Anda di halaman 1dari 17

LAPORAN PRAKTIKUM II

MIKROBIOLOGI UDARA

Judul Praktikum : Pemeriksaan Mikrobiologi Udara

Hari/Tanggal : Senin, 25 Maret 2019

Lokasi Praktikum : Laboratorium 3 Kampus Kesehatan Lingkungan

Tujuan Praktikum :

 Untuk mengetahui alat dan bahan yang akan


digunakan
 Untuk mengetahui prosedur kerja dan hasil sampel
mikrobiologi udara
 Mengetahui mikroba di udara
 Mengetahui jumlah koloni mikroba di udara

I. TINJAUAN PUSTAKA

Udara merupakan media penyebaran bagi mikroorganisme. Mereka


terdapat dalam jumlah yang relatif kecil bila dibandingkan dengan di air
atau di tanah. Udara tidak mengandung komponen nutrisi yang penting
untuk bakteri, adanya bakteri udara kemungkinan terbawa oleh debu,
tetesan uap air kering ataupun terhembus oleh tiupan angin.

Menurut Pudjiastuti, dkk (1998), udara dibagi menjadi dua bagian


yaitu udara luar dan udara dalam ruangan. Udara dalam ruang atau indoor
air adalah udara dalam ruang gedung (rumah, sekolah, restoran, hotel,
rumah sakit, perkantoran) yang ditempati sekelompok orang dengan
tingkat kesehatan yang berbeda-beda selama minimal satu jam. Sedangkan
udara luar atau outdoor air adalah udara yang bergerak bebas di atmosfer
dan jumlahnya lebih banyak dari udara dalam suatu ruangan.

Menurut Lisyastuti (2010), kelompok mikroba yang paling banyak di


udara bebas adalah bakteri, jamur (termasuk di dalamnya ragi) dan juga
mikroalga. Kehadiran jasad hidup tersebut di udara, ada yang dalam
bentuk vegetatif (tubuh jasad) ataupun dalam bentuk generatif (umumnya
spora). Mikroba udara dapat dipelajari dalam dua bagian, yaitu mikroba di
luar ruangan dan mikroba di dalam ruangan. Mikroba paling
banyak ditemukan di dalam ruangan.

Pencemaran udara dapat terjadi di luar (outdoor) dan di dalam ruangan


(indoor). Pencemaran udara di luar ruangan biasanya terjadi akibat asap
kendaraan bermotor dan asap industri sedangkan pencemaran udara di
dalam ruangan akibat asap rokok, gangguan sirkulasi udara di gedung-
gedung dan asap dari dapur tradisional, pemakaian kompor gas serta
pemanas ruangan. Mikroorganisme yang berasal dari luar misalnya serbuk
sari, jamur dan spora, yang bisa juga berada di dalam ruangan. Selain itu
cemaran dalam ruangan yang berasal dari mikroorganisme dalam ruangan
seperti serangga, jamur pada ruangan yang lembab, bakteri.
Mikroorganisme yang tersebar di dalam ruangan dikenal dengan istilah
bioaerosol (Pudjiastuti, dkk, 1998).

I. ALAT DAN BAHAN

A. Alat
1. Cawan petri
2. Bunsen
3. Beaker glass
4. Kaca arloji
5. Neraca analitik
6. Batang pengaduk
7. Spatula
8. Bulb
9. Gelas ukur 100 ml, 10 ml
10. Oven
11. Autoclave
12. Incubator
13. Pipet ukur
14. Kompor listrik
15. Impinger
16. Vacuum pump
17. Flow meter
18. Korek api
19. Tissue
20. Label

B. Bahan
1. Aquades
2. Media PCA ( Plate Count Agar )
3. Larutan NaCl 0,9 %
4. Alcohol 70 %

II. PROSEDUR KERJA

A. Sterilisasi alat
1. Bungkus 9 cawan petri, pipet ukur, gelas ukur, dan tabung impinge
menggunakan kertas buram
2. Kemudian masukkan alat-alat yang telah dibungkus tadi kedalam oven
dengan suhu 110-120˚C selama 10-15 menit
3. Setelah steril, angkat alat-alat dan masukkan kedalam keranjang alat.

B. Persiapan media PCA ( Plate Count Agar )


120 ×22,5
1. PCA= =2,7 gram . Timbang 2,7 gram media PCA
1000
menggunakan neraca analitik dengan akurat
2. Masukkan PCA yang telah ditimbang kedalam beaker glass
3. Tambahkan 120 ml aquades dan aduk menggunakan batang pengaduk
4. Panaskan PCA yang telah dicampur aquades tadi hingga mendidih di
kompor listrik
5. Setelah mendidih, angkat media PCA kemudian tutup menggunakan
alumunium foil
6. Sterilkan larutan PCA (media) menggunakan autoclave selama 15
menit dengan suhu 121˚C

C. Pengambilan sampel udara


1. Ambil tabung impinger steril, isi 10 ml larutan NaCl 0,9% steril
dipasang pada air sampling pump
2. Hidupkan air sampling pump, atur skala flowmeter 2 selama 15 menit,
hubungkan air sampling pump dengan tabung impinger
3. Setelah waktu selesai/habis, matikan air sampling pump
4. Ambil tabung impinger, tutup 2 lubang impinger menggunakan
alumunium foil

D. Pembiakkan
1. Metode aktif
1) Ambil 4 buah cawan petri yang telah disterilisasi
2) Beri label pada masing-masing tutup cawan petri berupa kode
1,2,3, serta 4 (Blanko)
3) Masukkan masing-masing 10 ml larutkan NaCl 0,9% kedalam
cawan petri kode 1,2, dan 3
4) Tuang media PCA kedalam cawan petri kode 1,2,3 dan 4 (Blanko)
masing-masing sebanyak 10 ml menggunakan gelas ukur
5) Homogenkan media yang ada didalam cawan petri dengan cara
menggoyangkannya membentuk angka 8
6) Tunggu hingga PCA mengagar
7) Jika telah mengagar, balik posisi cawan petri, kemudian pelambir
cawan petri dengan menggunakan lampu Bunsen
8) Bungkus kembali cawan petri menggunakan kertas buram
9) Masukkan cawan petri kedalam incubator dengan suhu 37˚C
selama 1×24 jam
10) Baca jumlah koloninya

2. Metode pasif
1) Ambil 5 buah cawan petri yang telah disterilisasi
2) Beri label pada masing-masing tutup cawan petri berupa kode
1,2,3,4, dan 5 (Blanko)
3) Tuang media PCA kedalam cawan petri masing-masing 10 ml
menggunakan gelas ukur
4) Buka setengah tutup cawan petri kode 1,2,3,4 dan 5 . Bungkus
cawan petri kode 5 (Blanko) dalam keadaan tertutup sempurna
5) Letakkan cawan petri di 5 titik berbeda, dan jangan lupa letakkan
Bunsen didekat masing-masing cawan petri. Tunggu hingga 15
menit
6) Setelah 15 menit pemaparan, bungkus kembali cawan petri
menggunakan kertas buram, sebelum dibungkus, pelambirlah
pinggiran cawan petri menggunakan Bunsen
7) Masukkan cawan petri kedalam inkubator dengan suhu 37˚C
selama 1×24 jam
8) Baca jumlah koloni

III. HASIL PENGAMATAN

1. Menghitung jumlah koloni bakteri rata-rata dengan menggunakan


metode aktif
Diketahui :
A = 1 → 5 koloni
B = 2 → 11 koloni
C = 3 → 5 koloni
D = 4 (Blanko) → 2 koloni
Ditanya : Rata-rata jumlah koloni ?
((A-D)+(B-D)+C-D))
1) Rumus : Jumlah koloni ¿
3
(5−2 ) + ( 11−2 ) + ( 5−2 )
¿
3
3+9+3 15
¿ = =5 koloni
3 3
V x X x 1000
2) Rumus = Rata-rata jumlah koloni ¿
Q xt
Keterangan :
V= larutan fisiologis NaCL 0,9%
E = Jumlah koloni ml
l
Q = Debit aliran udara ( )
menit
t = waktu sampling (menit)

Diketahui :
V = 10 ml
X= 5 koloni
l
Q= 2
menit
T= 15 menit

V x X x 1000 10 x 5 x 1000
Jawab : Rata-rata jumlah koloni ¿ ¿
Q xt 2 x 15
50.000
¿
30
cfu
= 1.666,66
m

2. Menghitung jumlah koloni dalam metode pasif


Diketahui :
A = 1 → 272 koloni
B = 2 → 680 koloni
C = 3 → 15 koloni
D = 4 → 158 koloni
E = 5 (Blanko ) → 2 koloni
Ditanya : Jumlah koloni ?
Jawab :
( A−E )+ ( B−E ) + ( C−E ) + ( D− E )
Rumus = Jumlah koloni =
4
( 272−2 ) + ( 680−2 )+ (15−2 ) + ( 158−2 )
Jumlah koloni =
4
270+658+13+156 1097 274,25
= = = koloni
4 4 275

IV. PEMBAHASAN

Berdasarkan praktikum yang bdilakukan dapat dibuktikan bahwa terdapat


mikroba di udara. Udara merupakan salah satu media penyebaran bagi
mikroorganisme. Udara tidak mengandung komponen nutrisi yang penting
untuk bakteri, adanya bakteri udara kemungkinan terbawa oleh debu,
tetesan uap air, ataupun uap air, ataupun terhembus angin.
Pada praktikum kali ini, bertujuan untuk mengetahui koloni mikroba udara
disuatu ruangan menggunakan beberapa metode yaitu, metode aktif dan
metode pasif. Praktikum kali ini diawali dengan melakukan sterilisasi alat-
alat yang akan digunakan dengan melakukan pemansan kering
menggunakan oven dengan suhu 110-120˚C selama 10-15 menit,
sterilisasi ini bertujuan agar alat yang akan digunakan bebas dari semua
bentuk kehidupan mikroba.
Dalam pengujian kali ini, media yang digunakan adalah PCA (Plate Count
Agar), karena PCA dapat menjadi media yang baik untuk bakteri, kapang,
maupun yeast. Pada metode aktif dibutuhkan 4 buah cawan petri dan
untuk metode pasif dibutuhkan 5 buah cawan petri.
Pada soal pembuatan media pembiakkan sangat diperlukan keterampilaan
dalam penimbangan berat/massa PCA. Media yang ditimbang ialah 2,7
gram dengan kemudian menambahkan 120 ml aquades. Media yang telah
ditambahkan aquades tadi dimasak hingga mendidih dikompor listrik,
kemudian ditutup menggunakan alumunium foil dan dilakukan sterilisasi
menggunakan outoclave. Untuk metode aktif, pastikan soal penuangan
media PCA kedalam cawan petri yang telah berisi larutan NaCl 0,9% 1
ml. Larutkan media dalam keadaan setengah dingin (hangat kuku). Karena
jika media PCA dimasukkan dalam keadaan panas maka
bakteri/mikroorganisme didalam larutan NaCl 0,9% hasil dari
pengambilan sampel melalui air sampling pump akan mati, dan juga
jangan sampai dibiarkan terlalu dingin, karena dikhawatirkan media PCA
akan mengeras didalam beaker glass.
Tujuan pembuatan blanko adalah sebagai control/acuan dalam perhitungan
jumlah koloni. Maksimal jumlah mikroorganisme dalam blanko adalah 10
koloni. Apabila dalam blanko terdapat lebih dari 10 koloni, maka
disarankan untuk kembali melakukan pengujian. Kemudian fungsi dari
pembiakkan posisi cawan petri adalah agar uap air yang dihasilkan dari
proses inkubasi terpisah dari media PCA (berada di tutup cawan petri)
untuk mempermudah dalam perhitungan jumlah koloni.

V. PENUTUP

A. Kesmimpulan
Setelah dilakukan praktikum, dapat disimpulkan bahwa :
1. Metode aktif
 Cawan petri kode 1 = 5 koloni
 Cawan petri kode 2 = 11 koloni
 Cawan petri kode 3 = 5 koloni
 Cawan petri kode 4 (Blanko) = 2 koloni
2. Metode pasif
 Cawan petri kode 1 = 272 koloni
 Cawan petri kode 2 = 680 koloni
 Cawan petri kode 3 = 15 koloni
 Cawan petri kode 4 = 158 koloni
 Cawan petri kode 5 (Blanko) = 2 koloni

274,25
Jadi, jumlah koloni dalam metode ini adalah koloni
275

B. Saran
Adapun saran untuk praktikum ini yaitu sebaiknya praktikan
meperhatikan penjelasan yang dijelaskan oleh dosen sebelum melakuk
an praktikum  agar tidak terjadi keasalahan dalam melakukan
praktikum. Dan praktikan juga harus teliti terhadap perhitungan
mikroba pada cawan sehingga hasil yang didapatkan sesuai.
DAFTAR PUSTAKA

Anitamuina, 2014.  Mikrobia Udara. https://anitamuina.wordpress.com/tag/mikroba-


udara/.( Diakses pada tanggal 28 Maret 2019 ).

Pudjiastuti, L, Rendra, S., Santosa, H.R. 1998. Kualitas Udara dalam Ruang.


Direktorat Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional. Hal 27.

Lisyastuti, E. 2010. Jumlah Koloni Mikroorganisme Udara dalam Ruang dan


Hubungannya Dengan Kejadian Sick Bilding Syndrome (SBS) Pada Pekerja Balai
Besar Teknologi Kekuatan Struktur (B2TKS) di Kawasan Puspitek Serpong Tahun
2010. Tesis. FKM UI.

Imma Nuriana. 2014. Sanitasi Ruang dan Udara. Institut Pertanian Bogor.
https://www.academia.edu/9273324/SANITASI_RUANG_DAN_UDARA.( Diakses
pada tanggal 28 Maret 2019 ).
LAMPIRAN

Gambar 1.

Foto alat pemeriksaan mikrobiologi udara

Gambar 2.

Foto alat impinger


Gambar 3.

Foto peasukkan alat-alat yang telah dibungkus tadi kedalam oven dengan suhu 110-
120˚C selama 10-15 menit

Gambar 4.
Pengambilan sampel udara menggunakan vacuum pump
Gambar 5.
Foto 120 ml aquades yang sedang diukur dalam gelas ukur

Gambar 6.
Foto pemasukkan PCA yang telah ditimbang kedalam beaker glass
Gambar 7.
Foto larutan PCA (media) yang sudah disterilkan menggunakan
autoclave selama 15 menit dengan suhu 121˚C

Gambar 8.
Foto proses penuangan media PCA kedalam cawan petri kode
1,2,3 dan 4 (Blanko) masing-masing sebanyak 10 ml
menggunakan gelas ukur
Gambar 9.

Foto proses penuangan media PCA kedalam cawan petri


kode 1,2,3 dan 4 (Blanko) masing-masing
sebanyak 10 ml menggunakan gelas ukur

Gambar 10.
Foto proses pendinginan PCA hingga mengagar

Anda mungkin juga menyukai