Anda di halaman 1dari 8

BAB V GELOMBANG TRANSVERSAL DUA DIMENSI Jika pada gelombang satu dimensi lintasan gelombangnya hanya berupa garis

lurus atau dengan kata lain gelombang menjalar sepanjang garis lurus, maka pada gelombang dua dimensi lintasannya berupa bidang. Selain itu pada gelombang 2 dimensi simpangannya bervariasi terhadap bidang. Sebagai contoh gelombang dua dimensi adalah gelombang yang terjadi pada permukaan air dan pada membran. 5.1. Persamaan Gelombang d a D!mens! Penjalaran gelombang dua dimensi tidak berbeda dengan penjalaran gelombang satu dimensi. Jika pada gelombang satu dimensi resultan gayanya bekerja pada elemen panjang maka pada gelombang dua dimensi resultan gayanya bekerja pada elemen luasan (seperti yang terlihat pada Gambar 26. .
& ( &

y & & )

'

Gambar "# $ Elemen l asan %ang menda&a' ga%a ('egangan) T.

Pada Gambar 26, elemen luasan dengan sisi x dan y mengalami gaya (tegangan T tegak lurus sisi ! sisinya. "arena itu menurut rumus #.$ elemen x mengalami resultan gaya dengan arah ke atas yang besarnya dituliskan sebagai
F x =T y y+ y y y . x

5.1

%alu dengan ekspansi &aylor diperoleh


2 F = T . y . x x 2 y
=T . x. y.
2

y2

Sedangkan gaya resultan yang bekerja pada elemen y adalah


F . y y =T x x x x + x

2 =T . x . y 2 x

##

#*
=T . x. y.
2

x2

Gaya ini juga mempunyai arah ke atas, sehingga gaya resultan totalnya adalah
F = Fx + Fy
=T . x. y.
2 2 +T . x. y. 2 x y2

2 2 = T . + . x. y 2 2 x y

5.2

+enurut ,k. -e.ton // persamaan *.2 dapat dituliskan sebagai


2 2 m.a = T . + . x. y 2 y2 x

5.3

lalu dengan mende0inisikan rapat masa S sebagai masa tiap satuan luas, maka untuk elemen luasan x.y massanya dituliskan sebagai
m = S .x.y
5.4

1leh karena itu persamaan *.$ menjadi


S . x. y.a =T .
2 x2 + 2 . x. y 2 y

yang menghasilkan
S .a = T .
2 x 2 + 2 y 2

5.5
2 t 2

"arena percepatannya a =
S .
2

maka persamaan *.* menjadi

2 2 = T . + 2 x 2 t 2 y

yang menghasilkan persamaan gelombang dalam bentuk


2 x 2 + 2 y 2 =

S 2
T . t 2

5.6

,al ini berarti gelombang menjalar dengan kecepatan 0ase


v= T . S
5.7

Penyelesaian umum persamaan *.2 dalam bentuk kompleks untuk gelombang yang bergerak ke kanan adalah
4 4 i ( S ( x, y .t ) ( x, y , t = 3 .e

yang biasa dituliskan dalam bentuk


4 4 i( S (r .t ) ( r , t = . e 3

5.8

5.". M *a Gelombang

#6

5ntuk sembarang .aktu t, bidang yang dibentuk gelombang dengan simpangan sama ditentukan oleh nilai
S (r

. 6idang yang dibentuk gelombang dengan

S (r

konstan, disebut muka gelombang. Jika muka


5.9

gelombang yang dibentuk berupa bidang disebut gelombang bidang. 6idang ini memenuhi persamaan
7.r ) S ( r =k .( n

7 8 vektor satuan yang arahnya tegak lurus bidang atau sejajar vektor luasan bidang dengan n
k

8 angka gelombang yang besarnya 29

r 8 vektor posisi dalam ruang

Persamaan *.: umtuk gelombang bidang selalu memenuhi persamaan bidang


7.r = kons. n
7 k = k .n
4 i k .r .t (r , t = 3 .e

5.10

dengan kons adalah tetapan berupa bilangan real. %alu dengan mende0inisikan vektor gelombang sebagai
5.11

persamaan yang melukiskan gelombang bidang dapat dituliskan sebagai

5.12

7 merupakan vektor satuan yang searah dengan arah perambatannya. 1leh Pada gelombang bidang, n

karena itu k juga merupakan vektor yang searah dengan penjalaran. ;rah vektor gelombang yang demikian berlaku baik untuk gelombang dalam dua dimensi maupun gelombang dalam tiga dimensi. Pada gelombang 2 dimensi berlaku
7 + k y .y 7 k = k x .x
7 + y. y 7 r = x.x

1leh karena itu persamaan *.<2 dapat dituliskan sebagai


4 4 i ( k x . x + k y . y .t ) ( r , t = 3 .e
S ( r = k .r

5.13

Selanjutnya untuk muka gelombang bentuk lingkaran haruslah memenuhi persamaan

dengan

k = k x 2 +k y 2
r = x2 + y2

Sehingga persamaan gelombangnya dapat dituliskan sebagai


4 4 i ( k r .t ) (r , t = 3 .e

5.14

5.+. Gelombang D a D!mens! Pada Membran Selaput tipis atau membran merupakan medium perambatan gelombang mekanik dua dimensi. Jika membran yang lebarnya l2 dibentangkan diantara dua buah dinding batas keras dirambati gelombang bidang, maka akan terjadi pantulan berulang!ulang oleh dinding batas tadi (Gambar 22 .
y8l2 ky k k) k) !ky y83 k ky k k)

#2

Gambar ", $ Pan' lan gelombang &ada membran

"arena dinding batas terletak pada y 8 3 dan y = l2, maka pemantulannya juga terjadi pada posisi y 8 3 dan y 8 l2. Pemantulan oleh dinding di posisi y 8 l2 menyebabkan terjadinya perubahan arah vektor gelombangnya. Perubahan ini disebabkan oleh perubahan arah komponen vektor gelombang yang sejajar sumbu y yaitu
7. k y .y 7 ky y

. "omponen vektor gelombang arah y ini setelah menumbuk dinding berubah menjadi !

Sedangkang komponen vektor gelombang yang sejajar sumbu ) tidak mengalami perubahan arah

setelah menumbuk batas tersebut. Pada Gambar 2= gelombang dengan 0ase yang sama dilukiskan oleh garis yang sama jenisnya. Garis! garis ini bergerak dengan kecepatan 0ase v sesuai dengan kecepatan gelombangnya. Garis lurus padat dan garis lurus putus!putus melukiskan muka gelombang yang 0asenya berbeda dengan perbedaan 0ase <=3 derajat.
y8l2

y83

Gambar "- $ Per ba.an ara. ge'ar gelombang a*!ba' &an' lan

Setelah terjadi pemantulan oleh dinding di y = l2, garis padat maupun garis putus!putus mengalami perubahan kemiringan sesuai dengan perubahan arah penjalarannya. Jika gelombang datang dituliskan dalam bentuk
.t I (r , t = 3 I . sin k x .x + k y . y

) )

5.15

maka gelombang pantulnya dituliskan sebagai


(r , t = .t 3 . sin k x .x k y . y

5.16

"arena adanya gelombang pantul ini, terjadi superposisi dan menghasilkan gelombang baru yang merupakan penjumlahan dari gelombang datang dan gelombang pantulnya. Gelombang ini dituliskan sebagai
( r , t = I ( r , t + (r , t
= .t + .t 3 I . sin k x .x + k y . y 3 . sin k x .x k y . y

5.17

Syarat batas pertama adalah 8 3 di y 8 3, karena itu diperoleh persamaan

#=

= 3 I

Sehingga persamaan *.<6 menjadi


= 3 I . sin k x .x + k y . y .t . sin k x .x k y . y .t
= 2. .t ) 3 I . sin k y . y . cos( k x .x

[ (

)]
5.18

Syarat batas kedua adalah 8 3 di y 8 l2, karena itu haruslah dipenuhi


sin k y .l2 = 3

yang berarti
k y .l2 = n2

atau
n . ky = 2 l2
5.19

dengan n2 8 <, 2, $, >. ?engan substitusi persamaan *.<: ke dalam persamaan *.<= diperoleh
n2 = 2. 3 I .sin l . y . cos( k x .x .t ) 2
5.20

n2 . ;danya sin l . y pada persamaan *.23 menunjukkan bah.a sepanjang garis melintang yang 2

menghubungkan kedua dinding batas tersebut terbentuk gelombang berdiri. Gelombang ini menjalar kearah
) dengan

kecepatan 0ase
kx
5.21

v! =

,al ini ditunjukkan oleh rumus cos( k x .x .t ) . Selanjutnya dengan mengingat bah.a
=kv

maka persamaan *.23 menjadi


k v! = k x .v
5.22
v!

/ni berarti bah.a kecepatan 0ase group gelombang (gelombang berdiri

lebih besar dari kecepatan 0ase

gelombang individualnya v. 6esar angka gelombang dari gelombang dua dimensi adalah
k = k x2 + k y 2

yang dapat dituliskan sebagai


k 2 = kx2 + k y2
5.23

%alu dengan substitusi persamaan *.<: ke dalam persamaan *.2$ diperoleh

n22 . 2 2 2 k = kx + l2 2

#:

yang berarti

kx = k

n22 . 2 l22

5.24

Selanjutnya dengan substitusi persamaan 2.2 ke dalam persamaan *.2# diperoleh

kx =
atau

n 2 . 2 2 l2 2 v2

n 2 . 2 = v. k x 2 + 2 l 22

5.25

1leh karena k x harus bernilai real, maka persamaan *.2* mengharuskan berlaku per(tidak samaan

n 2 . 2 2 l2 2 v2

yang berarti bah.a


n ..v 2 l2

atau
n .v " 2 2.l2
5.26

,al ini berarti bah.a hanya gelombang dengan 0rekuensi tertentu saja yang dapat merambat sepanjang membran, dan pada peristi.a ini membran bertindak sebagai pandu gelombang. 5ntuk n 8 <, 2, $, > nilai 0rekuensi gelombangnya adalah 2.l , l , 2.l , >. +ode getar Gelombang seperti ini disebut dengan 2 2 2 modus normal. Sedangkan kecepatan group gelombangnya adalah
v# = k x
v v $.v

k = x .v 2

k = x .v k

5.27

Jika pada ) 8 3 dan ) 8 l1 dipasang dinding batas keras maka akan terjadi pemantulan seperti halnya pada dinding di y 8 3 dan y = l2. Gelombang pantulnya mengalami perubahan arah perambatan karena vektor gelombang arah )!nya yaitu k x mengalami pembalikan arah. Pada peristi.a ini gelombang datangnya merupakan group gelombang seperti yang dinyatakan oleh persamaan *.23 yaitu

*3

n2 . I = 2.3 I . sin l . y . cos( k x .x .t ) . 2

"arena itu gelombang pantulnya adalah


n2 . = 3 . sin l . y . cos( k x .x .t ) . 2
5.28

Superposisi kedua gelombang ini menghasilkan


= I + .

n2 . n2 . . cos( k x .x .t ) + = 2. . y . sin 3 I . sin 3 l l . y . cos( k x .x .t ) . 2 2 n2 . = sin 3 I . cos( k x .x .t ) + 3 . cos( k x .x + .t ) l . y . 2. 2


3 = 2.3 I .

5.29.

Pada ) 8 3, haruslah dipenuhi 8 3. "arena itu persamaan *.2: menghasilkan


5.30

?engan mensubstitusi persamaan *.$3 ke dalam persamaan *.2: diperoleh


n2 . = 2.3 I . sin l . y .[ cos( k x .x .t ) cos( k x .x + .t ) ] .5.31 2

"arena
cos( k x .x .t ) cos( k x .x + .t ) = 2. sin ( k x .x ). sin (.t ) .

+aka persamaan *.$< menjadi


n2 . = #. 3 I . sin l . y . sin ( k x .x ). sin (.t ) 2
5.32.

"arena di ) 8 l1 harus dipenuhi 8 3, maka berlaku persamaan


sin ( k x .l< ) = 3 .

yahg berarti bah.a


k x .l< = n<. .

atau
n . kx = < l<
5.33.

?engan n1 8 <, 2, $, >. 1leh karena itu persamaan *.$2 menjadi


n2 . n<. = #. 3 I . sin l . y . sin l .x . sin (.t ) 2 <
5.34

Jadi dalam rongga dua dimensi terjadi gelombang berdiri sehingga berdasakan rumus *.2* 0rekuensinya dalam modus normal ke n1 sepanjang arah ) dan ke n2 sepanjang arah y adalah

*<

" =

v n<2 n22 . + 2 l<2 l22

5.35

Jika pada n1 dan n2 yang berbeda 0rekuensi yang dihasilkan sama, maka dikatakan energi gelombang mengalami degenerasi (meluruh .

Anda mungkin juga menyukai