Anda di halaman 1dari 7

“Pemeriksaan pada pederita penyakit Hemofilia”

1. Masa pembekuan darah (Clotting time)


A. Prinsip
Tes masa masa pembekuan menurut Lee - White merupakan tes yang
paling tua yang paling dan kurang ketelitiannya . Tes ini mengukur waktu yang
diperlukan oleh darah lengkap untuk membeku di dalam tabung.
Metode Lee - White menggunakan 4 tabung masing - masing terisi 1 ml
darah lengkap, diinkubasi dalam suhu 370C. Tabung perlahan - lahan
dimiringkan setiap 30 detik supaya darah bersentuhan dengan dinding tabung
sekaligus melihat sudah terjadinya pembekuan. Darah normal membeku 4 - 10
menit dalam suhu 370C. Defisiensi faktor pembekuan dari ringan sampai sedang
belum dapat dideteksi dengan metode ini, defisiensi faktor pembekuan yang berat
baru dapat.dideteksi. Heparin memperpanjang masa pembekuan sehingga dapat
digunakan untuk memantau terapi dengan heparin
Diambil darah vena dan dimasukkan kedalam tabung kemudian dibiarkan
membeku . Selang waktu dari saat pengambilan darah sampai saat darah
membeku dicatat sebagai masa pembekuan
B. Alat dan bahan
Tabung reaksi 10 X 100 mm = 4 buah
Stop watch
Water bath
C. Cara kerja
a. Tempatkan ke 4 tabung reaksi ke dalam water bath (37oC)
b. Ambil darah vena 4 ml, segera jalankan stop watch pada saat darah tampak
di dalam jarum . Tuangkan 1 ml kedalam setiap tabung.
c. Setelah 3 menit mulailah mengamati tabung 1 . Angkat tabung keluar dari
water bath dalam posisi tegak lurus, lalu miringkan, perhatikan apakah darah
masih bergerak atau tidak ( membeku ). Lakukan hal ini pada tabung 1 setiap
selang waktu 30 detik sampai terlihat darah dalam tabung sudah tidak
bergerak ( darah sudah membeku ).
d. Catat selang waktu dari saat pengambilan darah sampai darah membeku
sebagai masa pembekuan.
D. Rujukan
Nlilai rujukan 4-10 menit (37oC). Tes dapat dilakukan tanpa menggunakan water
bath , masa pembekuan pada suhu kamar lebih panjang. Disarankan tiap
laboratorium untuk membuat nilai rujukan masing - masing.

2. Masa prothrombin plasma (PT/prothrombin time)


A. Prinsip
Tromboplastin jaringan dan ion kalsium ditambahkan ke dalam plasma sitrat,
kemudian diukur lamanya waktu yang diperlukan untuk terjadinya pembekuan
fibrin.
B. Alat dan bahan
a. Kuvet
b. Mikropipet 50 µL
c. Mikropipet 100 µL
d. Alat semi otomatis (CoaData4004)
e. Mixwe Roller
f. Stir bar
g. Darah vena (antikoagulan Sodium Citrate)
h. Larutan kontrol
i. Aquadest
j. Reagen Uniplastin
k. Reagen PT-S
C. Cara kerja
a. Persiapan sampel
1) Tabung penampung Plasma Sitrat harus terbuat dari plastik, bertutup rapat
(Centrifuge Tube).
2) Segera lakukan pemeriksaan, bila ditunda hanya dalam batas waktu
kurang lebih 2 jam setelah pengambilan darah pada waktu ruang.
3) Jangan mengikubasi Plasma pada suhu 37˚ lebih dari 1 menit.
b. Persiapan dan Penyimpanan Control
1) Larutkan bahan kontrol dengan 1,0 ml aquadest dan diamkan selama 5
menit pada suhu kamar agar terjadi rehidrasi.
2) Homogenkan hingga larut dengan sempurna selama 15 menit denagn
menggunakan Mixer Roller.
3) Diamkan kembali pada suhu kamar selama 20 menit.
4) Bagilah sebanyak yang dibutuhkan ke dalam tabung plastik bertutup rapat
(Centrifuge Tube) dan segera simpan pada suhu 2-8˚C.
5) Ambil bila dibutuhkan dan diamkan pada suhu kamar sebelum digunakan.
Kontrol yang sudah dipakai tidak boleh disimpan kembali ke dalam lemari
es.
6) Stabilitas bahan kontrol hanya 8 jam pada suhu 2-8˚C dan rentan terhadap
perubahan suhu.
c. Persiapan dan penyimpanan reagen
1) Reagen Cair Uniplastin adalah reagent siap pakai, diamkan terlebih
dahulu pada suhu kamar setelah dikeluarkan dari lemari es dan kemudian
dihomogenkan.
2) Pindahkan seperlunya untuk pemeriksaan ke tabung reagent yang baru
(penambahan reagent baru harus menggunakan tabung baru jangan di
campur dengan yang lama).
3) Simpan kembali sisa reagent ke lemari es dengan segera di suhu 2-8˚C
(jangan dibekukan).
4) Bila di butuhkan kembali, ambil seperlunya dan diamkan pada suhu
kamar sebelum digunakan.
5) Inkubasi reagent Uniplastin pada alat (suhu 37˚) tidak boleh lebih dari 30
menit reagent akan rusak.
d. Pemeriksaan Prothrombin Time (PT)
1) Di keadaan STANDBY tanpa kuvet untuk semua channel pengukuran,
pada layar akan tertera nilai temperature dari blok inkubasi dan juga
metode pemeriksaan yang dipilih. Gunakan kursor panah [→/←] untuk
memilih metode pemeriksaan PT. Tekan Enter untuk melakukan
pemeriksaan PT.
2) Dilakukan pembacaan pada alat nilai blanko secara otomatis.
3) Dipipet 50 µl plasma sitrat masukkan ke dalam kuvet yang berisi stier.
Buka light protection cap dan segera masukkan kuvet dengan tepat ke
dalam channel pengukuran. Tutup kembali light protection cap.
4) Dimasukkan pada alat secara otomatis akan mengenali kuvet dan timer
akan menghitung mundur waktu inkubasi plasma sitrat.
5) Mengindikasikan terdengar sinyal suara untuk sisa waktu inkubasi 5
menit.
6) Di waktu setelah inkubasi selesai alat dalam keadaan adjS (adjust Sample)
artinya alat sedang melakukan penyesuaian signal untuk sampel.
7) Dipipet 100 µl reagen PT-S yang telah diinkubasi (prewarmed) dan
masukkan tip pipet melalui light protection cap secara tegak lurus dan
lakukan pemipetan dengan cepat.
8) Diperoleh segera setelah hasil maka printer secara otomatis akan
mencetak hasil dalam detik dan INR.
9) Dikeluarkan kuvet dari channel pengukuran di ikuti dengan menekan
tombol CH(n) (sesuai letak kuvet dalam channel pengukuran).
D. Rujukan
Adapun nilai normal dari pemeriksaan prothrombin time yaitu 11-15 detik.

3. Masa prombolastin partial teraktivasi (APTT/activated partial throboplastin time)


A. Prinsip
Menginkubasikan plasma sitrat yang mengandung semua faktor koagulasi
intrinsic kecuali kalsium dan trombosit dengan tromboplastin parsial (fosfolipid)
dengan bahan pengaktif (ms. Kaolin, ellagic acid, micronized silica atau celite
koloidal). Setelah ditambah kalsium maka akan terjadi bekuan fibrin. Waktu
koagulasi dicatat sebagai APTT.
B. Alat dan bahan
a. Centrifuge tube
b. Kuvet
c. Stir bar
d. Pipet tip
e. Mikropipet 50 µl
f. Mixer roller
g. Alat semiotomatis (CoaData 4004)
h. Darah vena (Antikoagulan Sodium Citrate)
i. Larutan bahan control
j. Reagen APTT-S
k. Aquadest
l. Reagen Cair TEClot APTT dan CaCl2 0,025 M
C. Cara kerja
a. Di keadaan STANDBY tanpa kuvet untuk semua channel pengukuran, pada
layar akan tertera nilai temperature dari blok inkubasi dan juga metode
pemeriksaan yang dipilih. Gunakan kursor panah [→/←] untuk memilih
metode pemeriksaan APTT. Tekan Enter untuk melakukan pemeriksaan
APTT.
b. Dilakukan pembacaan pada alat nilai blanko secara otomatis.
c. Dipipet 50 µl plasma sitrat + 50 µl reagen APTT-S masukkan ke dalam kuvet
yang berisi stirer. Buka light protection cap dan segera masukkan kuvet
dengan tepat ke dalam channel pengukuran. Tutup kembali light protection
cap.
d. Dimasukkan pada alat secara otomatis akan mengenali kuvet dan timer akan
menghitung mundur waktu inkubasi plasma sitrat.
e. Mengindikasikan terdengar sinyal suara untuk sisa waktu inkubasi 5 detik.
f. Di waktu setelah inkubasi selesai alat dalam keadaan adjS (adjust Sample)
artinya alat sedang melakukan penyesuaian signal untuk sampel.
g. Dipipet 50 µl CaCl2 yang telah diinkubasi (prewarmed) dan masukkan tip
pipet melalui light protection cap secara tegak lurus dan lakukan pemipetan
dengan cepat.
h. Diperoleh segera setelah hasil maka printer secara otomatis akan mencetak
hasil dalam detik dan Rasio.
i. Dikeluarkan kuvet dari channel pengukuran di ikuti dengan menekan tombol
CH(n) (sesuai letak kuvet dalam channel pengukuran).

D. Rujukan
Adapun nilai normal dalam pemeriksaan Masa tromboplastin parsial teraktivasi
(activated partial thromboplastin time, APTT) adalah 20-32 detik

4. Pemeriksaan von wilbrand


A. Prinsip
Prinsip pengukuran kadar vWF plasma menggunakan metode imunoturbidimetri
yaitu berdasarkan perubahan turbiditas suspensi mikropartikel yang diukur dengan
fotometri. Faktor von Willebrand yang terdapat dalam plasma akan berikatan
dengan antibodi spesifik terhadap vWF membentuk suatu kompleks imun
sehingga menyebabkan aglutinasi mikropartikel lateks yang merangsang
peningkatan kekeruhan dari medium reaksi. Peningkatan kekeruhan direfleksikan
oleh peningkatan absorbens untuk menilai ada tidaknya vWF dalam kompleks
terlarut dalam sampel.
B. Alat dan bahan
a. Tabung vakum dengan antikoagulan sitrat atau semprit (syringe) 5 ml sekali
pakai.
b. Tabungmikrodanraksampel
c. Pipet volumetrik 200 μL
d. Reagen:STA-Owren-Koller,STA-FvW:antigenKalibrator,STA- FvW: Kontrol
e. STALIAtest,STA-Compact
C. Cara kerja
a. STA-Compact diaktifkan.
b. F2 ditekan untuk membuka laci reagen.
c. Barcode reagen di scan dan diletakkan sesuai tempatnya.
d. F2 ditekan untuk membuka laci sampel. Sampel plasma penderita
dimasukkan ke tabung mikro.
e. ID sampel dimasukkan sesuai tanggal pemeriksaan dan nomor rekam medik.
f. F8 ditekan untuk memilih menu pemeriksaan kadar vWF plasma.
g. Kontrol patologi dan normal secara otomatis dilakukan oleh alat
h. Berikut buffer (owren koller) secara otomatis dicampurkan dengan
i. sampel sebanyak 50 μL dan LIA test lateks.
j. Setelah selesai program, hasil akan terlihat pada layar dan akan dicetak secara
otomatis.
D. Rujukan
Kadar vWF plasma adalah 50 – 160%.
DAFTAR PUSTAKA

Arif, M. 2011. Dasar – Dasar Flebotomi. Lembaga Penerbitan Universitas Hasanudin


(LEPHAS). Makassar

Bain, B. Jane. 2015. Haematology: a Core Curriculum. Penerbitan Buku Kedokteran, EGC.
Jakarta

Bakta, I. M. 2013. Hematologi Klinik Ringkas.7th. Penerbitan Buku Kedokteran, EGC.


Jakarta

Cengiz, M. & Ulker, P. etc. 2009. Influence Of Tourniquet Application On Venous Blood
Sampling For Serum Chemistry, Hematological Parameters, Leukocyte Activation
And Erythrocyte Mechanical Properties, 47, 769–776.

Kiswari, R. 2014. Hematologi dan Transfusi. Erlangga

Anda mungkin juga menyukai