Anda di halaman 1dari 10

Penyelenggaraan praktik kedokteran yang merupakan inti dari berbagai kegiatan dalam penyelenggaraan upaya kesehatan, harus dilakukan

oleh dokter dan dokter gigi yang memiliki etika dan moral yang tinggi, keahlian dan kewenangan yang secara terus menerus harus ditingkatkan mutunya melalui pendidikan dan pelatihan berkelanjutan, sertifikasi, registrasi, lisensi, pembinaan, pengawasan dan pemantauan agar penyelenggaraan praktik kedokteran sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.

Setiap dokter dan dokter gigi yang dengan sengaja melakukan praktik kedokteran tanpa memiliki surat ijin praktik, dipidana dengan pidana penjara paling lama 3 (tiga) tahun atau denda paling banyak Rp. 100.000.000,00 (seratus juta rupiah) (Undang-undang Nomor 29 Tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran dan Kedokteran Gigi di Indonesia, Bab X Ketentuan Pidana, Pasal 76).
Dokter Gigi di Indonesia wajib mentaati peraturan atau undang-undang Republik Indonesia serta aturan-aturan yang dikeluarkan oleh organisasi profesi (Kode Etik Kedokteran Gigi Indonesia Bab I Aturan Umum, Pasal 2 Ayat 2).

STUDI KASUS
drg. AB lulusan muda, belum memiliki SIP, melakukan praktik di klinik gigi orang tuanya. Pasien E keluhan gigi berlubang besar pada geraham bawah kanan, pemeriksaan subjektif dan objektif mengharuskan ekstraksi. drg. AB ekstraksi Pasien E pendarahan hebat. Rujuk ke RS, berhasil selamat dan tidak menggugat.

Apakah tindakan drg. AB adalah pelanggaran etika atau hukum? Apakah terdapat penyimpangan prinsip profesionalisme? Apa yang seharusnya dilakukan oleh drg. AB?

ANALISIS SISTEMATIK
Regulasi dan protokol seringkali tidak kongruen dengan paradigma ahli kesehatan. Lulusan muda cenderung arogan, ingin membuktikan diri. Minim pengalaman, ketidaktahuan menghadapi situasi sulit berakibat fatal pada nyawa pasien. Perlahan tapi pasti, ikuti regulasi yang ada, lakukan registrasi sesuai alur. Melahirkan pribadi yang sukses sebagai profesional!

Tata cara registrasi dokter dan dokter gigi (Perkonsil No. 1/2005)

FORUM DISKUSI
Nama (NIM) : Pertanyaan

KESIMPULAN
Penyelenggaraan praktik kedokteran gigi secara legal, etis, dan profesional diatur menurut Undang-undang Nomor 29 Tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran, Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 617/Menkes/Per/X/2011, dan Kode Etik Kedokteran Gigi Indonesia. Praktik kedokteran gigi oleh dokter gigi yang legal, etis, dan profesional wajib menyertakan kepemilikan Surat Ijin Praktik dan Surat Tanda Registrasi yang disetujui oleh Organisasi Profesi dan disahkan oleh Dinas Kesehatan Provinsi setempat. Pengadaan gerakan praktik kedokteran tanpa lisensi perijinan dengan sengaja tanpa unsur kemanusiaan (misalnya pertolongan pertama pada kecelakaan) akan dijerat hukuman pidana maupun administratif sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku.

Anda mungkin juga menyukai