STERILISASI RUANGAN
A. Hari, Tanggal
B. Tujuan
1. Mahasiswa mampu menghitung keperluan desinfektan untuk
melakukan sterilisasi
2. Mahasiswa mampu melakukan sterilisasi ruangan dengan
Dyna Fog.
3. Mahasiswa dapat menghitung angka kuman udara.
C. Dasar Teori
Sterilisasi yaitu proses membunuh semua mikroorganisme
termasuk spora bakteri pada benda yang telah didekontaminasi dengan
tepat. Tujuan sterilisasi yaitu untuk memusnahkan semua bentuk
kehidupan mikroorganisme patogen termasuk spora, yang mungkin
telah ada pada peralatan kedokteran dan perawatan yang dipakai. Hal
yang perlu dipertimbangkan dalam memilih metode sterilisasi yaitu
sifat bahan yang akan disterilkan(Yunia Ayu, 2013).
Sterilisasi adalah suatu proses perlakuan terhadap bahan atau
barang dimana pada akhir proses tidak dapat ditunjukkan adanya
mikroorganisme hidup pada bahan atau barang tersebut
(DepkesRI,2002).
Kematian mikroorganisme ditentukan oleh daya tahan
mikroorganisme terhadap teknik sterilisasi. Daya tahan ini tergantung
pada jenis, jumlah, umur mikroorganisme, serta kondisi lingkungan
proses sterilisasi. Sedangkan sterilisasi dengan teknik pemisahan
mikroorganisme yang memerlukan penyaring dengan ukuran diameter
saringan lebih kecil dari diameter mikroorganisme.
Desinfeksi adalah proses penghancuran dan pemusnahan
mikroorganisme patogen pada benda - benda yang ada, tanpa tindakan
khusus untuk mencegah kembalinya mikroorganisme tersebut.
Tindakan ini juga untuk membunuh organisme - organisme patogen
yang dilakukan terhadap benda mati. Di mana dalam proses disinfeksi
dilakukan dengan menggunakan zat yang disebut Desinfektan.
Desinfektan adalah zat kimia yang digunakan untuk membunuh
mikroba patogen pada benda - benda, misalnya pada lantai ruangan,
meja operasi, dan sebagainya(Yunia Ayu,2013).
Alat Bahan
Sterilisasi
1. Dyna Fog 1. Garam Fisilogis Steril
2. Penutup muka 2. Virkon
3. Masker 3. Air
4. Sarung tangan
5. Corong
6. Timbangan
7. Label
8. Pengaduk
9. Gelas ukur
10. Air Sampling Pump
11. Midged impinger
Penanaman Bakteri dan Perhitungan
1. Petridisk steril 1. PCA
2. Pipet ukur steril 2. Garam Fisiologis Steril
3. Lampu Bunsen 3. Garam Fisiologis Pre dan
4. Inkubator Post
E. Cara Kerja
𝑣𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑟𝑢𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛
3. Kebutuhan air = 30
7𝑚𝑥5𝑚𝑥3𝑚
=
30
105 𝑚3
=
30
= 3,5 l
b. Post
kontrol / D : 10 koloni
Petridsik pertama / A : 109 koloni
Petridisk kedua / B : 132 koloni
Petridisk ketiga /C : 60 koloni
c. Rata-rata jumlah koloni kuman
Pre
(𝐴 − 𝐷) + ( 𝐵 − 𝐷 ) + ( 𝐶 − 𝐷 )
=
3
19 + 57 + 165
=
3
241
=
3
= 80,3 koloni
Post
( 109 − 10) + (132 − 10) + (60 − 10)
=
3
99 + 122 + 50
=
3
270
=
3
= 90,33 koloni
= 80,300 CFU/m
Post
= 90,300 CFU/m3
G. Pembahasan
Saat melakukan praktik sterilisasi ruangan petugas harus
menggunakan APD (alat pelindung diri) yang lengkap, seperti
mengenakan baju lengan panjang dan celana panjang, penutup muka/
helm, masker, dan sarungtangan. Petugas atau pelaksana harus
mengenakan APD dari awal pembuatan larutan hingga saat
melakukan penyeterilan ruangan. Hal ini diharuskan yaitu untuk
mengurangi resiko pada bahan yang digunakan saat sterilasasi
sehingga tidak mengenai/kontak langsung dengan kulit, resiko
terhirup serta resiko butiran aerosol masuk mata, karena bahan
termasuk bahan berbahaya dan terdapat residu di dalamnya.
H. Kesimpulan