Anda di halaman 1dari 10

1.

BIOSECURITY DAN SANITASI


PENGERTIAN
Asal kata biosekuritas adalah dari kata asing biosecurity yaitu bio artinya
hidup dan security artinya perlindungan atau pengamanan. Jadi biosecurity adalah
sejenis program yang dirancang untuk melindungi kehidupan. Dalam arti yang
sederhana kalau untuk peternakan ayam adalah membuat kuman atau agen
penyakit jauh dari tubuh ayam dan menjaga ayam jauh dari kuman. Menurut
Winkel (1997) biosekuritas merupakan suatu sistem untuk mencegah penyakit
baik klinis maupun subklinis, yang berarti sistem untuk mengoptimalkan produksi
unggas secara keseluruhan, dan merupakan bagian untuk mensejahterakan hewan
(animal welfare). Aspek-aspek yang menjadi ruang lingkup program biosekuritas
adalah upaya membebaskan adanya penyakit-penyakit tertentu, memberantas dan
mengendalikan pengakit-penyakit tertentu, memberikan kondisi lingkungan yang
layak bagi kehidupan ayam, mengamankan keadaan produk yang dihasilkan,
mengamankan resiko bagi konsumen, dan resiko bagi karyawan yang terlibat
dalam tatalaksana usaha peternakan ayam. Aspek-aspek ini bagi industri
peternakan ayam sangat dituntut mengingat cara pemeliharaannya yang
dikandangkan, dan dipelihara dalam jumlah yang banyak, sehingga ayam rentan
terhadap ancaman berbagai macam penyakit baik yang menular maupun tidak
menular.
Sanitasi dapat diartikan sebagai membersihkan dan mendesifeksi. Hal ini
bertujuan untuk memperbaiki, mempertahankan atau mengembalikan kesehatan
yang baik pada manusia dan mencegah atau meminimalisir timbulnya penyakit
pada unggas yang dapat tersebar karena organisme penyebab penyakit yang
terbawa oleh manusia ketika memasuki kandang.Prinsip sanitasi yaitu bersih
secara fisik, bersih secara kimiawi (tidak mengandung bahan kimia yang
membahayakan) dan bersih secara mikrobiologis. Selain itu organisme penyebab
penyakit dapat ditularkan atau tersebar melalui hewan perantara seperti burung
liar, serangga, hewan pengerat, binatang peliharaan bahkan melalui kendaraan.
Dalam suatu farm Biosecurity terdiri atas 3 elemen, dimana 3 elemen tersebut
adalah Isolasi, kontrol lalu lintas,kontrol vektor.

1. Isolasi/ pemisahan terbagi atas 3 area (Luar, Intermediate & Area dalam)

Zona bersih 1
Zona Luar/kotor
Zona bersih 2
Zona bersih 3
Keterangan: Gambar 1: pembagian area
a. Area Luar (Bersih I) :
Pintu gerbang merupakan bagian terluar dari area farm sebelum
memasuki area bersih I, dimana semua kedaraan yang masuk harus
melakukan sanitasi terlebih dahulu.Area luar (Bersih I) meliputi :
Tempat Parkir Kendaraan, Pos Satpam, Mess, Mushollah, Kantin,
Shower depan, tempat Fumigasi dan Dipping Barang, Car Dipping
dan Car Spray.
b. Area Intermediate (area bersih II)
Meliputi : Kantor, Gudang, Laundry I, Shower dan Body Diving,
Tempat Fumigasi Barang, Gudang Serutan, Gudang Pakan, Gudang
vaksin
c. Area Dalam (area bersih III)
Meliputi : Kandang
Untuk penjelasan sanitasi kendaraan, barang dan karyawan adalah
sebagai berikut :

2. Kontol Lalu lintas meliputi sanitasi kendaraan, karyawan,barang, dan


lingkungan.
a. Sanitasi kendaraan
Tidak semua kendaraan dapat memasuki area Intermediate atau area
Bersih I. Ada pun kendaraan yang dapat masuk ke area Intermediate adalah truk
pakan, truk kayu serukan dan truk HE. Untuk sanitasinya adalah diawali dengan
kendaraan memasuki area cardip untuk merendam ban dan dilakukan spray
menyeluruh dengan desgrin dosis pemakaian 5cc/L. Car dipp mempunyai luasan 4
m x 8 m, dan di car dipp juga dilengkapi dengan nozzle di sekeliling dinding dan
atap untuk spray. Sedangkan kendaraan yang berisi makanan ternak terpal
penutupnya dibiarkan tertutup, sedangkan truk serutan terpal penutup perlu
dibuka. Untuk kendaraan yang akan menuju tempat parkir baik motor ataupun
mobil disemprot manual dengan sanchin yang tersalur ke bak dengan volume air
200 liter, dosis pencampuran desgrin telah disetting otomatis melalui dosatron
(0,5%), dengan ukuran 5 cc/l yang tersalur dengan selang ke jerigen ukuran 20
liter. Motor yang akan masuk ke area parkir dalam masuk melalui motor dipp,
dengan desinfektan desgrin 5cc/L, motor dipp yang ada sebanyak 3 bak, dimana
bak pertama berisi air biasa, bak kedua berisi air dan desinfektan, sedangkan bak
ketiga berisi air biasa.
b. Sanitasi barang
Barang barang yang masuk ke area farm harus melakukan sanitasi, untuk
barang yang tahan terhadap air dilakukan dipping dengan cara mengeluarkan
barang dari dalam kemasannya, kemudian dilakukan dipping dalam larutan
desgrin 5 cc/L. Untuk barang-barang yang tahan air tapi volumenya besar
dilakukan dengan cara spray. Sedangkan untuk barang barang yang tidak tahan
air akan dilakukan fumigasi.
o Box Fumigasi
Box fumigasi ada 2 yakni box fumigasi barang dan box fumigasi egg
tray. Box fumigasi barang berdimensi 100 cm x 95 cm x 85 cm, bahan

kimia yang digunakan adalah paraformaldehid 10mg/ 1 m3 dipanaskan


dengan lama fumigasi selama 20 menit, dan terdapat alarm otomatis yang
akan berbunyi bila kurang dari waktu tersebut pintu box fumigasi
dibuka(Box fumigasi depan). Barang yang akan masuk ke dalam area
farm harus melalui sanitasi barang, , barang yang tidak dapat di dipping
dimasukkan dalam box fumigasi. Box fumigasi egg tray berdimensi 120
x 90 x 95 cm menggunakan forcent 15 gram dan formalin 30 cc /1 m3
selama 20 menit.
o Bak celup
Barang yang bisa dicelup dimasukkan dalam bak celup. Bak celup ada 2
yakni: Bak celup egg tray dan bak celup kayu serutan. Dimensi bak celup
adalah 200 cm x 160 cm x 50= 1,6 m3 dengan kandungan desinfektan
5cc/L desgrin. Bak celup kayu serutan dimensi 88cmx138cmx50= 0,6 m3
dengan dosis desgrin 5cc/liter
Administrasi Post Satpam :
Untuk tamu yang mempunyai kepentingan dengan farm perlu mengisi
buku tamu yang ada di pos satpam dan lapor kepada satpam yang sedang
bertugas. Hal yang perlu diisi diantaranya tanggal kunjungan, nama, alamat,
nomor kendaraan, keperluan, kunjungan terakhir, jam kunjungan, asal (dari
peternakan,atau pabrik obat) dan tanda tangan. Apabila disetujui maka boleh
memasuki area farm, apabila tidak disetujui maka orang dalam/kantor yang akan
menemui langsung di pos satpam. Kendaraan roda 2 yang memasuki area parkir
diberlakukan nomor parkir.
c.Sanitasi Karyawan
Shower Depan
Shower depan terdapat shower VIP dan shower Karyawan. Sebelum
masuk shower VIP melakukan celup kaki dengan desinfektan dosis 5cc/L,
memasuki ruang shower terdapat lemari tempat menaruh pakaian luar, cermin,
sisir, tempat sandal, tempat sampah, tempat pakaian kotor (pakaian intermediate),

disini semua pakaian termasuk aksesoris yang melekat pada tubuh harus
dilepaskan semua, kemudian masuk ruangan spray desinfektan dengan 12 titik
nozzle otomatis yang diaktifkan dengan sensor gerak. Jenis desinfektan yang
digunakan adalah desgrin dengan dosis 2 cc/L yang tersalur ke tanki pressure.
Shower dilengkapi pilihan air hangat dan air dingin serta ada sabun dan shampo.
Semua bagian tubuh disabun dengan benar, bagian rambut keramas dengan
shampo yang telah disediakan, setelah mandi dengan sempurna kemudian ganti
pakaian dengan pakaian intermediate. Di ruangan ganti pakaian ini terdapat
cermin, sisir, cotton bud, tempat sandal, tempat sampah, tempat handuk kotor,
payung, dan lampu penerangan otomatis yang bila pintu sudah dibuka, maka
lampu akan mati dengan sendirinya. Sebelum masuk ke shower umum melakukan
celup kaki berisi desinfektan dosis 5cc/L. Mandi dan keramas di shower kemudian
mengenakan pakaian intermediate dan sandal yang telah disediakan.
Shower Intermediate
Tata cara masuk shower kedua adalah Semua pakaian dari shower depan
(pakaian intermediate) ditanggalkan. Kemudiaan masuk melalui body diving
dengan kandungan klorine 750-850 mV. Selanjutnya mandi dan keramas. Sikat
tangan dan kaki, kuku selalu pendek.. Terdapat pilihan air dingin dan hangat,
shampo dan sabun. Mengenakan wearpack/cattle pack atau pakaian yang telah
disediakan.
Peralatan kerja yang akan dibawa masuk ke dalam area dalam supaya
didipping atau dimasukkan ke dalam box fumigasi sebelum masuk shower
intermediate, celup kaki di depan pintu yang berdimensi 80 x 40 x 13 cm
mengandung TH4 80 ml/20L air. Dipping kaki ini terdapat di depan shower VIP,
staff, maupun karyawan. Bak diving mengandung chlorine +/- 750 mV dan bak
diving dikuras seminggu 2 kali.
Sanitasi Masuk Kandang
Sebelum masuk ke dalam kandang menanggalkan sepatu boot di rak luar
kandang, kemudian melakukan sanitasi dengan cuci tangan di washtafl atau di

tray stainless yang telah dicampur TH4 dengan dosis 4 cc/l, dan melakukan celup
kaki di dipping foot dengan dosis pemakaian TH4 4 cc/l dimensi dipping foot
adalah panjang 115 cm lebar 170 cm dan tinggi 15 cm, sedangkan tinggi air yang
terisi adalah 5 cm, setelah masuk kandang menggunakan sepatu dalam.
3. Kontrol vektor meliputi Kontrol lalat, Tikus dan hewan liar.
a. Kontrol lalat
Pengendalian lalat menggunakan lem tikus yang dioleskan pada sedotan
yang tujuannya untuk menarik perhatian lalat. Jebakan lalat tersebut dipasang
pada penyangga kawat berjumlah 4 buah. Penempatan jebakan lalat tersebar di
seluruh area farm selain itu juga dilakukan semprot bestacid dengan dosis 100 ml
per liter air. Pada area kandang jebakan lalat diletakkan mengelilingi kandang tiap
jarak 10m berdekatan dengan jebakan tikus berupa klerat.

(a)

(b)

Keterangan: Gambar 2(a): Jebakan llalat; (b) Lem tikus untuk


jebakan
b. Kontrol tikus
Tikus merupakan vektor yang merugikan karena dapat merusak bangunan,
kabel, pipa plastik, merusak dan mengkontaminasi pakan, serta merupakan vektor
penyakit seperti Salmonellosis, Mycoplasmosis, Pasteurella M, dan yang lainnya.
Pengendalian tikus dapat dilakukan dengan melakukan peracunan tikus
menggunakan beberapa macam racun yaitu klerat, phospide dan themix. Umpan
peracunan dengan menggunakan klerat diganti seminggu 2 kali setiap hari senin
dan kamis. Umpan tikus tersebut di area kandang dengan jarak 10 meter, terletak

di sekeliling kandang, dan diberi tanda panah dengan cat. Umpan peracunan
dengan menggunakan themix dicampurkan pada air dan diletakkan di berbagai
sudut kandang serta di tengah kandang. Selain itu pengontrolan lain yaitu
menggunakan socker yang selalu dikontrol setiap hari.

(a)

(b)

(c)

(d)

Keterangan: Gambar 3(a): Socker; (b) Bait station; (c) Sklerat; (d)
Themix
e. Kontrol burung liar
Pengendalian burung liar dilakukan dengan menembak burung. Cara untuk
meminimalisir burung masuk area farm dengan menghindari tumpahan pakan di
area farm serta menjaga kebersihan lingkungan kandang.
Sanitasi vaksin
Pengamanan vaksin dilakukan mulai saat penjemputan vaksin di workshop
sampai tiba di unit. Vaksin yang didalam strerofom(di workshop) akan dipindah
kedalam coolerbox yang dibawa dari unit 3. Setelah tiba di unit vaksin di
coolerbox luar dipindah kedalam coolerbox dalam yang nantinya dimasukkan ke
box fumigasi dan dibawa keruang OVK untuk dilakukan penyimpanan dengan
suhu 2 - 8 celsius dan diberi label no batch dan expired date.
Sanitasi Peralatan Vaksin

Pertama yang dilakukan untuk sterilisasi peralatan vaksin adalah spuit


socoret dibersihkan menggunakan alkohol 70%. Lalu dibilas dengan air

hangat, kemudian dibersihkan menggunakan deterjen, bersama gunting


pinset,box cooler, box plastik lalu dibilas menggunakan air. Spuit
dibongkar lalu sparepart spuit dibersihkan dengan sikat dan kapas.
Sparepart direndam dengan alkohol kemudian direndam dengan air
hangat. Sparepart dirangkai dalam keadaan longgar, lalu dibungkus
menggunakan kertas aluminium foil ukuran 20x30 cm, pinset dan gunting
juga dibungkus dengan aluminium foil untuk persiapan sterilisasi Jarum
bekas yang masih bagus direndam alkohol, lalu direndam air hangat dan
dibilas dengan air dingin. Jarum bekas dan jarum baru dimasukkan
kedalam tempat (stainles steal) untuk disterilisasi. Botol, dan selang
injektor langsung dibuang di insenerator, tidak perlu disterilisasi.
Persiapan vaksinasi selanjutnya disiapkan 2 buah plastik
pembungkus untuk membungkus socoret untuk AI,ND. Kemudian
disiapkan juga box plastik 1 berisi: Socoret dan selang infus streril. Box
plastik 2 berisi pinset, gunting, jarum baru, kapas, jarum angin-angin,
kabeltis, counter, sirine, plastik kantong, cadangan counter dan cadangan
socoret. Timba berisi: alkohol, gantungan vaksin. Sanitasi alas kaki
kegiatan vaksinasi adalah yakni pembersihan sepatu dalam kandang untuk
melakukan vaksinasi. Sepatu kandang untuk kegiatan vaksinasi harus
bersih dan tersanitasi. Sepatu yang telah dipakai dibersihan menggunakan
desinfektan. Sepatu dibersihkan menggunakan sancin yang berisi air
desinfektan desgrin pada bagian alas sepatu dan dalam sepatu lalu setelah
bersih dimasukkan pada car dipping. Setelah semuanya selesai sepatu
dijemur agar kering dan bisa digunakan untuk melakukan kegiatan vaksin
berikutnya.

(a)

(c)

(c)

(d)
(e)
Keterangan: Gambar 4 (a): Pencucian alat vaksinasi; (b) Dilakukan
perebusan menggunakan panci presto; (c) Alat vaksinasi streril
(d) Persiapan alat vaksin; (e) Pencucian sepatu khusus
vaksinasi menggunakan desinfektan.

Air

Anda mungkin juga menyukai