Anda di halaman 1dari 7

Mengenal Gajah Sumatera (Elephas Maximus Sumatrenus) Klasifikasi ilmiah Kerajaan : Animalia Filum : Chordata Kelas : Mammalia Ordo

: Proboscidea Famili : Elephantidae Genus : Elephas Spesies : E. maximus Upaspesies : E. m. sumatranus Nama trinomial : Elephas maximus sumatranus (Temminck, 1847)

I. Habitat Gajah Gajah Sumatera Gajah banyak melakukan pergerakan dalam wilayah jelajah yang luas sehingga menggunakan lebih dari satu tipe habitat hutan. a. Hutan rawa Tipe hutan ini dapat berupa rawa padang rumput, hutan rawa primer, atau hutan rawa sekunder yang didominasi oleh Gluta renghas, Campenosperma auriculata, C. Macrophylla, Alstonia spp, dan Eugenia spp.(photo hutan rawa) b. Hutan rawa gambut Jenis-jenis vegetasi pada tipe hutan ini antara lain: Gonystilus bancanus, Dyera costulata, Licuala spinosa, Shorea spp., Alstonia spp., dan Eugenia spp. c. Hutan dataran rendah Yaitu tipe hutan yang berada pada ketinggian 0-750 m di atas permukaan air laut. Jenis-jenis vegetasi yang dominan adalah jenis-jenis dari famili Dipterocarpaceae. (photo hutan dataran rendah) d. Hutan hujan pegunungan rendah Yaitu tipe hutan yang berada pada ketinggian 750-1.500 m di atas permukaan air laut. Jenis-jenis vegetasi yang dominan adalah Altingia excelsa, Dipterocarpus spp., Shorea spp., Quercus spp., dan Castanopsis spp.

II. Persyaratan Hidup di Alam a. Naungan Gajah Sumatera termasuk binatang berdarah panas sehingga jika kondisi cuaca panas mereka akan bergerak mencari naungan (thermal cover) untuk menstabilkan suhu tubuhnya agar sesuai dengan lingkungannya. Tempat yang sering dipakai sebagai naungan dan istirahat pada siang hari adalah vegetasi hutan yang lebat . photo: gajah bernaung b. Makanan Gajah Sumatera termasuk satwa herbivora sehingga membutuhkan ketersediaan makanan hijauan yang cukup di habitatnya. Gajah juga membutuhkan habitat yang bervegetasi pohon untuk makanan pelengkap dalam memenuhi kebutuhan mineral kalsium guna memperkuat tulang, gigi, dan gading. Karena pencernaannya yang kurang sempurna, ia membutuhkan makanan yang sangat banyak, yaitu 200-300 kg biomassa per hari untuk setiap ekor gajah dewasa atau 5-10% dari berat badannya. c. Air Gajah termasuk satwa yang sangat bergantung pada air, sehingga pada sore hari biasanya mencari sumber air untuk minum, mandi dan berkubang. Seekor gajah Sumatera membutuhkan air minum sebanyak 20-50 liter/hari. Ketika sumber-sumber air mengalami kekeringan, gajah dapat melakukan penggalian air sedalam 50-100 cm di dasar-dasar sungai yang kering dengan menggunakan kaki depan dan belalainya. d. Garam mineral Gajah juga membutuhkan garam-garam mineral, antara lain : calcium, magnesium, dan kalium. Garam-

garam ini diperoleh dengan cara memakan gumpalan tanah yang mengandung garam, menggemburkan tanah tebing yang keras dengan kaki depan dan gadingnya, dan makan pada saat hari hujan atau setelah hujan. e. Ruang atau wilayah jelajah (home range) Gajah merupakan mamalia darat paling besar yang hidup pada zaman ini, sehingga membutuhkan wilayah jelajah yang sangat luas.Ukuran wilayah jelajah gajah Asia bervariasi antara 32,4 - 166,9 km2. Wilayah jelajah unit-unit kelompok gajah di hutan-hutan primer mempunyai ukuran dua kali lebih besar dibanding dengan wilayah jelajah di hutan-hutan sekunder. f. Keamanan dan kenyamanan Gajah juga membutuhkan suasana yang aman dan nyaman agar perilaku kawin (breeding) tidak terganggu dan proses reproduksinya dapat berjalan dengan baik. Gajah termasuk satwa yang sangat peka terhadap bunyi-bunyian. Oleh karena itu, penebangan hutan yang dilakukan oleh perusahaan HPHA diperkirakan telah mengganggu keamanan dan kenyamanan gajah karena aktivitas pengusahaan dengan intensitas yang tinggi dan penggunaan alat-alat berat di dalamnya.

III. Perilaku Gajah Sumatra A. Perilaku sosial 1. Hidup berkelompok Di habitat alamnya, gajah hidup berkelompok (gregarius). Perilaku berkelompok ini merupakan perilaku sosial yang sangat penting peranannya dalam melindungi anggota kelompoknya. Besarnya anggota setiap kelompok sangat bervariasi tergantung pada musim dan kondisi sumber daya habitatnya terutama makanan dan luas wilayah jelajah yang tersedia. Jumlah anggota satu kelompok gajah Sumatera berkisar 20-35 ekor, atau berkisar 3-23 ekor. Setiap kelompok gajah Sumatera dipimpin oleh induk betina yang paling besar, sementara yang jantan dewasa hanya tinggal pada periode tertentu untuk kawin dengan beberapa betina pada kelompok tersebut. Gajah yang sudah tua akan hidup menyendiri karena tidak mampu lagi mengikuti kelompoknya. Gajah jantan muda dan sudah beranjak dewasa dipaksa meninggalkan kelompoknya atau pergi dengan suka rela untuk bergabung dengan kelompok jantan lain. Sementara itu, gajah betina muda tetap menjadi anggota kelompok dan bertindak sebagai bibi pengasuh pada kelompok "taman kanak-kanak" atau kindergartens. 2. Menjelajah Secara alami gajah sumatera melakukan penjelajahan dengan berkelompok mengikuti jalur tertentu yang tetap dalam satu tahun penjelajahan. Jarak jelajah gajah bisa mencapai 7 km dalam satu malam, bahkan pada musim kering atau musim buah-buahan di hutan mampu mencapai 15 km per hari. Kecepatan gajah berjalan dan berlari di hutan (untuk jarak pendek) dan di rawa melebihi kecepatan manusia di medan yang sama. Gajah juga mampu berenang menyeberangi sungai yang dalam dengan menggunakan belalainya sebagai "snorkel" atau pipa pernapasan. Selama menjelajah, kawanan gajah melakukan komunikasi untuk menjaga keutuhan kelompoknya. Gajah berkomunikasi dengan menggunakan soft sound yang dihasilkan dari getaran pangkal belalainya. Dewasa ini ditemukan bahwa gajah juga berkomunikasi melalui suara subsonik yang bisa mencapai jarak sekitar 5 km. Penemuan ini telah memecahkan misteri koordinasi pada kawanan gajah yang sedang mencari makanan dalam jarak jauh dan saling tidak melihat satu sama lain. 3. Kawin Gajah tidak mempunyai musim kawin yang tetap dan bisa melakukan kawin sepanjang tahun, namun biasanya frekwensinya mencapai puncak bersamaan dengan masa puncak musim hujan di daerah tersebut. Gajah sumatera jantan sering berperilaku mengamuk atau kegilaan yang sering disebut "musht" dengan tanda adanya sekresi kelenjar temporal yang meleleh di pipi, antara mata dan telinga, dengan warna hitam dan berbau merangsang. Perilaku ini terjadi 3-5 bulan sekali selama 1-4 minggu. Perilaku ini sering dihubungkan dengan musim birahi, walaupun belum ada bukti penunjang yang kuat.

B. Perilaku individu Gajah Sumatra 1. Makan

Gajah merupakan mamalia terrestrial yang aktif baik di siang maupun malam hari. Namun, sebagian besar dari mereka aktif dari 2 jam sebelum petang sampai 2 jam setelah fajar untuk mencari makan. Hal ini sependapat bahwa, gajah sering mencari makan sambil berjalan di malam hari selama 16-18 jam setiap hari. la bukan satwa yang hemat terhadap pakan sehingga cenderung meninggalkan banyak sisa makanan bila masih terdapat makanan yang lebih baik. 2. Minum Pada waktu berendam di sungai, gajah minum dengan mulutnya. Sementara, pada waktu di sungai yang dangkal atau di rawa gajah menghisap dengan belalainya. Gajah mampu menghisap mencapai 9 liter air dalam satu kali isap. 3. Berkubang Gajah sering berkubang di lumpur pada waktu siang atau sore hari di saat sambil mencari minum. Perilaku berkubang juga penting untuk melindungi kulit gajah dari gigitan serangga ektoparasit, selain untuk mendinginkan tubuhnya. 4. Menggaram (salt lick) Gajah mencari garam dengan menjilat-jilat benda dan apapun yang mengandung garam dengan belalainya. Gajah juga sering melukai bagian tubuhnya agar dapat menyikat darahnya yang mengandung garam. 5. Beristirahat Gajah tidur dua kali sehari, yaitu pada tengah malam dan siang hari. Pada malam hari, gajah sering tidur dengan merebahkan diri kesamping tubuhnya, memakai "bantal" terbuat dari tumpukan rumput dan kalau sudah sangat lelah terdengar pula bunyi dengkur yang keras. Sementara itu, pada siang hari gajah tidur sambil berdiri di bawah pohon yang rindang. Perbedaan perilaku ini, mungkin berkaitan dengan kondisi keamanan lingkungan. Apabila kondisinya kurang aman maka gajah akan memilih tidur sambil berdiri, untuk menyiapkan diri jika terjadi gangguan.

IV. Reproduksi Gajah Sumatra Di dalam pemeliharaan, gajah dapat mencapai umur 70 tahun , dan selama hidupnya gajah jantan tidak terikat pada satu ekor betina pasangannya. Gajah betina siap bereproduksi setelah berumur 8-10 tahun, sementara gajah jantan setelah berumur 12-15 tahun. Gajah betina mempunyai masa reproduksi 4 tahun sekali, lama kehamilan 19-21 bulan dan hanya melahirkan 1 ekor anak dengan berat badan lebih kurang 90 kg. Seekor anak gajah sumatra akan menyusu selama 2 tahun dan hidup dalam pengasuhan selama 3 tahun.

I. Sumatran Elephant Elephant Habitat

Elephant doing a lot of movement in a large home ranges that use more than one type of forest habitat .

a. swamp forest This forest type can be a prairie marsh , swamp forest, primary , or secondary swamp forest dominated by Gluta renghas , Campenosperma auriculata , C. Macrophylla , Alstonia spp , and Eugenia spp . ( Swamp forest photo )

b . Peat swamp forest The types of vegetation in this forest type include: Gonystilus bancanus , Dyera costulata , Licuala spinosa , Shorea spp . , Alstonia spp . , And Eugenia spp .

c . Lowland forest That is the type of forest at an altitude of 0-750 m above sea level . Vegetation types is the dominant species of Dipterocarpaceae . ( lowland forest photo )

d . Lower montane rain forest That is the type of forest at an altitude of 750-1500 m above sea level . The types of dominant vegetation is Altingia excelsa , Dipterocarpus spp . , Shorea spp . , Quercus spp . , And Castanopsis spp .

II . Requirements Life in Nature

a. shade Sumatran elephants including warm-blooded animals so that if the weather conditions are hot they will move for shade ( thermal cover ) to stabilize the body temperature to suit the environment . A place that is often used as a shelter and rest during the day is a dense forest vegetation . photo: elephant shelter

b . food Sumatran elephants including herbivorous animals that require the availability of forage enough food in their habitat . Elephants also need vegetated habitat trees to complement foods in meeting the needs of the mineral calcium to strengthen bones , teeth , and ivory . Because digestion is less than perfect , he takes food very much , that is 200-300 kg of biomass per day for each adult elephants or 5-10 % of their body weight .

c . water Elephants including animals that rely heavily on water , so in the afternoon usually find a source of water for drinking , bathing and wallowing . Sumatran elephant drinking water requires as much as 20-50 liters / day . When water sources affected by drought , elephants can do some digging as deep water 50-100 cm in riverbeds are dry by using the front legs and trunk .

d . mineral salts Elephants also requires mineral salts , such as : calcium , magnesium , and potassium . These salts are obtained by eating soil clods containing salt , loose rock hard ground with the front legs and tusks , and eating during rainy days or after rain .

e . Space or home range ( home range ) Elephants are the largest land mammals that live in this age , thus requiring very luas.Ukuran ranges Asian elephant home ranges varied from 32.4 to 166.9 km2 . Ranges herd units in the primary forests have size two times larger than the ranges in secondary forests .

f . Safety and comfort Elephants also need a safe and comfortable atmosphere so that mating behavior (breeding ) is not disturbed and the reproductive process can run well . Animals including elephants very sensitive to sounds . Therefore, the logging done by the company is estimated to have disrupted HPHA safety and comfort of elephants because exploitation activities with a high intensity and the use of heavy equipment in it .

III . Sumatra elephant behavior A. social behavior

1 . live in groups In its natural habitat , elephants live in groups ( gregarius ) . The flocking behavior is social behavior very important role in protecting the members of the group . The amount of members of each group varies greatly depending on the season and the condition of resources , especially food and extensive habitat ranges available . Number of members of the group ranges from 20-35 Sumatran elephant tails , or tails 3-23 range .

Each group was led by a Sumatran elephant greatest female parent , while adult males live only in certain periods to mate with several females in the group . Old elephant will live alone because no longer able to follow the group . Young male elephants have grown up and forced to leave the group or left voluntarily to join a group of other males . Meanwhile , young female elephants remain a member of the group and acting as caretakers aunt on the " kindergarten " or kindergartens .

2 . explore Naturally , browse to Sumatran elephant groups follow a certain path that stays within one year of exploration . Elephants roaming distance can reach 7 km in a single night , even in the dry season or summer fruits in the forest is able to reach 15 miles per day . Elephants walking and running speed in the woods ( for short distances ) and in the swamps beyond human speed in the same field . Elephants are also able to swim across the river in using the trunk as a " snorkel " or breathing tube .

During browsing , a herd of elephants to communicate to maintain the integrity of the group . Elephants communicate by using a soft sound vibrations generated from the base of the trunk . Today found that elephants also communicate through subsonic sound that can reach a distance of about 5 km . The present invention has solved the mystery of coordination on a herd of elephants looking for food in the remote and mutually not see each other .

3 . mate Elephants do not have a fixed breeding season and can mate all year round , but the peak frequency usually coincide with the peak of the rainy season in the area . Sumatran elephants often behave raging bull or madness , often called " musht " with the sign of the temporal gland secretions that melts on the cheeks , between the eyes and ears , with black and smells stimulate . This behavior occurs 3-5 months for 1-4 weeks . This behavior is often associated with lust season , although there is no evidence supporting strong .

B. Sumatran Elephants individual behavior

1 . eat Elephants are terrestrial mammals that are active both in the day and night . However , most of them active than 2 hours before dusk until 2 hours after dawn to find food . It is agreed that , elephants often forage while walking at night for 16-18 hours each day . He was not efficient to feed animals that tend to leave a lot of leftovers if there are better food .

2 . drink At the time of bathing in the river , drinking elephant with his mouth . While , at the time in the shallow river or swamp suck elephant with its trunk . Elephants are able to suck up to 9 liters of water in a single suction .

3 . wallow Elephants often wallow in mud during the day or evening in time while looking for a drink . Wallowing behavior is also important to protect your skin from insect bites elephant ectoparasites , in addition to cool his body .

4 . Produce salt ( salt lick ) Elephants looking for salt by licking objects and anything that contains salt with its trunk . Elephants are also commonly injured body parts in order to brush the blood that contains salt .

5 . rest Elephants sleep twice a day, at the middle of the night and during the day . At night , often sleeping elephants lie down sideways with her , wearing " pillows " made of piles of grass and when he was very tired sounding too loud snoring sound . Meanwhile , during the day the elephants sleep standing under a shady tree . This difference in behavior , may be related to environmental safety conditions . If the condition is less secure then the elephant would choose to sleep while standing , to prepare themselves in case of interruption .

IV . Sumatra elephant reproduction In the maintenance , elephants can reach the age of 70 years , and during his lifetime bull elephant tail is not attached to a female partner . Sexually mature female elephant after the age of 8-10 years , while the male elephant after age 12-15 years . Reproductive female elephants have past 4 years , 19-21 months old pregnancy and childbirth 1 tail only children weighing approximately 90 kg . Sumatran elephant calf will suckle for 2 years and living in care for 3 years .

Anda mungkin juga menyukai