Anda di halaman 1dari 8

1.

PEMBEBANAN
Pada bagian ini akan disajikan perencanaan dan perhitungan struktur menurut " Buku Pedoman Perencanaan untuk Struktur Beton Bertulang Biasa dan Struktur Tembok Bertulang untuk Gedung 1983" dengan Daktilitas Penuh (Full Dactility) seperti yang terdapat dalam SKSNI T-15-1991-03.

A.

Beban Hidup Fungsi Bangunan Muatan Hidup Lantai

= = =

Rumah Toko 250 Kg/m2 2.50 kN/m2

B.

Beban Mati Beban Superimposed pada lantai : Tegel = 24 Langit - langit = 11 Spesi = 21 Penggantung Plafond = 7 Beban Mati Lain = 300 Dinding 1/2 Bata = 250 (Lubang pada dinding tidak diperhitungkan) Berat Bahan Bangunan Berat sendiri beton bertulang Mutu Bahan f'c fy (Tul. Utama) fy' (Tul. Geser)

Kg/m2 Kg/m2 Kg/m3 Kg/m2 Kg/m2 Kg/m2

= = = = = =

0.24 0.11 0.21 0.07 3.00 2.50

kN/m2 kN/m2 kN/m2 kN/m2 kN/m2 kN/m2

C.

2400

Kg/m3 =

24 kN/m3

D.

= = =

20 Mpa 400 Mpa 240 Mpa

2.

PRELIMINARY DESIGN
A. PLAT Tebal pelat diambil.. B. BALOK Balok dengan bentangan 6 m L h = 16 6000 = 16 = 375 mm dipakai h = 400 mm Untuk lebar penampang balok ditentukan dengan pendekatan 2 h 3 2 x 3 267 mm dipakai b = t = 120 mm

400

300 mm

Balok dengan bentangan 4 m L h = 16 4000 = 16 = 250 mm dipakai h = 400 mm Untuk lebar penampang balok ditentukan dengan pendekatan 2 h 3 2 x 400 3 267 mm dipakai b = 300 mm Balok dengan bentangan 2.75 m L h = 16 2750 = 16 = 172 mm dipakai h = 250 mm Untuk lebar penampang balok ditentukan dengan pendekatan b 2 h 3 2 x 250 3 167 mm dipakai b = 200 mm Balok dengan bentangan 1.5 m L h = 16 1500 = 16 = 93.8 mm dipakai h = 250 mm Untuk lebar penampang balok ditentukan dengan pendekatan b 2 h 3 2 x 3 167 mm dipakai b =

250

200 mm

C.

KOLOM Perhitungan dimensi kolom berpedoman pada perturan beton 1989 pasal 13.7.4.1 yaitu melalui pendekatan perbandingan kekakuan kolom terhadap kekakuan balok I kolom H kolom I Balok L balok

Kolom direncanakan bujur sangkar b kolom = h kolom 1 1 bb x hb 3 bk 3 12 12 H kolom L balok Dimana : Ik =

Momen Inersia penampang kolom

Ib Hk Lb Bk dk bb db

= = = = = = =

Momen Inersia penampang balok Tinggi kolom Panjang balok Lebar penampang kolom Tinggi penampang kolom Lebar penampang balok Tinggi penampang balok

Dimensi kolom : Lb 6000 4000 2750 1500 Data perencanaan balok bb hb 300 300 200 200 400 400 250 250 Ib 1600000000 1600000000 260416666.7 260416666.7 Hk 4000 4000 4000 4000 Data perencanaan Kolom H diambil nilai H 336.3585661 372.2419436 259.6535889 302.1375397 400 400 400 400

Maka digunakan dimensi kolom : Kolom lantai I Kolom lantai II = = 40/40 40/40

3.
A.

PERHITUNGAN GAYA-GAYA YANG BEKERJA PADA STRUKTUR


Perhitungan Gaya Geser Dasar Horisontal Total Akibat Gempa dan Distribusinya ke Sepanjang Tinggi Gedung Data - data Bangunan berlokasi di Soe Daerah gempa 3 (PPKGURG Gambar 3.2) Struktur dianggap berada diatas tanah lunak T diambil = 0.06 H 3/4' Portal beton.. PPKGURG 2.4.5a C = 0.05 PPKGURG Gambar 2.3 Faktor keutamaan I = 1 ( Pertokoan ).. PPKGURG Tabel 2.1 Faktor jenis struktur K = 1 ( Portal beton bertulang ) Koefisien reduksi gempa untuk beban hidup untuk bangunan pertokoan berdasarkan " PPIUG 1983" tabel 3.3 untuk peninjauan gempa adalah 0.8 1) Berat Bangunan total (W1) a) Berat Lantai 2 - Berat kuda-kuda + gording (input SAP) - Balok Balok 30/40 Balok 30/40 Balok 20/25 Balok 20/25 Balok 20/25 = = = = = = (jml balok x pjng bentangan) x Luasan Balok x berat jenis 0.1200 9 x 6 x x 24.00 = 0.1200 12 x 4 x x 24.00 = 0.0500 2 x 3.1 x x 24.00 = 0.0500 2 x 2.9 x x 24.00 = 0.0500 3 x 1.5 x x 24 = Total = jml kolom x 1/2 tggi bngunan x luas kolom x berat jenis beton 0.1600 = 19 x 2 x x 24 = 0.0225 = 43 x 2 x x 24 = Total = Panjang dinding x 1/2 tinggi x berat dinding 128.00 x 2 x 2.50 640 KN Luas bangunan x berat plafond 0.18 227.5 x 40.95 KN = 1186.87 KN

155.52 138.24 7.44 6.96 5.4 313.56

KN KN KN KN KN KN

- Kolom = Kolom 40/40 Kolom 15/15

145.92 46.44 192.36

KN KN KN

- Dinding

= = = = = =

- Plafond

TOTAL BEBAN MATI

Beban hidup - Beban hidup untuk atap dipakai sesuai Peraturan Pembebanan = 100 Kg/m2 Jadi beban hidup = Luas bangunan x berat beban hidup x koefisien reduksi 227.5 x 1 x 0.3 = 68.25 KN = BEBAN TOTAL LANTAI 2 = 1255.12 KN

kN/m2

b) Berat Lantai 1 Beban Mati - Pelat Luas Bangunan = 17.50 x 227.50 = Plat = = = = = = = =

13.00 m2

Luas Pelat x tebal Plat x Berat jenis beton 227.500 24.00 x 0.12 x 655.20 KN (jml balok x pjng bentangan) x Luasan Balok x berat jenis 0.1200 9 x 6 x x 24 = 0.1200 12 x 4 x x 24 = 0.1200 1 x 3.1 x x 24 = 0.1200 2 x 2.9 x x 24 = 0.1200 2 x 1.5 x x 24 = Total = jml kolom x tggi bngunan x luas kolom x berat jenis beton 0.1600 = 19 x 4 x x 24 = 0.0225 = 14 x 4 x x 24 = Total =

- Balok Balok 30/40 Balok 30/40 Balok 20/25 Balok 20/25 Balok 20/25

155.52 138.24 8.928 16.704 8.64 328.03

KN KN KN KN KN KN

- Kolom = Kolom 40/40 Kolom 15/15

291.84 30.24 322.08

KN KN KN

- Dinding

= = = = = =

Panjang dinding x tinggi x berat dinding ##### x 4 x 2.5 1037.50 KN Luas bangunan x berat plafond 227.5 x 0.18 40.950 KN = 2383.76 KN

- Plafond

TOTAL BEBAN MATI

Beban hidup - Beban hidup untuk atap dipakai sesuai Peraturan Pembebanan = 100 Kg/m2 Jadi beban hidup = Luas bangunan x berat beban hidup x koefisien reduksi ##### x 1 x 0.3 = 68.25 KN = BEBAN TOTAL LANTAI 1 BEBAN TOTAL LANTAI 1 + 2 = 2452.01 = KN KN

kN/m2

3707.13

2) Waktu Getar Bangunan ( T ) Tinggi bangunan (H) dengan Rumus Empiris : Tx = 0.06H3/4 0.285 =

= detik

3) Koefisien Dasar Gempa ( C ) Karena Bangunan Berada pada Zona Gempa 3 dan jenis tanahnya adalah Lunak maka: Nilai C = 0.07 4) Faktor Keutamaan I dan faktor jenis struktur K Berdasarkan Buku Pedoman Perencanaan Ketahanan Gempa untuk Rumah dan gedung didapat nilai K = 1,0 dan nilai I = 1.5 untuk bangunan pertokoan yang menggunakan struktur beton bertulang dengan Daktalitas penuh. 5) Gaya Horizontal total akibat gempa Vx = Vy = C x = 0.07 x 389.249 =

I 1.5 KN

x x

K 1

x x

Wt 3707.13

6) Distribusi Gaya Geser Horizontal akibat gempa ke sepanjang tinggi gedung Potongan A-A H 8 = = 0.8 < 3 (Faktor Keamanan) A 10 Wi x Hi Fix = V Wi Hi Potongan B-B H 8 = = 0.457 < 3 (Faktor Keamanan) A 17.5 Wi x Hi Fix = V Wi Hi Tabel 3-1 Distribusi gaya geser dasar total akibat gempa ke sepanjang tinggi bangunan gedung dalam arah X dan arah Y untuk tiap portal FiX,Y total (KN) 196.908 192.341 389.249 Untuk Setiap Portal 1/4FiX 1/5FiY 49.227 39.382 48.085 38.468 97.312 77.850

Lantai 2 1

hi (m) 8 4

Wi (KN) 1255.12 2452.01

Wi Hi (KN/m) 10040.960 9808.048 19849.008

B.

Perhitungan Beban Gravitasi akibat Gaya Gravitasi

1 . Perhitungan beban gravitasi merata ekivalen untuk portal arah Y Sisi trapesium plat Sisi panjang Sisi pendek Tinggi 6 + 2 q 8 2 4 q q 2 2 x 2 x 2 2 2 1 3 1 3 2

= = =

6 2 2 1 x 8 1 x 8 4.5 qekv

Mmax

= = =

qekv qekv

x x

L2 6 2

VA

VB

= =

Mmax

= = =

VA 4 7.67 q

x x

3 3

x x

x x

2 2

+ +

1 1

1 1

x x

2 2

x x

0.5 0.5

Mmax 4.5 qekv qekv qekv 1)

= = = =

Mmax 7.67 q 7.67 q 4.5 1.70

Pembebanan gravitasi pada Balok Lantai 2 a) Beban mati untuk tiap m AC Plafond dan penggantung

0.11

0.07

1 qd qd ekivalen

= = = = =

0.25 0.18 0.43 0.43 0.73

KN/m KN/m KN/m x 1.70 KN/m

b)

Beban hidup untuk tiap m q lantai Atap q ekivalen Berat sendiri balok q balok = = Beban total Beban Mati Beban Hidup =

= = =

1 KN/m 1 x 1.70 1.704 KN/m 0.4 x 24

c)

0.30 x 2.88 KN/m

d)

0.73

2.88

= =

3.61 1.70

KN/m KN/m

BEBAN KUDA-KUDA

(input SAP)

2)

Pembebanan gravitasi pada Balok lantai 1 a) Beban mati untuk tiap m Plat Spesi AC Tegel Plafond dan penggantung

= = = =

0.12 3 1 0.11

x x x +

24 0.21 0.24 0.07

x x x x

1 1

1 1 qd qd ekivalen

= = = = = = = =

2.88 KN/m 0.63 KN/m 0.25 KN/m 0.24 KN/m 0.18 KN/m 4.18 KN/m 4.18 x 1.70 7.12 KN/m

b)

c)

Beban hidup untuk tiap m q Lantai = q ekivalen = = Berat sendiri balok q balok = =

2.50 KN/m 2.5 x 1.70 4.259 KN/m 0.30 x 2.88 KN/m 0.4 x 24

d)

Beban merata dinding (batako) q dinding = 4 = 10 Beban total Beban Mati Beban Hidup

x 2.50 KN/m x KN/m

e)

7.12

2.88

10

= =

20.00 KN/m 4.26 KN/m

Anda mungkin juga menyukai