balita. Sekitar 9% anak di sub sahar a, dan 15% di Asia Selatan terancam menderita gizi kurang dan buruk, dan 2% anak yang tinggal di negara sedang berkembang terancam menderita severe acute malnut rition (SAM) atau malnutrisi akut berat. Marasmus dan kwashiorkor adalah hasil akhir dari tingkat kepararahan penderita g izi buruk. Marasmus di tandai dengan tubuh yang sangat kurus dengan berbagai tan da yang mengikutinya, sedangkan kwasiorkor ditandai dengan edema, diawali edema pada punggung kaki (edema +), yang dapat menyebar ke seluruh tubuh (edema +++). Jika skrining yang digunakan hanya dengan LILA dan atau BB/TB maka yang terjarin g hanyalah penderita dengan marasmus, sementara penderita kwasiorkor hanya sedi kit yang terjaring. Oleh karena itu skrining penderita gizi buruk sebaiknya meng gunakan tanda klinis yaitu sangat kurus (marasmus) dan edema (kwasiorkor) serta pemeriksaan LILA dan atau BB/TB.
KASUS IDENTITAS Bayi perempuan berumur 7 bulan masuk rumah sakit pada tanggal 11 Februari 2013 ANAMNESIS Keluhan utama: BAB cair Riwayat penyakit sekarang : BAB cair sejak 3 hari yang lalu, dengan frekuensi kurang lebih 10 kali, cair de ngan ampas, berwarna kekuningan, lendir (-), darah (-). Mual (-), Muntah setiap kali minum, muntahan susu, keinginan makan dan minum susu berkurang. BAK lancar . Keluhan panas (+) sejak 3 hari yang lalu, kejang (-). Batuk (-), flu (-), sesa k (-). Riwayat penyakit dahulu : sering mengalami keluhan panas. Riwayat penyakit keluarga: tidak terdapat keluarga yang mengalami keluhan BAB ca ir. Riwayat alergi :tidak terdapat alergi obat Riwayat kelahiran : Prematur, BBL: tidak diketahui Imunisasi : campak(-) PEMERIKSAAN FISIK Keadaan Umum : Sakit berat Tingkat kesadaran : komposmentis Status Gizi : gizi buruk Tanda-tanda vital Respirasi Rate : 44 Nadi : 140 Suhu : 37,8 C Kepala- Leher : x/menit x/menit BB:4 kg TB: 61 cm
Ubun-ubun cekung (-), Mata cowong +/+, Konjungtiva pucat -/-, Sklera ikterus -/ -, Rhinorrhea -/-, Mukosa mulut kering (+), Pembesaran tonsil T1/T1, Pembesar an kelenjar getah bening (-). Thoraks I : Pergerakan dinding dada simetris, tampak iga melayang, retraksi din ding dada (-) P: Nyeri tekan (-) P: Bunyi paru sonor A: Bunyi nafas bronkovesikuler, ronkhi -/-, wheezing -/Bunyi jantung I,II murni regular, murmur (-). Abdomen I : Tampak membuncit A: Peristaltik usus (+) , kesan meningkat P : Bunyi timpani ,Pembesaran hati dan spleen (-), P : Nyeri tekan (-), lemas (distensi perut (-)), turgor kembali lambat Ekstremitas Akral hangat Edema pada tungkai (-) Otot atrofi atau wasting Kulit keriput PEMERIKSAAN PENUNJANG Pemeriksaan laboratorium: GDS: 108 g/dl RESUME Bayi perempuan berumur 7 bulan masuk rumah sakit dengan keluhan BAB cair, dengan frekuensi kurang lebih 10 kali, serta muntah dan panas yang dirasakan sejak 3 h ari yang lalu. Nafsu makan dan keinginan minum susu kurang. Berat badan 4 kg, pa njang badan 61 cm. Menurut tabel Z score pasien ini masuk pada >-3 SD (gizi buru k). Pemeriksaan fisik ditemukan mata cowong, mukosa mulut kering, iga gambang, p erut membuncit, turgor kulit kembali lambat, otot atrofi atau wasting, kulit ker iput. DIAGNOSIS : Gastroenteritis Akut +dehidrasi ringan sedang + gizi buruk ANJURAN PEMERIKSAAN: Pemeriksaan darah rutin Pemeriksaan Gula darah sewaktu(GDS) TERAPI : IVFD KAEN 3B 6 gtt/menit Injeksi ceftriakson 150 gr/12 jam secara IV Paracetamol syr 4x cth Pemberian oralit Susu formula bebas laktosa Vitamin A 100.000 IU Vitamin C 50 mg/hari Asam folat 5 mg/hari pertama Kebutuhan zat gizi Fase stabilisasi Energi 320-400kkal/hari (80-100kkal/KgBB/hari) Protein 4-6 g/hari (1-1,5 gr/KgBB/hari) Cairan 520 cc/hari (130 ml/KgBB/hari) Fase transisi Energi 400-600 kkal/hari (100-150kkal/KgBB/hari)
Protein 8-12 g/hari (2-3 gr/KgBB/hari) Cairan 600 cc/hari (150 ml/KgBB/hari) Fase rehabilitasi Energi 600-880kkal/hari (150-220kkal/KgBB/hari) Protein 12-16 g/hari (3-4 gr/KgBB/hari) Cairan 600 cc/hari (150-200 ml/KgBB/hari)