Karena adanya keabnormalan dari sel sel pada paru paru yaitu terjadinya hiperplasi dan metaplasia akibat paparan asap rokok atau polutan ( karsinogenik ) mengakibatkan timbulnya suatu massa atau tumor pada paru tersebut, tumor melakukan invasi ke dinding dada, mengenai pleura. Tumor yang menekan dinding dada dapat menyebabkan kerusakan/destruksi tulang dinding dada dan menimbulkan nyeri. Invasi adalah penjalaran sel tumor ke daerah di sekitarnya sehingga menimbulkan kerusakan pada jaringan di sekitarnya tersebut. Reseptor nyeri pada thorax terbatas pada pleura parietalis, mediastinum, dan kemungkinan pada pembuluh darah besar. Sumber : Nurhay Abdurachman. Nyeri dada. Buku naskah pertemuan pra Konggres KOPERKI III, Jakarta, 1981 3. Mengapa setelah diberi obat dan sudah habis, sesak dan batuk kembali? Jawab : Obat obatan yang diberikan hanya bersifat simtomatik, yaitu untuk mengurangi gejala gejala yang timbul dan juga untuk mengurangi proses inflamasi yang terus berlangsung, tetapi tidak berpengaruh untuk menghentikan pertumbuhan atau perkembangan dari abnormalitas sel selnya, sehingga apabila
obatnya itu habis maka gejalanya akan terasa lagi karena obatnya hanya bersifat palitatif / sementara. Pengobatannya juga harus disesuaikan dengan jenis dari sel tumor atau kanker yang menyerangnya. Sumber : Soepaman, Sarwono Waspadji. 2001. Ilmu Penyakit dalam Jilid II Edisi 3. Jakarta : Balai Penerbit FKUI 4. Mengapa dada terasa berat bila bernafas? Jawab : Karena terjadinya hiperplasia dan metaplasia dari sel sel abnormal di paru paru maka terbentuklah massa pada paru yang membuat paru besar sehingga memenuhi dari ruang potensial paru ( recessus ) yang normalnya hanya terisi pada inspirasi dalam, tapi karena adanya massa jadi tidak hanya saat inspirasi saja recessus terisi paru tapi pada keadaan biasa juga sehingga pada saat bernafas akan semakin berat. Dan dengan adanya gangguan seperti penyempitan bronkus karena inflamasi dan hipersekresi mukus yang mengganggu saluran dan jalan nafas akan menjadikan semakin berat bila bernafas. Sumber : Soepaman, Sarwono Waspadji. 2001. Ilmu Penyakit dalam Jilid II Edisi 3. Jakarta : Balai Penerbit FKUI
5. Mengapa terdapat pekak di paru kanan? Jawab : Karena adanya massa pada paru kanan jadi tidak ada udara dan bunyinya peka ketika diperkusi Sumber : Soepaman, Sarwono Waspadji. 2001. Ilmu Penyakit dalam Jilid II Edisi 3. Jakarta : Balai Penerbit FKUI 6. Mengapa didapatkan gambaran Opaque pada gambaran radiologi? Jawab : 7. Mengapa pd gambaran radiologi batas tegas namun terjadi keganasan? Jawab : Pemeriksaan Tomografi computer dapat memberikan informasi lebih banyak. Penilaian pada massa primer paru berupa besarnya densitas massa yang dapat member gambaran yang inhomogen pada massa sifat ganas atau homogen pada massa jinak, pinggir massa dapat diperlihatkan lebih jelas, tidak teratur atau spikula / pseudopodi pada massa ganas, batas rata pada jinak. Pemberian bahan kontras IV dapat menentukan sifat massa yang
menyangat pada massa ganas umumnya dan tidak menyangat pada massa jinak. Keterlibatan organ sekitarnya atau mediastinum lebih mudah terdeteksi, sebagai keterlibatan tulang sekitarnya, pembesaran kelenjar getah bening hilus, bifukarsio, paratrakhea dan massa bersinggungan dengan dinding pembuluh darah besar thorax (aorta, a.pulmonalis) yang merupakan non operable. Sumber : Price, S.A., Wilson, L.M. (2006). Patofisiologi:Konsep klinis Proses-ProsesPenyakit Volume 2 Edisi 6. Jakarta : EGC 8. Mengapa nafsu makannya menurun? Jawab : Gejala malaise sering ditemukan berupa anoreksia tidak ada nafsu makan, badan makin kurus ( berat badan turun ), sakit kepala, meriang, nyeri otot, keringat malam. Gejala malaise ini makin lama makin berat dan terjadi hilang timbul secara teratur. Hal tersebut dipengaruhi juga oleh proses inflamasi yang terjadi dalam tubuh pasien tersebut, pada inflamasi di produksi TNF ( Tumor Necrosis Factor ) yaitu sitokin untuk menghambat pertumbuhan tumor dan menghancurkan sel sel tumor. Di lain pihak, TNF menyebabkan anoreksia yang hebat melalui efeknya pada pusat nafsu makan di hipotalamus. TNF menimbulkan hambatan pengosongan di lambung sehingga menimbulkan perasaan kenyang. Di samping itu TNF menghambat kerja enzim lipoprotein lipase, yaitu enzim yang memindahkan lemak dalam serum ke sel sel lemak sehingga lemak disintesis dan di simpan. Dengan adanya TNF, cadangan lemak dalam jaringan menjadi
sangat menipis sehingga penderita tampak kurus. Karena walaupun asupan nutrisi berkurang, tumor yang berkembang biak menyebabkan terjadinya peningkatan metabolisme.Selain itu TNF dalam jumlah besar dapat menyebabkan gangguan metabolisme berat seperti gula darah turun sampai kadar yang tidak memungkinkan untuk hidup. Hal ini disebabkan karena penggunaan yang berlebihan glukosa oleh otot dan hati dan gagal untuk manggantikannya. Sumber : Badan penelitian dan pengembangan kesehatan. Survei kesehatan rumah tangga (SKRT) tahun 1995. Departemen Kesehatan Republik Indonesia, 1995. 9. Mengapa penderita mengalami badan panas subfibril? Jawab : 10. Px penunjang apa yang disarankan untuk kasus di
scenario? Jawab : Anamnesis dan pemeriksaan fisik yang diarahkan pada manifestasi klinik dapat memberi petunjuk kemungkinan karsinoma para. PEMERIKSAAN FISIK Pada pemeriksaan fisik, jari tangan berbentuk tabuh, bentuk dinding toraks berubah dan trakhea mengalami deviasi. Kadangkadang tumor di daerah perifer meluas pads dinding
toraks dan muncul berupa penonjolan. Pembesaran kelenjar getah bening di leher dan aksila merupakan manifestasi metastasis karsinoma paru dan dalam keadaan tertentu merupakan kunci untuk diagnostik tumor. Adanya suara nafas nyaring mirip asma bronkhial merupakan simtom karsinoma para. Pada stadium lanjut, muncul gejala klinik lebih berat : suara parau, sindrom Homer, sindrom vena cava, sindrom Pancoast dan gejala neurologik. RADIOLOGI Pemeriksaan fluoroskopi atau foto paru merupakan alat diagnostik menentukan. Perselubungan di paru sering misdiagnosis dengan proses spesifik tuberkulosis paru. Bila pengobatan spesifik selama 4-8 minggu tidak membawa perbaikan, sebaiknya dipikirkan kemungkinan karsinoma paru. Perselubungan disertai kalsifikasi lebih banyak disebabkan kelainan jinak. Pada kasus yang meragukan dianjurkan pemeriksaan CT Scan. BRONKHOSKOPI Tumor yang letaknya di bronkhus merupakan indikasi untuk bronkhoskopi. Dengan mempergunakan seperangkat alat bronkhoskop fiberoptik, perubahan mukosa bronkhus
dapat dievaluasi berupa benjolan atau gumpalan daging. Dalam waktu yang bersamaan dilakukan sitologi brush dan biopsi pads massa tumor untuk diagnosis dan identifikasi tipe karsinoma. Tumor yang letaknya di bronkhus kaliber besar atau sedang, pemeriksaan bronkhoskopi tidak banyak menemukan kesulitan. Akan tetapi bila tumor terletak di perifer, ujung bronkhoskop sulit mencapai massa tumor,pada kasus demikian, altematif paling balk adalah biopsi aspirasi jarum halus transtorakal. BIOPSI ASPIRASI TRANSTORAKAL Metode biopsi aspirasi transtorakal merupakan salah satu altematif untuk diagnosis karsinoma paru terutama yang letaknya di perifer. Prosedur dan teknik sederhana dengan akurasi diagnostik tinggi. Dengan ban tuan fluoroskopposisi tumordalam rongga dada dapat ditentukan dan insersi jarum tidak sulit dilakukan. Kemajuan teknologi radiologi, memungkinkan biopsy aspirasi lebih mudah dilakukan dengan tuntunan fluoroskopTV. Pada kasus yang riskan, sering didahului pemeriksaan Cf Scan dan kemudian insersi jarum dapat dilakukan sampai mencapai sasaran yang tepat. Pada kasus demikian terdapat kerjasama yang baik antara radiologist dan patologist. Apabila pada palpasi kelenjar getah bening teraba nodul besaratau kecil di supraklavikuler, biopsi aspirasi sangat berguna untuk menentukan kemungkinan ada metastasis karsinoma paru. Pada kasus tertentu, di mana bronkhoskopi atau biopsi
aspirasi transtorakal sulit dilakukan, biopsi aspirasi kelenjar getah bening ini merupakan kunci diagnostik. MEDIASTINOSTOMI DAN TORAKOTOMI Kedua metode ini dilakukan untuk biopsi massa tumor, apabila bronkhoskopi atau biopsi aspirasi gagal memperoleh spesimen. www.medicastore.com Penanda tumor primer sekunder?? Dilihat dari jenis sel pada daerah atau organ tersebut, apakah sama atau tidak tidak. Biasanya dengan sitologi atau histopatologi. Selain itu di periksa juga secara keseluruhan pada tiap tiap organ untuk lebih jelas metastasisnya.
- Pneumoni - Tb paru - Abses paru - Infark paru 12. Diagnosis? Ca Paru - Proses keganasan (patofisiologi / patogenesis)
- Dicari ttg pembagian stadium ca paru Secara patologi, untuk menentukan terapi: a) Kanker paru sel kecil (small cell lung cancer, SCLC) Gambaran histologist khas : dominasi sel2 kecil hamper semua diisi mucus dg sebaran kromatin yg sedikit sekali tanpa nucleoli. Disebut juga oat cell carcinoma karena bentuknya mirip biji gandum. Sel ini cenderung berkumpul sekeliling pembuluh darah halus menyerupai pseudoroset. Sel2 yg bermitosis banyak sekali ditemukan begitu juga gambaran nekrosis. DNA yg terlepas myebabkan warna gelap sekitar pembuluh darah. b) Kanker paru sel tidak kecil (non small cell lung cancer, NSCLC) Termasuk didalamnya adalah epidermoid, adenokarsinoma, tipe-tipe sel besar/campuran dari ketiganya. Karsinoma sel sqamos berciri khas proses kreatinisasi & pembentukan bridge intraseluler. Secara sitologi adanya perubahan nyata dari dysplasia squamosa ke Ca insitu. Diagnosis terlokalisasi, diatasi dengan reseksi bedah. Buku Ajar IPD ed IV jilid II. FK UI. PERBEDAAN SCLC NSCLC Histologi Sitoplasma sedikit; nucleus kecil hiperkromat ik dengan pola kromatin halus; Sitoplasma banyak; nucleus pleomorfik dengan pola kromatin kasar; nucleolus sering
nucleolus tidak jelas; lembaran2 yg difus Penanda neuroendokrin (missal granula dense core pada mikroskop electron; ekspresi kromogranin, enolase spesifik neuron, sinaptofisin) Penanda epitel (antigen membrane epitel, antigen karsinoembrion ik, dan filamen intermediate sitokeratin) Musin Biasanya ada
Ada
Ada
Tidak ada
peptide pelepas gastrin, kalsitonin Kelainan gen penekan tumor Delesi 3p Mutasi RB Mutasi p16/CDKN2A Mutasi TP53
(PTH-rp)
Kelainan onkogen - <1% - Sekitar 30% dominan (adeno Ca) - >50% - Mutasi K-RAS - >50% - Ekspresi berlebihan family MYC Sering Jarang respon Respon respon tuntas terhadap tuntas kemoterapi & radioterapi Robbins Kumar. Buku Ajar Patologi ed 7 vol 2. EGC. Secara histology: Karsinoma sel skuamosa (epidermoid) (30%) Paling sering ditemukan; berasal dari permukaan epitel bronkus. Perubahan epitel termasuk metaplasia/dysplasia akibat merokok jangka panjang,secara khas mendahului timbulnya tumor.
Biasanya terletak disentral disekitar hilus & menonjol kedalam bronki besar. Diameter tumor jarang melampaui beberapa cm & cenderung menyebar secara langsung ke kelenjar getah bening hilus, dinding dada & mediastinum. Sering disertai batuk &hemoptisis akibat iritasi /ulserasi, pneumonia,& pembentukan abses akibat obstruksi & infeksi sekunder. Agak lamban dalam bermetastasis. Adenokarsinoma Memperlihatkan susunan selular seperti kelenjar bronkus&dapat mengandung mucus. Timbul dibagian perifer segmen bronkus&kadang2 dapat dikaitkan dengan jaringan parut local pada paru & fibrosis interstisial kronik. Lesi sering kali meluas ke pembuluh darah & limfe pada stadium dini & sering bermetastasis jauh sebelum lesi primer menyebabkan gejala2. Karsinoma sel bronchial alveolar Jarang ditemukan, berasal dari epitel alveolus & bronkiolus terminalis. Awitan umumnya tidak nyata, disertai tanda2 yang menyerupai pneumonia. Makroskopis :neoplasma ini mirip konsolidasi uniform pneumonia lobaris. Mikroskopis :tampak kelompok2 alveolus yang dibatasi oleh sel2 jernih penghasil mucus & terdapat banyak sputum mukoid. Prognosis :buruk; kecuali kalau dilakukan pembuangan lobus yang terserang pada saat penyakit masih dini. Karsinoma sel besar Adalah sel-sel ganas yang besar & berdiferensiasi sangat buruk dengan sitoplasma yang besar dan ukuran inti bermacammacam.
Cenderung timbul pada jaringan paru perifer, tumbuh cepat dengan penyebaran ekstensif&cepat ke tempat2 yang jauh. Karsinoma sel kecil Seperti tipe sel skuamosa biasanya terletak ditengah disekitar percabangan utama bronki. Tidak seperti kanker paru lain, jenis tumor ini timbul dari sel2 kulchitsky, komponen normal epitel bronkus. Mikroskopis :terbentuk dari sel2 kecil (sekitar 2x ukuran limfosit) dengan inti hiperkromatik pekat&sitoplasma sedikit. Sel2 ini sering menyerupai biji oat, sehingga diberi nama karsinoma sel oat. Prognosis :paling buruk dibandingkan yang lain. (sel kecil memiliki waktu pembelahan yang tercepat). Sylvia A. Price & Lorraine M. Wilson. Patofisiologi ed 6 vol 2. EGC. System stadium TNM Internasional atau Kanker paru 1997 American Joint Committee on Cancer (dimodifikasi dari Mountain CF : Revisions in the international system for staging lung cancer, chest 111 : 1710-1717, 1997) : Gambaran TNM DEFINISI STATUS TUMOR PRIMER T0 Tx Tidak terbukti adanya tumor primer Ca yg tersembunyi terlihat pada sitologi bilasan bronkus, tetapi tidak terlihat pada radiogram atau bronkoskopi
Tis
Ca in situ (ditemukan sel tumor di suatu tempat & belum menyebar) Tumor berdiameter 3 cm dikelilingi paru atau pleura viseralis yg normal Tumor berdiameter > 3 cm atau ukuran berapapun yg sudah meyerang pleura viseralis atau mengakibatkan atelektasi yg meluas ke hilus; harus berjarak 2cm dari karina, tetapi tidak mengenai karina Tumor berukuran berapapun dg perluasan langsung pada dinding dada, diafragma, pleura mediastinalis, atau pericardium tanpa mengenai jantung, pembuluh darah
T1
T2
T3
besar, trachea, esophagus, atau korpus vertebra; atau dalam jarak 2 cm dari karina , tetapi tidak mengenai karina T4 KETERLIBATAN KGB REGIONAL (N) N0 Tidak dapat terlihat metastasis pd KGB regional Metastasis pd peribronkial dan/atau kelenjar2 hilus ipsilateral Metastasis pd mediastinal ipsilateral atau KGB subkarina Metastasis pd mediastinal atau KGB hilus kontralateral; KGB skalenus atau supraklavikular ipsilateral atau
N1
N2
N3
kontralateral METASTASIS JAUH (M) M0 Tidak diketahui adanya metastasis jauh Metastasis jauh terdapat pd tempat tertentu (missal otak)
M1
KELOMPOK STADIUM Ca tersembunyi Tx, N0, M0 Sputum mengandung sel2 ganas tetapi tidak dapat dibuktikan adanya tumor primer atau metastasis Ca in situ Tumor termasuk T1 tanpa adanya bukti metastasis pd
Stadium 0 Stadium IA
KGB regional atau tempat yg jauh Stadium IB T2, N0, M0 Tumor termasuk klasifikasi T2 dengan bukti metastasis pd KGB regional atau tempat yg jauh Tumor termasuk klasifikasi T2 dengan bukti hanya terdapat metastasis ke peribronkial ipsilateral atau hilus kelenjar limfe ; tidak ada metastasis ke tempat yg jauh Tumor termasuk klasifikasi T2 atau T3 dengan atau tanpa bukti
Stadium IIA
T1, N1, M0
Stadium IIB
metastasis ke peribronkial ipsilateral atau hilus kelenjar limfe; tidak ada metastasis ke tempat yg jauh Stadium IIIA T1-T3, N1, N2, M0 Tumor termasuk klasifikasi T1,T2 atau T3 dengan atau tanpa bukti metastasis ke peribronkial ipsilateral atau hilus kelenjar limfe; tidak ada metastasis ke tempat yg jauh Setiap klasifikasi tumor dg metastasis ke hilus kontralateral atau KGB mediastinum atau ke skalenus atau
Stadium IIIB
kel limfe supraklavikular; atau setiap tumor yg diklasifikasikan sebagai T4 dg atau tanpa metastasis ke KGB regional; tidak ada metastasis ke tempat yg jauh Stadium IV T berapapun, N berapapun, M1 Setiap tumor dengan metastasis jauh
Sylvia A. Price & Lorraine M. Wilson. Patofisiologi ed 6 vol 2. EGC. Klasifikasi WHO untuk Neoplasma Pleura & paru : KARSINOMA BRONKOGENIK Ca epidermoid (squamosa) Ca sel kecil (termasuk sel oat) adenoCa (termasuk Ca sel alveolar) Ca sel besar Gabungan adenoCa & epidermoid LAIN-LAIN Tumor karsinoid (adenoma bronkus) Tumor kel bronchial Tumor papilaris dari epitel permukaan
Sarcoma Tak terklasifikasi Mesotelioma Melanoma Sylvia A. Price & Lorraine M. Wilson. Patofisiologi ed 6 vol 2. EGC. Bentuk lain kanker paru : Adenoma bronkus - Definisi : sekelompok neoplasma kecil yg ganas dg agresivitas rendah yg timbul pd trachea bagian bawah atau bronki utama. - 2 bentuk yg paling penting : Karsinoid bronkus - Mirip tumor karsinoid dari usus halus. - Beberapa tumor mensekresi serotonin, 5hidroksitriptofan & substansi biologic lain membangkitkan kompleks gejala (sindrom karsinoid). - Gejala : muka merah, bronkokonstriksi & mengi, diare. Ca sel kecilasal sel2 Kulchitsky mukosa bronkus Terjadi pada usia remaja usia pertengahan (rata2 45 th), jumlah laki & perempuan yg terkena sama banyak. Silindroma (jarang) Mesotelioma maligna - Definisi : tumor pleura yg tidak umum, mayoritas terkait dg pajanan asbes (pajanan biasanya berlangsung singkat & waktu antara saat terpajan dengan awitan klinik 25 th).
- Sifat : sangat ganas kelangsungan hidup < 1th sejak didiagnosis Sarcoma primer paru & melanoma maligna primer paru - Merupakan bentuk kanker paru yg sangat ganas. - Biasanya tipe kanker paru ini lebih merupakan metastasis dari tumor primer yg tak terdiagnosis daripada suatu lokus primer. Sylvia A. Price & Lorraine M. Wilson. Patofisiologi ed 6 vol 2. EGC. Klasifikasi histologist WHO 1999 tumor paru & tumor pleura : Epithelial tumors Benign : papiloma, adenoma Preinvasive lesions : squamous dysplasia/Ca in situ, atypical aadenomatous hyperplasi, diffuse idiopathic pulmonary neuroendocrine cell hyperplasia Malignant - Squamous cell Ca : papillary, clear cell, basaloid - Small cell Ca : combained small cell Ca - adenoCa : o acinar o papillary o bronchoalveolar : non mucinous, mucinous, mixed mucinous and non mucinous or indeterminate cell type o solid Ca with mucin formation o adenoCa with mixsubtypes o variants
- large cell Ca : large cell neuroendocrine Ca, basaloid Ca, Lymphoepithelioma-like carcinoma, clear cell Ca, large cell Ca with rhabdoid phenotype - adenosquamous Ca - Ca woth pleomorphic sarcomatoid or sarcomatous elements - Carcinoid tumor : typical carcinoid, atypical karsinoid - Carcinomas of salicary gland type : mucoepidermoid Ca, adenoid cystic Ca Others : soft tissue tumors Mesothelial tumors : Benign, Malignant mesothelioma Miscellaneous tumors Lymphoproliferative diseases Secondary tumors Unclassified tumors Tumor like lesions Buku Ajar IPD ed IV jilid II. FK UI.
13.
Pencegahan : Berdasarkan yayasan kanker amerika, resiko yang terjadi pada kanker tertentu kemungkinan dikurangi dengan melakukan perubahan gaya hidup.
Menghindari merokok atau terkena asap tembakau. Menghindari occupational carcinogen (misalnya, asbestos).
Menghindari terkena sinar matahari yang lama tanpa perlindungan tabir surya. Menghindari asupan alkohol yang berlebihan. Menghindari penggunaan terapi hormon (misalnya, estrogen dan progesterone).
o o
Membatasi asupan makanan berlemak tinggi, terutama sekali dari bahan-bahan hewani (misalnya, daging berlemak tinggi, produk yang berasal dari lemak susu). Meningkatkan asupan buah-buahan dan sayur-sayuran. Menjadi aktif secara fisik. Menjaga berat badan dibawah tingkat obesitas.
o o o
Sumber : www.medicastore.com
Penatalaksanaan :
1.Pembedahan, memiliki kemungkinan kesembuhan terbaik, namun hanya < 25% kasus yang bisa dioperasi dan hanya 25% diantaranya ( 5% dari semua kasus ) yang telah hidup setelah 5 tahun. Tingkat mortalitas perioperatif sebesar 3% pada lobektomi dan 6% pada pneumonektomi 2.Radioterapi radikal, digunakan pada kasus kanker paru bukan sel kecil yang tidak bisa dioperasi. Tetapi radikal sesuai untuk penyakit yang bersifat lokal dan hanya menyembuhklan sedikit diantaranya. 3.Radioterapi paliatif, untuk hemoptisis, batuk, sesak napas atau nyeri lokal 4.Kemoterapi, digunakan pada kanker paru sel kecil, karena pembedahan tidak pernah sesuai dengan histologi kanker jenis ini. Peran kemoterapi pada kanker bukan sel kecil belum jelas. 5.Terapi endobronkia, seperti kerioterapi, tetapi laser atau penggunaan stent dapat memulihkan gejala dengan cepat pada pasien dengan penyakit endobronkial yang signifikan 6.Perawatan faliatif, opiat terutama membantu mengurangi nyeri dan dispnea. Steroid membantu mengurangi gejala non spesifik dan memperbaiki selera makan