Anda di halaman 1dari 12

ANALISA DATA Pengelompokan data Etiologi Masalah keperawatan DS: Makan mie instan dan chiki dari nenek.

Ibu pasien mengatakan anaknya sudah dirawat di RS selama 3 hari karena diare dan muntah. DO: Bising usus 20x/menit. Perkusi abdomen hipertimpani. Di rumah sakit BAB 5 kali/ hari, dan BAB encer ada ampas. Pemeriksaan feses : leukosit +. DS: Makan mie instan dan chiki dari nenek. Ibu pasien mengatakan anaknya sudah dirawat di RS selama 3 hari Menimbulkan mekanisme tubuh untuk mengeluarkan toksin Infeksi pada mukosa usus Masuknya makanan atau minuman yang terkontaminasi Resiko ketidakseimbangan cairan dan elektrolit Diare Peningkatan sekresi air dan elektrolit ke dalam rongga usus Peningkatan gerakan usus (peristaltik) Menimbulkan mekanisme tubuh untuk mengeluarkan toksin Infeksi pada mukosa usus Masuknya makanan atau minuman yang terkontaminasi Diare

Berkurangnya kesempatan usus menyerap makanan

karena diare dan muntah. DO : Pemeriksaan lab, kalium 2,9 Peningkatan sekresi air dan elektrolit ke dalam rongga usus Peningkatan gerakan usus (peristaltik)

Berkurangnya kesempatan usus menyerap makanan

Diare

Cairan dan elektrolit banyak yang keluar bersama feses

Resiko ketidakseimbangan cairan dan elektrolit DS : Ibu mengatakan anak lemas, tidak mau makan dan minum. DO : BB 14 kg, TB 101 cm. Mukosa bibir kering. Terpasang infus KN 3A Diare BAB 5X sehari, muntah 3x Kekurangan cairan dan nutrisi. Pemberian cairan infus KN 3A Ketidakseimbangan nutrisi Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh.

kurang dari kebutuhan tubuh.

DIAGNOSA KEPERAWATAN BERDASARKAN PRIORITAS Tanggal 3 Desember 2013 3 Desember 2013 3 Desember 2013 Prioritas 1 2 3 Diare Resiko ketidakseimbangan cairan dan elektrolit Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh Diagnosa

INTERVENSI KEPERAWATAN

Diagnosa 1 Tujuan

: Diare : Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24 jam, diharapkan diare teratasi sesuai dengan indikator

Kriteria Hasil (NOC) Indikator Feses lembut Severe Substansial Moderat Mildly None

dan berbentuk Kandungan dalam tinja Suara usus Mucus tinja Diare pada

Intervensi dan Rasional 1. Menentukan riwayat diare. R/ Sebagai dasar untuk melakukan intervensi selanjutnya. 2. Memperoleh feses untuk kultur dan kepekaan jika diare berlanjut. R/ Untuk mengetahui agen penyebab diare. 3. Mengevaluasi riwayat medikasi . R/ Untuk mengetahui dan mencegah efek samping gastrointestinal. 4. Menginstruksikan anggota keluarga untuk mencatat warna, volum, frekuensi dan konsistensi feses. R/ Mengetahui perkembangan intervensi yang telah dilakukan. 5. Mendorong untuk sedikit makan tapi sering. R/ Untuk menambah asupan nutrisi. 6. Mengidentifikasi faktor yang menyebabkan atau yang berkontribusi terhadap diare. R/ Untuk mentukan agen terapi (medikasi) yang sesuai. 7. Monitor kulit pada area perianal terhadap iritasi dan ulcerasi. R/ Mencegah terjadinya perluasan area iritasi atau ulcerasi.

8. Timbang berat badan pasien secara teratur. R/ Untuk mengevaluasi kebutuhan cairan klien. 9. Memberitahu dokter tentang perubahan frekuensi atau suara bising usus. R/ Perubahan frekuensi bising usus perubahan status diare. 10. Konsultasikan dengan dokter jika ada tanda dan gejala diare persisten / yang berkelanjutan. R/ Membantu dokter untuk meresepkan obat yang tepat.

Diagnosa 2 Tujuan

: resiko ketidakseimbangan cairan dan elektrolit : setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3 x 24 jam,

cairan dan elektrolit seimbang. Kriteria hasil (NOC) Indikator RR Serum potassium (kalium) Mual 1 2 3 4 5

Intervensi (NIC) Electrolyte Management 1. Monitor serum elektrolit yang abnormal 2. Maintain kepatenan akses IV 3. Maintain keakuratan intake dan output 4. Administrasikan electrolyte-binding atau electrolyte-axcreting 5. Kirim specimen untuk analisis laboratorium tingkat elektrolit 6. Ajarkan pasien dan keluarga tentang tipe, penyebab, dan treatmen untuk ketidakseimbangan elektrolit 7. Konsultasikan ke dokter apabila tanda dan gejala ketidakseimbangan cairan dan/atau elektrolit persisten atau memburuk 8. Pantau respon pasien terhadap terapi elektrolit yang telah di resepkan. 9. Pantau efek samping elektrolit tambahan yang telah di resepkan (iritasi GI)

Diagnosa 3 Tujuan

: Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh : Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 7 x 24 jam, diharapkan nutrrisi klien terpenuhi sesuai dengan indikator.

Kriteria Hasil (NOC) Indikator Severely Substantially Moderately Mildly Not compromi sed Keinginan untuk makan Asupan nutrisi Asupan cairan

Intervensi dan Rasional 1. Menentukan pilihan makanan pasien. R/ pemilihan menu yang tepat dapat membantu meningkatkan selera makan. 2. Mendorong asupan kalori yang tepat sesuai dengan jenis tubuh dan gaya hidup. R/ ketepatan kalori yang tepat dapat membantu perkembangan dan pertumbuhan serta mempercepat penyembuhan. 3. Mendorong peningkatan asupan protein, besi, dan vitamin C yang tepat. R/ nutrisi diperlukan untuk membantu mempercepat proses penyembuhan penyakit. 4. Memberikan pilihan makanan. R/ membantu meningkatkan asupan makanan. 5. Memonitor catatan asupan tentang kandungan kalori makanan. R/ pencatatan diperlukan untuk mengetahui dan perhitungan dalam pemberian makan. 6. Menimbang berat badan pasien dengan tepat. R/ sebagai perhitungan untuk menentukan kebutuhan kalori yang sesuai dengan usia.

7. Pastikan intake makanan dan cairan tinggi kalium R/ untuk menambah asupan kalium dalam tubuh

PELAKSANAAN DAN EVALUASI

Tanggal dan Jam

No Dx 1

Implementasi Mengkaji TTV

Respon pasien dan evaluasi tindakan Tekanan darah: 100/60 mmHg Suhu Nadi Pernafasan : 37,30C : 100 x/mnt : 24 x/mnt

Tanda tangan

Tinggi badan : 101 cm Berat badan 1 Mengkaji diare klien : 14 kg

S : ibu klien mengatakan anak masih sering BAB dan muntah O : klien BAB 5x sehari dan muntah A : saat pengkajian klien tampak rewel P : mengatasi diare yang masih berlangsung

Mengevaluasi riwayat medikasi

S : ibu klien mengatakan klien sudah diterapi obat saat di RS O : klien mengonsumsi Ka En 3A, amox, zink, pamol, Lbio A : klien masih terlihat lemas P : memantau pemberian obat dan reaksinya

Mendorong untuk sedikit makan tapi sering

S : ibu klien mengatakan kebutuhan makanan klien terpenuhi O : terlihat klien sedikit makan tapi sering A : ibu klien dank lien dapt bekerjasama dengan baik P : terus memantau dan meningkatkan asupan nutrisi klien

Memonitor penyebab, tanda, dan gejala diare

S : ibu klien mengatakan bahwa penyebab klien sakit adalah setelah diberi makanan chiki oleh neneknya dan setelah diobati di bale pengobatan desa dan di infuse, klien tidak kunjung sembuh O : mukosa bibir kering, bising usus hipertimpani, BAB lunak agak encer, leukosit feses + A : klien masih sedikit lemas dan kadng rewel P : terus memantau tanda dan gejala agar tidak bertambah parah

Menimbang BB klien

S : ibu mengatakan berat anak mengalami penurunan O : BB 14 kg A : Ibu klien dank lien dapat bekerjasama dengan baik P : terus memonitor BB tiap hari

Memasang NGT

S : ibu klien mengatakan klien terlihat asupan makanan terpenuhi O : terlihat klien makan melalui NGT A : ibu klien dank lien bekerjasama dengan baik P : meneruskan pemberian makan melalui NGT sampai dapat makan secara oral

Meningkatkan dan memonitor asupan protein, besi, vit C, dan kalori yang

S : ibu klien mengatakan asupan nutrisi klien terpenuhi O : terlihat klien mendapatkan asupan nutrisi sesuai kebutuhan

tepat

dan jadwal A : ibu klien dank lien dapat bekerjasama dengan baik P : terus meningkatkan dan momonitor agar proses penyembuhan berjalan lancar

Memberikan hidrasi / cairan melalui infuse / IV Line

S : ibu klien mengatakan kebutuhan cairan klien terpenuhi O : terlihat asupan cairan melalui IV berjalan lancar A : ibu klien dan klien dapat bekerjasama dengan baik P : terus dilanjukan dan di monitor setiap hari pemberian cairan melalui IV nya

DAFTAR PUSTAKA

Marrelli, TM. 2007. Buku Saku Dokumentasi Keperawatan, Ed.3. , EGC, Jakarta. Doenges M, Moorhouse MF, Murr AC. 2010. Nursing Disgnosis Manual: planning, Individualizing, and Documenting Clien Care, 3rdEdition. Davis Plus. Philladelpia. NANDA International. 2010. Diagnosis Keperawatan: Definisi Dan Klasifikasi 2009-2011, Editor, Made Sumarwati, Dwi Widiarti, Estu Tiar, EGC, Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai