Anda di halaman 1dari 7

Email : dafarafi@yahoo.co.

id

PETA JUANG MEMBANGUN KOPERASI MANDI


Disusun oleh : Muhammad Arsad Dalimunte,SE,Ak

BLOG: WWW.ARSADCORNER.COM

Email : dafarafi@yahoo.co.id

PETA JUANG MEMBANGUN KOPERASI MANDIRI


A. Pembuka
Dalam tinjauan konsepsi, koperasi merupakan kumpulan otonom dari orang-orang yang meyakini kebersamaan sebagai jalur tepat membentuk kehidupan yang lebih berkualitas alias sejahtera. Lewat pembangunan kebersamaan yang solid, ragam aktivitas produktif diyakini berujung pada terbentuknya kemandirian kolektif. Untuk itu, koperasi harus berproses memobilisasi kebersamaannya secara bertahap dan berkesinambungan sehingga tahapan-tahapan yang diselenggarakan berbanding lurus dengan pertumbuhan kebermanfaatan yang bisa dirasakan segenap stake holder-nya. Semangat kolektif harus dibangun lewat pendidikan secara terus menerus sehingga melahirkan kesadaran anggota untuk mengambil tanggungjawab ikut membesarkan organisasi dan perusahaan. Bicara tentang sadar mengambil tanggungjawab membesarkan, hal ini berawal dari mampunya setiap orang menemukan nilai penting bagi dirinya atas apa-apa yang diperjuangkan dalam naungan kebersamaan. Untuk itu, pendidikan yang diselenggarakan tidak hanya membangun militansi buta yang mengandalkan subyektifitas kepemilikan, tetapi juga diikuti rasionalitas sehingga memantik partisipasi atas dasar akal yang sehat. Oleh karena itu, kebersamaan harus dikelola dengan metode yang tepat, sehingga setiap orang bisa mem-personifikasikan dirinya dari setiap langkah yang dilakukan oleh organisasi atau perusahaan koperasi, Hal ini juga menjadi koreksi bijak bagi kebanyakan koperasi yang arah pembangunannya masih didominasi oleh elite organisasi. Sebab hal ini berimplikasi terhadap rendahnya partisipasi anggota yang sesungguhnya adalah subyek dan juga obyek pembangunan koperasi itu sendiri. Kemengakaran yang sesung guhnya adalah kunci keberhasilan koperasi menjadi sulit didapati pada kondisi semacam itu.

B. 3 (TIGA) TAHAPAN KEBERSAMAAN YANG BERULANG


Kerjasama di koperasi bukan bekerja bersama-sama, melainkan bekerja secara efektif melalui distribusi peran proporsional dari setiap unsur organisasi. Pada titik inilah potensi, sumber daya dan energi terkelola secara cerdas, sehingga melahirkan dampak nyata bagi kehidupan anggotanya. Dengan demikian, gotong royong yang dilakukan koperasi tidak hanya akan memiliki dampak ekonomis semata, tetapi proses pembesaran organisasi dan perusahaan membentuk karakter sosial dan juga budaya pribadi dari segenap insan yang terlibat. Hal ini merupakan bagian penjelas dari nalar logis fungsi koperasi sebagai penjawab aspirasi dan kebutuhan ekonomi, sosial dan budaya. Mengingat bahwa koperasi merupakan kumpulan orang yang menjunjung tinggi kesamaan (equality), sementara mereka berasal dari latar belakang dan karakter yang berbeda-beda, maka kesamaan persepsi dan rasionalitas ekspektasi harus terbangun dengan tepat sejak mula keterlibatan setiap orang di koperasi. Jika tidak, maka hal ini berpotensi melahirkan iklim yang tidak kondusif dan bahkan sangat mungkin berujung pada pembubaran koperasi karena konflik psikologis yang tak pernah terselesaikan secara arif. Oleh karena itu, dalam rangka membentuk suasana kebathinan kolektif yang terjaga, kebersamaan di koperasi biasanya diselenggarakan dalam 3 (tiga) tahapan yang terus berulang ,yaitu : 1. Kebersamaan dalam merumuskan Tujuan/cita-cita. 2. Kebersamaan dalam mewujudkan cita-cita melalui distribusi peran proporsional. 3. Kebersamaan dalam menilik pencapaian dan sekaligus me-refresh spirit kolektif dari segenap unsur organisasi. Pentahapan ini juga sebagai penegas bahwa koperasi tidak mengenal kata aku, dia kamu atau mereka, tetapi hanya mengenal kata kita. Jadi, inti berkoperasi sesungguhnya adalah menterjemahkan ke-kita-an ke dalam hal-hal yang mampu meningkatkan kualitas hidup segenap insan yang terlibat di dalam koperasi.

BLOG: WWW.ARSADCORNER.COM

Email : dafarafi@yahoo.co.id

PETA JUANG MEMBANGUN KOPERASI MANDIRI


C. MENILIK RELEVANSI MEDAN JUANG DAN MASA DEPAN
Partisipasi optimal dari segenap unsur organisasi adalah kunci keberhasilan koperasi. Partisipasi tidak hanya bermakna efektifitas penyelenggaraan pendidikan kepada segenap anggota, tetapi juga simbol kesadaran dan keyakinan bahwa apa yang diperjuangkan koperasi memiliki relevansi kuat dengan kebutuhan jangka pendek maupun jangka panjang anggotanya . Untuk itu, pendefenisian relevansi antara tujuan-tujuan yang dikembangkan koperasi dengan cita-cita pribadi anggota menjadi satu hal yang harus terdeskripsikan secara jelas dan tegas serta difahami segenap anggota. Untuk itu, kepiawaian dalam mensosialisasikan dan mengedukasikan relevansi tujuan organisasi dan tujuan pribadi kepada segenap anggota merupakan satu kebutuhan organisasi, sebab hal ini memiliki kaitan erat dengan keterbangunan inisiatif untuk ikut membesarkan organisasi dan perusahaan melalui partisipasi produktif. Dalam rangka men-stimulan pertumbuhan dan perkembangan partisipasi ini, maka dinamika pola sosialisasi, promosi dan edukasi harus selalu up to date dan berbasis dinamika aspirasi dan kebutuhan nyata anggota sehingga mereka selalu merasa terperhatikan dan kesadaran mengembangkan partisipasi senantiasa terbangun dan terjaga. Relevansi juga merupakan bagian dari rasionalitas yang mudah di fahami dan juga menjadi jalan bijak untuk mendorong optimalisasi peran setiap unsur dalam proses pencapaian tujuan-tujuan kolektif yang didefenisikan. Sebagai sebuah catatan, penjiwaan kebersamaan biasanya sangat tepat dijadikan sumber inspirasi men-diversifikasi atau pengayaan metode pendekatan yang berorientasi pada kontinuitas produktifitas dari sebuah kebersamaan di koperasi.

D. 2 (DUA) KATA KUNCI DALAM PETA JUANG KOPERASI


Kemandirian yang dimaksud dalam koperasi adalah kemandirian kolektif, dimana secara organisasi koperasi mampu menghidupi dirinya sendiri dalam range aspirasi dan kebutuhan yang berkembang didalamnya. Sebagai organisasi berbasis orang, agenda pembangunan kemandirian harus mengarah pada pemberdayaan yang bemakna bergerak bersama. Sebagaimana dijelaskan sebelumnya, Kerjasama yang diusung bukan berarti bekerja bersama-sama, tetapi bekerja secara efektif dimana terdapat distribusi peran proporsional dari segenap unsur organisasi (pengurus, pengawas dan anggota) dalam tujuan yang sama, yaitu untuk mewujudkan apa yang disebut cita-cita kolektif. Oleh karena itu, koperasi harus mampu mendorong penyatuan potensi dan sumber daya yang melekat pada segenap unsur organisasinya serta mendayagunakannya sesuai dengan aspirasi dan kebutuhan yang terangkum dalam tujuan koperasi. Sebagai pengingat, aktivitas yang dijalankan koperasi harus memiliki relevansi kuat dengan keseharian anggotanya, sehingga koperasi tidak akan mewujud menjadi korporasi, tetapi tetep berfungsi sebagai mesin penjawab peningkatan kualitas hidup atau kesejahteraan segenap unsur organisasinya Hal ini memang tak mudah, tetapi di keunikan semacam ini pula yang menyebabkan koperasi tampak khas dan seharusnya menjadikan ke-khas-an itu sebagai sumber keunggulan. Dengan demikian, mengakar secara organisasi dan Besar secara perusahaan adalah 2 (dua) kondisi yang saling berhubungan dan juga merupakan syarat terbentuknya sebuah kemandirian. Dalam tinjauan yang demikian, koperasi seharusnya lahir atas kesadaran dan keyakinan kolektif dan bukan karena adanya potensi fasilitas bantuan atau semacam karitas yang beperluang di akses. Kalaupun masih terdapat proteksi, fasilitas dan kemudahan lainnya, persepsi yang harus dibangun adalah bahwa semua itu tak akan berlangsung selamanya dan koperasi tetap bertekad membangun organisasi dan perusahaannya di atas kemandirian berkara.

BLOG: WWW.ARSADCORNER.COM

Email : dafarafi@yahoo.co.id

FILOSOPI dan RUANG JUANG KOPERASI


KEYAKINAN

Koperasi adalah ideologi masa depan Alat perjuangan membangun kemartabatan manusia Alat Menciptakan Ekonomi demokratis yang berkeadilan Relevan dengan masa depan pribadi yang cerah
Apa ? Defenisi Mengapa ? Bagaimana ?

FILOSOPI

FIKIRAN

Jati Diri Sebagai Sumber Inspirasi

Nilai-nilai Prinsip2

koperasi

Eksternal
Organisasi/ kelembagaan

Sinergitas produktif

Masyarakat NGO Government

Non koperasi

Pengurus
kuantitas

TINDAKAN

Ruang juang 2 in 1

Internal

mengakar

Anggota Kualitas pengawas

RUANG JUANG

perusahaan

Produktivitas berbasis koletivitas

efisiensi

Berbasis kebutuhan
Berbasis aspirasi

Efektivitas

Mengakar

HASIL

Koperasi Benar
Besar

Dicapai secara bertahap dan berkesinambungan Membutuhkan kader militan yang memiliki konsistensi semangat juang yang tak pernah padam

OUTPUT

BLOG: WWW.ARSADCORNER.COM

Email : dafarafi@yahoo.co.id

POHON PERUSAHAAN
INCOME
PERUSAHAAN

Anggota
OFFERING/ MARKETING

MARKET
NonAnggota

ORANG
JOB ANALYZE

UANG

Hutang

Bank Non Bank



SUMBER
Modal Sendiri

RECRUITMENT

Simp pokok Simp wajib Simp sukarela Hibah dsb


Kas Piutang Persediaan

DIKLAT & PENEMPATAN


PEMANFAATAN

AKTIVA LANCAR

REWARD & PUNISHMENT


PENGAMANAN & PENGUKURAN

AKTIVA TETAP
SISTEM AKUNTANSI

Aktiva Berwujud Aktiva Tidak berwujud

MANAJEMEN PERSONALIA

MANAJEMEN KEUANGAN
OUTPUT

LAPORAN

Neraca Laba/Rugi Perubahan Modal

MANAJEMEN OPERASIONAL

PRODUK/JASA

BLOG: WWW.ARSADCORNER.COM

Email : dafarafi@yahoo.co.id

PE NG H UJ UNG

BE R NADA

KO NT E M PL A SI

(Hasil Kesepakatan International Cooperative Alliance/ICA, di Manchester, 23 September 1995)

JATI DIRI KOPERASI

DEFENISI : Koperasi adalah perkumpulan otonom dari orangorang yang bersatu secara sukarela untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan dan aspirasi-aspirasi ekonomi,sosial & budaya bersama melalui perusahaan yang mereka miliki bersama & mereka kendalikan secara demokratis.

NILAI-NILAI : Koperasi berdasarkan nilainilai menolong diri sendiri, tanggungjawab sendiri, demokrasi, persamaan, keadilan dan kesetiakawanan. Anggota koperasi percaya pada nilai-nilai etis kejujuran, keterbukaan, tanggungjawab sosial, serta peduli terhadap orang lain.

PRINSIP-PRINSIP 1.Keanggotaan sukarela dan terbuka 2.Pengendalian oleh anggotaanggota secara demokrasi 3.Partisipasi ekonomi anggota 4.Otonomi dan kebebasan 5.Pendidikan, pelatihan dan informasi 6.Kerjasama antar koperasi 7.Kepedulian terhadap komunitas

BLOG: WWW.ARSADCORNER.COM

Email : dafarafi@yahoo.co.id

P EN G H U JU N G

B ER N A DA

KO N TEM P L A S I

Kekuatan koperasi terletak pada keterbangunan dan keterjagaan komitmen semua unsur organisasi tetap berada di lingkar kebersamaan. Saling percaya dan saling mendukung merupakan bagian yang harus ada di keseharian interaksi segenap insan koperasi. Kemandirian seharusnya terbangun sejak pertama koperasi itu. Artinya, semangat kemandirian itu harus menjadi nafas koperasi lewat kemauan semua pihak menyatukan potensi sumber daya dan energi serta berproses secara bertahap dan berkesinambungan. Arinya, lahir dan tumbuhkembangnya kebermanfaatan berkoperasi memiliki hubungan linier dengan keterbangunan kualitas kebersamaan. Koperasi harus berproses dalam mewujudkan cita-citanya, karena kebersamaan yang dihuni oleh insan dari berbagai latarbelakang dan karakter memerlukan penyesuaian-penyesuaian yang tak jarang menuntut terpeliharanya kesabaran dan kebijakan. Namun demikian, kala kebersamaan itu mewujud ke dalam satu interaksi yang jujur dan saling membutuhkan, maka aktivitas apapun yang akan dikembangkan berpeluang mencapai keberhasilan. Koperasi tidak besar oleh karena fasilitas, tetapi dinamika proses interaksi yang bisa melahirkan kerekatan sosial sesungguhnya menjadi modal terpenting dari koperasi. Sebab, kerekatan melahirkan satu rasa dan hal ini mempermudah dalam men-drive pemberdayaan (empowering) dalam arti kebersamaan produktif. Oleh karena itu, subyektifitas dalam arti rasa memiliki harus diikuti dengan rasionalitas berupa karya yang memiliki nilai manfaat nyata. Mulailah dari hal kecil atau sederhana, sebab keterlatihan serupakan sumber percaya diri dan juga mendatangkan keinginan melakukan hal-hal lainnya, sebab keberhasilan selalu mengundang candu. Demikian tulisan sederhana ini tersajikan dihadapan segenap pegiat koperasi, semoga menginspirasi lompatan semangat dalam mewujudkan koperasi mandiri dengan kemanfaatan yang nyata bagi segenap anggota. Bravo Koperasi.

Purwokerto, 13 Desember 2013 Penyusun, Muhammad Arsad Dalimunte

BLOG: WWW.ARSADCORNER.COM

Anda mungkin juga menyukai