Anda di halaman 1dari 19

1 BAB 1 PENDAHULUAN

1.1.

Latar Belakang Rambut merupakan salah satu adneksa kulit yang terdapat pada seluruh tubuh kecuali telapak tangan, telapak kaki, kuku dan kulit. Dalam pertumbuhannya rambut dipengaruhi oleh faktor fisiologik seperti; hormon, metabolisme, nutrisi, vaskularisasi dan faktor patologik seperti; peradangan sitemik ataupun setempat dan obat-obatan (Soepardiman, 2 !". Rambut #uga dapat mengalami abnormalitas seperti organorgan lainnya. $bnormalitas tersebut dapat berupa kerontokan rambut ataupun pertumbuhan yang berlebihan pada rambut (%avker et al, 2 &". 'erontokan rambut merupakan masalah yang umum di#umpai, dimana angka ke#adian kerontokan rambut lebih banyak ter#adi pada (anita dibandingkan pria. )al ini diduga berkaitan dengan masalah psikologis pada (anita. 'erontokan rambut pada (anita dialami sebanyak *+, dengan dera#at keparahan meningkat sesuai usia. 'erontokan rambut pada pria bergantung pada umur yaitu &-, ter#adi pada usia . ++ tahun hingga +& , pada usia *+-*! tahun. 'erontokan rambut tipe lainnya belum diketahui secara pasti prevalensinya (Sinclair and ya/dabadi, 2 !" 0utrisi merupakan salah satu faktor penting dalam pertumbuhan rambut. 1ada beberapa orang dengan malnutrisi dapat mempengaruhi pertumbuhan rambut terutama malnutrisi protein dan kalori (Soepardiman, 2 !". Selain protein dan kalori, vitamin dan mineral #uga berperan dalam pertumbuhan rambut. 1ada keadaan defisiensi vitamin dan mineral, terutama /ink, besi dan vitamin D dapat menyebabkan ter#adinya kerontokan rambut ()arrison and 2ergfeld, 2 !". 2erdasarkan penelitian 3oeinva/iri, et al pada tahun 2 !, sebanyak 4-, (anita yang mengalami kerontokan rambut #uga mengalami defisiensi besi, akan tetapi belum ditemukan perbandingan secara statistik terhadap populasi-populasi yang diteliti dikarenakan kurangnya data. Departemen 'esehatan di $merika Serikat telah menetapkan rekomendasi asupan harian mikro dan makronutrien dan kadar maksimal yang dapat dimakan tanpa menimbulkan efek samping (5inner, 2 -&" 3engingat pentingnya nutrisi dalam pertumbuhan rambut, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian untuk menilai hubungan diet dengan kerontokan rambut. Dengan mengetahui ada tidaknya hubungan diet dengan kerontokan rambut maka

Universitas Sumatera Utara

2 diharapkan dapat mengurangi insidensi ter#adinya kerontokan dengan menggunakan pola diet yang benar. 1.2. Rumusan Masalah 2agaimana hubungan diet terhadap kerontokan rambut6 1.3. u!uan Penelitian 1.3.1. u!uan Umum 3engetahui hubungan diet terhadap kerontokan rambut 1.3.2. a. b. c. u!uan "husus 3engetahui #umlah ke#adian kerontokan rambut pada mahasis(i 5akultas 'edokteran 7S7 stambuk 2 -2 3engetahui faktor diet yang paling berpengaruh terhadap ter#adinya kerontokan rambut pada mahasis(i 5akultas 'edokteran 7S7 stambuk 2 -2. 3engetahui pola diet mahasis(i 5akultas 'edokteran 7S7 yang mengalami kerontokkan rambut. 1.#. Man$aat %enelitian )asil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat untuk 8 2agi masyarakat penelitian ini bermanfaan dalam pelaksanaan diet yang benar untuk mencegah ter#adinya kerontokan 2agi peneliti, penelitian ini bermanfaat dalam memperluas (a(asan tentang diet yang mempengaruhi kerontokan rambut Sebagai bahan informasi dan pengembangan bagi penelitian se#enis dan berkelan#utan

a. b. c.

BAB && &N'AUAN PUS A"A

Universitas Sumatera Utara

2.1.

Siklus Aktivitas ()likel Ram*ut Se#ak terbentuk, folikel rambut mengalami siklus pertumbuhan yang berulang dan mengalami fase istirahat. Siklus pertumbuhan rambut yang normal adalah sebagai berikut 8 (%avker et al, 2 &" -. 5ase $nagen 5ase anagen terbagi men#adi * subfase, dimana subfase --+ disebut proanagen. Subfase ke * metanagen, didefinisikan sebagai munculnya batang rambut diatas permukaan kulit. 7mumnya fase anagen merupakan fase dimana sel-sel matriks membentuk sel baru dan mendorong sel yang lebih tua ke atas. 5ase ini biasanya berlangsung 2 9 * tahun. (%avker et al, 2 &" 2. 5ase 'atagen 1ada fase ini ter#adi perubahan morfologi dan molekular dengan karakteristik apoptosis. 1ada a(al fase ini, rambut akan mengalami penipisan dan terbentuk #aringan ikat di sekitar folikel rambut. 2agian tengah akar rambut akan menyempit dan bagian ba(ahnya akan melebar sehingga tampak seperti gada ( club). 5ase ini berlangsung selama 2-& minggu (%avker et al, 2 &" &. 5ase telogen 1ada fase ini, rambut memiliki bentuk seperti gada dan ter#adi pemendekan epitel serta terbentuk tunas baru yang akan mendorong rambut lama keluar. fase anagen biasanya berlangsung cukup lama, sedangkan fase katagen hanya sekitar 2 minggu dan fase telogen berlangsung selama - 9 & bulan. (%avker et al, 2 &"

2.2.

De$inisi Ram*ut R)nt)k 'erontokan rambut merupakan suatu keadaan dimana ter#adinya kehilangan rambut yang berkisar lebih kurang -2 helai per hari (Soepardiman, 2 !". 'erontokan rambut adalah suatu gangguan atau kelainan dimana rambut terlepas dari kulit kepala ataupun kulit tubuh sehingga mengganggu berbagai fungsi biologis rambut terhadap tubuh ()arrison and 2ergfeld, 2 !". 2.3. E%i+emi)l)gi Ram*ut R)nt)k

Universitas Sumatera Utara

# 'erontokan rambut merupakan hal yang sering di#umpai dan dikeluhkan, terutama oleh (anita hal ini mungkin disebabkan oleh efek morbiditas psikologis yang lebih dirasakan (anita daripada pria. (Sinclair and :a/dababdi, 2 !" ;erdapat berbagai tipe kerontokan rambut, pada (anita yang paling sering di#umpai adalah kerontokan rambut tipe (anita dan telogen efluvium. 1ada kerontokan rambut tipe (anita, di#umpai hampir *+ , (anita di $ustralia mengalami hal ini yang bertambah berat seiring usia. - , dari keseluruhan kasus yang dialami merupakan kasus yang sedang-berat. 7sia timbulnya kerontokan rambut tipe ini bervariasi mulai dari - hingga 4 tahun. 1ada laki-laki, yang sering dialami adalah kerontokan rambut tipe lelaki dengan prevalensi yang meningkat seiring usia dimana hal ini ter#adi sebanyak &-, pada usia . -++ tahun dan +&, pada usia *+-*! tahun. (Sinclair and :a/dababdi, 2 !" ;< sering di#umpai pada kedua #enis kelamin, akan tetapi insidensi sebenarnya dari ;< belum memiliki dokumentasi yang baik dikarenakan ge#ala yang tidak begitu #elas, terutama pada kasus sub klinis. $kan tetapi, (anita merupakan populasi terbesar yang mencari pengobatan pada kasus ini. (Sinclair and :a/dababdi, 2 !" 2.#. (akt)r,(akt)r -ang Mem%engaruhi Pertum*uhan Ram*ut 2.2.1. "ea+aan $isi)l)gik )ormon Salah satu penyebab kerontokan adalah gangguan hormonal terutama menyebabkan telogen effluvium. 'eadaan ini bisanya di#umpai pada (anita hamil, baru melahirkan dan menopause. 1ada (anita hamil ter#adi peningkatan estrogen dalam #umlah besar akan tetapi setelah melahirkan akan timbul penurunan estrogen secara tiba-tiba sehingga banyak folikel rambut yang tiba-tiba memasuki fase telogen hal yang sama #uga dapat di#umpai pada keadaan menopause. ($merican )air %oss $ssociation, 2 - ". Selain itu hormon yang #uga berperan adalah androgen, tiroksin dan kortikosteroid. )ormon androgen dapat memepercepat pertumbuhan rambut dan menebalkan rambut di dareah #anggut, tetapi pada kulit kepala penderita alopesia androgenetik hormon androgen bahkan memperkecil diameter batang rambut dan memperkecil (aktu pertumbuhan rambut anagen. (Soepardiman, 2 !". 2. 0utrisi

-.

Universitas Sumatera Utara

. 3alnutrisi berpengaruh pada pertumbuhan rambut terutama malnutrisi protein dan kalori. 'ekurangan vitamin 2-2, asam folat dan /at besi #uga dapat menyebabkan kerontokan rambut (Soepardiman, 2 !". =angguan nutrisi yang menyebabkan kerontokan rambut tersering adalah defisiensi /ink dan /at besi. ()arrison and 2ergfeld, 2 !". Defisiensi nutrisi memiliki peran dalam kerontokan rambut melalui melemahnya batang rambut sehingga ter#adi kerusakan rambut dan melambatnya pertumbuhan rambut kembali. ()amed, et al. 2 - " &. >askularisasi
>askularisasi dapat mempengaruhi pertumbuhan rambut, namun bukan merupakan penyebab primer dari gangguan pertumbuhan rambut. =angguan dari vaskularisasi akan menyebabkan melemahnya batang rambut. >askularisasi yang baik akan menghantar kan oksigen ke rambut, untuk itu diperlukan #uga )b untuk mengikat oksigen tersebut. ()amed, et al. 2 - "

.. 3etabolisme dan penyebab lain =angguan pada metabolism seperti pada D3, diet yang tiba-tiba dapat menyebbakan folikel rambut mengalami gangguan dalam siklusnya dan menyebabkan sebagian rambut memasuki fase telogen. ($merican )air %oss $ssociation, 2 - " 2.2.2. "ea+aan %at)l)gik 'eadaan patologik yang mempengaruhi kerontokan rambut berupa peradangan sistemik dan setempat serta obat-obatan. -. ?bat-obatan Setiap obat yang mengahalanngi penbentukan batang rambut dapat menyebbakan kerontokan, umunya obat anti neoplasma misalnya, bleomisin, endoksan, vinkristin dan obat antimitotik misalnya kolkisin (Soepardiman, 2 !". ?bat-obatan biasanya menimbulkan kerontokan rambut setelah pemakaian selama -2 minggu. ()arrison and 2ergfeld, 2 !" 2eberapa obat- obat yang dapat menyebabkan kerontokan rambut8 (;rueb , 2 @" a. $nti koagulan, seperti heparin dan (arfarin akan menggangu vaskularisasi di folikel rambut yang akan mengganggu pertumbuhan rambut.

Universitas Sumatera Utara

/ b. $gen penurun lemak, fibrat dan statin akan menghambat sintesis kolestrol dimana kolesterol diperlukan untuk memperkuat rambut. c. $A<-inhibotor, akan menciptakan suatu kompleks dari /inc sehingga /inc tidak dapat berfungsi untuk rambut d. ;hyrostatic (1;7 dan %-thyroBin", agen-agen untuk hipertiroidChiptiroid, dapat mengganggu proses-proses metabolism tiroid yang normal yang akan mengganggu pertumbuhan rambut. e. ?bat-obatan androgen akan meningkatkan kadar hormone androgen dalam tubuh. )ormone ini kemudian akan dimetabolisme dimana metabolitnya akan menghambat pertumbuhan rambut. f. ?bat-obatan lain yang dapat menyebabkan kerontokan rambut; adalah obat-obatan golongan beta blocker, 0S$DD, anti depresan anti epilepsy, akan tetapi mekanismenya masih belum diketahui dengan pasti. 2. 'ondisi 3edis a. Stres fisologis Eenis stress fisiologis yang paling sering menyebabkan telogen effluvium adalah penyakit-penyakit akutCinflamasi akut terutama demam. Demam dan inflamasi akan menyebbakan sitokin dan pirogen di sirkulasi menyerang keratinosit di folikel rambut sehingga ter#adi apoptosis dan ter#adinya kerontokan rambut. (;rueb, 2 @" b. Stres emosional Stres emosional dapat memicu ter#adinya kerontokan rambut, namun hal ini dapat ter#adi sebaliknya. 3eskipun begitu penelitian menun#ukkan (anita dengan tingkat stress yang tinggi memiliki kemungkinan kerontokan rambut yang lebih tinggi pula sehingga diduga terdapat suatu aksis otak-folikel rambut yang berperan. (;rueb, 2 @" 2... Pat)genesis

'erontokan fisiologis dari beberapa rambut gada telogen dari kepala merupakan hal yang alami dan merupakan bagian dari siklus rambut yang normal. 5olikel rambut biasanya memeprtahankan rambut telogen hingga folikel memasuki fase anagen, dimana rambut anagen tersebut akan mendorong rambut telogen dan ter#adi kerontokan fisiologis yang tidak akan menyebabkan kebotakan. ;elogen

Universitas Sumatera Utara

0 effluvium timbul bila se#umlah besar rambut anagen terpicu untuk berhenti tumbuh dan langsung memasuki fase katagen kemudian telogen. 'erontokan rambut yang luas akan ter#adi 2-& bulan setelah ke#adian tersebut. $kibat kerontokan tersebut, akan timbul kebotakan sementara yang akan sembuh kembali #ika tidak ter#adi paparan yang berulang terhadap pemicu tersebut. (Sinclair, 2 " ;elogen gravidarum adalah nama yang diberikan pada ;< yang ter#adi setelah melahirkan. )al ini dapat ter#adi karena tingginya kadar estrogen dalam sirkulasi akan memperpan#ang fase anagen dan menghasilkan banyak rambut anagen. Setelah melahirkan ter#adi penurunan tiba-tiba kadar hormone ini dan menyebabkan rambut-rambut anagen memasuki fase katagen kemudian ke telogen sehingga akhirnya mengalami kerontokan . 1enyebab ;< kronik tidak diketahui dengan pasti, tetapi diduga keadaan ini diakibatkan oleh pemendekan fase anagen biasanya hingga + ,., akan tetapi belum ada penelitian mengenai hal tersebut (Sinclair, 2 " 2./. "lasi$ikasi +an Diagn)sis "er)nt)kan Ram*ut Secara garis besar kerontokan rambut dapat dibagi men#adi kerontokan tipe difus dan fokal. 'erontokan rambut tipe fokal biasanya disebabkan oleh penyakitpenyakit yang dapat menyebakan alopesia tipe scarring (discoid lupus eritomatosus" ataupun nonscarring (tinea kapitis, alopesia areata, trikotilomania". 'erontokan rambut tipe difus disebabkan oleh telogen effluvium, anagen effluvium dan kerontokan rambut tipe laki-laki (male pattern hair loss" dan tipe perempuan (female pattern hair loss" (3ounsay dan Reed, 2 !" 1. Telogen Effluvium Telogen effluvium timbul ketika adanya peningkatan #umlah rambut yang memasuki fase telogen (istirahat" pada siklus rambut. Dimana rambut-rambut ini akan gugur & bulan kemudian. 2iasanya lebih kiurang - rambut gugur setiap harinya, akan tetapi #umlah rambut yang gugur akan lebih meningkat pada keadaan ini, sehingga & -+ , rambut akan gugur. Telogen effluvium dapat ditimbulkan oleh penykit kronis, trauma, infeksi, stress psikologis, keadaan diet berat, anemia dan defisiensi besi, serta vitamin lainnya (3ounsay dan Reed, 2 !" =e#ala dari telogen effluvium akut dan kronis adalah meningkatnya #umlah rambut yang rontok dimana pasien biasanya mengeluhkan rambut terasa lebih tipis dan semakin meningkatnya #umlah rambut yang rontok. Pada telogen effluvium yang aktif, tes tarik rambut menyebakan setidaknya . helai rambut

Universitas Sumatera Utara

1 rontok setiap kali ditarik. 1ada penarikan paksa lebih kurang 2 helai rambut akan tertarik yang sebagian besar merupakan rambut telogen. Eika didapati lebih dari 2+, rambut yang tertarik merupakan rambut fase telogen, maka diagnosis telogen effluvium bisa ditegakkan ()uges, 2 -2". 2. Anagen effluvium Anagen effluvium merupakan kehilangan rambut hingga ! , dari keseluruhan rambut tubuh. Dimana hal ini dapat disebakan oleh paparan terhadap /at-/at kimia(i yang beracun dan kemoterapi (Sch(art/, 2 -2" 2.0. Pemeriksaan Penun!ang 1. ;es tarik rambut ;es tarik rambut membantu mengevaluasi kerontokan rambut tipe difus. ;es ini dilakukan dengan cara menarik lembut sekelompok rambut (sekitar . " pada setidaknya & area yang erbeda pada kepala. Seluruh rambut yang ditarik dihitung dan diperiksa secara mikroskopik. 0ormalnya di#umpa kurang dari tiga rambut telogen yang rontok pada setiap tarikannya. Eika di#umpa .-* rambut, maka tes tarik rambut inidikatakan positif dan mengarah kepada effluvium telogen. (%evinbook, 2 -2" 2. )itung rambut harian ;es ini dapat dilakukan oleh pasien untuk menilai kerontokan rambut ketika tes tarik rambut memberikan hasil negative. 'erontokan rambut saat menyisir rambut dan mandi di pagi hari dikumpulkan di sebuah plastik transparan selama -. hari. Eumlah rambut pada setiap plastikkemudian dicatat. Eumlah rambut rontok lebih dari - helai merupakan #umlah abnormal kecuali diakibatkan oleh shampoo. 'emudian dilakukan pemeriksaan mikroskopis. (%evinbook, 2 -2" 3. ;es cabut Rambut ;es ini dilakukan dengan mencabut sekitar + rambut satu persatu hingga ke akar. $kar rambut yang dicabut tersebut kemudian di periksa di mikroskop untuk menetukan fase pertumbuhan dan menemukan adanya defek di fase telogen, anagen atau pun penyakit sistemik. Rambut anagen tampak memeilki selubung pada akarnya sedangkan rambut telogen tidak. 0ormalnya @+-! , rambut berada pada fase anagen, - --+ , pada fase telogen dan F - , pada fase katagen. ;elogen effluvium akan tampak dari meningkatnya persentase rambut telogen pada pemeriksaan

Universitas Sumatera Utara

2 mikroskopis (biasanya G 2 ,", dimana anagen effluvium menun#ukkan penurunan rambut fase telogen serta meningkatnya #umlah rambut yang rusak. (%evinbook, 2 -2" #. 2iopsy kulit kepala 2iopsy merupakan indikasi bila kerontokan rambut bersifat persisten dan belum diketahui dengan pasti diagnosisnya. 2iopsy dapat membedakan kerontokan bentuk scaring dengan nonscaring. Sampel sebaiknya diambil dari daerah yang sedang mengalami inflamasi. Sebaiknya pada batas area yang mengalami kebotakan. Dapat #uga dilakukan kultur bakteri atau #amur. 1emeriksaan imunofluoresensi #uga dapat mengenali S%<, likenplanus dan Sitemik sklerosis. (%evinbook, 2 -2"

2.1.

Nutrisi -ang mem%engaruhi %ertum*uhan ram*ut 5olikel rambut memiliki tingkat pertumbuhan yang sangat cepat. 3etabolismenya yang aktif memerlukan #umlah nutrisi dan energi yang cukup dimana kekurangan kalori atau beberapa komponen-komponen mikro seperti vitamin dan mineral dapat menyebabkan gangguan struktural maupun kerontokan rambut. 2eberapa defisiensi nutrisi yang dapat menyebabkan kerontokan rambut; (5inner,2 -&" -. 'alori Sumber nutrisi yang rendah kalori akan menyebabkan asam amino dipecah untuk menghasilkan tenaga yang akan menyebabkan berkurangnya sintesis protein di plasma dan #aringan. Diet rendah kalori akan menyebabkan kadar glikogen di folikel rambut menurun sehingga tidak dapat mencukupi energi untuk mitosis yang akan menyebabkan rambut mudah rontok. 'erontokan rambut dialami terutama bila #umlah asupan kalori kurang dari kcal dan masukan protein tidak adekuat (5inner, 2 -&". 2. 1rotein 1rotein merupakan /at pembangun utama untuk serat rambut. 2ahkan penurunan asupan protein dapat langsung menggangu pertumbuhan rambut bila dibandingkan dengan organ manapun. Situasi yang dapat menyebabkan rnudahnya terganggu

Universitas Sumatera Utara

13 asupan protein antara lain diet tanpa susu, penyakit gastrointestinal, perdarahan, anoreksia, depersi, atau keganasan. (5inner, 2 -&" &. >itamin c Asam askorbat merupakan /at yang penting untuk sintesi kolagen, dan crosslingkage dari serat keratin. $supan harian yang disarankan untuk laki-laki ! mg dan untuk perempuan 4+ mg. Defisiensi vitamin c menyebabkan perubahan dari #aringan ikat perifolikular. (5inner, 2 -&" .. Hink Hink merupakan kofaktor yang esensial untuk beberapa en/im dan biasanya didapat melalui diet yang baik.meskipun begitu defisiensi sering di#umpai di 0egara berkembang. Defisiensi /ink dapat menyebabkan telogen effluvium dan berbagai infeksi pada kulit. 3eskipun digunakan sebagai pengobatn rambut yang non spesifik efek suplementasi /ink terhadap pertumbuhan rambut pada pasien dengan kadar /ink normal belum dapat dibuktikan. (5inner, 2 -&" Hinc #uga berperan dalam kelen#ar sebase pada folikel rambut, kebutuhan harian /inc adalah -+ mg. defisiensi /inc dapat menyebabkan rambut kering dan rapuh. ()amed, et al. 2 - " +. 2iotin >itamin ) merupakan kofaktor yang penting untuk en/im karboksilase di mitokondria. 'ekurangan biotin #arang di #umpai, dikarenakan biotin di produksi oleh bakteri bateri usus. Defisiensi biotin sering di#umpai pada penyakit kongenital, pemakain antibiotik yang berlebihan, serta pemakain obat-obatan anti epilepsi. 1enggunaan suplementasi biotin pada orang dengan kadar biotin normal tidak memiliki efek samping pada rambut, akan tetapi dapat memberikan efek pada kulit dan kuku. (5inner, 2 -&" *. >itamin 2--2 Defisiensi sianokobalamin, di#umpai pada vegetarian, infeksi parasit dan gangguan-gangguan gastroeintettinal seperti atropi lambung. Defisiensi vitamin 2--2 dapat menyebabkan perubahan (arna rambut. (5inner, 2 -&" 4. Hat besi

Universitas Sumatera Utara

11 Defisensi /at besi merupakan masalah defisiensi paling utama diseluruh dunia. /at besi beker#a sebagai katalis dalam reaksi oksidasi dan reduksi serta sintesa dan untuk pembelahan sel, meskipun tanpa anemia kekurangan besi dapat menimbulkan kerontokan rambut difus dan berbagai ge#ala pada kulit dan kuku. 'adar /at besi dan hubungannya dengan kerontokan rambut masih merupakan hal yang diteliti lebih lan#ut. (5inner, 2 -&" 'ebutuhan harian /at besi sekitar -@ mg. 1enelitian menun#ukkan dari beberapa (anita yang mengalami anemia dan diberikan /at besi memiliki peningkatan pertumbuhan rambut yang baik ()amed, et al. 2 - " @. >itamin D 1eran vitamin D dalam pertumbuhan rambut masih diteliti lebih lan#ut. $kan tetapi beberapa penelitian yang dilakukan pada he(an percobaan memiliki hasil yang positif. (5inner, 2 -&" Dosis vitamin D harian yang dian#urkan . D7C hari. $kan tetapi penelitian menun#ukkan pemberian hingga . D7 dapat memberikan hasil yang menguntungkan. (=rimes, 2 - " !. >itamin $ Defisiensi vitamin $ pada umumnya bukan menyebabkan kerontokan rambut, akan tetapi asupan yang berlebihan dapat menimbulkan kerontokan rambut dan kulit kering. (5inner, 2 -&" - . ;embaga (Aoper" ;embaga merupakan mineral yang berperan dalam pembentuntukan )b yang. )b diperlukan untuk mencukupi kebutuhan oksigen ke batang rambut. 'ebutuhan tembaga harian adalah sekiitar 2mgC hari. 'ekurang tembaga menyebabkan kelmahan batang rambut. ()amed, et al. 2 - ".

a*el 2.0. Dieter- Re$eren4e &ntakes

Universitas Sumatera Utara

12

Sumber8 7SD$. 0$%. 5ood and 0utrition Dnformation Aenter. 2 1 2.2. Penatalaksanaan Ram*ut R)nt)k $spek terpenting dalam penanganan telogen effluvium adalah dengan edukasi pasien mengenai ri(ayat alamiah kondisi ini. Selain itu #uga sebaiknya di#elaskan mengenai siklus hidup rambut serta hubungan dari pencetus yang dapat menyebabkan kerontokan rambut tersebut. ()arrison and 2ergfeld, 2 !" 2elum ada pengobatan spesifik untuk telogen effluvium, tetapi pemakaian perangsang pertumbuhan rambut 3inoBidil (Regrav" 2, dan +, pada kulit kepala satu kali sehari dapat bermanfaat pada telogen effluvium kronis. 1ada laki-laki, terapi farmakologis dengan menggunakan miniBidil topical 2, atau +, dan finasteride oral. ()arrison and 2ergfeld, 2 !" 'erontokan rambut tipe anagen biasanya ditangani dengan observasi dan dukungan moral, karena penyebabnya telah diketahui sebelumnya.#ika tidak ada penyebab kerontokan rambut iartogenik, maka penyebab lain seperti alopesia areata dan keracunan metal dapat diinvestigasi sehingga bisa ditangani lebih lan#ut. ()arrison and 2ergfeld, 2 !"

Universitas Sumatera Utara

13 $gen anti androgen (termasuk di dalamnya spironolakton, cypro asetat, flutam serta + alfa reduktase inhibitor finasterid" dapat digunakan untuk kerontokan rambut tipe (anita, tetapi beberapa 0egara tidak memakai obat ini. 1ada suatu penelitian dibandingkan pemberian cypro astetat dan spironolakton pada kerontokan rambut tipe (anita, di#umpai hasil G @ , (anita mengalami pertumbuhan rambut kembali atau stabilisasi dari penyakit. (Shapiro, 2 4"

Universitas Sumatera Utara

1# BAB &&& "ERAN5"A "6NSEP DAN DE(&N&S& 6PERAS&6NAL

3.1. u!uan Penelitian 3engetahui hubungan diet terhadap kerontokan rambut 3.2. "erangka ")nse% >ariabel Dndependen
Pola Diet

>ariabel Dependen
Rambut Rontok

=ambar &.-. 'erangka 'onsep )ubungan Diet dengan 'erontokan Rambut

3.3.

De$inisi 6%erasi)nal Diet merupakan makanan dan nutrisi yang selalu dikonsumsi responden sehari-hari yang berpengaruh terhadap tumbuh kembang rambut. Rambut rontok adalah kondisi dimana ter#adinya kehilangan rambut sebanyak - helai perhari. $lat ukur 8 kuesioner Aara ukur 8 dengan menggunakan angket Skala ukur 8 nominal 3.#. Hi%)tesis
$da hubungan antara diet dengan ke#adian rambut rontok.

Universitas Sumatera Utara

1. BAB &7 ME 6DE PENEL& &AN

'enis Penelitian 1enelitian ini merupakan suatu studi analitik untuk mengetahui hubungan diet dengan kerontokan rambut pada mahasis(i 5akultas 'edokteran 7niversitas Sumatera 7tara stambuk 2 -2 dengan menggunakan pendekatan cross sectional 8aktu Dan em%at Pengum%ulan Data 1enelitian ini akan dilakukan di 5akultas 'edokteran 7niversitas Sumatera 7tara (5' 7S7". )al ini dikarenakan sampel dari penelitian ini adalah mahasis(amahasis(i yang men#alani studinya di 5akultas 'edokteran 7S7. Selain itu mengingat padatnya #ad(al perkulihan di 5' 7S7 dapat berpengaruh pada kebiasaan diet seseorang. 1enelitian akan dilakukan pada bulan September sampai ?ktober 2 -&. 1enelitian akan dilakukan pada bulan September-?ktober 2 -& dilan#utkan dengan pengolahan dan analisis data. #.3. P)%ulasi Dan Sam%el #.3.1. P)%ulasi 1opulasi pada penelitian ini adalah mahasis(i 5akultas 'edokteran 7niversitas Sumatera 7tara stambuk 2 -2 dengan kriteria sebagai berikut; -. Dnklusi; a. 3ahasis(i 5' 7S7 stambuk 2 -2 yang mengalami kerontokan rambut b. 2ersedia ikut penelitian 2. <ksklusi; a. Sedang mengalami trauma psikis dan stress berat b. Sedang mengkonsumsi obat-obat anti pembekuan darah, obat henti #antung, obat kontrasepsi, dan lain-lain c. Sedang haid atau gangguan haid d. Sedang mengalami infeksi beratCdemam tinggi e. Sedang mengalami penyakit kronisCmenahun #.2.

#.1.

Universitas Sumatera Utara

1/ f. Dnfeksi di kepala, seperti lupus eritematosus, tinea kapitis, dan ptiriasis sicca. g. Suka ganti-ganti sampo h. 3elakukan rebonding I mencat rambut #.3.2. Sam%el Sampel penelitian ini adalah seluruh mahasis(i 5akultas 'edokteran stambuk 2 -2 yang telah memenuhi kriteria inklusi. Met)+e Pengum%ulan Data 1engumpulan data dilakukan dengan pengisian kuesioner oleh responden untuk mengetahui hubungan diet dengan kerontokan rambut pada mahasis(i 5' 7S7 stambuk 2 -2. 1ada saat pengumpulan data peneliti men#elaskan kepada calon responden tentang tu#uan dan manfaat penelitian. 'emudian meminta persetu#uan dari calon responden untuk men#adi responden dengan menandatangani informed consent. Responden yang bersedia diberi lembar kuesioner dan diberi kesempatan bertanya apabila ada pertanyaan yang tidak dipahami. Selesai pengisian, peneliti mengambil kuesioner yang telah diisi responden, kemudian memeriksa kelengkapan data. %embar kuesioner diisi oleh masing-masing responden dengan (aktu -+ menit. #... Peng)lahan Data a. Editing 8 <diting yang dilakukan untuk memeriksakan ketepatan dan kelengkapan. data. $pabila data belum lengkap ataupun ada kesalahan data dilengkapi dengan me(a(ancara ulang responden. b. !oding 8 Data yang telah terkumpul dan dikoreksi ketepatan dan kelengkapannya kemudian diberi kode oleh peneliti secara manual sebelum diolah dengan komputer. c. Entri" Data yang telah dibersihkan kemudian dimasukan kedalam program komputer dengan menggunakan soft#are S1SS. d. !leaning data" 1emeriksaan semua data yang telah dimasukan kedalam komputer guna menghindari ter#adinya kesalahan dalam pemasukan data. e. $aving" 1enyimpanan data untuk siap dianalisa. #.#.

Universitas Sumatera Utara

10 Met)+e Analisis Data $nalisa ini dilakukan untuk melihat hubungan dua variabel, yaitu variabel independen dan dependen, dengan u#i statistik chi s%uare menggunakan hitungan statistik yang sesuai, dimana dera#at kemaknaan J K , +. $pabila nilai p value F , +, maka )o ditolak dan apabila p value G , + maka )o gagal ditolak (Lahyuni, $rlinda Sari". $nalisa data akan dilakukan dengan menggunakan soft#are S1SS. #./.

Universitas Sumatera Utara

11 DA( AR PUS A"A

<sfandiari, $., 'alantari, '., R., 2abaei, $., 2 -2. )air %oss Diagnosis 7sing $rtificial 0eural 0et(orks. Dnternational Eournal Aomputer Science Dssues ! (2" ; -4.--@ 5inner, $., 3., 2 -&. 0utrition and )air. Dermatologic Alinic. >olume &7SD$. 0$%. 5ood and 0utrition Dnformation Aenter. 2 1 . Dietery Reference Dntakes. $vailable from8 http8CC(((.nutrition.govCsmart-nutrition- -Cdietary-reference-intakes-rdas M$ccesed 2@ $prilN )arrison, S., 2ergfeld, L., 2 !. Diffuse )air %oss Dts ;riggers and 3anagement. Aleveland Alinic Eournal of 3edicine 4* (*" 8 &*--&*4 )ughes, <., A., L., 2 -2. ;elogen <ffluvium. $vailable from 8 (((.emedicine.com M$ccessed - $pril 2 -&N %avker, R., 3., 2ertolino, $., 1., Sun, ;., ;., 2 &. 2iology of )air 5ollicles. Dn8 5reedberg, et al. 5it/patrickOs Dermatology in =eneral 3edicine ed *. 3c=ra(-hill 3oeinva/iri, 3., et al, 2 !. Dron Status in Diffuse ;elogen )air %oss among Lomen. $cta Dermatovenerol Aroat. -4 (." 8 24!-2@. 3ounsey, $., %., Reed, S., L., 2 !. Diagnosing and ;reating )air %oss. $merica 5amily 1hysician. @ (." ; &+*-&*Sch(art/, R., $., 2 -2. $nagen <ffluvium. $vailable from 8 (((.emedicine.com M$ccessed - $pril 2 -&N Shapiro, E., 2 4. )air %oss in Lomen. ;he 0e( <ngland Eournal of 3edicine. &+4(-*" ; -*2 --*& Sinclair, R., :a/dabadi, $., 2 !. Aommon )air %oss disorders. department of dermatology, St >incentOs )ospital in 3elbourne.

Universitas Sumatera Utara

12 Soepardiman, %., 2 !. 'elainan Rambut. Dalam8 D#uanda, $., )am/ah, 3., $isah, S., Dlmu 1enyakit 'ulit dan 'elamin ed +. Eakarta8 5' 7D; & --& ! =rimes, 3., 2 - . 0utritional Supplement 1revent )air %oss8 >itamin A, %ysine, ?mega &. $vailable from; (((.naturalne(s.comC 2@@-@PhairlossPlysine.html M$ccesed 2+ $prilN $merican )air %oss $ssociation, 2 - . <ffluvium. $vailable from; (((.americanhairlossorgCtypesPofPhairPlossCeffluvium.asp Maccesed 2+ $pril N )amed, et al., 2 - . Role of Some ;race <lements in tne 1athogenesis of ;elogen effluvium in <gyption 5emales. E <gypt Lomen Dermatol Soc. 4 ; ..-.@ ;rueb, R., 3., 2 @. Diffuse )air %oss. Dn8 1eytavi, et al. )air =ro(th and Disorders. =ermany8 Springer-verlag 2erlin )eidelberg ; 2* -24 %evinbook, L., S., 2 -2. )air Disorders. (((.merck-manual.com. Sinclair, R., D., 2 . $ Discussion on $cute and Ahronic telogen <ffluvium, ;elogen =ravidraum. $vailable from8 http8CC(((.ah(rs.org.auCfactsheetsC$cute,2*Ahronic;elogen<ffluvium ,+2-,+D.pdf M$ccesed 2@ $pril N

Universitas Sumatera Utara

Anda mungkin juga menyukai