Anda di halaman 1dari 17

SKENARIO 1

PAK KOFI BATUK

KELOMPOK A11
KETUA SEKERTARIS ANGGOTA : ELVA PUSPITA SARI : ANNISA NUR FITRI : ANNA RIZKY AMALIA ARUM KUSUMA AYU LESTARI CLARA LARASWATI CHANDRA DEWI MAINURTIKA

NASKAH
PAK KOFI BATUK Pak Kofi, 40 tahun, buruh bangunan, datang ke Puskesmas karena mengeluh batuk yang tidak kunjung reda sejak 2 bulan yang lalu. Pak Kofi selama ini minum obat batuk yang dibeli diwarung. Setelah dokter melakukan pemeriksaan fisik, tidak di temukan kelainan di hidung dan tenggorok, tapi terdapat kelainan pada paru-paru. Kesimpulan sementara dokter bahwa batuk yang dialami Pak Kofi disebabkan oleh gangguan sistem pernafasan bagian bawah. Oleh karena itu dokter menganjurkan untuk melakukan pemeriksaan darah dan sputum di laboratorium dan foto rontgen toraks di bagian Radiologi.

LO.1. Mampu memahami anatomi sistem pernafasan

LO.2.Mampu memahami fisiologi sistem pernafasan

Hidung berfungsi : menghangatkan udara melembabkan dan menyaring udara (guyton dan hall,1996). Faring berfungsi : saluran pernafasan Laring berfungsi : bagian sistem konduksi pernapasan laring berperan penting dalam pembentukan suara dan sebagai penggetar( Leeson,1985) Trakea : merupakan tempat udara masuk ( Gannong, 2008) Bronkus : mempunyai reseptor muskaritik yang banyak di jumpai dan memiliki fungsi (reseptor memperantai bronkodilatasi, reseptor ini meningkatkan sekresi, sedangkan reseptor adrenergik , menghambat sekresi (Gannong, 2008) Bronkioleus : bisa menimbulkan berakodilatasi dan bukti menunjukan bahwa VIP merupakan mediator yang berperan yang timbul dilatasi (Gannong, 2008)

LO.3. Memahami mekanisme batuk, sebabsebab terjadinya batuk menjelaskan patofisiologi batuk
Mekanisme batuk adalah batuk hanya reflek yang datang secara tiba- tiba, berulang- ulang dantujuannya itu hanya untuk membersihkan saluran pernapasan. Mekanisme mempunyai 3 fase, yaitu: Fare inspirasi Fase kompresi Fase ekspirasi

Mekanisme batuk terdiri dari 4 komponen utama, yaitu : Reseptor batuk Serabut saraf eferent Pusat batuk Susunan saraf eferent ( patofisiologi batuk dokter Tjandra yoga aditama bagian pulmonologi fk ui, unit paru RS persahabatan jkt)

LO .4. Memahami sebab terjadinya batuk


Penyebab batuk : 1. Rangsangan mekanik 2. Kimia 3. Peradangan 4. Inhalasi asap 5. Debu dan benda- benda asing kecil 6. Rangsangan mekanik tumor 7. Terus menerus mengisap benda asing asap 8. Pada perokok saluran pernapasannya sering mengalami kronik ( Price dan Wilson volume 2, 2006)

LO .5. Memahami terjadinya patofisiologi batuk


Batuk bisa mejadi patofisiologi bila mengalami peningkatan intensitas, frekuensi, kataktristik batuknya maupun sputum yang dihasilkan (kutipan Dr. Rosa dari CE.IKA no.38)

LO .6. Memahami pemerikasaan radiologi


Radiologi adalah salah satu metode morfologis. Teknik radiologi menggunakan toraks karena toraks merupakan tempat yang deal untuk pemeriksaan radiologi. Radiologi yang biasanya digunakan untuk menemukan penyakit paru: Radiografi dada rutin Tomografi komputer ( CT scan) Angigrafi Pemindai perfusi dan ventilasi paru

LO.7. Pemeriksaan Laboratorium


Pemeriksaan

sputum Pemeriksaan darah

Pemeriksaan sputum:
Sputum

: suatu zat yang terdiri dari lendir, benda asing, dan saliva yang terdapat di paru paru atau percabangan bronkeolus atau umumnya disebut dahak. Tujuan pemeriksaan : untuk mengidentifikasi mikroorganisme yang menyebabkan gangguan pada saluran pernafasan. Biasanya dilakukan untuk diagnosis penyakit TBC, namun juga untuk penyakit lain seperti pneunomia, abses paru, edema paru, dll.

Pemeriksaan darah
Pemeriksaan

darah di lakukan untuk mengetahui adanya infeksi atau alergi, kandungan mineral, efek obat, kinerja organ. Biasanya darah di ambil di sekitar vena mengunakan alat suntik.

Jenis tes Complete Blood Count (CBC)

Deskripsi dilakukan pada medical checkup dapat mendeteksi anemia, infeksi, kelainan pembekuan darah dan sist. imun, dan kanker darah. Dilakukan dengan cara mengukur kadar eritrosit, leukosit, dan trombosit dalam darah. Dilakukan analisis biokimia pada darah Memberi informasi pada keadaaan otot jantung dan tulang, serta hati dan ginjal. dilakukan untuk mengetes serangan jantung Mencakup tes tronopin (enzim kontraksi otot) dan creatin kinase

Jenis tes darah

Blood Chemistry Test/ Basic Metabolic Panel

Blood Enzym Test

LO.8. Memahami pemeriksaan laboratorium untuk mengetahui infeksi sel pernafasan dan rontgen torak
Laboratorium Pemeriksaan cairan sinoviat cukup bervariasi: Secara makrotospik cairan sinovial tampak berawan dan kekuningan. Kadar glukosa cenderung menurun 50%- nilai 50 mg/dl Perbedaan konsentrasi darah dengan cairan sinoval 40 mg/ dl. Jumlah leukosit antara 1.000-100.000/ml, terutama terdiri dari sel PMN walaupun proporsinya jarang melebihi 85% seperti yang biasa terjadi.

Rontgen toraks memberikan informasi tentang : 1. Keadaan rangka toraks dan diafragma. 2. Ukuran, bentuk dan posisi mediastinum dan hilus paru, jantung, aorta, limfe dan cabang trakea 3. Areasi parenkim ( price dan wilson, 2006 )

Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai