Anda di halaman 1dari 19

Desa Binaan

Disusun oleh: Muliadi Limanjaya 080100083

Pembimbing: Dr. Putri Chairani Eyanoer, MS. Epi, Ph. D

Definisi
Desa adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki kewenangan untuk mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat berdasarkan asal-usul dan adat istiadat setempat yang diakui dalam sistem Pemerintahan Nasional dan berada di daerah kabupaten. Desa dipimpin oleh kepala desa yang dipilih langsung oleh dan dari penduduk desa. Masa jabatan kepala desa adalah 6 tahun dan dapat dipilih kembali hanya untuk satu kali masa jabatan berikutnya, terhitung sejak tanggal ditetapkan sebagai Kepala Desa.4

Definisi
Desa Binaan merupakan suatu desa yang digunakan sebagai tempat untuk pengabdian masyarakat dimana dalam kegiatannya dilakukan upaya pembinaan secara efektif, efisien dan berkelanjutan untuk membina warga desa menjadi lebih baik dalam berbagai aspek bidang dalam program kerja.3

Latar Belakang
Perekonomian pedesaan dalam perkembangannya masih menunjukkan kondisi dan kinerja yang masih harus terus diperhatikan dan diperbaiki. Program pembangunan ekonomi pedesaaan yang telah berjalan menunjukkan bahwa terdapat beberapa kelemahan dan keterbatasan program.5

Latar Belakang
Kelemahan-kelemahan tersebut diantaranya:5 Orientasi program umumnya pada peningkatan produksi pertanian primer (on-farm) dan tidak mampu diandalkan untuk meningkatkan pendapatan masyarakat pedesaan secara relatif memadai Partisipasi masyarakat dan kelembagaan pedesaan serta pendayagunaan potensi sumberdaya lokal dan wilayah belum menjadi tujuan dan landasan utama program.

Latar Belakang
Untuk membantu memecahkan persoalan di atas dan agar pembangunan perekonomian pedesaan dapat mencapai tujuan secara efektif dan berkesinambungan, maka perlulah dikembangkan suatu Gerakan Desa Binaan.5

Tujuan
Tujuan pembangunan kesehatan adalah untuk meningkatkan derajat kesehatan yang optimal untuk mencapai suatu kehidupan sosial ekonomi yang produktif.

Sasaran
Setiap wilayah pedesaan mempunyai ciri, karakteristik dan kondisi yang berbeda-beda. Secara umum perbedaan tersebut dapat juga dikategorikan ke dalam 2 kategori, yang didasarkan pada kriteria sebagaimana diuraikan tersebut diatas. Kategori pertama disebut sebagai Desa Pengembangan dan kategori kedua disebut Pengembangan Desa.

Pembentukan Kelembagaan Program

Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat


Pemberdayaan individu, keluarga/kelompok, dan masyarakat termasuk swasta dalam bidang kesehatan agar mampu menumbuhkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) serta mengembangkan Upaya Kesehatan Berbasis Masyarakat (UKBM) sesuai dengan kespesifikan sosial budaya setempat.7

Desa Siaga
Visi pembangunan nasional tahun 2005-2025 sebagaimana ditetapkan dalam UndangUndang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun 2005-2025 adalah Indonesia yang Mandiri, Maju, Adil dan Makmur.

Desa Siaga
Untuk mewujudkan visi tersebut ditetapkan 8 (delapan) arah pembangunan jangka panjang, yang salah satunya adalah mewujudkan bangsa yang berdaya saing. 8

Desa Siaga
Penduduknya dapat mengakses dengan mudah pelayanan kesehatan dasar yang memberikan pelayanan setiap hari melalui Pos Kesehatan Desa (Poskesdes) atau sarana kesehatan yang ada di wilayah tersebut seperti, Pusat Kesehatan Masyarakat Pembantu (Pustu), Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) atau sarana kesehatan lainnya.

Desa Siaga
Penduduknya mengembangkan UKBM dan melaksanakan survailans berbasis masyarakat (meliputi pemantauan penyakit, kesehatan ibu dan anak, gizi, lingkungan dan perilaku), kedaruratan kesehatan dan penanggulangan bencana, serta penyehatan lingkungan sehingga masyarakatnya menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).

Susunan Kelembagaan Desa Siaga

Upaya Kesehatan Berbasis Masyarakat


Kegiatan difokuskan kepada upaya survailans berbasis masyarakat, kedaruratan kesehatan dan penanggulangan bencana serta penyehatan lingkungan. Survailans berbasis masyarakat adalah pengamatan dan pencatatan penyakit yang diselenggarakan oleh masyarakat (kader) dibantu oleh tenaga kesehatan, dengan berpedoman kepada petunjuk teknis dari Kementerian Kesehatan.

Upaya Kesehatan Berbasis Masyarakat


Kegiatan-kegiatannya berupa: Pengamatan dan pemantauan penyakit serta keadaan kesehatan ibu dan anak, gizi, lingkungan, dan perilaku yang dapat menimbulkan masalah kesehatan masyarakat. Pelaporan cepat (kurang dari 24 jam) kepada petugas kesehatan untuk respon cepat. Pencegahan dan penanggulangan sederhana penyakit dan masalah kesehatan. Pelaporan kematian.

Perilaku Hidup Bersih dan Sehat


Untuk mengukur keberhasilan pembinaan PHBS di Rumah Tangga digunakan 10 (sepuluh) perilaku yang merupakan indikator,yaitu: Persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan Memberi ASI eksklusif kepada bayi Menimbang berat badan balita Menggunakan air bersih Mencuci tangan dengan air bersih dan sabun Menggunakan jamban sehat Memberantas jentik nyamuk Mengonsumsi sayur dan buah setiap hari Melakukan aktivitas fisik setiap hari Tidak merokok di dalam rumah.

Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai