! bah%a tenaga ker"a yang di= sharing harus memiliki kuali#ikasi untuk beker"a di pos baru nantinya. .uali#ikasi tersebut ditentukan berdasarkan license yang dimiliki masing masing mekanik. 2icense terbagi men"adi basi& license dan &ircra1t maintenance Engineering 2icense 4AM9@5. Basic license yang digunakan untuk pesa%at <Ae ini adalah : A1 F air#rame dan aeroplane A) F turbine engines C1 F radio C, F instrument C) F ele&tri&al <ila diperhatikan sharing di Eona 1 = Eona ' hanya membutuhkan kuali#ikasi pada li&ense A1 dan A). Sedangkan rata=rata tenaga ker"a mekanik di PT.IAS sudah memiliki li&ense tersebut. Cadi untuk mekanik yang terbagi di organi6ation chart bisa di=sharing atau didistribusikan se&ara bebas ke semua Eona ke&uali 9;I karena memiliki syarat kuali#ikasi tersendiri.

49

Untuk menentukan "umlah tenaga ker"a di tiap Eona! penulis menggunakan #asilitas data sol(er dari so1tware Mi&roso#t 9*&el. Tampilan data sol(er dan cell yang mengandung nilai=nilai yang akan diolah bisa dilihat dalam gambar berikut :

8ambar ). Solver 9*&el Pen"elasan gambar tersebut adalah sebagai berikut. .olom Gtarget cellH pada data sol(er properties diisi dengan cell yang berisi rumus yang akan di&ari nilai maksimal atau minimalnya. Pada gambar tersebut target cell berada pada cell $1 . Cell $1 merupakan cell yang berisi total durasi penger"aan proyek pera%atan CPCP Pesa%at <Ae. <erdasarkan rumus : Total durasi + durasi Eona13durasi Eona,IIIdurasi Eona'3durasi 9;I Sedangkan durasi adalah + "umlah manda) A "umlah tenaga ker"a <erdasarkan , rumus tersebut! maka cell $1 diisi dengan #ormula : +sum4C16:.165. Target yang kita inginkan di sini adalah "umlah durasi serendah mungkin. Cadi nantinya kita akan menggunakan pilihan Ge3ual to minH. .olom Gb) changing cellsH pada solver properties merupakan kumpulan cell yang akan dirubah atau diisi dengan angka yang ditentukan oleh solver berdasarkan rumus yang kita tentukan pada target cell dan nilai yang kita inginkan 4maksimal atau minimal5. Pada gambar diatas! kolom Gb) changing cellH diisi kolom C' sampai .'. .olom tersebut menun"ukkan "umlah personel yang paling optimal sehingga kita bisa mendapatkan nilai durasi yang terendah. .olom G sub+ect to the constraintsH pada solver menun"ukkan batasan=batasan yang berhubungan dan akan mempengaruhi rumus yang telah kita buat pada target cell. <atasan batasan tersebut adalah :

50

Cell C' merupakan alokasi man pada Eona1 : C' J+ 1 Cell $' merupakan alokasi man pada Eona, : $' J+ 1 Cell 9' merupakan alokasi man pada Eona : 9' J+ 1 Cell >' merupakan alokasi man pada Eona) : >' J+ 1 Cell 8' merupakan alokasi man pada Eona0 : 8' J+ 1 Cell /' merupakan alokasi man pada Eona- : /' J+ 1 Cell .' merupakan alokasi man untuk peker"aan 9;I : .' + , Cell $1 merupakan total tenaga ker"a : $1 K+ ,' Cell C' sampai /' diisi nilai J+ 1 menun"ukkan bah%a nilai minimal peker"a atau man pada Eona tersebut minimal 1. 2ilai 1 dipilih untuk memastikan bah%a tiap Eona nantinya minimal dike"akan 1 orang. Sedangkan kolom C16 sampai .16 merupakan total volume peker"aan dalam aktual satuan hari dari tiap Eona yang bisa dilihat pada tabel manhour aktual di lembaran lampiran. $urasi pada cell C16 sampai .16 diberi batas C16:.16 K+ ,(. .husus untuk batas ini! kita akan menurunkan nilainya satu demi satu hingga ditemukan durasi yang paling

optimal. Untuk mengetahui batasan yang paling optimal bisa dilihat "ika nantinya ada cell durasi yang lebih tinggi dari batasan yang kita tentukan. /al tersebut ter"adi pada batasan C16:.16 K+ ,). Seperti yang ditun"ukkan pada gambar di berikut ini : 8ambar ).) <atas Minimal Solver 9*&el Terlihat pada cell .16 tertera nilai ,).110 yang berarti melebihi batas C16:.16 K+ ,). /al itu menun"ukkan bah%a batasan ,) sudah terlalu rendah! maka batasan

51

yang ideal untuk digunakan adalah batasan satu tingkat diatasnya yaitu C16:.16 K+ ,0. /asil solver pada batasan C16:.16 K+ ,0 bisa dilihat pada gambar berikut:

8ambar ).0 /asil Solver $e&imal hasil tersebut diatas masih berupa angka de&imal dan belum dibulatkan. Setelah dibulatkan akan didapatkan nilai seperti yang tertera pada gambar di ba%ah ini :

8ambar ).- /asil Solver <ilangan <ulat $ari gambar tersebut diatas dapat diba&a hasil debagai berikut : Untuk Eona 1 mendapat alokasi 1 orang mekanik dengan durasi ,0!(- hari 4,hari5. Untuk Eona , mendapat alokasi ) orang mekanik dengan durasi , !1 hari 4,) hari5 Untuk Eona hari5 Untuk Eona ) mendapat alokasi - orang mekanik dengan durasi ,0 hari mendapat alokasi orang mekanik dengan durasi ,,!)1 hari 4,

52

Untuk Eona 0 mendapat alokasi , orang mekanik dengan durasi ,0!)' hari 4,hari5 Untuk Eona - mendapat alokasi , orang mekanik dengan durasi ,1!1- hari 4,, hari5 Untuk Eona 1 dan ' masing=masing mendapat alokasi 1 orang mekanik dengan durasi 1, dan 1( hari. Sedangkan untuk peker"aan 9;I dialokasikan tenaga ker"a sebanyak , orang dengan durasi ,0 hari. 4.#.1. Analisis CPM )Critical Pat" Meto/e* Tahapan selan"utnya dari proses optimasi yang akan dilakukan adalah menganalisa "alur kritis dari kegiatan pera%atan CPCP pesa%at <Ae P.=:SP. Analisa dilakukan dengan pembuatan "aringan ker"a! penentuan "alur kritis berdasarkan perhitungan ma"u! mundur dan 1loat. serta Crash Program. 1. Pe!0uatan arin&an 'er(a

Untuk memberikan gambaran yang "elas! singkat! teratur dan sederhana mengenai alur kegiatan yang akan dilakukan! diperlukan sa"ian gra#is diagram alir kegiatan! agar peren&anaan mudah diinspeksi! dikoreksi! dan dimanipulasi. <erikut ini disa"ikan model "aringan ker"a yang dikembangkan berdasarkan metode "alur kritis. Setelah data=data dipe&ah men"adi komponennya! kemudian disatukan kembali ke dalam beberapa kelompok untuk memberikan kelu%esan pada hasil peren&anaan. berikut adalah hasil pengelompokan tersebut : Tabel ).0. Pengkodean .er"a
$e"iatan (<- (%%5;(2 (<- (--'3,(/-' (<- 5/;'/,9%= (<> )9-$5/? @usela"e A 5nterior )urasi $o.e 31 32 33 34 6ona 100 6ona 1 2 26 24 (*(%5) 0416 0416 045 0416

53

200 6ona 800 6ona ,ailB 'n"ine A (!u $e"iatan 6ona 500 6ona 600 6ona 700 '%5 Cei" t A 1alance ?roun. %un (<- )eli7er+ 5 6 7 ' 35 36 37 26 22 12 25 045 1 045 300 6ona 400 8 3 4 $o.e 19 23 25 )urasi (*(%5)

Cin" A 2<?

dari tabel ).0. kemudian dibuat "aringan ker"a seperti gambar berikut :

54

8ambar ).1 Caringan .er"a 2. Hitun&an Ma(u Tabel ).-. /itungan Ma"u
$e"iatan )urasi i 1 2 3 4 6 7 8 9 10 j 2 3 4 5 15 15 15 15 15 $o.e 31 32 33 34 1 2 8 3 4 ()) 0416 0416 045 0416 26 24 19 23 25 3alin" (&al ('> '@D'>E ) 0 041 6 043 2 048 2 1 1 1 1 1 ) 0416 0432 0482 1 27 25 20 24 26

55

11 12 13 14 15 16 17

15 15 15 15 16 17 18

5 6 7 ' 35 36 37

26 22 12 25 045 1 045

1 1 1 1 27 274 5 284 5

27 23 13 26 2745 2845 29

#.

Hitun&an Mun/ur Tabel ).1. /itungan Mundur


$e"iatan )urasi i 1 2 3 4 6 j $o.e 2 31 3 4 32 33 ()) 0416 0416 045 0416 26 )urasi i 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 j 15 15 15 15 15 15 15 15 16 17 18 $o.e 2 8 3 4 5 6 7 ' 35 36 37 ()) 24 19 23 25 26 22 12 25 045 1 045 3alin" (&al ('> '@D'>E ) 0 041 6 043 2 048 ) 3alin" (k ir

2>D2@-) 2@ 0416 0 0416 0432 0482 0416 0432 0432 0482

5 34 15 1 $e"iatan

2 1 1 27 3alin" (&al ('> '@D'>E ) 1 1 1 1 1 1 1 1 27 274 5 284 5 ) 25 20 24 26 27 23 13 26 2745 2845 29

0483 1 1 27 3alin" (k ir 2>D2@-) 2@ 3 27 8 27 4 27 2 27 1 27 5 27 15 27 2 27 27 2745 2745 2845 2845 29

56

4.

Per"itun&an Float Tabel ).'. Perhitungan >loat

$engan memperhatikan tabel=tabel diatas! dapat dilihat bah%a "alur kritis berada
$e"iatan )ura i 1 2 3 4 6 7 8 9 10 11 j 2 3 4 $o.e 31 32 33 si ()) 0416 0416 045 0416 26 24 19 23 25 26 )ura i 12 13 14 15 16 17 j 15 15 15 16 17 18 $o.e 6 7 ' 35 36 37 si ()) 22 12 25 045 1 045 3alin" (&al ('> '@D'> ) 0 041 6 043 2 048 E) 0416 0432 0482 3alin" (k ir 2>D2@) 0 0416 0432 Float , @@ 0 0 0 0 0 2 7 3 1 0 Float 5@ 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

2@ @ 041 6 043 2 048 2 0 0 0

5 34 15 1 15 2 15 8 15 3 15 4 15 5 $e"iatan

2 1 0483 1 0 1 27 1 27 0 1 25 3 27 2 1 20 8 27 7 1 24 4 27 3 1 26 2 27 1 1 27 1 27 0 3alin" (&al 3alin" (k ir ('> '@D'> 2>D2@, ) 1 1 1 27 274 5 284 5 E) 23 13 26 2745 2845 29 ) 5 15 2 27 2745 2845

2@ @ @@ 5@ 27 4 4 0 1 27 27 274 5 284 5 29 4 1 0 0 0 14 1 0 0 0 0 0 0 0 0

di "alur 1=,= =)=0=-=10=1-=11=1' dan 1=,= =)=0=11=10=1-=11=1'. sedangkan pada "alur lain terdapat 1loat artinya "alur tersebut bukan merupakan "alur kritis. 1. Crash Program

57

Crash program adalah suatu proses untuk memper&epat kurun %aktu pelaksanaan dalam metode CPM dengan &ara menambahkan tenaga ker"a. 2amun dalam kasus ini tidak akan digunakan tenaga ker"a lain selain yang telah di tentukan dalam organi6ation chart. Penambahan tenaga ker"a di ambil dari Eona yang selesai lebih a%al lalu dialokasikan ke kegiatan yang memiliki load peker"aan lebih banyak begitu seterusnya. ;esiko dari penggunaan crash program seperti ini adalah penga%asan yang harus dilakukan ke semua kegiatan! karena nantinya semua kegiatan akan berpengaruh terhadap lamanya pelakasanaan pera%atan pesa%at. /asil perhitungan &rash program pada kasus ini disa"ikan pada gambar berikut :

58

59

8ambar ).' Crash Program pada gambar di atas terlihat perubahan durasi pada Eona 1! , dan 0 setelah mengalami penambahan personil yang berasal dari Eona 1 dan 4ke Eona 15! ' 4ke Eona ,5 dan - 4ke Eona 05. Terlihat di atas setelah mengalami Crash s)stem! durasi pada Eona 1 berubah men"adi , !,1 hari 4semula ,0!(-5! sedangkan Eona , berubah men"adi ,,!0- hari 4semula , !15 dan durasi Eona 0 berubah men"adi , !-1 hari 4semula ,0!)'5. Crash s)stem pada kasus ini dilakukan dengan menggunakan rumus berikut : durasi baru + 4durasi Eona asal penambahan personil534M$ Eona yang diper&epat= durasi Eona pembantu * personil Eona yang diper&epat5A"umlah personil setelah ditambahkan. a. <erdasarkan rumusan tersebut maka dilaksanakan crash pada Eona 1 : 15 ,5 personil Eona 1 dialokasikan ke Eona 1 : Cell /1- diisi #ormula + I1634C-=4I16LC'55A' + ,).11 hari personil Eona dialokasikan ke Eona 1 : Cell /1- diisi #ormula + 91634C-=44916=I165L'5=4I16L155A11+ , .,1 hari b. Crash pada Eona , : 15 personil Eona ' dialokasikan ke Eona , + C1634$-=4C16L$'55A0 + ,,.0hari &. Crash pada Eona 0 : 15 pesonil pada Eona - dialokasikan ke Eona 0 + /16348-=4/16L8'55A) + , ! -1 hari.

60

bisa dilihat dari hasil diatas bah%a "alur kritis berpindah dari "alur semula yaitu 1= ,= =)=0=-=10=1-=11=1' dan 1=,= =)=0=11=10=1-=11=1' men"adi 1=,= =)=0=16=10= 1-=11=1' karena durasi terpan"ang sekarang berada pada kegiatan 16=10 dan total pelaksanaan kegiatan men"adi ,' hari. <erdasarkan hasil optimasi tersebut lalu dibuat bar&hart yang menggambarkan "ad%al pelaksanaan kegiatan idela untuk pelakasanaan CPCP , years <Ae :

8ambar ).( Barchart Setelah :ptimasi 4.#.2. Analisa u!la" /an .pti!asi Bia+a Manhour /an a/,al Pera,atan CPCP Pesa,at BAe. $alam analisis mengenai optimasi :ptimasi <iaya Manhour digunakan perbandingan antara "ad%al asli 4aktual5 dengan hasil optimasi serta perbandingan antara biaya aktual dan biaya yang dihasilkan setelah melalui proses optimasi. Perbandingan dilakukan dengan men&ari selisih antara "ad%al aktual dan "ad%al optimasi serta selisih antara biaya aktual dan optimasi. Program optimasi berhasil "ika dihasilkan selisih bernilai positi# yang menun"ukkan bah%a hasil optimasi lebih ke&il baik dari segi harga dan "ad%al. 1. Analisa :ptimasi "ad%al

61

?aktu penger"aan yang telah di"ad%alkan diterbitkan PT.IAS adalah

sesuai dengan bar&hart yang hari "uga. Cadi meskipun

hari. ?aktu penyelesaian penger"aan aktual

sesuai dengan yang ter"adi di lapangan adalah

manhour aktual lebih ke&il dari manhour standar! belum tentu lama %aktu penger"aan bisa lebih ke&il. Ini ter"adi bila perusahaan mematok manhour basi& yang terlalu tinggi sehingga peker"aan &enderung santai ketika akan beralih ke tugas selan"utnya. Tipe peker"aan seperti ini berarti berorientasi pada produkti#itas peker"aan. Untuk itu masih perlu dilakukan optimasi pada "ad%al yang diterbitkan PT.IAS. setelah dilakukan proses optimasi "ad%al pera%atan CPCP Pesa%at <Ae pada bab ID ditemukan "ad%al yang ideal adalah ,0 hari. $itambah dengan tahap preparation yang berisi &'C &cceptance! &'C in(entor) dan *ocking serta Weight and Balance! Swing Compass dan ground run maka total TAT hasil optimasi adalah ,0 hari. .emudian kita lakukan perbandingan antara "ad%al aktual dan "ad%al hasil optimasi dengan tahapan perhitungan sebagai berikut: a. b. Menentukan selisih antara Cad%al aktual dengan Cad%al optimal Cad%al aktual 4 hari5 F Cad%al optimal 4,' hari5 + 0 hari Melakukan Perbandingan antara selisih "ad%al pada tahap I dengan "ad%al aktual kemudian dikali 166 M. 4Selisih Cad%al N0 hariO A Cad%al aktual N hariO5 * 166M+ 10.10 M Persentase diatas menun"ukkan bah%a "ad%al yang dihasilkan dari proses optimasi adalah 10.10M lebih &epat dibandingkan "ad%al aktual. ,. Analisa :ptimasi <iaya manhour <iaya yang dianggarkan ditentukan dari "umlah manhour proposal IAS. <iaya yang dianggarkan + manhour proposal * P ,0 + -,'0!' * P ,0 + P 1011)0. <iaya manhour aktual manhour ?A<5 * P ,0 + 4manhour aktual3manhour s%ing &ompass3 + 4)66 . 3165 * P ,0 + P 161' .0

.emudian dilakukan perbandingan antara biaya manhour aktual dan biaya manhour hasil optimasi dengan tahapan perhitungan sebagai berikut:

62

a. b.

Menentukan selisih antara biaya aktual dengan biaya optimal biaya aktual 4P 1011)05 F biaya optimal 4P161' manhour aktual kemudian dikali 166 M: 4Selisih biaya NP00 11.0O A biaya aktual NP 1011)0O5 * 166M + 0.1(M. Persentase diatas menun"ukkan bah%a proses optimasi yang dilakukan berpotensi menghasilkan penghematan sebesar manhour yang dianggarkan PT.IAS. 0.1(M dari biaya .05 +P00 11.0 Melakukan Perbandingan antara selisih biaya pada tahap I dengan biaya

Anda mungkin juga menyukai