Anda di halaman 1dari 42

Biosecurity ..

C&D
Go Detail With Passion

Taat Wardoyo
TSD (Technical Support Department)
JAPFA
Adalah design praktis untuk mencegah masuk
dan menyebarnya penyakit infeksius didalam
farm maupun keluar lingkungan farm.
MASUKNYA PENYAKIT KE
FARM

Air
terkontaminasi
1. ISOLASI

2. PENGENDALIAN LALU LINTAS

3. SANITASI
ISOLASI

Isolasi berarti menjauhkan ayam dari orang, kendaraan, dan benda yang
dapat membawa kuman (agen penyakit).

Menciptakan lingkungan tempat ayam terlindung dari pembawa penyakit


[orang, hewan lain, udara, air, dll.]

Misalnya:
Memelihara ayam di kandang tertutup.

Menerapkan manajemen All-In, All-Out.

Memisahkan ayam dari hewan lain dan dari spesies unggas lain.

Tidak boleh ada genangan air di area farm.


PENGENDALIAN LALU LINTAS

• Membatasi jumlah orang, kendaraan, dan alat-alat yang akan masuk


dan keluar ke area farm.

• Jika masuk kedalam farm maka harus dipastikan bahwa pengunjung


mengikuti aturan biosecurity yang berlaku.
a) Pencucian & Desinfeksi (C & D) kandang bertujuan membunuh
kuman.

b) Pengendalian hama bertujuan mencegah hama (burung liar, hewan pengerat


& serangga) membawa kuman ke ayam.

c) Pembuangan bangkai secara rutin ditujukan untuk meminimalkan


kontaminasi.
C & D dilakukan ketika Istirahat Farm
 Istirahat Farm : dihitung dari panen/transfer
paling akhir sampai chick in berikutnya (per
lokasi farm bukan kandang)
Hubungannya apa ?

Seharusnya :
Semakin lama istirahat Farm, maka tantangan
lapangan semakin kecil, sehingga performance
semakin baik
Semakin lama Istirahat Farm, Performance
tidak membaik bahkan menurun)

Mengapa bisa terjadi seperti itu?

Karena :
- Istirahat Farm yang dialami bukan Istirahat Farm yang
sebenarnya, melainkan hanya istirahat untuk tidak memelihara
ayam saja.
- C & D yang dilakukan tidak tepat dan tidak sesuai time schedule.
 Pengeluaran Pupuk sering terlambat.
 Pekerjaan C & D jarang dikontrol dan diperhatikan

1. Faktor SDM
2. Sistem

“Pemakaian outsourcing sebagai jalan keluar apabila


kita memiliki tenaga operator yang terbatas”
Proses Cuci
 Proses Pencucian kandang sering tidak diperhatikan
secara detail, baik dari jumlah air maupun dosis
larutan sabun / detergen
 Jarang disikat
 Banyak celah yang tidak di bersihkan dengan baik
 Material kandang memiliki pengaruh dalam proses
ini tapi sering diabaikan

Proses Desinfeksi
 Dosis dan jumlah larutan semprot tidak terkontrol
 90 % proses CUCI
 10 % proses DESINFEKSI
1. Penyemprotan insectisida dan Pengeluaran pupuk kandang
(Segera).
2. Sapu bersih sisa-sisa pupuk dan sarang laba-laba.
3. Semprot air biasa (untuk melunakkan kotoran agar mudah
disikat) dan dibilas menggunakan air dengan tekanan tinggi.
4. Semprot dengan larutan deterjen (4 gram perliter air).
5. Sikat semua bagian yang terkena kotoran ayam.
6. Pembilasan dengan menggunakan air bersih.
7. Biarkan kering.
8. Penyemprotan larutan desinfektan (BKC 6 ml perliter air).
9. Pengapuran bagian lantai (1Kg kapur gamping untuk 10
m2).
10. Penebaran sekam dengan ketebalan 6 – 10 cm.
11. Memasukkan peralatan kandang yang sudah dibersihkan.
12. Penyemprotan larutan desinfektan (formalin 2-5 %).
13. Fumigasi (bila diperlukan)
Desinfektan bukan untuk membersihkan tapi untuk
‘Desinfeksi’, jadi hanya dapat di terapkan pada
permukaan yang bersih.
1. Jumlah air yg cukup untuk total luasan
seluruh permukaan kandang (per-m2)
2. Jumlah larutan desinfektan standar per-m2
3. Tidak memasukkan kembali semua
kontaminan luar
Cuci
 Jumlah air untuk cuci kandang 2,5–5 l/m2
Pembilasan berfungsi untuk MENGELUARKAN semua kotoran dari
dalam kandang

Desinfeksi
 Jumlah larutan desinfektan 200 – 300 ml/m2
Penghitungan Luas yang
diberlakukan C & D (m2)
• Luas permukaan dalam kandang =
{lantai (PxL)} + {plafon (PxL)} + (2x dinding samping (PxT)} +
{dinding depan (TxL)} + {dinding belakang (TxL)

plafon

belakang samping depan


lantai

• Luas permukaan luar kandang =


(2x dinding samping (PxT)} + {dinding depan (TxL)} + {dinding
belakang (TxL)

belakang samping depan


Contoh Penghitungan Luas
yang diberlakukan C & D (m2)

lantai
Contoh Penghitungan Fumigasi

Dosis yang digunakan yaitu 40 ml formalin dan 20 gr PK


(KMnO4) untuk ruangan dengan volume 2,83 m³.

1 m3 membutuhkan 14 ml Formalin & 7 gr PK (KMnO4)

Berapa Formalin & PK yang


dibutuhkan Farm Icakan ?????
V = 3.024 m3
Formalin = 42 l
PK = 21 Kg
 Time schedule berfokus pada
◦ Proses cuci kandang
◦ Masa steril kandang

 Sangat penting untuk mengunci masa steril,


dalam time schedule

 Tanpa time schedule, perencanaan masa


steril kandang akan terabaikan
Masa Steril
Chick in
5 hari. Proses C&D 10 hari. Masa Steril

Cuci Desinfeksi Kapur Sekam + peralatan Downtime Fumigasi

1 hari 1hari 1 hari 2 hari 10 hari

Cuci = jumlah air untuk cuci kandang 2,5-5 l/m2 (basahi, detergent, sikat, bilas

Desinfeksi = kebutuhan air 200-300 ml/m2

Kapur = gunakan kapur 1Kg/10m2


Sekam &
= suntik formalin di karung sekam. Lanjut spray desinfektan di sekam
Peralatan
Tidak memasukkan kembali semua
kontaminan dari luar kandang
Kandang Gerbang masuk area
kandang

Sanitasi Box
UV Sanitasi
shower Rumah Sanitasi
shower
(B) kendaraan (B)
(C)

Kantor

Sanitasi
spray Pos
Gerbang masuk area farm (A) satpam

Area Sanitasi kendaraan


(A)
Lay out “sanitary room”
 Alas kaki luar kandang di bedakan dengan
dalam kandang.
 Pakai sepatu boot / alas kaki khusus didalam
kandang
 Cuci tempat pakan dan air minum serta tirai
blocking secara detail
 Flushing pipa air minum
 Perawatan equipment dalam kandang
 Desinfeksi sekam sebelum masuk kandang
 Asam Sitrat
• Dosis 300 gr/1000 liter air (selama 24 jam)
 H2O2 (Hidrogen Peroksida)
• Dosis 2 – 5 % (selama 12 – 24 jam)
 Pembersihan heater dan lampu dalam
kandang dengan lap yang dibasahi dengan
larutan desinfektan (BKC 6ml/liter)
 Dengan menggunakan larutan formalin 5%
 Dengan cara disuntikkan kedalam karung sekam selama 1-3 detik

Anda mungkin juga menyukai