Masa nifas terjadi perubahan hormonal. Selain itu energi dan kekuatan fisiknya menjadi terkuras selama kehamilan dan persalinan. .
Lanjutan
2. Periode Taking On/Taking Hold: Tergantung-Mandiri Terjadi pada hari ke 2-4 post partum. Pada periode ini ibu berada dalam kondisi yang membutuhkan perhatian penuh dan disisi lain ibu ingin melakukan perawatan bayinya sendiri. Ibu berusaha menguasai ketrampilan merawat bayi, selain itu mengambil kembali kontrol tubuhnya : BAB, BAK, dan kekuatan tubuh bertambah.
Lanjutan
3. Periode Latting Go: Terjadi setelah heri ke 4 post partum saat ibu kembali ke rumah. Ibu mengambil tanggung jawab terhadap perawatan bayinya dan menyesuaikan dengan kebutuhan bayi yang menyebabkan berkurangnya hak ibu, kebebasan dan hub. Sosial. Depresi post partum sering terjadi pada masa ini.
Lanjutan
Faktor demografik yaitu umur dan paritas Pengalaman dalam proses kehamilan dan persalinan Latar belakang psikososial wanita yang bersangkutan, seperti : tingkat pendidikan, status perkawinan, kehamilan yang tidak diinginkan, riwayat gangguan kejiwaan sebelumnya, sosial ekonomi serta keadekuatan dukungan sosial dari lingkungannya (suami, keluarga, dan teman). Apakah suami menginginkan juga kehamilan ini, apakah suami, keluarga, dan teman memberi dukungan moril.
Lanjutan
Bila memang diperlukan, dapat diberikan pertolongan dari para ahli, misalnya dari seorang psikolog atau konselor yang berpengalaman dalam bidang tersebut. Para ahli obstetri memegang peranan penting untuk mempersiapkan para wanita untuk kemungkinan terjadinya gangguan mental pasca-salin dan segera memberikan penanganan yang tepat bila terjadi gangguan tersebut, bahkan merujuk para ahli psikologi/konseling bila memang diperlukan.
Lanjutan
* Dukungan yang memadai dari para petugas
obstetri, yaitu: dokter dan bidan/perawat sangat diperlukan, misalnya dengan cara memberikan informasi yang memadai/adekuat tentang proses kehamilan dan persalinan, termasuk penyulit-penyulit yang mungkin timbul dalam masa-masa tersebut serta penanganannya
Lanjutan
* Pendekatan menyeluruh/holistik dalam penanganan para ibu yang mengalami post-partum blues . Pengobatan medis, konseling emosional, bantuan-bantuan praktis dan pemahaman secara intelektual tentang pengalaman dan harapanharapan mereka mungkin pada saat-saat tertentu. Secara garis besar dapat dikatakan bahwa dibutuhkan penanganan di tingkat perilaku, emosional, intelektual, sosial dan psikologis secara bersama-sama, dengan melibatkan lingkungannya, yaitu: suami, keluarga dan juga teman dekatnya.
2. Kebersihan diri
a. Kebersihan seluruh tubuh b. Kebersihan daerah kelamin (vulva, pembalut, cuci tangan, menghindari menyentuh luka)
4. Latihan
1. Pentingnya otot perut dan panggul menjadi normal 2. Senam
5. Eliminasi
a. BAB b. BAK
6. Gizi
a. b. c. d. e. Konsumsi tambahan Makan dengan diet seimbang Minum Pil tambah darah Kapsul vitamin A
7. Menyusui
a. b. c. d. Keuntungan/kelebihan ASI Tanda ASI cukup ASI tidak cukup Meningkatkan suplai ASI (untuk bayi dan untuk ibu)
8. Perawatan payudara
a. b. c. d. e. Menjaga payudara tetap bersih dan kering BH yang sesuai Perawatan putting susu yang lecet Mengatasi rasa nyeri karena putting lecet Penanganan bendungan ASI
9. Keluarga Berencana
a. b. c. d. e. f. Macam-macam alat kontrasepsi Teknik Kelebihan dan kekurangan Efek samping Efektifitas DLL