Anda di halaman 1dari 3

Nama : Dwi Fajar Santoso NPM : 10330025 Jenang Sayur (Inovasi Jenang Rasa Sayuran) Latar Belakang Usaha

Kebutuhan akan asupan gizi dan mineral sangatlah diperlukan untuk perkembangan tubuh manusia, mulai dari anak-anak hingga orang dewasa. Gizi dan mineral tersebut dapat diperoleh secara alami dari sayur dan buah-buahan. Namun hal tersebut kurang diperhatikan mengingat mobilitas yang semakin padat. Ditambah lagi kini banyak orang yang tidak suka makan sayuran, padahal sayuran merupakan asupan yang sangat penting untuk tubuh. Orang lebih suka ngemil daripada makan makanan yang berat. Makanan dalam porsi kecil lebih disukai daripada makan-makanan yang berat. Salah satu yang disukai masyarakat di semarang adalah jenang. Olahan yang terbuat dari tepung trigu berasa manis ini sangat digemari olleh semua orang terutama di smarang. Maka dari hal tersebut dibuatlah suatu usaha produksi makanan jenang namun deengan varian yang berbeda, yaitu dengan menambahkan sari-sari sayuran kedalam jenang sehingga masyarakat ketika makan jenang tidak hanya kenyang namun juga mendapat asupan mineral. Usaha ini bernama JENANG SAYUR. Dengan tomat menjadi tambahan utama pada jenang mengingat harga tomat saat ini sangat murah maka akan lebih menekan biaya produksi. Gambaran Umum Usaha Produksi : 60 potong jenang tiap produksi Bahan : Tomat, gula merah, gula pasir, tepung terigu, vanilli. Tempat Produksi : wisma prestatif, Semarang Utara Pemasaran : wilayah kos-kosan di daerah pancakarya, medoho, batur sari, kanalsari. Pengeluaran Tiap Produksi untuk 60 potong jenang Tomat : Rp 3.000,00 Tepung Terigu : Rp 3.000,00 Gula pasir : Rp 3.000,00 Gula merah : Rp 3.000,00 Total : Rp 12.000,00 Biaya tambahan untuk pembelian LPG 3 kg : Rp 12.000,00 (hanya sekali selama kegiatan) Penjualan Produk Produksi 1 Penjualan (potong) Senin 10 Selasa 30 Rabu 10

Produksi 2 Jumat Sabtu Minggu Penjualan (potong) 20 20 15

Produksi 3 Senin Selasa Rabu Penjualan (potong) 20 30 0

Permasalahan yang dihadapi Dalam melaksanakan usaha baru pasti akan ada permasalahan yang muncul guna untuk perbaikan produk, terdapat berbagai permasalahan yang saya hadapi dalam melaksanakan kegiatan ini, yaitu : 1. Desain Produk kurang menarik Jenang yang hanya dibungkus plastik, ternyata kurang menarik bagi konsumen. 2. Keterbatasan pemasaran Pemasaran produk baru di tempat kos-kosan teman. Hal ini terkait dengan keterbatasan jaringan dan waktu sehingga cakupan wilayah pemasaran belum luas. 3. Produk tidak awet Produk sisa merupakan permasalahan serius dalam setiap produksi makanan. Jenang hanya mampu bertahan 3 hari, hal ini karena jenang tidak mengandung pengawet sehingga tidak bertahan lama. Belum adanya solusi untuk membuat jenang yang bertahan hingga berhari-hari sehingga setiap produk sisa maka di konsumsi sendiri atau dibagikan ke orang lain. 4. Produk kurang bervariasi rasanya Jenang sayur yang diproduksi baru jenang tomat. Di wilayah pemasaran ternyata ada beberapa sasaran konsumen yang kurang suka dengan rasa tomat sehingga ada konsumen yang menangguhkan niat untuk membeli jenang. Terdapat masukan terkait dengan rasa jenang ini, yaitu konsumen menginginkan jenang wortel, jenang labu, dan jenang waluh. Analisis Keuntungan Total Pendapatan

Total pengeluaran

Untung

% Untung

= Total Penjualan x Harga/buah = 155 x Rp 500,00 = Rp 77.500,00,00 = (Produksi x Biaya Produksi) + biaya pendukung = 3 x Rp 12.000,00 + Rp 12.000,00 = Rp 48.000,00 = Total pendapatan total pengeluaran = Rp 77.500,00 Rp 48.000,00 = Rp 29.500,00 = (29.500/48.000) x 100% = 61,45 %

Hal yang harus ditingkatkan 1. Cakupan pemasaran Semakin banyak sasaran konsumen maka pemasukan juga akan semakin besar, hal ini dibutuhkan wilayah pemasaran yang luas. Maka dari itu diperlukan cakupan wilayah yang lebih luas untuk mengembangkan usaha sehingga konsumen semakin banyak dan keuntungan semakin besar. 2. Desain produk dan pembungkus MJM yang berbentuk persegi perlu divariasi dalam bentuknya agar tampilannya lebih menarik konsumen, variasi bentuk produk bisa segitiga, lingkaran atau berbentuk makhluk hidup. 3. Keawetan produk Dibutuhkan produk yang awet hingga beberapa hari sehingga dapat meminimalisir produk sisa, MJM bisa ditambahkan pengawet makanan yang alami dengan dosis yang wajar. 4. Varian produk Masukan dari konsumen perlu dipertimbangkan dan direalisasikan, untuk martabak dengan rasa pedas dapat dilakukan dengan tetap memproduksi MJM ditambah dengan saus bagi yang ingin MJM dengan rasa pedas. Nilai yang diperoleh dari kegiatan usaha MJM 1. Kerja keras Keinginan tidak akan tercapai dengan baik tanpa kerja keras, untuk menghasilkan produk MJM dengan untung yang maksimal dibutuhkan kerja keras, yaitu mulai dari merencanakan, memproduksi, memasarkan dan menganalisis keuntungan dibutuhkan kerja keras. 2. Optimis Berfikir positif akan keberhasilan usaha dibutuhkan agar meningkatkan keyakinan bahwa usaha akan sukses. Hal ini dialami ketika ada masukan-masukan yang mengurangi semangat untuk terus berusaha. 3. Inovatif Martabak jagung merupakan produk inovasi dari martabak yang biasanya terbuat dari ddaging dengan harga yang cukup mahal, mengganti daging dengan jagung dapat mengurangi biaya produksi namun tetap dengan keuntungan yang maksimal. 4. Kesabaran Dibutuhkan kesabaran dalam memproduksi, dan memasarkan. Ketika terjadi penolakan produk disikapi dengan sabar agar optimis tetap terjaga. 5. Bertanggung Jawab Setiap hari harus mengirim produk di dua tempat yang berbeda yaitu di SD Xaverius dan SMK N 6 merupakan bentuk tanggung jawab. 6. Visioner Tujuan kedepan untuk menjadikan MJM produk yang diterima banyak konsumen dari semua kalangan sehingga menghasilkan keuntungan yang maksimal merupakan bentuk visi kedepan yang jelas.

Anda mungkin juga menyukai