Anda di halaman 1dari 31

BAB I KONSEP MEDIS I.

Definisi Diabetes mellitus adalah gangguan metabolisme yang secara genetis dan klinis termasuk heterogen dengan manifestasi berupa hilangnya toleransi karbohidrat. Glukosa secara normal bersirkulasi dalam jumlah tertentu dalam darah. Glukosa dibentuk dihati dari makanan yang dikonsumsi. Insulin adalah hormon yang diproduksi pankreas, mengendalikan kadar glukosa dalam darah dengan mengatur produksi dan penyimpanan. Pada DM kemampuan tubuh untuk bereaksi terhadap insulin dapat menurun atau pankreas dapat menghentikan sama sekali produksi insulin. Keadaan ini menimbulkan hperglikemia yang dapat mengakibatkan komplikasi metabolik akut seperti detoksikasi ketoasidosis dan sindrom hiperglikemik hiperosmolar non ketotik ( !K". ipermetabolik dapat menyebabkan komplikasi mikro#askular yang kronis (penyakit ginjal dan mata" dan komplikasi neuropatik (saraf". Penyakit makro#askuler mencakup IM$, stroke dan penyakit #askuler perifer. Klasifikasi diabetes mellitus % $. DM tipe I % Kurang lebih &' hingga () ' penderita DM tipe I yaitu diabetes yang tergantung insulin. Pada diabetes jenis ini, sel * sel beta pankreas yang dalam keadaan normal menghasilkan hormon insulin dihancurkan oleh suatu proses autoimun. +ebagai akibatnya, penyuntikan diperlukan untuk mengendalikan kadar glucose darah. Diabetes ,ipe I ditandai oleh a-itan mendadak yang biasanya terjadi pada usia .) tahun. /. DM tipe II % Kurang lebih 0)' hingga 0&' penderita mengalami diabetes tipe II, yaitu diabetes yang tidak tergantung insulin. Diabetes tipe II terjadi akibat penurunan sensitifitas terhadap insulin (resistensi insulin" atau akibat penurunan jumlah produksi

insulin. Diabetes tipe II paling sering ditemukan pada indi#idu yang berusia lebih dari .) tahun dan obesitas. 1. DM yang berkaitan dengan keadaan atau sindrom lain % D. Diabetes gestational II. Etiologi $. DM tipe I Ditandai dengan penghancuran sel * sel beta pankreas, kombinasi factor genetik imunologi dan mungkin pada lingkungan misalnya infeksi #irus diperkirakan turut menimbulkan destruksi sel beta. 2aktor genetik % Penderita diabetes tidak me-arisi diabetes tipe I itu sendiri, tetapi me-arisi suatu predisposisi atau kecenderungan genetik kearah terjadinya diabetes tipe satu ditemukan pada indi#idu yang memiliki tipe antigen ( uman leukosit, antigen" tertentu. 2aktor imunologi % terdapat bukti adanya suatu respon autoimun, merupakan respon abnormal dimana antibodi terarah pada jaringan normal tubuh dengan cara bereaksi pada jaringan tersebut yang dianggap sebagai jaringan asing. 2aktor lingkungan % penyelidikan sedang dilakukan terhadap kemungkinan faktor eksternal yang dapat memicu destruksi sel beta, contoh % #irus atau toksin tertentu dapat memicu proses autoimun yang menimbulkan destruksi sel beta. /. DM tipe II Mekanisme yang tepat yang menyebabkan resistensi insulin dan gangguan sekresi insulin pada diabetes tipe II belum diketahui. 2aktor genetik memegang peranan penting dalam proses resistensi insulin. 2actor risiko % 4sia diatas 5& tahun. 6besitas 7i-ayat keluarga. 3$

1. DM yang berkaitan dengan keadaan atau sindrom lain

Disertai dengan keadaan yang diketahui atau dicurigai dapat menyebabkan penyakit % pankreatitis, kelainan hormonal obat * obatan (glucokortikoid estrogen". /ergantung pada kemampuan pankreas yang menghasilkan insulin pasien mungkin memerlukan terapi dengan obat oral atau insulin. D. Diabetes gestational ,erjadi selama kehamilan, biasanya pada trimester ke89 atau ke8. disebabkan oleh hormon yang disekresikan plasenta dan menghambat kerja insulin III. Patofisiologi . IV. Manifestasi Klinik Dikaitkan dengan konsekuensi metabolik defisiensi insulin. Pasien yang mengalami defisiensi insulin tidak dapat mempertahankan kadar glukosa plasma puasa yang normal atau toleransi selama puasa yang normal atau toleransi glukosa sesudah makan karbohidrat. :ika hiperglikemia parah dan melebihi ambang ginjal glukosauria, diuresis, osmotik, meningkatkan pengeluaran kemih. (poliuria" dan polidipsia (haus" // bisa berkurang, polifagia, lelah dan mengantuk. (somnolen" Penderita DM,I % sering memperlihatkan a-itan gejala yang e;plosit dengan polidipsia, poliuria, // menurun, polifagia, lemah, somnolen, selama beberapa hari atau minggu. :ika berat ketoasidosis dan meninggal jika tidak ditangani. Penderita DM,,I % mungkin sama sekali tidak meperlihatkan gejala apapun, diagnosis ditegakkan dengan pemeriksaan darah dan tes toleransi glukosa. Pada hiperglikemia berat % menderita polidipsi, poliuria, lemah dan somnolen. Pasien sendiri biasanya memperlihatkan kehilangan sensiti#itas perifer terhadap insulin. Kadar insulin sendiri mungkin berkurang, normal atau malah tinggi, tetapi tidak memadai untuk mempertahankan kadar glukosa darah normal, penderita resisten insulin e;ogen. Penyebab berkurangnya kepekaan terhadap insulin antara lain % asupan karbohidrat meningkat, banyaknya sel adipose, dan gangguan metabolisme glukosa intra sel.

V. Komplikasi Dibagi menjadi 9 kategori yaitu % $. Komplikasi akut (. Komplikasi metabolik Ketoasidosis diabetic Koma hiperglikemik hiperismoler non ketotik ipoglikemia $sidosis lactate

9. Infeksi berat /. Komplikasi kronik (. Komplikasi #askuler Makro#askuler % P:K, stroke , pembuluh darah perifer Mikro#askuler % retinopati, nefropati

9. Komplikasi neuropati !europati sensorimotorik, neuropati otonomik gastroporesis, diare diabetik, buli 8 buli neurogenik, impotensi, gangguan refleks kardio#askuler. .. 1ampuran #ascular neuropati 4lkus kaki Komplikasi pada kulit

VI. Pemeriksaan Penunjang Kriteria diagnostik < 6 untuk Diabetes Melitus pada orang de-asa yang tidak hamil. (. Glukosa plasma se-aktu=random >9)) mg=dl (((,( mmol=3". 9. Glukosa plasma puasa=nuchter >(>) mg=dl (?,@ mmol=3". .. Glukosa plasma dari sampel yang diambil 9 jam kemudian sesudah konsumsi ?& gr Karbohidrat (9 jam Post prandial [PP]" 9)) mg=dl ((( mmol=3". Glukosa darah Aseton plasma A meningkat 9)) * ()) mg=dl, atau lebih A Positif secara mencolok.

Asam lemak bebas Osmolalitas serum Elektrolit : 8 8 8

% Kadar lipid dan kolesterol meningkat. % Meningkat tetapi biasanya kurang dari ..) m6sm=l.

Natrium : Mungkin normal, meningkat atau menurun. Kalium menurun. Fospor % 3ebih sering menurun. % Kadarnya meningkat 98> kali lipat dari normal yang A !ormal atau peningkatan semu (perpindahan seluller", selanjutnya akan

Hemoglobin glikosilat

mencerminkan kontrol DM yang kurang selama > bulan terakhir ( lama hidup +DM " dan karenanya sangat bermanfaat dalam membedakan DK$ dengan kontrol tidak adekuat Bersus DK$ yang berhubungan dengan insiden. Glukosa darah arteri % /iasanya menunjukkan p Trombosit darah % Ureum / kreatinin ginjal". Amilase darah % Mungkin meningkat yang mengindikasikan adanya pankretitis akut sebagai penyebab dari DK$. Insulin darah % Mungkin menurun = bahkan samoai tidak ada (pada tipe (" atau normal sampai tinggi ( tipe II " yang mengindikasikan insufisiensi insulin=gangguan dalam penggunaannya ( endogen =eksogen ". 7esisiten insulin dapat berkembang sekunder terhadap pembentukan antibodi. (auto antibodi". Pemeriksaan fungsi tiroid % peningkatan aktifitas hormon tiroid dapat meningkatkan glukosa darah dan kebutuhan akan insulin. Urine : Gula dan aseton positifA berat jenis dan osmolalitas mungkin menigkat. Kultur dan sensitivitas % Kemungkinan adanya infeksi pada saluran kemih, infeksi pernapasan dan infeksi pada luka. rendah dan penurunan pada 16. (asidosis metabolik" dengan kompensasi alkalosis respiratorik. t mungkin meningkat ( dehidrasi ", leukositiosis, hemokonsentrasi, % mungkin meningkat atau normal (dehidrasi=penurunan fungsi merupakan respon terhadap stress atau infeksi.

VI. Penatalaksanaan ,ujuan utama terapi DM adalah mencoba menormalkan akti#itas insulin dan kadar glukosa darah dan upaya mengurangi terjadinya komplikasi #askuler serta neuropati. $da > komponen dalam penatalaksanaan DM % $. Diet (. Komposisi makanan % b. Karbohidrat C 5) ' * ?) ' c. Protein C () ' 8 (& ' d. 3emak C 9) ' 8 9& ' 9. :umlah kalori perhari a. $ntara (()) 89.)) kkal b. Kebutuhan kalori basal % laki * laki % .) kkal = kg // Perempuan % 9& kkal = kg // .. Penilaian status giDi % // //7 C ,/ * ()) Kurus !ormal (ideal" Gemuk % //7 E 0) ' % //7 0) ' 8 (() ' % //7 F (() ' ; ()) '

6besitas bila //77 F (() ' 8 8 8 8 6besitas ringan (9)' 8 (.) ' 6besitas sedang (.)' 8 (>)' 6besitas berat (>)' 8 9))' 6besitas morbit F 9)) '

:umlah kalori yang diperlukan sehari untuk penderita DM yang bekerja biasa adalah % Kurus % // ; >) * 5) kalori=hari

!ormal (ideal" Gemuk 6besitas /. 3atihan jasmani 1. Penyuluhan

% // ; .) kalori=hari % // ; 9) kalori=hari % // ; () * (& kalori=hari

Dilakukan pada kelompok resiko tinggi % 4mur diatas >& tahun Kegemukan lebih dari (9) ' // idaman atau IM, F 9? kg=m ipertensi F (>) = 0) mm g

7i-ayat keluarga DM Dislipidemia, D3 E .& mg=dl atau ,G F 9&) mg=dl Parah ,G, atau GPP, ( ,G, % F (>) mg=dl * 99)) mg=dl", glukosa plasma puasa derange = GPP, % F ()) mg=dl dan E (95 mg=dl" D. 6bat berkaitan ipoglikemia (. 6bat hipoglikemi oral % a. +ulfoniluria % Glibenglamida, glikosit, gliguidon, glimeperide, glipiDid. b. /iguanid ( metformin " c. onsu insulin secretagogue ( repakglinide, natliglinide " d. Inhibitor glucosidase e. ,iosolidinedlones 9. Insulin :enis insulin menurut cara kerja ama kerja Nama insulin Mulai kerja !"am# Kerja singkat $ctrafit umolin 7 ),& ),& Kerja ma$. !"am# 9,& * & 9,& 8 & ama kerja !"am# >*@ >8@

Kerja sedang

Monotard Insulatard umulin !

(*9 (*9 (89 98>

>*5 >*5 >*@ @ 8 9>

@ * 9> @ 8 9> @ 89 9@

Kerja lama

4ltratard

BAB II AS%&AN KEPE'A(A)AN I. PEN*KA"IAN AK)IVI)AS + IS)I'A&A) Gejala ,anda % 3emah, letih, sulit bergerak = berjalan. Kram otot, tonus otot menurun. Gangguan tidur = istirahat. % ,akikardia dan takipnea pada keadaan istirahat atau dengan akti#itas.

SI'K% ASI Gejala % $danya ri-ayat hipertensi A IM akut. Klaudikasi, kebas, dan kesemutan pada ekstremitas. 4lkus pada kaki, penyembuhan yang lama. ,anda % ,akikardia. Perubahan tekanan darah postural A hipertensi. !adi yang menurun = tak ada Distritmia. Krekels A DB: (G:K". Kulit panas, kering, dan kemerahan A bola mata cekung. IN)E*'I)AS E*O Gejala ,anda % +tresA tergantung pada orang lain. Masalah finansial yang berhubungan dengan kondisi. % $nsietas, peka rangsang.

E IMINASI Gejala % Perubahan pola berkemih (poliuria", nokturia. 7asa nyeri = terbakar, kesulitan berkemih (infeksi", I+K baru = berulang. !yeri tekan abdomen. Diare.

,anda

% 4rine encer, pucat, kuning A poliuri (dapat berkembang menjadi oliguria = anuria jika terjadi hipo#olemia berat". 4rine berkabut, bau busuk (infeksi". $bdomen keras, adanya asites. /ising usus lemah dan menurun A hiperaktif (diare".

MAKANAN + ,AI'AN Gejala % ilang nafsu makan. Mual = muntah. ,idak mengikuti diet A peningkatan masukan glukosa = karbohidrat. Penurunan berat badan lebih dari periode beberapa hari = minggu. aus. Penggunaan diuretik (tiaDid". ,anda % Kulit kering = bersisik, tugor jelek. Kekakuan = distensi abdomen, muntah. Pembesaran tiroid (peningkatan kebutuhan metabolik dengan peningkatan gula darah". /au halotosis = manis, bau buah (napas aseton". NE%'OSENSO'I Gejala % Pusing = pening. +akit kepala. Kesemutan, kebas kelemhan pada otot. Parestesia. Gangguan penglihatan. ,anda % DisoreantasiA mengantuk, letargi, stupor = koma (tahap lanjut". Gangguan memori (baru, masa lalu"A kacau mental. 7efleks tendon dalam (7,D" menurun (koma". $kti#itas kejang (tahap lanjut dari DK$".

N-E'I + KEN-AMANAN Gejala ,anda % $bdomen yang tegang = nyeri (sedang = berat". % <ajah meringis dengan palpitasi A tampak sangat berhati8hati

PE'NAPASAN Gejala ,anda % Merasa kekurangan oksigen, batuk dengan = tanpa sputum purulen (tergantung adanya infeksi = tidak". % 3apar udara. /atuk, dengan = tanpa sputum purulen (infeksi". 2rekuensi pernapasan. KEAMANAN Gejala ,anda % Kulit kering, gatal A ulkus kulit. % Demam, diaforesis. Kulit rusak, lesi = ulserasi. Menurunnya kekuatan umum = rentang gerak. Parestesia =paralisis otot termasuk otot8otot pernapasan (jika kadar kalium menurun dengan cukup tajam". SEKS%A I)AS Gejala % 7abas #agina (cenderung infeksi". Masalah impoten pada pria A kesulitan orgasme pada -anita. PEN-% %&AN + PEMBE A"A'AN Gejala % 2aktor resiko keluarga A DM, penyakit jantung, stroke, hipertensi. Penyembuhan yang lambat. Penggunaan obat seperti steroid, diuretik (tiaDid"A Dilantin dan fenobarbital (dapat meningkatkan kadar glukosa darah". Mungkin atau tidak memerlukan obat diabetik sesuai pesanan.

II. Diagnosa Kepera.atan Diagnosa Kepera-atan yang biasanya muncul adalah% (. Kekurangan #olume cairan 9. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh. .. 7isiko tinggi terhadap infeksi. >. 7isiko tinggi terhadap perubahan persepsi sensori. &. Kelelahan 5. Ketidakberdayaan ?. Kurang pengetahuan (belajar" mengenai penyakit, prognosis, dan kebutuhan pengobatan III. 'en/ana+Inter0ensi Kepera.atan 1. Kekurangan Volume ,airan 2er3u2ungan 4engan Diuresis osmotik !3iperglikemi#. ,ujuan % Klien akan memperlihatkan terjadinya tanda * tanda hidrasi yang adekuat. IN)E'VENSI (. Dapatkan ri-ayat pasien = orang (. terdekat sehubungan dengan urine yang sangat berlebihan. 'ASIONA Membantu dalam memperkirakan kekurangan #olume total. ,anda dan gejala munglin sudah ada pada beberapa (beberapa hari". 9. Pantau tanda8tanda #ital, catat adanya 9. perubahan ,D ortostatik. .. Pola napas seperti adanya pernapasan .. kussmaul atau pernapasan yang keton. ipo#olemia dapat dimanifestasikan oleh hipotensi dan takikardia.. Paru8paru mengeluarkan asam karbonat melalui pernapasan yang menghasilkan konpensasi alkolosis respiratoris ketoasidosis >. 2rek-ensi dan kualitas pernapasan >. Koreksi hiperglikemia dan asidosis terhadap keadaan -aktu jam sebelumnya beberapa sampai

otot bantu napas,dan adanya periode apnea dan munculnya sianosis. &. +uhu, -arna kulit atau &. kelembabannya.

akan menyebabkan pola frek-ensi pernapasan mendekati normal. Meskipun demam, menggigil dan diaforesis merupakan hal umum terjadi pada proses infeksi , demam dengan kulit yang kemerahan , kering mungkin dari dehidrasi. sebagai cerminan

5. Kaji nadi perifer, pengisian kapiler, 5. turgor kulit, dan membran mukosa. ?. Pantau masukan dan pengeluaran, ?. catat berat jenis urine.

Merupakan indikator dari tingkat dehidrasi atau #olume sirkulasi yang adekuat. Memberikan perkiraan kebutuhan akan cairan pengganti, fungsi ginjal , dan kefektifan dari terapi yang diberikan.

@. 4kur berat badan setiap hari.

@.

Memberikan hasil pengkajian yang terbaik dari status cairan yang sedang berlangsung dan selanjutnya dalam cairan pengganti.

0. Pertahankan untuk memberikan cairan 0. paling sedikit 9&)) ml=hari dalam batas yang dapat ditoleransi jantung .

Mempertahankan sirkulasi.

hidrasi=#olume

(). ,ingkatkan lingkungan yang dapat (). Menghindari menimbulkan rasa nyaman.+elimuti pasien dengan selimut tipis. ((. Kaji adanya perubahan mental= sensori lanjut akan

pemanasan dapat

yang

berlebihan terhadap pasien lebih menimbulkan dapat kehilangan cairan. ((. Perubahan mental berhubungan dengan glukosa yang tinggi atau yang rendah .

(9. 1atat hal8hal yang dilaporkan seperti (9. Kekurangan cairan dan elektrolit

mual,

nyeri

abdomen,

muntah

mengubah motilitas lambung, yang sering muntah kali akan menimbulkan

distensi lambung.

(.. 6bser#asi adanya perasaan kelelahan (.. Pemberian cairan unruk perbaikan yang meningkat,edema, peningkatan berat badan, nadi tidak teratur, dan adanya distensi pada #askuler. indikasiA yang cepat mungkin sangat berpotensi menimbulkan kelebihan beban cairan dan G:K. dan jumlah dari cairan tergantung pada derajat kekuranan cairan dan respon pasien secara indi#idual. (&. Pasang=pertahankan kateter urine tetap (&. Memberikan pengukuran yang tepat terpasang. (5. Pantau seperti % ematokrit ( t", pemeriksaan laboraorium (5. Mengkaji tingkat hidrasi dan seringkali /4!=Kreatinin 6smolalitas darah Peningkatan meningkat nilai akibat dapat hemokonsentrasi. mencerminkan kerusakan sel. Meningkat sehubungan dengan adanya dehidrasi. !atrium Mungkin menurun yang dapat mencerminkan perpindahan cairan dari intrasel ( diuresis osmotik ". Kadar natrium yang tinggi mencerminkan kehlangan cairan=dehidrasi berat $-alnya dapat terjasdi hiperglikenia dan terhadap pengukuran haluaran".

(>. /erikan terapi cairan sesuai dengan (>. ,ipe

Kalium

hiperkalemia beresponpada asidosis,

dalam

(?. Kalium harus ditambahkan pada IB (?. /erikan kaliumn atau elektrolit yang lain melalui IB dan atau melalui oral sesuai indikasi. (segera aliran urine adekuat" untuk mencegah hipokalemia.

5. Peru2a3an Nutrisi Kurang 4ari Ke2utu3an )u2u3 2er3u2ungan 4engan : Ketidak cukupan insulin ( penurunan ambilan dan penggunaan glukosa oleh jaringan mengakibatkan peningkatan metabolisme protein=lemak" Penurunan pemasukan oral % anoreksia, mual, lambung penuh, nyeri abdomen, peruibahan kesadaran . +tatus hipermetabolikme% pelepasan hormon stress ( mis% efineprin, kortisol, dan hormon pertumbuhan", Proses infeksius. ,ujuan % Klien akan memperlihatkan berat badan yang stabil atau penambahan kearah rentang biasanya= yang diinginkan dengan nilai laboratorium normal. Inter0ensi (. ,imbang berat badan setiap hari. (. 'asional Mengkaji pemasukan makanan yang adekuat 9. ,entukan program diet dan pola 9. makan pasien .. $uskultasi bising usus, catat adanya .. nyeri abdomen= perut kembung, mual, muntahan >. /erikan makanan cair yang >. Mengidentifikasi penyimpangan teraupetik. iperglikemia dan gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit dapat menurunkan motilitasd=fungsi lambung (distensi atau ileus paralitik" Pemberian makan melalui oral lebih baik jika pasien sadar dan fungsi gastrointestinal baik. mengandung Dat makanan ( nutrien " dan elektrolit dengan segera. kekurangan dari dan kebutuhan

&. Identifikasi makanan yang disukai = &. dikehendaki etnik = kultural. 5. 3ibatkan indikasi. ?. 6bser#asi hipoglikemia, tanda seperti * tanda ?. perubahan keluarga pasien pada 5. perencanaan makan ini sesuai dengan termasuk kebutuhan

:ika makanan yang disukai pasien dapat dimasukkan dalam perencanaan makan, Menigkatkan rasa keterlibatannya% memberikan informasi pada keluarga untuk memahami kebutuhan nutrisi pasien. Karena metabolisme karbohidrat mulai terjadi ( gula darah akan berkurang dan sementara tetap diberikan insulin maka hipoglikemia dapat terjadi..

tingkat kesadaran, kulit lembab = dingin, denyut nadi cepat, lapar peka rangsang, cemas, sakit kepala, pusing, sempoyongan. @. 3akukan kolaborasi pemeriksaan gula darah dengan menggunakan Gfinger stickH. 0. Pantau 16.. (). /erikan pengobatan insulin secara teratur dengan metode IB secara intermitten atau secara kontinu. ((. /erikan larutan glukosa, mosalnya dektrosa dan setengah salin normal. (9. 3akukan konsultasi dengan ahli diet. pemeriksaan laboratorium, seperti glukosa darah, aseton, p , dan 0. @.

$nalisa ditempat tidur terhadap gula darah lebih akurat (menunjukkan kaadaan saat dilakukan pemeriksaan" Gula darah darah akan menurun perlahan dengan penggantian cairan dan terapi insulin terkontrol.

(). Insulin reguler memilik a-itan cepat dan karenanya dengan cepat pula dapat membantu kedalam sel. ((. 3arutan glukosa ditambahkan setelah insulin dan cairan memba-a gula darah kira * kira 9&) mg=dl. (9. +angat bermanfaat dalam perhitungan dan penyesuain diet untuk memenuhi kebutuhan nutrisi pasien%. (.. Kompleks karbiohidrat -ortel, ( seperti buncis, memindahkan glukosa

(.. /erikan

diet

kira

kira

5)'

jagung,

brokoli,

karbohidrat.

9)'

protein

dan

gandum, glukosa

dll" =

menurunkan kebutuhan

kadar insulin,

9)'lemak dalam penataan makan = pemberian makanan tambahan.

menurunkan kadar kololesterol darah dan meningkatkan rasa kenyang. (>. Dapat bermanfaat dalam mengatasi

(>. /erikan obat metaklopramid (reglan"% tetrasikin.

gejala yang berhububngan dengan neuropati

6. 'isiko )inggi ter3a4ap infeksi 2er3u2ungan 4engan : Kadar glukosa tinggi, penurunan fungsi leukosit, perubahan pada sirkulasi, Infeksi pernapasan yang ada sebelumnya. 'asional Pasien mungkin masuk dengan infeksi yang biasanya telah mencetuskan atau dapat keadaan ketoasidosis

,ujuan % ,anda8 tanda infeksi tidak terjadi. Inter0ensi (. 6bser#asi tanda * tanda infeksi dan (. peradangan, seperti demam, kemerahan, adanya pus pada luka sputum purulent, urine -arna keruh atau berkabut. 9. ,ingkatkan upaya pencegahan 9. Mencegah timbuknya infeksi silang (infeksi nosokomial". dengan melakukan cuci tangan yang baik pada semua yang berhubungan dengan pasien termasuk pasiennya sendiri. .. Pertahankan tehnik aseptik pada .. Kadar glukosa yang tinggi dalam darah akan menjadi media terbaik abgi pertumbuhan kuman. >. Pasang kateter =lakukan pera-atan >. perineal dengan baik. $jarkan pasien Mengurangi risiko terjadinya infeksi saluran kemih. prosedur in#asif

mengalami infeksi nosokomial.

-anita untuk membersihkan daerah perinealnya dari depan kearah &. 7onki akumulasi mengindikasikan sekret yang adanya mungkin belakang setelah eliminasi. &. $uskultasi bunyi napas.

berhubungan dengan pneumonia = bronkitis (mungkin pencetus sebagai pencetus dari DK$". Idema paru (bunyi krekels" 5. Posisikan pasien pada posisi semi 5. fo-ler. ?. 3akukan perubahan posisi dan ?. Memberikan kemudahan bagi paru untuk berkembang dalam % menurunkan risiko terjadinya aspirasi. Membantu men#entilasikan anjurkan pasien batuk untuk batuk efektif=napas dalam jika pasien sadar dan kooperatif. @. /erikan tissue dan tempat sputum @. pada tempat yang mudah dijangkau untuk penampungan sputum atau sekret yang lainnya. 0. /antu pasien untuk melakukan 0. Menurunkan risiko terjadinya penyakit mulut=gusi. infeksi. Meningkatkan aliran urine untuk mencegah urine yang statis mengidentifikasi organisme higiene oral. adekuat (pemasukan makanan dan cairan yang adekuat" kira8 kira .))) ml=hari ((. 3akukan kolaborasi untuk ((. 4ntuk pemeriksaan kultur dan sensiti#itas sesuai dengan indikasi (9. /erikan obat antibiotik yang sesuai. sehingga dapat memilih=memberikan terapi antibiotik yang terbaik. Penangananan a-al dapat membantu semua daerah paru dan memobilisasi sekret. Mencegah agar sekret tidak statis dengan terjadiya peningkatan Mengurani penyebaran infeksi.

(). $njurkan untuk makan dan minum (). Menurunkan kemungkinan terjadinya

mencegah timbulnya sepsis.

7. 'isiko )inggi )er3a4ap Peru2a3an Persepsi sensori 2er3u2ungan 4engan peru2a3an kimia en4ogen: keti4akseim2agan glukosa+insulin 4an +atau elektrolit. ,ujuan % Perubahan persepsi sensori tidak terjadi. Inter0ensi (. Pantau tanda * tanda #ital dan status (. mental. 9. Panggil pasien dengan nama, 9. orientasikan kembali sesuai dengan kebutuhannya, .. :ad-alkan inter#ensi kepera-atan .. agar tidak mengganggu rutin -aktu pasien >. dorongan istirahat pasien. >. Pelihara akti#itas sekonsisten mungkin, 'asional +ebagai dasar untuk membandingkan temuan abnormal. Menurunkan dengan realitas. Meningkatkan tidur, menurunkan rasa letih, dan dapat memperbaiki daya fikir. Membantu memelihara pasien tetap berhubungan dengan mempertahankan lingkungannya. dari cedera &. Pasien mengalami aeal disorientasui kemungkinan merupakan realitas dan pada orientasi kebingungan dan membantu mempertahahnkan kontak

untuk melakukan kegiatan sehari8hari sesuai kemampuannya. &. 3indungi pasien (gunakan pengikat" ketika tingkat kesadaran pasien terganggu. 5. I#aluasi lapang pandang penglihatan 5. sesuai dengan indikasi.

timbulnya cedera, terutama malam hari dan perlu pencegahan sesuai indikasi. Idema = lepasnya retina, hemoragis , katarak, atau paralisis otot ekstra okuler korektif penyokong. sementara dan atau menganggu pera-atan penglihatan yang memerlukan terapi

?. +elidiki adanya keluhan parestesia , ?. nyeri, atau kehilangan sensori pada paha = kaki. @. /antu pasien dalam ambulasi atau @. perubahan posisi. 0. 3akukan kolaborasi untuk pemberian 0. pengobatan sesuai dengan obat yang ditentukan untuk mengatasai DK$ sesuai indikasi

Meningkatkan kulit pada panas. Meningkatkan dipengaruhi.

rasa

nyaman

dan

menurunkan kemungkinan kerusakan keamanan pasien

terutama ketika rasa keseimbangan Gangguan dalam proses pikir=potensial terhadap aktifitas kejang biasanya hilang dalam hiperosmolalitas teratasi.

(). Pantau nilai laboratoriun, seperti (). Ketidakseimbangan nilai laboratorium glukosa darah, osmolalitas darah , b= t, ureum kretinin. 8. Kelela3an Ber3u2ungan 4engan : Penurunan produlsi energi metabolik. Perubahan kimia darah % insufisiensi insulin. Peningkatan kebutuhan energi % +tatus hipermetabolik=infeksi aktifitas yang diinginkan. Inter0ensi 'asional (. Diskusikan dengan pasien kebutuhan (. Pendidikan dapat akan aktifitas. memberikan dapat menurunkan fungsi mental.

,ujuan % klien akan menunjukkan perbaikan kemampuan untuk berpartisdipasi dalam

moti#asi untuk meningkatkan tingkat akti#itas meskipun pasien mungkin sangat lemah.

9. /erikan akti#itas alternatif dengan 9. Mencegah kelelahan yang berlebihan. periode istirahat yang cukup = tanpa diganggu. .. Diskusi cara menghemat kalori selama .. Pasien akan dapat melakukan lebih mandi, berpindah tempat dan banyak kegiatan dengan penurunan

sebagainya.

kebutuhan akan energi pada setiap kegiatan.

>. ,ingkatkan partisipasi pasien dalam >. Meningkatkan kepercayaan diri=harga melakukan aktifitas sehari * hari yang dapat ditoleransi. diri yang positif sesuai tingkat aktifitas yang dapat ditoleransi pasien.

9. Keti4ak2er4a:aan 2er3u2ungan 4engan pen:akit jangka panjang + progresif :ang ti4ak 4apat 4io2ati; ketergantungan pa4a orang lain. ,ujuan % Mengidentifikasi cara * cara sehat untuk menghadapi perasaan. Inter0ensi (. $njurkan pasien=keluarga mengekspresikan 'asional untuk (. Mengidentifikasi area perhatiaannya dan memudahkan cara pemecahan masalah. 9. Pengenalan bah-a reaksi normal dapat membantu pasien untuk memecahkan masalah .. Kaji bagaimana pasien telah .. Pengetahuan gaya indi#idu membantu untuk menentukan kebutuhan terhadap tujuan penanganan. membrikan kesempatan keluarga atau menangani masalahya dimasa lalu, identifikasi lokus kontrol. untuk mengekspresikan perhatiannya &. ,entukan tujuan = harapan dari pasien &. atau keluarga.

perasaannya

tentang pera-atan dirumah sakit dan penyakitnya secara keseluruhan. 9. $kui normalitas dari perasaan.

>. /erikan kesempatan pada keluarga >. Menigkatkan perasaan terlibat dan untuk memecahkan masalah. arapan yang tidak realistis diri sendiri dapat adanya tekanan dari orang lain atau mengakibatkan perasaan frustasi 5. ,entukan apakah ada perubahan yang 5. ,enaga dan fikiran yang konstan

berhubungan dengan orang terdekat.

diperlukan diabetik

untuk

mengendalikan kontrol

?. /erikan dukungan pada pasien untuk ?. Meningkatkan ikut berperan serta dalam pera-atan diri sendiri dan berikan umpan balik positif sesuai dengan usaha yang dilakukannya. terhadap situasi.

perasaan

<. Kurang pengeta3uan

!ke2utu3an 2elajar#; mengenai pen:akit; prognosis 4an

ke2utu3an 2elajar 4an ke2utu3an pengo2atan. Ber3u2ungan 4engan ti4ak mengenal sum2er informasi. ,ujuan % Klien akan melakukan perubahan gayahidup dan berpartisipasi dalam program pengobatan Inter0ensi (. 1iptakan lingkungan saling percaya (. Menanggapi dengan mendengarkan penuh perlu perhatian, dan selalu ada untuk pasien. 9. /ekerja dengan pasien dalam menata tujuan seperti% $pakah kadar glukosa normal itu dan bagaimana hal tersebut dibandingkan dengan kadar gula darah pasien, tipe DM yang dialami oleh pasien, hubungan antara kekurangan insulin dengan kadar gula darah yang tinggi. belajar yang diharapkan. Diskusikan topik * topik utama, 'asional dan memperhatikan sebelum pasien diciptakan

bersedia mengambil bagian dalam proses belajar. 9. Partisipasi dalam perencanaan menigkatkan antusias dan kerja sama pasien denganprinsip * prinsip yang dipelajari.

Komplikasi penyakit akut dan kronis meliputi gangguan (retinopati", penglihatan

perubahan dalam neuroisensori dan kardio#askuler, perubahan fungsi ginjal=hipertensi. .. Demonstrasikan gula darah Gfinger stickH cara pemeriksaan .. menggunakan Memberikan dimana hidup. >. Diskusikan tentang cara rencana diet, >. Pemeriksaan gula darah setiap hari penggunaan makanan tinggi serat dan cara untuk melakukan makan diluar rumah. &. ,injau ulang program pengobatan memungkinkan fleksibilitas dalam pera-atan diri dan meningkatkan kontrol gula darah lebih ketat. &. Kesadaran tentang pentingnya kontrol diet akan membantu klien dalam merencanakan makan 5. ,injau kembali pemberian insulin 5. Pemahaman tentang semua aspek akan oleh pasien sendiri dan pera-atan terhadap peralatan yang digunakan. ?. ,ekankan mempertahankan peneriksaan gula meningkatkan secara tepat pemahaman dan kebenaran dan prosedur atau masalah yang potensial terjadi sehingga solusi alternati#e dapat ditentukan untuk pemberian insulin. penggunaan obat pasien pengetahuan dapat dasar dengan membuat

pertimbangan dalam memilih gaya

pentingnya ?. Mengidentifikasi

darah setiap hari, -aktu dan dosis obat, diet, aktifitas, perasaan, sensasi dan peristi-a dalam hidup.

'EN,ANA AS%&AN KEPE'A(A)AN

NO

DIA*NOSA KEPE'A(A)AN

)%"%AN

IN)E'VENSI

'ASIONA

(.

Defisit

#olume

cairan

b=d Klien hidrasi

akan

menunjukkan (. Dapatkan ri-ayat klien s=d Membantu dengan lamanya=intensitas gejala seperti pengeluaran berlebihan dari memperkirakan

dalam kekurangan

diuresis osmotic.

adekuat

kriteria % 8 !adi perifer dapat teraba 8 ,urgor kulit dan pengisian kapiler baik 8 aluaran urine tepat secara indi#idu ml=hari" 8 ,anda * tanda #ital stabil % ,D% (9) = @) mm g 7 % 5) * @) = menit 77 % (5 * 9) = menit + % .5o * .?o1 8 Kadar elektrolit batas normal

muntah, #olume cairan total. Proses yang infeksi mengakibatkan demam dan keadaan hipermetabolik yang meningkatkan kehilangan air tidak kasat mata ipo#olemi dimanifestasikan

(()))8(&)) 9. Pantau tanda * tanda #ital, ortostatik.

catat adanya perubahan ,D dengan hipotensi, tachicardi dan ,D sistolik turun lebih dari () mm g (ortostatik" menunjukkan perkiraan berat ringannya hipo#olemik. Paru * paru mengeluarkan dalam .. Pantau adanya pernapasan asam kusmaul atau karbonat melalui pernapasan pernapasan yang menghasilkan

!a %(.5 * (>& mmol=3 K % .,& 8 &,( mmol=3 1l % 0? * ((( mmol=3

berbau keton

kompensasi ketoasidosis.

alkalosis

respiratorik terhadap keadaan >. Pantau suhu, -arna kulit Meskipun demam, menggigil dan kelembaban dan diaforesis merupakan hal umum yang terjadi pada proses infeksi, demam dengan kulit kemerahan &. Pantau pengisian nadi kapiler perifer, dehidrasi. turgor Merupakan indikator dari singkat dehidrasi atau #olume cairan dan dan kering mungkin sebagai cerminan dari

kulit dan membran mukosa

5. 1atat keluhan * keluhan sirkulasi yang adekuat. pasien seperti mual nyeri Kekurangan abdomen muntah distensi lambung dan elektrolit mengubah motilitas lambung, yang seringkali akan menimbulkan secara menimbulkan cairan Memberikan kebutuhan akan muntah dan akan potensial

kekurangan perkiraan cairan

?. Pantau output dan input cairan dan elektrolit

pengganti @. Pertahankan cairan 9&)) ml = hari 0. 4kur // setiap hari

dan

keefektifan

pemberian cairan yang diberikan Mempertahankan hidrasi dan #olume sirkulasi. Memberikan hasil pengkajian yang terbaik dari status cairan

Klien akan menampakkan 9. Perubahan nutrisi kurang dari pola nutrisi yang adekuat kebutuhan cairan tubuh b=d dengan criteria % penurunan masukan oral. 8 Porsi makan dihabiskan 8 Makan tidak muntah 8 ,idak ada penurunan // (. ,imbang // setiap hari atau selama dira-at 8 ,idak ada nyeri tekan .& = menit " pola makan klien sesuai indikasi sesuai indikasi

yang sedang berlangsung dan selanjutnya dalam memberikan (). Kolaborasi terapi cairan cairan pengganti. Mempertahankan keseimbangan cairan tubuh Mengkaji masukan makanan yang adekuat termasuk kekurangan dari

8 Peristaltic usus normal (&8 9. ,entukan program diet dan absorbsi dan utilisasinya dan Mengidentifikasi dapat kebutuhan terpeutik usus. iperglikemia dan gangguan elektrolit motilitas dapat dan menurunkan bandingkan makanan dihabiskan .. $uskultasi 6bser#asi bising adanya nyeri cairan yang dengan dan penyimpangan

abdomen, mual dan muntah.

>. 3ibatkan klien dan keluarga fungsi lambung dalam perencanaan makan Meningkatkan sesuai indikasi. keluarga Karena karbohidrat sementara 5. Pantau laboratorium darah" ?. Penatalaksanaan insulin Infeksi .. lekosit. b=d kadar glukosa Klien akan menunjukkan tinggi dan penurunan fungsi tanda * tanda infeksi teratasi dengan criteria % 8 /unyi 8 8 nafas tidak terdengar asil foto thoraks normal asil lab normal 3eucosit ahli diet pemeriksaan insulin Gula cairan (glukosa dapat terjadi. darah dan akan terapi menurun insulin perlahan dengan penggantian terkontrol Insulin dosis optimal , glukosa kemudian dapat masuk ke tambahan @. 3akukan konsultasi dengan dalam sel dan digunakan untuk sumber energi. /ermanfaat dalam perhitungan dan penyesuaian diet untuk untuk keterlibatan, memahami metabolisme dapat tetap terjadi diberikan memberikan informasi kepada

&. 6bser#asi tanda hipoglikemi kebutuhan nutrisi klien

glukosa akan berkurang dan maka hipoglikemia

>,) 8(),). () (. 6bser#asi keadaan penyakit memenuhi kebutuhan nutrisi

=mm 3ID &=() mm

pneumonia

klien prognosis a-l dan dalam

8 ,anda * tanda #ital normal 9. Pertahankan tehnik aseptic Pengetahuan % ,D % (9)=@) mm g !adi % 5) * @) = mnt 77 % (5 * 9) = menit +uhu % .5 o * .? o 1 pera-atan perineal &. Pantau tanda * tanda #ital pada prosedur in#asif .. $uskultasi bunyi nafas sebagai data

melakukan inter#enes Mencegah timbulnya infeksi silang (infeksi nosokomial" 7onchi mungkin mengindikasikan b=d pneumonia =

>. Pasang kateter dan lakukan adanya akumulasi secret yang bronchitis atau abses paru Mengurangi resiko terjadinya infeksi saluran kemih 5. /atasi pengunjung sesuai Peningkatan tanda * tanda #ital indikasi ?. Dorong istirahat adekuat sebagai tanda komplikasi fatal keseimbangan selama periode terapi. dengan Mengurangi pemajanan proses dan terhadap patogen infeksi lain

akti#itas sedang dan Klien Kelelahan b=d akan menunjukkan penurunan kemampuan

@. 4bah posisi dengan sering Memudahkan berikan pembuangan penyembuhan paru yang baik

meningkatkan tahanan alamiah klien Meningkatkan pengeluaran dan

untuk 0. $njurkan

>.

produksi energi metabolik.

berpartisipasi dalam akti#itas yang diinginkan dengan kriteria % 8 /adan tidak capek dan lemah terutama berakti#itas 8 ,idur 5 * @ jam 8 Klien tampak kuat 8 ,onus otot meningkat

mempertahankan pengeluaran jumlahnya Kolaborasi antibiotic sekret dan

pembersihan infeksi karakteristik menunjukkan pneumonia atau

obser#asi bau, -arna dan Perubahan sputum pemberian perbaikan saat ().

terjadinya infeksi sekunder Digunakan untuk membunuh

(. Diskusikan kebutuhan dan yang kelelahan

dengan akan

klien dan menghambat pertumbuhan

akti#itas mikroorganisme. akti#itas moti#asi untuk meningkatkan meskipun kelelahan klien yang

identifikasi

menimbulkan Pendidikan dapat memberikan

Klien akan mengatakan = 9. /erikan akti#itas alternatif akti#itas Kurang pengetahuan mengenai mengungkapkan pemahaman &. penyakit pengobatan dan b=d kebutuhan tentang penyakitnya dengan kesalahan kriteria % 8 Klien DM 8 Klien tidak bertanya lagi pada pera-at proses penyakitnya mengerti tentang dengan .. Pantau dan periode nadi, sesudah yang cukup= tanpa diganggu pernafasan dan ,D sebelum Mencegah

istirahat mungkin sangat lemah frekuensi berlebihan melakukan Mengidentifikasi tingkat

interpretasi informasi

akti#itas dalam

akti#itas yang dapat ditoleransi melaksanakan Meningkatkan kepercayaan

tentang >. ,ingkatkan partisipasi klien secara fisiologis

8 Klien dapat melaksanakan perubahan gaya hidup dan berpartisipasi program pengobatan dalam

akti#itas sehari8hari sesuai diri=harga diri yang positif dengan ditoleransi (. Kaji tentang dialaminya 9. ,ekankan mempertahankan pemeriksaan setiap hari yang memegang gula pengetahuan penyakit yang dapat sesuai tingkat akti#itas yang dapat ditoleransi oleh klien klien Data a-al untuk merencanakan yang inter#ensi selanjutnya. Membantu dalam menciptakan pentingnya gambaran darah baik. Informasi peranan terhadap DM ini dan akan dapat pengendalian berulangnya pengetahuan untuk melakukan kontrol penyakitnya dengan

.. Diskusikan faktor * faktor meningkatkan dalam kontrol DM tersebut >. Diskusikan topic menurunkan

kejadian ketoasidosis utama Memberikan seperti kadar glucose normal dasar dimana pasien dapat membuat pertimbangan dalam memilih gaya hidup &. /imbing latihan dalam nafas tehnik 7elaksasi dapat mengendalikan dalam, menurunkan kadar glukosa penanganan stress seperti respon stress sehingga dapat

imajinasi terbimbing 5. $njurkan pemeriksaan kaki tersebut secara

dalam darah = mengurangi rutin komplikasi yang berhubungan

pentingnya Mencegah

pada kaki dan pera-atan dengan neuropati perifer.

Anda mungkin juga menyukai