Anda di halaman 1dari 64

Anatomi dan Fisiologi ENDOKRIN

Oleh : Christianto Nugroho S.Kep.Ns

Makhluk hidup terus mengembangkan struktur dan fungsinya yang kompleks.

Integrasi ini dipengaruhi oleh dua sistem :

Susunan Saraf Pusat


Sistem Endokrin

FUNGSI SISTEM ENDOKRIN

FUNGSI SISTEM ENDOKRIN


Respon terhadap stress dan cedera
Pertumbuhan dan perkembangan Reproduksi Homeostasis ion Metabolisme energi

HORMON

Hormon terbagi dalam 2 golongan utama, yaitu :


Steroid dan Tironin, yang larut dalam lemak

Ciri utama hormon steroid adalah adanya struktur multisiklik. Contoh : hormon korteks adrenal dan hormon yang diproduksi oleh gonad. Polipeptida dan katekolamin, yang larut dalam air Contoh : insulin, Parathormon/Hormon Paratiroid (PTH), hormon tropik dari kelenjar hipofise (kecuali TSH dan Gonadotropin), glukagon.

Selain itu, beberapa hormon tergolong sebagai glikoprotein (suatu senyawa gula dan protein), contohnya : TSH dan Gonadotropin

BENTUK KOMUNIKASI HORMONAL

BENTUK KOMUNIKASI HORMONAL


Komunikasi Hormon Endokrin
Komunikasi Neuroendokrin Komunikasi Parakrin

Komunikasi Hormon Endokrin

Target Organ Hormon disekresikan ke dalam aliran darah untuk mencapai target organ yang akan mempengaruhi aktivitas sel organ. Kelenjar Hormon Target Komunikasi juga terjadi antara dua kelenjar endokrin, contoh : pituitari anterior mensekresi beberapa hormon tropin yang menstimulasi kelenajr endokrin lain untuk mensekresikan hormonnya sendiri (kelenjar hormon target).

Komunikasi Neuroendokrin
1. Akson

dari saraf tertentu dalam hipotalamus otak memperluas diri ke pitutari posterior, mensekresi Hormon (Mis : ADH) langsung ke dalam aliran darah untuk mencapai target organ (Mis : Ginjal)

2. Sel saraf hipotalamus mensekresi hormon

pengatur tertentu sistem vascular portal khusus yang menghubungkan hipotalamus dengan kelenjar pituitari anterior dalam aliran darah (Mis : hormon pertumbuhan dan Prolaktin). Kemudian hormon-hormon pituitari anterior mencapai target organ masingmasing seperti jaringan lemak dan kelenjar susu

Komunikasi Neuroendokrin
3.

Hormon Pituitari (Mis : ACTH) disekresi sebagai respon terhadap hormon hipotalamik (Mis : CRH).
Hormon dalam sirkulasi darah akan bertindak sebagai stimulator hormon lain (Tropin) pada beberapa kelenjar endokrin (misal Korteks adrenal). Korteks adrenal akan mengeluarkan target hormon final (Mis : Kortisol melalui darah utuk mencapai target organ yang dikehendaki, seperti : hati)

Komunikasi Neuroendokrin
4. Sekresi hormon dari kelenjar endokrin

langsung sebagai respon atas kerja sistem saraf otonom. Misalnya : hormon medula adrenal dan pineal merupakan hasil kerja sistem saraf simpatik

Komunikasi Parakrin
Bentuk lain komunikasi hormonal yaitu

komunikasi hormon jaringan atau lokal Hormon ini berdifusi antar ruang interseluler di dekatnya pada jaringan yang sama untuk beraksi atas sel di dekatnya (efek parakrin) atau sel yang sama (efek otokrin) darah tidak lagi menjadi sarana transportasi jenis hormon lokal ini, kecuali jika sel tersebut adalah sel darah itu sendiri. Contoh : Prostaglandin

MEKANISME PENGATURAN HORMONAL

MEKANISME PENGATURAN HORMONAL


Kontrol Umpan Balik
Tingkat Regulasi Hormonal

Kontrol Umpan Balik


Umpan balik negatif (Feed back Negative)

Ekuilibrium Homeostasis. Peningkatan keluaran akan menurunkan pemasukan Umpan balik positif (Feed back Positive) masukan Disekulibrium (Siklus tak Berujung Pangkal)

Tingkat Regulasi Hormonal


Regulasi Hormonal Sederhana
Pituitari sebagai kelenjar Induk Otak dan Kontrol Endokrin

Regulasi Hormonal Sederhana

Diatur oleh umpan balik negatif pada kelenjar endokrin tunggal. Sebuah hormon disekresikan oleh sel kelenjar endokrin membuat efek dalam darah. Efek ini dideteksi oleh sel endokrin menyebabkan perubahan banyaknya sekresi hormon. Contoh : Kenaikan kadar kalsium dalam plasma menghambat pengeluaran hormon paratiroid selanjutnya

Pituitari sebagai kelenjar Induk


Pengaturan rumit dilakukan oleh pituitari

anterior dan satu kelenjar targetnya. Hormon tropik dari pituitari merangsang sekresi hormon dari kelenjar target. Hormon kelenjar target membuat efek umpan balik negatif terhadap pituitari untuk menurunkan sekresi tropin

Otak dan Kontrol Endokrin


Termasuk kontrol oleh otak terhadap pituitari. Neurohormon dari hipotalamus mengatur tropin dari pituitari. Tropin mengatur kelenjar target. Umpan balik hormon ini berefek mengatur pituitari dan hipotalamus sehingga mengontrol tropin dan neurohormon. Dengan cara ini, faktor lingkungan dan aktivitas otak akan mengontrol sistem endokrin dan sekresi hormon mengontrol sistem saraf

FISIOLOGI SISTEM ENDOKRIN

KELENJAR HIFOFISE

Anatomi
Berukuran lebih 1 cm dengan berat 500mg
Terletak di sella tursica dari tulang

sphenoid Terdapat 2 kelenjar yaitu :


1. Hipofise anterior 2. Hipofise posterior

Kelenjar Hipofise Anterior


1.

GH (Growth Hormon)
Pertumbuhan sel, tulang dan jaringan lemak Meningkatkan metabolisme karbohidrat, protein, dan lemak Meningkatkan glukosa darah dengan menurunkan penggunaan glukosa Meningkatkan sintesa protein Meningkatkan kadar asam lemak bebas, lipolisis dan pembentukan keton Meningkatkan retensi elektrolit dan cairan ekstraseluler

2.

Prolaktin (PRL)
Target organ : payudara & gonad Proses laktasi Pengatur fungsi reproduksi pada pria dan wanita

3.

Thyroid stimulating hormon (TSH)


Target organ : tiroid Perlu untuk pertumbuhan dan fungsi tiroid

4.

Adrenokortikoid-stimulating hormon (ACTH)


Target organ: kortek adrenal Pertumbuhan dan mempertahankan ukuran kortek adrenal Mengontrol pelepasan glukokortikoid dan androgen adrenal

5. Folikel stimulating hormon (FSH)


6. Luteinizing hormon (LH)

Kedua hormon target organ : gonad dimana menstimulasi gametogenesis dan produksi seks pada pria dan wanita

Kelenjar Hipofise Posterior


1.

ADH (Anti Diuretik Hormon)


Meningkatkan absorpsi air, Merangsang otot polos usus dan pembuluh darah

2.

Oxitocin
Saat proses melahirkan anak, oksitosin bekerja membuat kontraksi keras pada uterus, supaya janin terdorong keluar. Selama masa laktasi oksitosin membuat kontraksi mioepithelium kelenjar susu sehingga ASI dikeluarkan.

KELENJAR TIROID

Anatomi
Bentuk seperti kupu-kupu dan terletak pada leher bagian

bawah di sebelah anterior trakea Terdiri dari 2 lobus lateral yang dihubungkan oleh sebuah istmus Panjang 5 cm,lebar 3 cm,berat 30 gr Aliran darah sangat tinggi (5 ml/mnt/gram tiroid) yaitu 5 kali aliran darah ke dalam hati Hormon yang dihasilkan : Tiroksin (T4) dan triiodotironin (T3) keduanya disebut hormon tiroid, kalsitonin (menurunkan kadar kalsium plasma dgn meningkatkan jumlah kasium dalam tulang)

Hormon Tiroid
Merupakan as amino dgn sifat unik yg mengandung mol

iodium yg terikat pd struktur as.amino Kedua hormon ini disintesis dengan keadaan terikat dengan protein dalam sel-sel kel.tiroid, pelepasannya kedalam aliran darah hanya jika diperlukan saja Kurang lebih 75 % hormon tiroid terikat dengan globulin pengikat-protein, hormon tiroid yg lain terikat dgn albumin dan prealbumin pengikat tiroid

Metabolisme Iodium
Iodida dikonsumsi dari makanan dan diserap dalam darah di GIT Kelenjar tiroid mengambil iodium (dlm bentuk ion iodida) dari darah Memekatkannya dlm sel-sel kelenjar tsb

Molekul iodium akan bereaksi dgn tirosin


Hormon tiroid

PENGATURAN FUNGSI TIROID


Konsentrasi hormon tiroid dalam darah turun Penurunan suhu tubuh Menstimulasi hipotalamus melepaskan TRH (Thyroid Releasing Hormone) Merangsang Hipofise mengeluarkan TSH (Thyroid Stimulating hormone) T3 dan T4 Mempercepat proses metabolisme seluler tubuh

KELENJAR PARATIROID

Anatomi
Kelenjar paratiroid berjumlah 4 buah

terletak dalam leher dan tertanam di permukaan posterior kelenjar tiroid Kelenjar ini berukuran kecil dan sulit dilihat shg dpt terangkat tanpa sengaja sewaktu tiroidektomi

FISIOLOGI
Kelenjar paratiroid menghasilkan

hormon yg disebut Parathormon Parathormon mengatur metabolisme kalsium dan fosfor Peningkatan sekresi Parathormon mengakibatkan absorbsi kalsium di ginjal, intestinum, dan tulang shg terjadi kenaikan kadar kalsium dlm darah

Pengeluaran parathormon diatur oleh

kadar kalsium dlm darah Peningkatan kalsium akan mengakibatkan penurunan sekresi parathormon (feed back mechanism) Parathormon >>> mengakibatkan kenaikan kadar kalsium serum (akibatkan kematian), karena jika produk kalsium dan fosfor meningkat akan terjadi pengendapan kalsium fosfat di berbagai organ tbh shg menyebabkan kalsifikasi jaringan

PATOFISIOLOGI
PARATHORMON
Tulang akt. Osteoklast akt.osteoblast Tubulus Ginjal reabsorbsi kalsium oleh tub. distal reabsorbsi fosfat oleh tub. Proximal

Peningkatan kadar kalsium dan penurunan kadar fosfat plasma

KELENJAR ADRENAL

Anatomi
Terletak didalam jaringan retroperitoneal

yang menutupi kutub atas ginjal (ada 2 buah organ adrenal). Masing masing adrenal mempunyai 2 buah kelenjar yaitu:
1. Kortek adrenal 2. Medula adrenal

Kortek adrenal

Bagian lapisan terluar dari kelenjar adrenal Kortek adrenal mensekresi 4 buah jenis hormon dalam tubuh yaitu:
1. 2. 3. 4. Glukokortikoid kortisol sebagai hormon utama Mineralokortikoid aldosteron sbg hormon utama Androgen Estrogen

Korteks adrenal dibagi menjadi 3 zona


Zona Glomerulosa (zona yang paling luar)
Zona Fasikulata (zona tengah) Zona Retikularis (zona paling dalam)

Korteks adrenal
Ada 3 buah hormon yang disekresi yaitu
Zona Glomerulosa Aldosteron
Zona Fasikulata Glukokortikoid Zona Retikularis Androgen

Medull adrenal
Ada 2 buah hormon yang disekresi yaitu: 1. Epineprin 2. Norepineprin

1. Zona Glomerulosa
Mensekresi hormon Aldosteron
Fungsi aldosteron : Mengatur garam-garam plasma : natrium dan kalium Tekanan darah Volume darah

Penurunan sodium atau tekanan darah Angiotensinogen (hati) Rennin (JGA) Angiotensin I paru-paru Angiotensin II Vasokontriksi :Tekanan darah meningkat Korteks adrenal melepaskan aldosteron Aldosteron Meningkatkan reabsorbsi sodium dan Air kemudian akan ikut meningkat secara osmosis Meningkatnya tekanan dan volume darah dan mengkompensasi penurunan sodium.

2. Zona Fasikulata
Mensekresi glukokortikoid Fungsi Glukokortikoid :

Mengatur metabolisme glukosa, terutama pada masa stres (dingin, kelaparan, hipotensi, perdarahan, operasi, infeksi, nyeri karena luka, fraktur, peradangan, aktivitas fisik berat, dan trauma emosional).

stres (ketakutan, kerja fisik jangka pendek, penurunan tekanan darah)


hipotalamus merangsang sistem saraf simpatis dan medula adrenal

sekresi katekolamin
Kenaikan tekanan darah dan mobilisasi glukosa dan asam lemak

Secara simultan hipotalamus mengeluarkan Corticotropin releasing Hormone (CRH). CRH merangsang pelepasan ACTH pada pituitari.
ACTH bekerja pada korteks adrenal menstimulasi sintesa dan pelepasan kortisol.

Stress kronik (penyakit, kelaparan, nyeri) pelepasan ACTH dan kortisol juga hipertropi adrenal Kortisol membantu katekolamin memobilisasi asam lemak dan gliserol dari sel lemak (otot, tulang, jar.limfe u/ katabolisme protein) Asam lemak digunakan oleh jantung dan hati. Kortisol menstimulasi hati agar membentuk enzim Glukoneogenesis(meningkatkan kerja glukagon dan GH) Kortisol menurunkan ambilan glukosa oleh otot dan jaringan perifer supaya glukosa digunakan oleh otak dan jantung.

Kortisol dalam dosis besar akan menghambat simpton

inflamasi (anti inflamasi) yang disebabkan luka, alergi, gangguan rematoid pada sendi. Kortisol berlebihan juga dapat menyebabkan hipertensi dan gangguan vaskuler serta meningkatkan sekresi asam lambung. Kortisol yang berlebihan juga bisa menyebabkan Sindroma Cushing. Penurunan sekresi kortisol menyebabkan Penyakit Addison.

3. Zona Retikularis
Mensekresi hormon steroid seks terutama

androgen.

Medula adrenal
Bagian lapisan dalam kelenjar adrenal
Ada 2 buah hormon yang disekresi yaitu: 1. Epineprin 2. Norepineprin

KELENJAR PANKREAS

Pankreas
Pakreas merupakan kelenjar endokrin dan

eksokrin. Bagian eksokrin terdiri atas acini pankreas dan duktus pankreas yang mensekresi enzim dan bikarbonat untuk pencernaan usus. Bagian endokrin dari pankreas adalah pulaupulau langerhans terdiri atas satu sampai dua pulau sel-sel tersebar di antara bagian eksokrin. Sel alfa menghasilkan glukagon, sel beta menghasilkan insulin dan sel delta menghasilkan somatostatin.

Transport Glukosa Ke Dalam Sel


Makanan
Glukosa >>> Pankreas Hormon insulin Glukosa Dibakar Glikogen (disimpan)

Insulin
Berfungsi :
Memfasilitasi transport glukosa melintasi membran sel Meningkatkan tersedianya glukosa dalam sel Mendorong penggunaan glukosa

Disebut hormon Hipoglikemik

Glukagon berfungsi :

Meningkatkan penggunaan karbohidrat dengan memobilisasi dari tempat penyimpanan (hati). Disebut hormon Hiperglikemik.
Somatostatin bertindak sebagai hormon lokal

pada jaringan hormon. Kerjanya menghambat sekresi insulin dan glukagon

KELENJAR THYMUS

Letak : dibelakang sternum, didepan paru

paru dan jantung Sangat penting untuk perkembangan sistem limfatik Kelenjar ini mempunyai 2 lapisan :
1. Kortek terbungkus sempurna dengan limfosit 2. Medula menstimulasi sel limfosit untuk membelah dan kemampuan untuk mengenali dan menyerang benda asing.

Testes

Menghasilkan steroid laki-laki Testoteron : memacu pertumbuhan dan perkembang organ kelamin dan perkembangan seks sekunder pada pria. Produksi testoteron yang stabil akan :
Mempertahankan spermatogenesis Meningkatkan aktivitas anabolik serta kekuatan otot serta tulang Meningkatkan produksi sel darah merah dalam sumsum tulang merah Meningkatkan libido dan sikap agresivitas normal

Ovarium
Menghasilkan steroid perempuan

(estrogen, progesteron)

Anda mungkin juga menyukai