Anda di halaman 1dari 9

Nama : Dian Eka Swara Kelas : 3 KC Dosen Pengampuh : Ir.Leila Kalsum,M.T.

Ion e !hange
Ion e !hange atau resin penukar ion dapat didefinisi sebagai senyawa hidrokarbon terpolimerisasi, yang mengandung ikatan hubung silang (crosslinking) serta gugusan-gugusan fungsional yang mempunyai ion-ion yang dapat dipertukarkan. Sebagai zat penukar ion, resin mempunyai karakteristik yang berguna dalam analisis kimia, antara lain kemampuan menggelembung (swelling), kapasitas penukaran dan selektivitas penukaran. Penggunaannya dalam analisis kimia misalnya untuk menghilangkan ion-ion pengganggu, memperbesar konsentrasi umlah ion-ion renik, proses deionisasi air atau demineralisasi air, memisahkan ion-ion logam dalam campuran dengan kromatografi penukar ion. Pada saat operasi dikontakkan dengan resin penukar ion, maka ion terlarut dalam air akan teresap ke resin penukar ion dan resin akan melepaskan ion lain dalam kesetaraan ekivalen, dengan melihat kondisi tersebut maka kita dapat mengatur enis ion yang diikat dan dilepas. Sebagai media penukar ion, maka resin penukar ion harus memenuhi syarat-syarat sebagai berikut ! ". #apasitas total yang tinggi. $aksudnya resin memiliki kapasitas pertukaran ion yang tinggi. %. #elarutan yang rendah dalam berbagai larutan sehingga dapat berulang-ulang. &esin akan beroperasi dalam cairan yang mempunyai sifat melarutkan, karena itu resin harus tahan terhadap air '. #estabilan kimia yang tinggi. &esin diharapkan dapat beker a pada range p( yang luas serta tahan terhadap asam dan basa. )emikian pula terhadap oksidasi dan radiasi. *. #estabilan fisik yang tinggi. &esin diharapkan tahan terhadap tekanan mekanis, tekanan hidrostatis cairan serta tekanan osmosis.

&esin penukar ion adalah suatu strukur polimer yang mengandung suatu gugus aktif yang terikat pada kerangka organik. Proses pembentukan resin terdiri dari dua tahap yaitu pembentukan kerangka dan pembentukan gugus aktif. +mumnya untuk pembentukan kerangka biasa dipakai cross linked polystirene yang dibentuk dari tetesan cairan monomer yang disuspensikan dalam air. )ari proses tersebut diperoleh butiran yang keras, transparan, tidak berwarna dan kedap air. ,utiran-butiran ini belum memiliki sifat penukar ion. -ahap selan utnya pembentukan gugus aktif pada butiran-butiran tsb.

+ntuk resin penukar ion (ion e.change) proses adsorpsi sebenarnya merupakan suatu reaksi kimia dimana suatu ion dibebaskan dari resin sedangkan ion yang lain diadsorpsi seperti pada persamaan reaksi d bawah. Sebagian besar resin kation terbuat dari bahan dasar )/, ()ivinilbenzena) dengan gugus aktif sulfonat seperti ditun ukan pada gambar dibawah

0da % macam resin penukar ion, yaitu ! ". Anion exchange resin (resin penukar anion), yaitu resin yang mempunyai kemampuan menyerap1menukar anion-anion yang ada dalam air. &esin ini biasanya berupa gugus amin aktif. $isalnya ! & 2 3(% (primary amine), & 2 &"3( (secondery amine), & 2 &%"3 (tertiary amine), & 2 &'" 34( ( 5uartenary amine). )alam notasi diatas & menun ukan polimer hidrokarbon dan &" menun ukkan gugus tertentu misalnya 6(%. %. Cation exchange resin (resin penukar kation), yaitu resin yang mempunyai kemampuan menyerap1 menukar kation-kation seperti 6a, $g, 3a dsb. 7ang ada dalam air. 6ontoh ! (idrogen zeolith ((%8), resin organic yang mempunyai gugus aktif S4'((&.S4'(), dan sulfonated coal. Pada resin penukar kation, misalnya &S4 '(, gugus aktif S4' mempunyai daya afinitas yang lebih besar terhadap kation-kation lain bila dibandingkan dengan ( 9. -etapi sebaliknya dapat pula ter adi pada regenerasi. (al ini mungkin dapat ter adi kalau konsentrasi (9 dalam larutan sangat tinggi. &eaksi ! 6a $g 3a 9 %&S4'( 6a $g (&S4')% 3a 9 (%S4* %(6l

0pabila (9 &S4'( telah digantikan semua oleh kation-kation atau dengan perkataan lain bahwa resin itu sudah enuh, maka resin itu tidak aktif lagi. Sehingga harus diaktifkan lagi dengan cara regenerasi. Sebagai regenerasi dapat dipakai (6l (konsentrasi "-": ;). &eaksi regenerasi !

6a $g (&S4')% 3a (aktif lagi) 9 (%S4* %&S4'(

6a 9$g S4* 3a (dibuang)

<amanya waktu regenerasi bermacam-macam, tetapi pada umumnya berlangsung minimal ': menit atau sesuai spesifikasi pembuat. Setelah tahap regenerasi maka perlu dilakukan pembilasan terhadap resin. Pembilasan yang dilakukan terdiri dua tahap yaitu pembilasan awal dan pembilasan akhir. Pembilasan awal dilakukan untuk menghilangkan sisa-sisa regenerasi yang masih menempel pada resin. Pembilasan akhir dilakukan untuk menghilangkan kemungkinan garam yang terbentuk.

"esin Penukar Ion Suatu resin penukar ion yang ingin direaksikan dalam suatu sistem dapat dilakukan dengan memasukkan gugus-gugus dari suatu resin yang terionkan kedalam suatu matriks polimer organik, yang paling lazim diantaranya ialah polisterina hubungan silang yang diatas diperikan sebagai absorben. Produk tersedia dengan berbagai dera at hubungan silang. Suatu resin umum yang lazim ialah resin =>; terhubung silang? yang berarti kandungan divenilbenzenanya > ;. &esin-resin itu dihasilkan dalam bentuk manik-manik bulat, biasanya dengan :,"-:,@ mm, meskipun ukuran2ukuran lain uga tersedia (Svehla, "A>@)&esin pertukaran ion merupakan bahan sintetik yang berasal dari aneka ragam bahan, alamiah maupun sintetik, organik maupun anorganik, memperagakan perilaku pertukaran ion dalam analisis laboratorium dimana keseragaman dipentingkan dengan alan penukaran dari suatu ion. Pertukaran ion bersifat stokiometri, yakni satu (9 diganti oleh suatu 3a9. Pertukaran ion adalah suatu proses kesetimbangan dan arang berlangsung lengkap, namun tak peduli se auh mana proses itu ter adi, stokiometrinya bersifat eksak dalam arti satu muatan positif meninggalkan resin untuk tiap satu muatan yang masuk. Bon dapat ditukar yakni ion yang tidak terikat pada matriks polimer disebut ion lawan (6ounterion) (+nderwood, %::").&esin dapat digunakan dalam suatu analisis ika resin itu harus cukup terangkai silang, sehingga keterlarutan yang dapat diabaikan, resin itu cukup hidrofilik untuk memungkinkan difusi ion-ion melalui strukturnya dengan la u yang terukur dan berguna. Selain itu, resin uga harus menggunakan cukup banyak gugus penukar ion yang dapat dicapai dan harus stabil kimiawi dan resin yang sedang mengembang, harus lebih besar

rapatannya daripada air ((ar adi, "AA').)alam suatu proses subtituen polar dapat memberikan afinitas yang tinggi bagi air. 0pabila disuspensikan dalam air partikel resin itu akan membengkak karena menyerap air, yang dera at pembengkakannya dibatasi olah auhnya hubungan silang. Sekitar satu gugus asam sulfonat percincin aromatik kebanyakan dalam posisi para sulfonasi secara dramatis mengubah karakter polimer itu. 0sam-asam arisulfonat adalah asam kuat. Cadi gugus-gugus ini akan terikat bila air menembusi manik resin itu . &2S4'(&-S4'-(9 3amun berlawanan dengan elektrolit basa, anion itu melekat secara permanen pada matriks polimernya. 0nion itu tak dapat berimigrasi kedalam fase air didalam pori resin itu, uga tak dapat lolos kelarutan luar. Pengikatan ion ini selan utnya membatasi mobilitas kationnya, (9. #enetralan listrik dipertahankan didalam resin dan (9 tidak akan meninggalkan fase resin kecuali bila digantikan oleh suatu kation lain. Pergantian inilah yang disebut proses pertukaran ion (+nderwood, %::").Prinsip-prinsip dasar dari pertukaran ion telah banyak menetapkan penelitian-penelitian dalam sistem air, serta menghasilkan penetapan-penetapan yang berguna. 3amun lingkup dari pertukaran ion telah diperluas selama sekitar dekade terakhir ini, dengan menggunakan baik sistem pelarut organik, maupun sistem pelarut campuran airorganik. Pelarut-pelarut organik yang umum digunakan adalah senyawaan-senyawaan akso dari tipe alkohol, keton dan karboksilat yang umumnya mempunyai tetapan dielektrik dibawah *: (Svehla, "A>@).)i tahun "A'@, 0dam dan (olmes membuat resin sintesin pertama dengan hasil kondensasi asam sulfonat fenol dengan formaldehid. Semua resin-resin ini memiliki gugusan reaktif -4(, -644(, -(S4', sebagai pusat-pusat pertukaran. Dugusan fungsional asam (atau basa) suatu resin penukar ditempati oleh ion-ion dengan muatan berlawanan. Bon yang labil adalah (9 pada penukar kation. &esin dengan gugusan sulfonat atau amina kuartener adalah terionisasi kuat, tidak larut dan sangat reaktif. &esin-resin demikian disebut resin penukar kuat, sedangkan gugusan ion yang terionisasi secara parsial seperti E 644(, -4(, dan 3(% dikenal sebagai resin penukar yang lemah (#hopkar, "AA:). Semua penukar ion yang bernilai dalam analisis, memilih beberapa kesamaan sifat! mereka hampir-hampir tak dapat larut dalam air dan pelarut organik, dan mengandung ionion katif dan ion-ion lawan yang akan bertukar secara reversibel dengan ion-ion lain dalam larutan yang mengelilinginya tanpa ter adi perubahan-perubahan fisika yang berarti dalam bahan

tersebut.penukaran ion bersifat kompleks dan sesungguhnya adalah polimerik. Polimer ini membawa suatu muatan listrik yang tepat dinetralkan oleh muatan-muatan pada ion-ion lawannya (ion aktif). Bon-ion aktif ini beruapa kation-kation dalam penukar kation, dan berupa anion-anion dalam penukar anion (,assett, "AA*)<arutan yang melalui kolom disebut influent, sedangkan larutan yang keluar kolom disebut effluent. Proses pertukarannya adalah serapan dan proses pengeluaran ion adalah desorpsi atau elusi. $engembalikan resin yang sudah terpakai kebentuk semula disebut regenerasi sedangkan proses pengeluaran ion dari kolom dengan reagent yang sesuai disebut elusi dan pereaksinya disebut eluent. 7ang disebut dengan kapasitas pertukaran total adalah umlah gugusan-gugusan yang dapat dipertukarkan di dalam kolom, dinyatakan dalam miliekivalen. #apasitas penerobosan (break through capacity) didefinisikan sebagai banyaknya ion yang dapat diambil oleh kolom pada kondisi pemisahanF dapat uga dikatakan sebagai banyaknya miliekivalen ion yang dapat ditahan dalam kolom tanpa ada kebocoran yang dapat teramati. #apasitan penerobosan lebih kecil dari kapasitas total pertukaran kolom dan tidak tergantung terhadap se umlah variabel, seperti tipe resin, afinitas penukaran ion, komposisi larutan, ukuran partikel, dan la u aliran (#hopkar, "AA:)Proses penghilangan ion-ion yang terlarut dalam air dapat melibatkan penukar kation (cation e.changer) yang berupa resin 3a (&-3a). Proses-pertukaran-ion natrium merupakan proses yang paling banyak digunakan untuk melunakkan air. )alam proses pelunakan ini, ion-ion kalsium dan magnesium disingkirkan dari air berkesadahan tinggi dengan alan pertukaran kation dengan natrium. ,ila resin penukar itu sudah selesai menyingkirkan '*G sebagian besar ion kalsium dan magnesium sampai batas kapasitasnya, resin itu di kemudian diregenerasi kembali ke dalam bentuk natriumnya dengan menggunakan larutan garam dengan p( antara G sampai >. #apasitas pertukaran resin polistirena besarnya G@: kg1m' bila diregenerasikan dengan %@: g garam per kilogram kesadahan yang dibuang.

,erikut ini adalah rumus untuk perhitungan kapasitas operasi resin!

#eterangan! H I kapasitas operasi resin (me51ml) 6o I konsentrasi ion awal (mg1l) 7i I nilai 6e1 6o /i I volume sampel yang dititrasi (liter) 6e I konsentrasi ion sampel (mg1l) /op I volume operasi (liter) /r I volume resin (ml)

#ondisi Peralatan Penukar Bon


Proses penghilangan ion-ion yang terlarut dalam air dapat melibatkan penukar kation (cation e.changer) yang berupa resin 3a (&-3a). Proses-pertukaran-ion natrium merupakan proses yang paling banyak digunakan untuk melunakkan air. )alam proses pelunakan ini, ion-ion kalsium dan magnesium disingkirkan dari air berkesadahan tinggi dengan alan pertukaran kation dengan natrium. ,ila resin penukar itu sudah selesai menyingkirkan '*G sebagian besar ion kalsium dan magnesium sampai batas kapasitasnya, resin itu di kemudian diregenerasi kembali ke dalam bentuk natriumnya dengan menggunakan larutan garam dengan p( antara G sampai >. #apasitas pertukaran resin polistirena besarnya G@: kg1m' bila diregenerasikan dengan %@: g garam per kilogram kesadahan yang dibuang.

+ntuk penukar kation siklus natirum atau hidrogen biasanya digunakan resin sintetik enis sulfonat stirena -divinilbenzena. &esin ini sangat stabil pada suhu tinggi (sampai "@: o6) dan dalam p( antara : sampai "*. )i samping itu, bahan ini sangat tahan terhadap oksidasi. #apasitas total penukar kation bisa mencapai A%@ kg 6a64' per meter kubik penukar ion dengan siklus hidrogen dan sampai >": kg 6a64' per meter kubik dengan siklus natrium.3amun dalam praktiknya kapasitas operasi tidak setinggi itu. )alam reaksi pelunakan air di bawah ini, lambang & menun ukkan radikal penukar kation. &esin tersebut menghilangkan ion 6a %9 dan $g
%9

penyebab kesadahan. &eaksinya sebagai

berikut! 6a64' 9 % &-3a -E &%-6a 9 3a%6:' $g64' 9 % &-3a-E &%-$g 9 3a%6:' ,ila tanur penukar kation sudah habis kemampuannya untuk menghasilkan air lunak, unit pelunak itu dihentikanF lalu dicuci balik (backwash) untuk membersihkannya dan mengklasifikasikan partikel resin di dalam tanur itu kembali!kemudian diregenerasi dengan larutan garam biasa (natrium klorida) yang menyingkirkan kalsium dan magnesium dalam bentuk klorida yang dapat larut dan sekaligus mengembalikan penukar kation itu ke dalam bentuk natriumnya. -anur itu dicuci lagi untuk membersihkannya dari hasil samping yang dapat larut dan dari kelebihan garamF kemudian dikembalikan ke operasi untuk selan utnya melunakkan air. &eaksi regenerasi menggunakan air gararn (3a6B) dapat dilukiskan sebagai berikut! &%-6a 9 % 3a6B -E % &-3a 9 6a6l% &%-$g 9 % 3a6B -E &-3a 9 $g6l% Sedangkan kandungan anion tidak dihilangkan lewat penukar anion (anion e.changer). Cika kandungan anion sudah tinggi, biasanya dilakukan blowdown yaitu membuang sebagian besar air dan diganti dengan air kondensat.Selain pengotor-pengotor diatas, terdapat pula berbagai macam gas yang terlarut dalam air (6:%, 6J*, :%, (%S). Das tersebut dihilangkan dengan deaerator sebelum memasuki ketel. )eaerator beker a dengan cara memanaskan air ketel sehingga gas-gas tersebut dapat keluar.

Anda mungkin juga menyukai