PENDAHULUAN
suatu jaringan limfoid yang terletak pada fossa tonsilaris pada kedua sudut orofaring dan merupakan salah satu bagian dari cincin Waldeyer.
Tonsil palatina
Peran imunitas
sebagai pertahanan primer untuk menginduksi sekresi bahan imun dan mengatur produksi dari immunoglobulin sekretoris Peran tonsil mulai aktif pada umur antara 4 hingga 10 tahun dan akan menurun setelah masa pubertas.
Tonsilitis kronis umumnya terjadi akibat komplikasi tonsilitis akut, terutama yang tidak mendapat terapi adekuat, mungkin serangan mereda tetapi kemudian dalam waktu pendek kambuh kembali dan menjadi laten. Faringitis merupakan peradangan dinding faring yang dapat disebabkan oleh virus (40-60%), bakteri (5-40%), alergi, taruma, dan toksin
Faringitis dan tonsilitis sering ditemukan bersamaan yang dikenal dengan sebutan tonsilofaringitis Tonsilofaringitis adalah radang orofaring mengenai dinding posterior yang disertai inflamasi tonsil
ANATOMI
3 macam:
Tonsil faringeal (adenoid) Tonsil palatina Tonsil lingual CINCIN WALDEYER
ANATOMI TONSIL
Tonsil palatina: jaringan limfoid yg terletak di fossa tonsilaris di kedua sudut orofaring. Lebih padat dibandingkan jaringan limfoid lain. Permukaan lateral ditutupi kapsul tipis & permukaan medial terdapat kripta dgn epitel squamosa.
ANATOMI
Vaskularisasi cabang2 a. karotis eksterna:
a. maksilaris eksterna
a. tonsilaris a. palatina asenden
a. maksilaris interna
a. palatina desenden
a. lingualis
a. lingualis dorsal a. faringeal asenden.
TONSILITIS
Tonsillitis adalah peradangan tonsila palatina yang merupakan bagian dari cincin Waldeyer.
Tonsilitis kronis umumnya terjadi akibat komplikasi tonsilitis akut, terutama yang tidak mendapat terapi adekuat, serangan mereda tetapi kemudian dalam waktu pendek kambuh kembali dan menjadi laten.
FAKTOR PREDISPOSISI
pengobatan tonsillitis akut yang tidak adekuat
TONSILITIS
Radang tonsil palatina Penyebaran infeksi : Air borne droplets Sering pada anak2 Pembagian: Akut Viral Bacterial Membranosa Difteri Septik Angina Plaut Vincent Kelainan darah Proses spesifik Jamur Virus Kronis
TONSILITIS VIRAL
Gejala menyerupai common cold, disertai nyeri tenggorok. Penyebab paling sering: EBV Th/
Bedrest Minum cukup Analgetik Antivirus bila gejala berat
TONSILITIS BACTERIAL
E/ streptococcus hemoliticus grup A, pneumococcus, streptococcus viridian, streptococcus piogenes. Infiltrasi bakteri rx radang PMN detritus (leukosit, bakteri, epitel) bercak kuning
TONSILITIS BACTERIAL
Inkubasi: 2-4 hr Gejala klinis:
Odinophagi Demam, lesu Nafsu makan << Otalgia refferred pain melalui n. IX
Pada pemeriksaan: Tonsil membengkak, hiperemis, terdapat detritus berbentuk folikel, lakuna atau tertutup membran semu. Kelenjar submandibula membengkak + nyeri tekan
TONSILITIS BACTERIAL
Th/
AB spektrum luas: penisilin, eritromisin Antipiretik Obat kumur yg mengandung desinfektan.
Komplikasi:
OMA Sinusitis Abses peritonsil (Quincy throat) Abses parafaring Bronkitis GNA Miokarditis Artritis Septikemi akibat infeksi v. jugularis interna (Sindrom Lemierre) OSAS
TONSILITIS KRONIK
Predisposisi:
Rangsangan menahun rokok Higiene mulut buruk Cuaca Pengobatan tonsilitis yg tdk adekuat
Patologi: Radang berulang epitel + jaringan limfoid terkikis jaringan parut + kripta melebar menembus kapsul perlekatan di fosa tonsilaris
TONSILITIS KRONIK
Gejala klinis:
Tonsil membesar, permukaan tdk rata, kriptus melebar, terisi detritus Tenggorok terasa kering & mengganjal foetor ex ore
Th/ perbaiki higiene mulut, obat kumur, obat isap, tonsilektomi Komplikasi:
Rhinitis kronik Sinusitis Otitis media Komplikasi jauh secara hematogen & limfogen
ANATOMI FARING
FARINGITIS
Akut
Viral Bacterial Fungal Gonorea
Kronik
Hiperplastik Atrofi
Spesifik
Luetika Tuberkulosis
FARINGITIS VIRAL
E/ rhinovirus Gejala klinis: Demam, rinorea, mual, odinophagi, dysphagi Pemeriksaan: tonsil + faring hiperemis Eksudat (-):
Influenza Coxsachievirus Cytomegalovirus
Eksudat (+)
EBV HIV-1
Th/
Minum >> Kumur air hangat Analgetika, tablet hisap Antivirus metisoprinol (isoprenosine) 60-100 mg/kgBB bila e/ herpes simplex
FARINGITIS BACTERIAL
E/ streptococcus hemoliticus grup A Gejala klinis:
Cephalgia Vomittus Kadang febris Jarang disertai batuk
Pemeriksaan:
Faring & tonsil hiperemis Eksudat (+) Petechiae pd palatum & faring KGB membesar, NT (+)
Th/
AB: amoksisilin 3 x 500 mg 6-10 hr atau eritromisin 4 x 500 mg/hr Analgetik Kumur air hangat atau antiseptik
FARINGITIS FUNGAL
E/ candida Gejala & tanda:
Nyeri menelan Tampak plak putih di orofaring, sekitarnya hiperemis
Pembiakan:
Agar Sabouroud dextrosa
Th/
Nystatin 100.000-400.000 2x/hr Analgetika
FARINGITIS KRONIK
Predisposisi:
Rinitis kronik Sinusitis Iritasi kronik oleh rokok, alkohol, uap, debu Kebiasaan bernafas melalui mulut
TONSILIFARINGITIS
Merupakan peradangan pada tonsil atau faring ataupun keduanya yang disebabkan oleh bakteri seperti Str. Beta Hemolitikus, Str. Viridans dan Str. Piogenik serta dapat disebabkan oleh virus ( Common Cold).
PATOGENESIS
Bakteri & virus
Prose s peradangan
-TF hiperemis -- detritus -Sakit tenggorokan -Nyeri menelan -Demam -Bau mulut -otalgia
proses penyembuhan jaringan limfoid diganti dengan jaringan parut yang akan mengalami pengerutan sehingga kripte melebar.
Gejala klinis
Gejala klinis, seperti tonsil dengan debris di kriptenya (tonsilitis folikularis kronis), Gejala lokal, yang Gejala sistemis, seperti udem atau hipertrofi bervariasi dari rasa rasa tidak enak badan tonsil (tonsilitis tidak enak di atau malaise, nyeri parenkimatosa kronis), tenggorok, sakit kepala, demam tonsil fibrotik dan kecil tenggorok, sulit sampai subfebris, nyeri otot (tonsilitis fibrotik sakit menelan. dan persendian. kronis), plika tonsilaris anterior hiperemis dan pembengkakan kelenjar limfe regional.
STADIUM TONSILITIS
T0 : tonsil di dalm fosa tonsil atau telah diangkat T1 : bila besarnya jarak arkus anterior dan uvula T2 : bila besarnya 2/4 jarak arkus anterior dan uvula T3 : bila besarnya jarak arkus anterior dan uvula T4 : bila besarnya mencapai arkus anterior atau lebih
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan kultur dari apusan tenggorok
PENATALAKSANAAN
Antibiotik (Penisilin, Amoxicilin, Eritromisin) Antipiretik (Paracetamol, Ibuprofen) Pengobatan oral/ obat kumur yang mengandung asetaminofen (Tylenol) atau ibuprofen (Advil, Motrin)