Anda di halaman 1dari 22

PROSES PEMENUHAN KEBUTUHAN OKSIGEN ASI

Surabaya 23 Oktober 2013

TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Mengetahui Pengertian dan Proses oksigenasi. 2. Mengetahui Anatomi fisiologi sIstem pernapasan. 3. Mengetahui Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kebutuhan Oksigenasi.

PENGERTIAN
Oksigenasi adalah proses penambahan O 2 ke dalam sistem (kimia atau fisika). Oksigen (O 2 ) merupakan gas tidak berwarna dan tidak berbau yang sangat dibutuhkan dalam proses metabolisme sel. Sebagai hasilnya, terbentuklah karbondioksida, energi, dan air. Akan tetapi, penambahan CO 2 yang melebihi batas normal pada tubuh akan memberikan dampak yang cukup berarti terhadap aktifitas sel.

Pengertian
Pernapasan atau respirasi adalah proses pertukaran gas antara individu dan lingkungan. Fungsi utama pernapasan adalah untuk memperoleh O 2 agar dapat digunakan oleh sel-sel tubuh dan mengeluarkan CO 2 yang dihasilkan oleh sel. Saat bernapas, tubuh mengambil O 2 dari lingkungan untuk kemudian diangkut ke seluruh tubuh (sel-selnya) melalui darah yang digunakan untuk pembakaran. Selanjutnya sisa pembakaran berupa CO 2 akan kembali diangkut oleh Darah ke paru-paru untuk dibuang ke lingkungan karena tidak berguna lagi oleh tubuh.

Tujuan Oksigenasi
Kebutuhan oksigenasi merupakan salah satu kebutuhan dasar pada manusia yaitu kebutuhan fisiologis. Pemenuhuan kebutuhan oksigenasi ditujukan untuk menjaga kelangsungan metabolisme sel tubuh, mempertahankan hidupnya, dan melakukan aktivitas bagi berbagai organ atau sel.

Sistem tubuh yang berperan dalam oksigenasi


1. Saluran pernapasan atas 2. Saluran pernapasan bawah

Saluran nafas atas


Saluran pernapasan bagian atas berfungsi menyaring, menghangatkan, dan melembabkan udara yang terhirup. Saluran pernapasan ini terdiri atas : Hidung Faring Laring

Saluran nafas bawah


Trakea Bronkus Paru - paru

PROSES OKSIGENASI
1. VENTILASI: Ventilasi adalah proses keluar masuknya udara dari dan paru-paru, jumlahnya sekitar 500 ml. Ventilasi membutuhkan koordinasi otot paru dan thoraks yang elastis serta persyarafan yang utuh. Otot pernapasan inspirasi utama adalah diagfragma. Diafragma dipersyarafi oleh saraf frenik, yang keluarnya dari medulla spinalis pada vertebra servikal keempat.

2. DIFUSI GAS
Difusi gas merupakan pertukaran antara oksigen di alveoli dengan kapiler paru dan CO2 kapiler dengan alveoli . Proses pertukaran ini dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu luasnya permukaan paru, tabel membran rspirasi/permeabilitas yang terjadi atas epitel alveoli dan interstisial ( keduanya dapat memepengaruhi proses difusi apabila terjadi proses penebalan), perbedaan tekanan dan konsentrasi O2

3. Transportasi gas
Transportasi gas merupakan proses pendistribusian O2 kapiler ke jaringan tubuh dan CO2 jaringan tubuh ke kapiler . Pada proses transportasi O2 akan berikatan dengan Hb membentuk oksihemoglobin ( 97% ) dan larut dalam plasma ( 3% ), sedangkan CO2 akan berikatan dengan Hb membentuk karbominohemoglobin ( 30% ), larutan dalam plasma ( 5% ), dan sebagian menjadi HCO3 yang berada dalam darah ( 65% )

Faktor-faktor yang berpengaruh pada oksigenasi


1. Saraf otonomik Rangsanagan simpatis dan parasimpatis dari saraf otonomik dapat mempengaruhi kemampuan untuk dilatasi dan kontriksi ,hal ini dapat terlihat simpatis maupun parasimpatis

2. Hormon dan obat


Semua hormon termasuk derivate catecholamine dapat melebarkan saluran pernapasan. Obat yang tergolong parasimpatis, seperti sulfas atropine dan ekstra belladonna, dapat melebarkan slauran napas, sedangkan obat yang menghambat adrenergic tipe beta ( khususnya beta 2 ), seperti obat yang tergolong penyakat beta nonselektif, dapat mempersempit saluran napas ( bronkhokontriksi

3. Alergi pada saluran nafas


Banyak factor yang dapat menimbulkan alergi, antara lain debu yang terdapat dalam hawa pernapasan, bulu binatang, serbuk benang sari bunga, kapuk makanan, dan lain lain. Faktor faktor ini menyebabkan bersin bila terdapat rangsangan di daerah nasal, batuk bila disaluran pernapasan bagian atas, bronkhokontriksi pada asma bronkhiale, dan rhinitis bila terdapat disaluran pernapasan bagian bawah

Faktor- faktor yang lain:


4. Tahap perkembangan anak 5. Lingkungan 6. perilaku

MASALAH /GANGGUAN FUNGSI PERNAFASAN


Hipoksia merupakan kondisi tidak tercukupi pemenuhan kebutuhan oksigen dalam tubuh akibat defisiensi oksigen atau peningkatan penggunaan oksigen dalam tingkat sel, di tandai dengan adanya warna kebiruan pada kulit (sianosis). Secara umum, terjadinya hipoksia di sebabkan : 1. menurun nya kadar Hb, 2. menurunnya difusi O2 dari alveoli ke dalam darah 3. menurunnya perfusi jaringan, atau gangguan ventilasi yang dapat menurunkan konsentrasi oksigen.

MASALAH POLA PERNAFASAN


Tachypnea, merupakan pernapasan yang memiliki frekuensi lebih dari 24 kali per menit. Proses ini terjafi karena paru dalam keadaan atelektaksis atau terjadinya emboli Bradypea, merupakan pola pernapasan yang lambat dan kurang dari 10 kali permenit. Pola ini dapat ditemukan dalam keadaan peningkatan tekanan intracranial yang di sertai narkotik atau sedative.

Hiperventilasi, merupakan cara tubuh dalam mengkompensasi peningkatan jumlah oksigen dalam paru agar pernapasan lebih cepat dan dalam. Proses ini di tandai dengan adanya peningkatan denyut nadi , napas pendek, adanya nyeri dasa, menurunnya konsentrasi CO2, dan lain-lain

Kusmaul, merupakan pola pernapasan cepat dan dangkal yang dapat di temukan pada orang dalam keadaan asidosis metabolik. Hipoventilasi, merupakan upaya tubuh untuk mengeluarkan karbondioksida dengan cukup penggunaan oksigen yang di tandai dengan adanya nyeri kepala, penurunan kesadaran, disorientasi, atau ketidakseimbangan elektrolit yang dapat terjadi akibat atelektasis, lumpuhnya otot-otot pernapasan, penigkatan tahanan jalan udara, penurunan tahanan jaringan paru dan toraks, serta penurunan compliance paru dan toraks. Keadaan demikian dapat mengakibatkan hiperkapnea (CO2meningkat)

Dispnea, merupakan perasaan sesak dan berat saat pernapasan. Hal ini dapat di sebabkan oleh perubahan kadar gas dalam darah/jaringan, kerja/ berlebihan, dan pengaruh psikis. Orthopnea, merupakan kesulitan bernapas kecuali dalam posisi duduk atau berdiri dan pola ini sering di temukan pada seseorang yang mengalami kongestif paru. Cheyne stokes, merupakan pernapasan yang amplitudinya mula-mula naik, turun, berhenti, kemudian mulai dari siklus baru.

Pernapasan paradoksial, merupakan pernapasab yang di tandai dengan pergerakkan dinding paru yang berlawanan arah dari keadaan normal, sering ditemukan pada kedaan atelektasis. Biot, merupakan pernapasan dengan irama yang mirip dengan cheyne stokes, tetapi amplitudonya tidak teratur Stidor, merupakan pernapasan bising yang terjadi karena penyempitan pada saluran pernapasan. Pola ini pada umumnya di temukan pada kasus spasme trackea atau obstruksi laring.

Anda mungkin juga menyukai