Anda di halaman 1dari 10

I.

Pendahuluan

A. Latar Belakang
Laboratorium kimia merupakan tempat melakukan suatu percobaan yang berhubungan dengan bahan-bahan kimia. Bahan-bahan kimia mempunyai sifat beragam ,mempunyai sifat dari yang tidak berbahaya sampai yang berbahaya. Bahan kimia berbahaya adalah bahan kimia yang memiliki dampak negative bagi manusia dan lingkungan. Beberapa sifat bahan kimia spesifik yang biasa ditemukan adalah toksik,korosif,iritatif,flammable,oksidator,

eksplosif dan berbahaya bagi lingkungan. Bahan kimia yang berbahaya harus diperhatikan penggunaanya karena berkaitan dengan keselamatan kerja dilaboratorium. Pengetahuan tentang upaya preventif dan penanggulangaan kecelakaan di laboratorium merupakan hal mutlak yang harus diketahui dan dipahami oleh orang yang bekerja dilaboratorium. Bahan kimia dapat masuk ke dalam tubuh manusia melalui mulut,kulit,dan pernapasan. Bahan kimia berbahaya yang terkena tubuh dapat menimbulkan efek beragam seperti keracunan,iritasi,bahkan luka. Efek negative bahan kimia berbahaya bagi tubuh dapat dibagi menjadi 2 yaitu efek akut dan kronis(Kristiani,2009).

B. Tujuan
Untuk memahami berbagai jenis dan sifat bahan kimia dilaboratorium kimia. Serta keterampilan dalam penanganan terhadap bahan kimia .

II. Bahan dan Metode


A. Waktu dan Tempat Praktikum
Praktikum dilaksanakan pada tanggal 17 September 2013,pukul 14.00-16.00WIB, bertempat di Laboratorium Biokimia dan Biologi Molekuler,Fakultas Biologi,Universitas Kristen Satya Wacana .

B. Alat dan Bahan


Bahan yang digunakan antara lain : Bahan yang bersifat iritatif : Kobalt(II)-nitrat Hexahydrat{Co(NO3)2.6H2O},bahan yang bersifat racun: Blei (II)-nitrat,Lead(II) nitrate, Plomb (II) nitrate {Pb(NO3)2},bahan yang bersifat iritatif: 5-Sulfosalicylsure-Dihydrat (C7H6O6S . 2H2O),bahan yang bersifat pengoksidasi: Ammonium nitrat,Ammonium nitrate,Nitrate dAmmonium,Nitratode Amonio(NH4NO3).Bahan yang bersifat korosif : Natrium sulfide-Hydrat,Sodium sulfide hydrate,sodium sulfure hydrate,sodio sulfuro hidrato(Na2S.
xH2O),bahan

yang bersifat beracun dan berbahaya bagi lingkungan:


1

Quecksilber (II)-sulfat,Mercury(II)sulfate(HgSO4),bahan yang bersifat mudah terbakar dan iritatif: Aseton(CH3COCH3).

C. Metode
1. Bahan Bahan Kimia dalam Laboratorium Bahan-bahan kimia yang tersedia dalam laboratorium yang terdapat pada rak penyimpanan diambil sesuai dengan yang dibutuhkan ,kemudian bahan-bahan kimia tersebut ditaruh ke meja yang akan digunakan untuk praktikum. 2. Klasifikasi Sifat-Sifat Kimia Bahan-bahan kimia yang sudah tersedia pada meja yang akan digunakan praktikum tersebut diamati label yang terdapat pada kemasannya ,misalnya saja arsenik bersifat beracun maka lambang yang terdapat pada arsenik tersebut adalah gambar tengkorak.

III. Hasil dan Pembahasan


A. Hasil
No Bahan Kimia Label Keterangan

Arsenik (Helmenstine,2013)

Bersifat Racun

Mercury(II)sulfate Quecksilber(II)-sulfat

Bersifat Racun dan

(HgSO4) (Anonim1,2010)

Berbahaya bagi lingkungan

Merkuri klorida

Bersifat Beracun

Metanol

Bersifat Beracun

HCl (Anonim ,2010)


1

Bersifat Korosif

NaOH

Bersifat Korosif

Asam Asetat Glasial

Bersifat Korosif

NaNO3 (Anonim ,2010)


1

Bersifat Iritatif

CuSO4.5H2O

Bersifat Iritatif

10

Na2CO3

Bersifat Iritatif

11

Aluminium alkil fosfor (Anonim1,2010)

Bersifat Mudah terbakar

12

Butana

Bersifat Mudah terbakar

13

Propana

Bersifat Mudah terbakar

14

Padatan Natrium

Bersifat Mudah terbakar

15

Aseton

Bersifat Mudah terbakar

(CH3COCH3)

Bersifat Iritatif

16

Benzena

Bersifat Mudah terbakar

17

TNT (Anonim1,2010)

Bersifat Mudah Meledak

18

Nitrogliserin

Bersifat Mudah Meledak

19

NH4NO3

Bersifat Mudah Meledak

20

Permanganat (Anonim ,2010)


1

Bersifat Pengoksidasi

21

Perklorat

Bersifat Pengoksidasi

22

Dikromat

Bersifat Pengoksidasi

23

Peroksida

Bersifat Pengoksidasi

24

Periodat

Bersifat Pengoksidasi

25

Persulfat

Bersifat Pengoksidasi

26

Benzyl peroksida

Bersifat Pengoksidasi
4

27

Asetil peroksida

Bersifat Pengoksidasi

28

Eter oksida

Bersifat Pengoksidasi

29

Asam perasetat

Bersifat Pengoksidasi

30

Natrium (Anonim2,2013)

Bersifat Mudah bereaksi

31

Kalium

Bersifat Mudah bereaksi

32

Kalsium

Bersifat Mudah bereaksi

33

Halida anhidrat

Bersifat Mudah bereaksi

34

Oksida non-logam halida

Bersifat Mudah bereaksi

35

Asam sulfat pekat

Bersifat Mudah bereaksi

36

Logam alkali

Bersifat Mudah bereaksi


5

37

Kalium klorat

Bersifat Mudah bereaksi

38

Kalium perklorat

Bersifat Mudah bereaksi

39 40

Kalium permanganat Asam Kromat

Bersifat Mudah bereaksi Bersifat Mudah bereaksi

41

Nuklir (Maarif,2011)

Bersifat Radioaktif

42

Sinar Alfa

Bersifat Radioaktif

43

Sinar Beta

Bersifat Radioaktif

44

Sinar Gamma

Bersifat Radioaktif

45

Kobalt(II)-nitrat Hexahydrat (Co(NO3)2.6H2O)

Bersifat Iritatif

46

Blei(II)-nitrat Lead(II)nitrate Plomb(II)nitrate (Pb(NO3)2 )

Bersifat Beracun

47

5-Sulfosalicylsure-Dihyrat (C7H6O6S.2H2O)

Bersifat Iritatif

48

Ammonium nitrat

Bersifat Pengoksidasi

49

Natriumsulfid-Hydrat Sodium sulfide hydrate Sodium sulfure hydrate Sodio sulfure hidrato (Na2S.H2O)

Bersifat Korosif

B. Pembahasan
Bahan-bahan yang beracun dan berbahaya bagi kesehatan ,bahkan mematikan apabila tertelan,terhirup,atau kontak dengan kulit. Bahan yang bersifat beracun ini dapat dilambangkan dengan tengkorak. Contohnya: Blei(II)-nitrat,Lead(II)nitrate,Plomb (II)nitrate, Merkuri klorida,Metanol,Arsenik, Mercury(II)sulfate, dan Quecksilber(II)-sulfat. Ukuran

toksisitas gas dinyatakan dengan LD50. Cara penanggulangan apabila bahan yang beracun ini tertelan,terhirup atau kontak dengan kulit: Mengganti dengan bahan lain serupa yang lebih aman,Penggunaan bahan dilakukan di lemari asam,dan tidak makan dan diminum di laboratorium(Imamkhasani,1990). Bahan-bahan yang bersifat korosif dapat menimbulkan kerusakan benda atau jaringan yang mengalami kontak. Bahan ini dapat berupa zat padat,cair dan gas. Bahan yang bersifat korosif ini biasanya dilambangkan dengan larutan yang menetesi sebuah benda atau tangan ,tangan atau benda tersebut akan berlubang. Contohnya adalah HCl,NaOH,asam asetat glasial, Natriumsulfid-Hydrat ,Sodium sulfide hydrate,Sodium sulfure hydrate,Sodio sulfure hidrato. Efek korosif bergantung pada sifat fisik dan kelarutan zat korosif pada permukaan benda atau tubuh yang terkena. Akibat yang ditimbulkan: Primer dan Sekunder. Cara penanggulangan adalah menggunakan alat proteksi(kaca mata,sarung tangan,dan masker)saat bekerja diruang asam. Apabila sudah terjadi kontak dengan bahan yang bersifat korosif adalah dibilas dengan air mengalir dan segera dibawa ke dokter (Imamkhasani,1990).

Bahan yang bersifat iritatif memiliki efek yang hampir sama dengan bahan korosif tetapi relative kurang berbahaya. Bahan yang bersifat iritatif ini biasanya dilambangkan dengan lambang seperti huruf X . Contoh bahan yang bersifat iritatif adalah Kobalt(II)-nitrat Hexahydrat,5-Sulfosalicylsure-Dihyrat,Aseton,NaNO3,CuSO4.5H2O,danNaCO3.Cara penanggulangan dan apabila sudah terjadi kontak dengan larutan ini adalah sama dengan bahan korosif(Imamkhasani,1990). Bahan yang bersifat mudah terbakar(Flammable) dapat menimbulkan kebakaran apabila terjadi kesalahan penanganan .Bahan yang mudah terbakar ini dilambangkan dengan api yang menyala. Bahan yang mudah terbakar contohnya aluminium alkil fosfor, butana ,propana,padatan natrium,aseton,benzena. Cara penanggulangan adalah menghindarkannya dari udara,air ,dan sumber api(Imamkhasani,1990). Bahan yang bersifat mudah meledak ini bersifat tidak stabil. Peledakan terjadi karena adanya reaksi yang sangat cepat yang menghasilkan panas dan gas dalam jumlah besar. Faktor yang mempengaruhi terjadinya ledakan: suhu,benturan atau gesekan,kelembaban, aliran listrik, dan pengaruh bahan kimia. Bahan yang mudah meledak ini disimbolkan dengan sebuah ledakan dari benda. Contoh bahan yang bersifat mudah meledak adalah TNT,nitrogliserin, NH4NO3. Cara penanggulangan dari sifat ini adalah menggunakannya di ruang asam,memakai alat pelindung,dan menyiapkan alat pemadam kebakaran (Imamkhasani,1990). Bahan yang bersifat pengoksidasi dapat menghasilkan oksigen dalam penguraiannya atau reaksi dengan senyawa lain. Apabila kontak tubuh dengan bahan ini dapat menimbulkan iritasi. Bahan kimia ini dibedakan menjadi 2 jenis yaitu anorganik dan organik. Bahan ini biasanya dilambangkan dengan oksigen yang mengurai . Contoh bahan kimia yang memiliki sifat pengoksidasi adalah Ammonium nitrat,permanganat,perklorat,dikromat,perioksida, periodat,persulfat,benzyl peroksida,asetil perioksida,eter oksida,dan asam perasetat. Cara penanggulangan jika bahan kontak dengan tubuh adalah menghindari terjadinya kontak tersebut(Imamkhasani,1990). Bahan yang bersifat berbahaya bagi lingkungan dapat menyebabkan gangguan bagi lingkungan sehingga dalam penanganan dalam penggunaan dan pasca penggunaan sangat diperhatikan. Bahan kimia jenis ini dilambangkan dengan ikan yang berada dalam lingkungan tercemar akan mati. Contoh bahan ini adalah pestisida,apotas,Quecksilber(II)-sulfat dan Mercury(II)sulfate. Cara penanggulangannya adalah menggunakan pupuk kandang alami untuk tanaman dan menangkap ikan dengan jaring.

Bahan yang bersifat mudah bereaksi ini terdapat 2 jenis yaitu bahan reaktif terhadap air maupun asam. Contohnya adalah logam natrium,kalium,kalsium,halide anhidrat,oksida non-logam,asam sulfat pekat,logam alkali,kalium klorat,kalium perklorat,kalium

permanganate,dan asam kromat. Cara penanggulangannya adalah menjauhkannya dari air dan juga asam (Imamkhasani, 1990). Bahan yang bersifat radioaktif dapat memancarkan radiasi sinar alfa,beta,atau gamma. Bahan ini banyak dipakai di laboratorium untuk bahan sintesis atau analisis. Akibat yang ditimbulkan apabila keterpaan sinar radioaktif adalah terjadi mutasi. Contohnya adalah nuklir,sinar alfa,sinar beta dan gamma. Cara penanggulangannya adalah dengan menggunakan penahan timbal,menjauhkan diri dari sumber radiasi,dan mengurangi waktu keterpaan dengan bahan(Imamkhasani,1990).

IV. Kesimpulan
Bahan yang bersifat beracun misalnya saja Quecksilber(II)-sulfat,cara penanggulangannya adalah dengan menggantinya dengan bahan lain serupa,menggunakannya di lemari asam,tidak makan dan minum di laboratorium. Bahan yang bersifat korosif misalnya Natriumsulfid-hydrat,cara penanggulangannya adalah dengan menggunakan alat proteksi(kaca mata,masker dan sarung tangan) dan bekerja di ruang asam. Bahan yang bersifat iritatif contohnya adalah Kobalt(II)-nitrat Hexahydrat,cara penanggulangannya adalah sama dengan bahan yang bersifat korosif. Bahan yang bersifat mudah terbakar misalnya saja Aseton cara penanggulangannya adalah dengan menjauhkannya dari campuran dengan udara,air dan sumber api. Bahan yang bersifat mudah meledak misalnya TNT,cara penanggulangannya adalah dengan menggunakannya di ruang asam,memakai alat pelindung,dan menyiapkan alat pemadam kebakaran. Bahan yang bersifat pengoksidasi misalnya Ammonium nitrat,cara penanggulangannya adalah dengan menghindari kontak lansung dengan tubuh. Bahan yang bersifat berbahaya bagi lingkungan misalnya Mercury(II) sulfate,cara penanggulangannya adalah dengan menggunakannya secara tidak berlebihan ketika di lingkungan. Bahan yang bersifat reaktif ini contohnya natrium yang reaktif terhadap air,cara penanggulangannya adalah dengan menjauhkannya dari air dan asam. Bahan yang bersifat radioaktif misalnya nuklir,cara penanggulangannya adalah dengan menggunakan penahan timbal,menjauhkan diri dari sumber radiasi,dan mengurangi waktu keterpaan dengan bahan.

Daftar Pustaka
-Anonim1,2010.Beberapa Arti Simbol Berbahaya pada Bahan Kimia.
9

(http://www.ceriwis.com/lounge/73894-beberapa-arti-simbol-berbahaya-pada-bahankimia.html). Diakses tanggal 19 September 2013. -Anonim2,2013. WHMIS Label, Class F - Dangerously Reactive Materials, 0.625" Round. (http://www.thecompliancecenter.com/store/us/lb-483x58.html). Diakses tanggal 23 September 2013 -Helmenstine,AnneMerie,2013.Toxic. (http://chemistry.about.com/od/healthsafety/ig/Laboratory-Safety-Signs/Toxic.htm). Diakses tanggal 19 September 2013. -Imamkhasani,S.1990.Keselamatan Kerja dalam Laboratorium Kimia.Jakarta:Gramedia. -Kristiani,Elizabeth B.E. , 2009.Petunjuk Praktikum Kimia.Salatiga: Universitas Kristen Satya Wacana. - Maarif,Jafar.2011. Sifat-Sifat Sinar Radioaktif. (http://nurul.kimia.upi.edu/Web%202011/0800555/sifat-sifat%20sinar%20radioaktif.html). Diakses tanggal 20 September 2013.

10

Anda mungkin juga menyukai