Anda di halaman 1dari 8

LEMBAR ISIAN KEGIATAN

Pokok bahasan : E. Breeding Farm

Sub Pokok Bahasan : E.9 Persiapan Kandang

Kelompok Kegiatan : E.9.1 Sanitasi Kandang dan Peralatan

Uraian Kegiatan : E.9.1.1 Flushing Nipple

PROSEDUR :

1. Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan.


2. Sebelum melakukan flushing sebaiknya saluran pipa air dikosongkan dulu
sampai tidak ada sisa air.
3. Larutkan CID 2000 kedalam bak penampungan/tandon air.
4. Alirkan larutan CID 2000 hingga ke ujung pipa nipple drinker.
5. Diamkan 4 – 6 jam.
6. Bilas dengan air bertekanan tinggi (sekitar 1,5 – 3 bar).

ALAT BAHAN :

 CID 2000.
 Air.
 Selang air.

KUANTITAS/FREKUENSI :

Proses flushing dilakukan oleh 2 orang, 1 orang mengatur tekanan air pada
regulator, 1 orang bertugas menurunkan end kit fleksibel sekaligus memastikan
limbah pembuangan flushing. Disinfeksi pembersihan saluran air minum/flusing
pipa menggunakan CID 2000 dengan dosis 20ml/liter air direndam 4 – 6 jam.
Kegiatan ini menghabiskan waktu selama 45 menit. Jadi, volume HKO nya,

45 menit x 2 orang
= =1,5
60 menit

1, 5
= 7 = 0,2
KOMENTAR :

Biofilm merupakan lapisan semacam lendir dan lumut yang menempel di


permukaan tempat minum, tandon/bak penampung, dan pipa air yang menjadi
tempat tumbuh dan berkembangnya mikroba patogen seperti bakteri E. coli
(penyebab colibacillosis). Jika tidak segera diatasi, tumbuhnya biofilm ini lama
kelamaan bisa menyebabkan tersumbatnya aliran air. Dengan mempertimbangkan
masalah di atas, sudah seharusnya dilakukan pembersihan biofilm secara berkala.
Biofilm sendiri hanya dapat dihilangkan dengan perlakuan fisik seperti dengan
pembersihan pipa menggunakan ujung kawat yang diberi kain atau flushing.
Flushing merupakan cara yang mudah dan efektif digunakan, yaitu dengan
membersihkan pipa saluran air minum menggunakan air bertekanan tinggi (sekitar
1,5 – 3 bar) atau dengan laju penyemprotan air 1 menit setiap 30 meter pipa
paralon. Flushing dapat dilakukan secara rutin terutama setelah pemberian
antibiotik, vitamin, dan vaksin lewat air minum (Medion, 2017).
LEMBAR ISIAN KEGIATAN

Pokok bahasan : E. Breeding Farm

Sub Pokok Bahasan : E.5 Pencegahan dan Pengendalian Penyakit

Kelompok Kegiatan : E.5.2 Biosecurity Kandang dan Peralatan

Uraian Kegiatan : E.5.2.1 Fumigasi Kandang

PROSEDUR :

1. Mempersiapkan bahan dan peralatan yang akan digunakan, menyusun


rencana kerja, penetapan personil fumigasi dan dilanjutkan dengan
melakukan survey lokasi yang akan difumigasi.
2. Sebelum memulai fumigasi, pastikan semua pintu, jendela, dan celah di
kandang tertutup rapat. Hal ini penting untuk mencegah gas fumigan bocor
keluar dari kandang dan mempengaruhi lingkungan sekitarnya.
3. Tempatkan wadah bermulut lebar pada tempat yang telah ditentukan.
4. Tuangkan forsent fumigant powder (1 kg), kemudian tambahkan 2 L
formalin yang sudah diberi booster sebanyak 10 ml (1 tutup botol).
5. Reaksi akan berlangsung sekitar 15 detik .

ALAT BAHAN :

 Formac
 Forcent
 Booster
 Drum
 Gelas ukur
 APD
 Pisau

KUANTITAS/FREKUENSI :

Fumigasi kandang dilakukaan oleh 4 orang dengan cara estafet, terlebih dahulu
dari kandang bagian bekalang bergantian sampai bagian depan, dilakuan dengan cepat.
Kandang dengan ukuran (120m X 12m X 2,5m) dibutuhkan 40 L forsent fumigant dan 40
L formac. Kegiatan ini menghabiskan waktu selama 45 menit. Jadi, volume HKO
nya,

45 menit x 2 orang
= =3
60 menit

3
= = 0,4
7

KOMENTAR :

Penerapan sanitasi pada semua proses produksi ternak merupakan upaya


pencegahan terhadap penyakit. Hal ini dapat dilakukan dengan cara
menghilangkan atau mengatur faktor-faktor yang berkaitan dalam rantai
perpindahan penyakit. Prinsip sanitasi yaitu bersih secara fisik, bersih secara
kimiawi (tidak mengandung bahan kimia yang membahayakan) dan bersih secara
mikrobiologis. Fumigasi dengan gas atau asap bertujuan untuk mengendalikan
hama agar jamur, parasit, kuman, dan bakteri mati sebelum masa pemeliharaan.
Pendapat Mulyantono (2018) idealnya sebelum DOC masuk lakukan fumigasi
keseluruh bagian dalam kandang. Pelaksanaan fumigasi harus dilakukan dengan
hati-hati dan untuk petugas menggunakan masker karena asap atau gas yang
dikeluarkan dapat membuat pedih mata dan menimbulkan kepengapan. Asap yang
timbul dari proses fumigasi mampu menjangkau lebih luas dan bisa masuk
kedalam celah-celah kecil yang tidak bisa dijangkau dengan penyemprotan,
karena umumnya kandang clouse house memiliki panjang dan lebar yang cukup
besar.
LEMBAR ISIAN KEGIATAN

Pokok bahasan : E. Breeding Farm

Sub Pokok Bahasan : E.5 Pencegahan dan Pengendalian Penyakit

Kelompok Kegiatan : E.5.2 Biosecurity Kandang dan Peralatan

Uraian Kegiatan : E.5.2.2 Pengapuran Kandang

PROSEDUR :

1. Proses pengapuran kandang ayam dilakukan dengan cara menyiramkan ke


seluruh permukaan kandang meliputi lantai dan dinding kandang.

ALAT BAHAN :

 Kapur
 Air
 Sapu
 Gayung

KUANTITAS/FREKUENSI :

Proses pengapuran kandang ayam dilakukan dengan cara menyiramkan ke


seluruh permukaan kandang meliputi lantai dan dinding kandang. Kegiatan ini
menghabiskan waktu selama 3 jam dengan 4 orang pekerja. Jadi, volume HKO
nya,

180 menit x 4 orang


= =12
60 menit

12
= = 1,7
7

KOMENTAR :

Pengapuran kandang adalah proses lanjutan setelah penyemprotan


kandang dalam tahap pelaksanaan sanitasi kandang. Pengapuran dilakukan pada
saat setelah dilakukan penyemprotan desinfektan dan sebelum bibit ayam masuk
(Nasir dkk, 2012). Pengapuran bertujuan mencegah dan membunuh
mikroorganisme termasuk jamur yang merugikan. Senyawa kapur merupakan
desinfektan yang murah, mudah didapat dan mudah dalam pengaplikasiannya.
Pengapuran dilakukan dengan menaburkan kapur di lantai kandang dengan tujuan
untuk membunuh telur-telur cacing dan sisa-sisa bakteri yang belum mati setelah
disemprot desinfektan.
LEMBAR ISIAN KEGIATAN

Pokok bahasan : E. Breeding Farm

Sub Pokok Bahasan : E.5 Pencegahan dan Pengendalian Penyakit

Kelompok Kegiatan : E.5.1 Jenis Penyakit

Uraian Kegiatan : E.5.1.1 Vaksinasi( Age 7 hari)

PROSEDUR :

1. Siapkan alat dan bahan yang digunakan


2. Pada hari ke-7 vaksin dilakukan sebanyak 2 kali, vaksin pertama reo(s-
1133)0,2ml diaplikasikan dengan SC (suntik di bawah kulit leher) dan
vaksin kedua ND(Lived) clone30 diaplikaasikaaan secara tetes mata kiri

ALAT BAHAN :

 Gun inject
 Box
 Reo(s-1133)0,2ml
 ND(Lived) clone30
 Termos
 Conter
 Tissue

KUANTITAS/FREKUENSI :

Proses vaksin ayam umur 7 hari dilakukan bersamaan dengan mengrading


dan pelebaran brooder, proses vaksin dilakukan 12 orang, 4 orang melakukan
vaksin reo(s-1133) 0,2ml, 4 orang melakukan vaksin ND (Lived) clone30, 4 orang
menangkap ayam.

1menit x 4 orang
= =12
60 menit

12
= = 1,7
7

Anda mungkin juga menyukai