Anda di halaman 1dari 12

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis dan Desain Penelitian

Jenis Penelitian ini merupakan penelitian deskriftip, sedangkan desain

penelitian ini adalah observasional analitik dengan pendekatan cross sectional.

3.2 Populasi dan Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pasien yang didiagnosa

menderita tuberkulosis paru di BBKPM Bandung yang melakukan pemeriksaan

BTA secara mikroskopis dan TCM sebanyak 320 sampel, sedangkan sampel yang

digunakan dalam penelitian ini adalah sebanyak 178 sampel yang melakukakan

pemeriksaan sputum BTA secara mikroskopis dan TCM pagi dan sewaktu.

Besaran sampel dihitung dengan rumus Slovin (Nasir, 2011), sebagai berikut:

𝑁
𝑛=
1 + 𝑁 × 𝑒2

Keterangan:

320
𝑛=
1 + 320 × 0,052

320
𝑛=
1 + 0,8

320
𝑛=
1,8

𝑛 = 178

34
35

Keterangan:

n = ukuran sampel

N = ukuran populasi

E = persen kelonggaran ketidak telitian karena kesalahan pengambilan sampel

yang digunakan yaitu 5% (0,5)

Karena keterbatasan dana, tenaga, waktu dan jumlah populasi sampel yang

banyak maka teknik pangambilan sampel yaitu dengan sampel acak atau random

sampling/propability sampling yang digunakan sebanyak 100 sampel.

3.3 Tempat dan Waktu Penelitian

Pada awalnya rencana penelitian dan sampel penelitian di dapatkan dari

BBKPM Bandung yang melakukan pemeriksaan BTA secara mikroskopis dan

TCM dan juga penelitian ini akan dilaksanakan secara langsung di BBKPM

Bandung tanpa mengambil data sekunder, namun karena kondisi pandemi

COVID-19, maka Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Bandung

memperbolehkan ujian akhir di tingkat perguruan tinggi seperti penelitan dan

skripsi, tanpa riset ke lapangan. Dengan demikian dalam penelitian ini peneliti

menggunakan data sekunder yang didapatkan dari Rumah Sakit Patut Patuh Patju

Lombok Barat NTB. Pengambilan data sekunder ini akan dilaksanakan di

laboratorium RS Patut Patuh Patju Lombok Barat NTB, mulai dari tanggal 01 - 30

April 2020.
36

3.4 Cara Pengumpulan Data

Cara pengumpulan adalah data yang diperoleh dari data sekunder, yaitu

pengambilan data di laboratorium RS Patut Patuh Patju Lombok Barat NTB

Tabel 3.1 Rencana Pengumpulan Data

TCM
Hasil Pemeriksaan
Positif Negatif Total

Positif A B A+B

Mikorskopis Negatif C D C+D

Total A+C B+D N

Keterangan :
A= Sampel dengan TCM (+) dan mikroskopis (+)
B= Sampel dengan TCM (-) dan mikroskopis (+)
C= Sampel dengan TCM (+) dan mikroskopis (-)
D= Sampel dengan TCM (-) dan mikroskopis (-)

3.5 Rencana Pengolahan dan Analisis Data

Data yang dikumpulkan dari hasil pemeriksaan sampel sputum pasien

terduga tuberkulosis, kemudian dianalisis secara statistik chi-square dengan

menggunakan software SPSS.


37

3.6 Alat, Bahan, dan Cara Kerja

3.6.1. Alat

Alat dan bahan yang digunakan, antara lain: lidi /tusuk bambu, kaca obyek

yang baru, bersih, tidak bermiyak dan tidak bergores, lampu spiritus, mikroskop,

Biosafety cabinet (BSC).

3.6.2. Bahan

bahan yang digunakan, antara lain: dahak penderita, Pewarna Ziehl Neelsen

(terdiri dari: Carbol fuchsin 0,3%, Asam alkohol 3%, Methylen blue 0,3%), dan

Desinfektan Hypochlorite 0,5%, Mesin GeneXpert, Komputer atau laptop yang

telah berisi program GeneXpert Dx dan program lain yang dibutuhkan, Barcode

scanner, Pot dahak, Penghitung waktu (timer), Label dan spidol, Vortex, Catridge,

Pipet, dan Printer.

3.6.3. Cara Kerja

3.6.3.1 Cara Kerja Pemeriksaan BTA Sputum Mikroskopis

1) Pembuatan Sediaan

a. Disiapkan kaca objek baru dan bersih, diberi nomor sediaan

b. Dinyalakan lampu spiritus, diletakkan antara petugas dan pot sputum

dimbil sedikit sampel sputum purulen menggunakan lidi tumpul bersih,

kemudian diletakkan pada kaca objek


38

c. Sputum diratakan sampai berbentuk oval dengan ukuran 2 x 3 cm,

kemudian dibuat ulir ulir kecil menggunakan lidi runcing (dilakukan saat

sputum masih basah)

d. Sediaan dikeringkan pada suhu ruang

e. Sisa sputum dan lidi bekas pada pot sampel digenangi dengan

desinfektan Hypochlorite 0,5% selama minimal 12 jam sebelum

dibuang.

2) Pewarnaan

a. Sediaan difiksasi di atas lampu spiritus dengan cara dilalukan sebanyak

3 kali

b. Diletakkan sediaan dengan bagian apusan menghadap ke atas pada rak

yang ditempatkan di atas bak cuci atau baskom, antara satu sediaan

dengan sediaan lainnya masing-masing berjarak kurang lebih 1 jari

c. Digenangi seluruh permukaan sediaan dengan carbol fuchsin.

d. Dipanaskan dari bawah dengan menggunakan lampu spiritus setiap

sediaan sampai keluar uap, jangan sampai mendidih, didinginkan selama

minimal 5 menit

e. Diilas sediaan dengan air mengalir secara hati-hati dari ujung kaca

sediaan, jangan ada percikan ke sediaan lain

f. Dimiringkan sediaan menggunakan penjepit kayu atau pinset untuk

membuang air
39

g. Digenangi dengan asam alkohol sampai tidak tampak warna merah

carbol fuchsin. Jangan sampai ada percikan ke sediaan lain

h. Digenangi permukaan sediaan dengan methylene blue selama 20-30

detik, kemudian sediaan dibilas dengan air mengalir. Jangan ada

percikan ke sediaan lain

i. Dimiringkan sediaan untuk mengalirkan sisa methylene blue,

dikeringkan pada suhu ruang

j. Dibaca dengan mikroskop perbesaran objektif 100x menggunakan

minyak imersi.

3) Interpretasi

Pembacaan hasil menggunakan skala IUATLD (International Union

Against Tuberculosis and Lung Disease) sbb:

Negatif : tidak ditemukan BTA dalam 100 LP

Scenty : ditemukan 1-9 BTA/100 LP/ditulis jumlah BTA yang

ditemukan dalam 100 LP

1+ : ditemukan 10-99 BTA dalam 100 LP

2+ : ditemukan 1-10 BTA dalam 1 LP

3+ : ditemukan >10 BTA dalam 1 LP

3.6.3.2 Cara Pemeriksaan TCM dengan Alat GeneXpert, Metode Nested real-

time PCR

1) Persiapan Spesimen
40

a. Jika spesimen yang diterima berupa dahak dan air liur dalam jumlah

banyak, pisahkan bagian spesimen yang mengandung dahak sekitar 1ml.

b. Ditambahkan buffer ke dalam spesimen dengan perbandingan 2:1,

kemudian homogenkan, diinkubasi selama 15 menit

c. Dibuka penutup cartridge, kemudian buka tempat penampung spesimen.

d. Digunakan pipet yang disediakan untuk memindahkan spesimen yang

telah diolah ke dalam cartridge.

e. Dipindahkan spesimen ke dalam cartridge dilakukan secara hati- hati

dan perlahan untuk mencegah terbentuknya aerosol.

f. Ditutup cartridge secara perlahan. Sisa spesimen yang telah diolah dapat

disimpan selama 4 jam pada suhu 2-8oC dan dapat digunakan jika

dibutuhkan pemeriksaan ulang.

g. Jika spesimen telah diolah dan dimasukan ke dalam cartridge, maka

pemeriksaan harus dilakukan dalam kurun waktu 4 jam. Saat mengolah

beberapa spesimen dalam satu waktu, pengisian spesimen ke dalam

cartridge dilakukan satu persatu. Tutup cartridge terlebih dahulu sebelum

mengisi cartridge berikutnya.

h. Setiap cartridge harus selalu dilabel dengan identitas spesimen. Identitas

spesimen dapat ditempel atau ditulis pada bagian sisi cartridge.

2) Persiapan alat GeneXpert MTB/RIF

a. Dinyalakan komputer dan mesin GeneXpert serta jalankan program

GeneXpert Dx
41

b. Pada halaman utama GeneXpert® Dx System, klik “Create Test”, maka

akan muncul kotak dialog “Please scan cartridge barcode”

c. Dipindai barcode cartridge menggunakan barcode scanner dengan cara

menekan tombol warna kuning pada bar scanner atau pilih “Manual

Entry” untuk memasukkan 16 digit nomor seri cartridge

d. Setelah nomor seri cartridge masuk, masukan nama pasien pada kolom

“Patient ID” dan nomor kode pasien pada kolom “Sample ID”. Bagian

“Select Module” akan terisisecara otomatis, petugas lab tidak perlu

mengubahnya. Kemudian klik “Start Test”

e. Lampu warna hijau di mesin GeneXpert akan berkedip-kedip pada

modul yang terpilih otomatis. Buka pintu modul dan letakkan cartridge

Xpert MTB/RIF

f. Ditutup pintu modul dengan sempurna hingga terdengar bunyi klik.

Pemeriksaan akan dimulai dan lampu hijau akan tetap menyala tanpa

berkedip. Pemeriksaan akan berlangsung kurang lebih 2 jam. Saat

pemeriksaan selesai, lampu akan mati secaraotomatis dan pintu modul

akan terbuka secara otomatis.

g. Dibuka pintu modul dan keluarkan cartridge. Cartridge yang telah

dipakai harus dibuang ke tempat sampah infeksius.

3) Tampilan Hasil Pemeriksaan GeneXpert

a. Petugas dapat melihat hasil pemeriksaan dengan cara klik “View Result”

pada menu GeneXpert Dx, maka secara umum akan muncul jendela.

Untuk memilih hasil pemeriksaan, maka klik “View Test”.


42

b. Setelah klik “View Test”, maka akan muncul kotak dialog “Select Test

To Be Viewed”. Pilih pemeriksaan yang diinginkan, kemudian klik

“OK”, maka hasil pemeriksaan akan muncul. Adapun tampilan jendela

View Result yang muncul dapat berbeda tergantung dari tipe account

pengguna.

4) Interpretasi Hasil pemeriksaan GeneXpart

a. MTB Not Detected yaitu M. tuberculosis tidak terdeteksi

b. MTB Very Low Detected yaitu M. tuberculosis terdeteksi sangat sedikit

c. MTB Low Detected yaitu M. tuberculosis terdeteksi sedikit

d. MTB Medium Detected yaitu M. tuberculosis terdeteksi menengah

e. MTB High Detected yaitu M. tuberculosis terdeteksi tinggi

Sumber: Brosur GeneXpert


Gambar 3.1 Langkah Pemeriksaan GeneXpert
43

3.7 Skema Kerja

Pasien terdiagnosa
tuberkulosis

Inform concent

Pengambilan sputum

Pemeriksaan BTA Pemeriksaan BTA


Mikroskopis Metode TCM

Pengumpulan data

Analisis data

Kesimpulan

Gambar 3.2 Skema kerja


44

3.8 Rencana Penelitian

Tabel 3.2 Rencana Penelitian

Kegiatan Des Jan Feb Mar Apr Mei Jun

Penelusuran
pustaka

Bimbingan
usulan skripsi

Penyusunan
usulan skripsi

Sidang usulan
skripsi

Perbaikan
usulan skripsi

Pelaksanaan
penelitian

Bimbingan
skripsi

Penyusunan
skripsi

Sidang
skripsi

Perbaikan
skripsi
45

3.9 Rencana Biaya Penelitian

Tabel 3.3 Rencana Biaya Penelitian

Jumlah
No Uraian Kegiatan
(Rp)

1 Alat Tulis Kantor 560.000

2 Pembuatan proposal 248.400

3 Pembiayaan pemeriksaan BTA @100x15.000x2

Sesuai PMK No 198/PKM.05/201 tentang tariff 3.000.000,00

layanan umum BBKPM Bandung

4 Pembuatan skripsi 575.000,00

5 Pengolahan data 300.000,00

6 Nasi @5x30.000 150.000

7 Snack @5x20.000 100.000

8 Pengajuan Kaji Etik 100.000,00

Jumlah mmm 5.033.400,00

Anda mungkin juga menyukai