KEPANITERAAN KLINIK ILMU KESEHATAN ANAK FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA JAKARTA 2004
P!"DA#$L$A"
!nse%alitis adalah suatu peradangan a&ut dari 'aringan paren&im ota& (ang disebab&an oleh in%e&si dari berbagai ma)am mi&roorganisme dan ditandai dengan ge'ala*ge'ala umum dan mani%estasi neurologis. Pen(a&it ini dapat ditega&&an se)ara pasti dengan pemeri&saan mi&ros&opi& dari biopsi ota&, tetapi dalam pra&te&n(a di &lini&, diagnosis ini sering dibuat berdasar&an mani%estasi neurologi, dan temuan epidemiologi, tanpa pemeri&saan histopatologi. Apabila han(a mani%estasi neurologisn(a sa'a (ang memberi&an &esan adan(a ense%alitis, tetapi tida& ditemu&an adan(a peradangan ota& dari pemeri&saan patologi anatomi, ma&a &eadaan ini disebut sebagai ense%alopati. +i&a ter'adi ense%alitis, biasan(a tida& han(a pada daerah ota& sa'a (ang ter&ena, tapi daerah susunan sara% lainn(a 'uga dapat ter&ena. #al ini terbu&ti dari istilah diagnosti& (ang men)ermin&an &eadaan tersebut, seperti meningoense%alitis. Mengingat bahwa ense%alitis lebih melibat&an susunan sara% pusat dibanding&an meningitis (ang han(a menimbul&an rangsangan meningeal, seperti &a&u &udu&, ma&a penanganan pen(a&it ini harus di&etahui se)ara benar.,arena ge'ala sisan(a pada -.*/.0 penderita (ang hidup adalah &elainan atau gangguan pada &e)erdasan, motoris, penglihatan, pendengaran se)ara menetap. 1entun(a &eadaan seperti diatas tida& ter'adi dengan begitu sa'a,tetapi hal tersebut dapat ter'adi apabila in%e&si pada 'aringan ota& tersebut mengenai pusat*pusat %ungsi ota&. ,arena ense%alitis se)ara di%us mengenai anatomi 'aringan ota&, ma&a su&ar untu& menentu&an se)ara spesi%i& dari ge'ala &lini& &ira*&ira bagian ota& mana sa'a (ang terlibat proses peradangan itu. Ang&a &ematian untu& ense%alitis masih relati% tinggi ber&isar 23*3.0 dari seluruh penderita.Sedang&an (ang sembuh tanpa &elainan neurologis (ang n(ata dalam per&embangan selan'utn(a masih mung&in menderita retardasi mental dan masalah ting&ah la&u.
!1 OLO4
5erbagai ma)am mi&roorganisme dapat menimbul&an ense%alitis, misaln(a ba&teria, protozoa, )a)ing, 'amur, spiro&aeta dan 6irus. Pen(ebab (ang terpenting dan tersering ialah 6irus. n%e&si dapat ter'adi &arena 6irus langsung men(erang ota& atau rea&si radang a&ut &arena in%e&si sistemi& atau 6a&sinasi terdahulu. -
5erbagai 'enis 6irus dapat menimbul&an ense%alitis, mes&ipun ge'ala &linisn(a sama. Sesuai dengan 'enis 6irus, serta epidemiologin(a, di&etahui berbagai ma)am ense%alitis 6irus. ,lasi%i&asi (ang dia'u&an oleh Robin ialah : 7. n%e&si 6irus (ang bersi%at epidemi& a. 4olongan entero6irus : Poliom(elitis, 6irus 8o9sa)&ie, 6irus !8#O. b. 4olongan 6irus AR5O : Western equine encephalitis, St. Louis encephalitis, Eastern equine encephalitis, Japanese B encephalitis, Russian spring summer encephalitis, Murray valley encephalitis. n%e&si 6irus (ang bersi%at sporadi& : Rabies, #erpes simple9, #erpes zoster, Lim%ogranuloma, Mumps, L(mpho)(ti) )horiomeningitis dan 'enis lain (ang dianggap disebab&an oleh 6irus tetapi belum 'elas.
-.
2. !nse%alitis pas)a in%e&si : pas)a morbili, pas)a 6arisela, pas)a rubela, pas)a 6a&sinia, pas)a mononu&leosis in%e&sious dan 'enis*'enis (ang mengi&uti in%e&si tra&tus respiratorius (ang tida& spesi%i&. Mes&ipun di ndonesia se)ara &linis di&enal ban(a& &asus ense%alitis, tetapi baru +apanese 5 en)ephalitis (ang ditemu&an. . PA1O4!"!S S :irus dapat masu& tubuh pasien melalui &ulit, saluran na%as dan saluran )erna. Setelah masu& &e dalam tubuh, 6irus a&an men(ebar &e seluruh tubuh dengan beberapa )ara : * Setempat : 6irus han(a terbatas mengin%e&si selaput lendir permu&aan atau organ tertentu. * Pen(ebaran hematogen primer : 6irus masu& &e dalam darah &emudian men(ebar &e organ dan ber&embang bia& di organ tersebut. * Pen(ebaran hematogen se&under : 6irus ber&embang bia& di daerah pertama&ali masu& ;permu&aan selaput lendir< &emudian men(ebar &e organ lain. * Pen(ebaran melalui sara% : 6irus ber&embang bia& di permu&aan selaput lendir dan men(ebar melalui sistem sara%. Pada &eadaan permulaan timbul demam, tetapi belum ada &elainan neurologis. :irus a&an terus ber&embang bia&, &emudian men(erang susunan sara% pusat dan a&hirn(a dii&uti &elainan neurologis. ,elainan neurologis pada ense%alitis disebab&an oleh : * n6asi dan perusa&an langsung pada 'aringan ota& oleh 6irus (ang sedang ber&embang bia&. * Rea&si 'aringan sara% pasien terhadap antigen 6irus (ang a&an bera&ibat demielinisasi, &erusa&an 6as&ular, dan para6as&ular. Sedang&an 6irusn(a sendiri sudah tida& ada dalam 'aringan ota&. 2
Seberapa berat &erusa&an (ang ter'adi pada SSP tergantung dari 6irulensi 6irus, &e&uatan teraupeti& dari s(stem imun dan agen*agen tubuh (ang dapat menghambat multipli&asi 6irus. 5an(a& 6irus (ang pen(ebarann(a melalui manusia. "(amu& atau &utu mengino&ulasi 6irus Arbo, sedang 6irus rabies ditular&an melalui gigitan binatang. Pada beberapa 6irus seperti 6arisella*zoster dan )itomegalo 6irus, pe'amu dengan sistem imun (ang lemah, merupa&an %a&tor resi&o utama. Pada umumn(a, 6irus berepli&asi diluar SSP dan men(ebar bai& melalui peredaran darah atau melalui sistem neural ; 6irus herpes simple&s, 6irus 6arisella zoster <. Pato%isiologi in%e&si 6irus lambat seperti suba&ut s&elosing panense%alitis ;SSP!< sanpai se&arang ini masih belum 'elas. Setelah melewati sawar darah ota&,6irus memasu&i sel*sel neural (ang menga&ibat'an %ungsi*%ungsi sel men'adi rusa&, &ongesti peri6as&ular, dan respons in%lamasi (ang se)ara di%us men(ebab&an &etida&seimbangan substansia abu*abu ;nigra< dengan substansia putih ;alba<. Adan(a patologi %o&al disebab&an &arena terdapat reseptor*reseptor membran sel sara% (ang han(a ditemu&an pada bagian*bagian &husus ota&. Sebagai )ontoh, 6irus herpes simple&s mempun(ai predile&si pada lobus temporal medial dan in%erior. Patogenesis dari ense%alitis herpes simple&s sampai se&arang masih belum 'elas dimengerti. n%e&si ota& diper&ira&an ter'adi &arena adan(a transmisi neural se)ara langsung dari peri%er &e ota& melaui sara% trigeminus atau ol%a&torius. :irus herpes simple&s tipe ditrans%er melalui 'alan na%as dan ludah. n%e&si primer biasan(a ter'adi pada ana&*ana& dan rema'a.5iasan(a sub&linis atau berupa somatitis, %aringitis atau pen(a&it saluran na%as.,elainan neurologis merupa&an &ompli&asi dari rea&ti6asi 6irus.Pada in%e&si primer, 6irus men'adi laten dalam ganglia trigeminal.5eberapa tahun &emudian,rangsangan non spesi%i& men(ebab&an rea&ti6asi (ang biasan(a bermani%estasi sebagai herpes labialis. Plasmodium %alsiparun men(ebab&an eritrosit (ang teri%e&si men'adi leng&et.Sel* sel darah (ang leng&et satu sama lainn(a dapast men(umbat &apiler*&apiler dalam ota&. A&ibatn(a timbul daerah*daerah mi&ro in%ar&. 4e'ala*ge'ala neurologist timbul &arena &erusa&an 'aringan ota& (ang ter'adi. Pada malaria serebral ini, dapat timbul &on6ulsi dan &oma. Pada to9oplasmosis &ongenital, radang ter'adi pada pia*ara&hnoid dan tersebar dalam 'aringan ota& terutama dalam 'aringan &orte&s.
Sangatlah su&ar untu& menentu&an etiologi dari ense%alitis, bah&an pada postmortem.,e)uali pada &asus*&asus non 6iral seperti malaria %alsi%arum dan ense%alitis %ungal, dimana dapat ditemu&an indenti%i&asi mor%ologi&. Pada &asus 6iral, gambaran &has dapat di'umpai pada rabies ;badan negri< atau 6irus herpes ;badan in&lusi intranu&lear<
:.
Rabies memberi ge'ala pertama (aitu depresi dan gangguan tidur, suhu mening&at, spastis, &oma pada stadium paralisis. !nse%alitis herpes simple&s dapat bermani%estasi sebagai bentu& a&ut atau suba&ut. Pada %ase awal, pasien mengalami malaise dan demam (ang berlangsung 7*> hari. Mani%estasi ense%alitis dimulai dengan sa&it &epala, muntah, perubahan &epribadian dan gangguan da(a ingat. ,emudian pasien mengalami &e'ang dan penurunan &esadaran. ,e'ang dapat berupa %o&al atau umum. ,esadaran menurun sampai &oma dan letargi. ,oma adalah %a&tor prognosis (ang sangat buru&, pasien (ang mengalami &oma sering &ali meninggal atau sembuh dengan ge'ala sisa (ang berat. Pemeri&saan neurologis sering &ali menun'u&an hemiparesis. 5eberapa &asus dapat menun'u&an a%asia, ata&sia, paresis sara% )ranial, &a&u &udu& dan papil edema.
:.
Pada &asus ense%alitis herpes simple&s, MR menun'u&an adan(a perubahan patologis, (ang biasan(a bilateral pada lobus temporalis medial dan %rontal in%erior. @ 8omputed 1omograph( Pada &asus ense%alitis herpes simple&s, 81*s)an &epala biasan(a menun'u&an adan(a perubahan pada lobus temporalis atau %rontalis, tapi &urang sensiti% dibanding&an MR . ,ira*&ira sepertiga pasien ense%alitis herpes simple&s mempun(ai gambaran 81*s)an &epala (ang normal. @ !le&troense%alogra%i ;!!4< Pada ense%alitis herpes simple&s, !!4 menun'u&an adan(a &elainan %o&al seperti spi&e dan gelombang lambat atau ;slow wa6e< atau gambaran gelombang ta'am ;sharp wa6e< sepan'ang daerah lobus temporalis. !!4 )u&up sensiti% untu& mendete&si pola gambaran abnormal ense%alitis herpes simple&s, tapi &urang dalam hal spesi%isitas. Sensiti%itas !!4 &ira &ira B/ 0 tetapi spesi%isitasn(a han(a 2-.30 4ambaran ele&troense%alogra%i ;!!4< sering menun'u&&an a&ti%itas listri& (ang merendah (ang sesuai dengan &esadaran (ang menurun.
:.
: . P!"A1ALA,SA"AA"
1erapi suporti% : 1u'uann(a untu& mempertahan&an %ungsi organ, dengan mengusaha&an 'alan na%as tetap terbu&a ;pembersihan 'alan na%as, pemberian o&sigen, pemasangan respirator bila henti na%as, intubasi, tra&eostomi< , pemberian ma&anan enteral atau parenteral, men'aga &eseimbangan )airan dan ele&trolit, &ore&si gangguan asam basa darah. >
$ntu& pasien dengan gangguan menelan, a&umulasi lendir pada tenggoro&, dila&u&an drainase postural dan aspirasi me&anis (ang periodi&. 1erapi &ausal : Pengobatan anti 6irus diberi&an pada ense%alitis (ang disebab&an 6irus, (aitu dengan memberi&an asi&lo6ir 7. mgC&g55Chari : setiap B 'am selama 7.*7/ hari. Pemberian antibioti& poli%ragmasi untu& &emung&inan in%e&si se&under. 1erapi 4an)i&lo6ir merupa&an pilihan utama untu& in%e&si )itomegali 6irus. Dosis 4an)i&lo6ir 3 mgC&g55 dua &ali sehari.&emudian dosis diturun&an men'adi satu &ali, lalu dengan terapi maintenan)e. Preparat sul%a ;sul%adiasin< untu& ense%alitis &arena to9oplasmosis. :a&sin anti rabies. Semua pen(a&it (ang disebab&an arbo6irus sampai saat ini tida& ada terapi (ang spesi%i&,sehingga terapi (ang diguna&an han(alah terapi suporti% dan simtomatis. 1erapi Simptomati& : Obat anti&on6ulsi% diberi&an segera untu& memberantas &e'ang. 1ergantung dari &ebutuhan obat diberi&an M atau :. Obat (ang diberi&an ialah 6alium dan luminal. $ntu& mengatasi hiperpire&sia, diberi&an sur%a)e )ooling dengan menempat&an es pada permu&aan tubuh (ang mempun(ai pembuluh besar, misaln(a pada &iri dan &anan leher, &etia&, selang&angan, daerah pro&simal betis dan diatas &epala. Sebagai hibernasi dapat diberi&an larga&til - mgC&g55Chari dan phenergan / mgC&g55Chari : atau M dibagi dalam 2 &ali pemberian. Diberi&an antipireti&um seperti parasetamol, bila &eadaan telah memung&in&an pemberian obat peroral. $ntu& mengurangi edema serebri dengan de&sametason .,- mgC&g55Chari M dibagi 2 dosis dengan )airan rendah natrium. 5ila terdapat tanda pening&atan te&anan intra&ranial, dapat diberi&an manitol .,3*- gC&g55 : dalam periode B*7- 'am.
DAFTAR PUSTAKA
7. 5u&u &uliah lmu ,esehatan Ana&, Sta% Penga'ar ,A =,$ , 8eta&an &esembilan, in%omedi&a 'a&arta, -..., hal A--*A-/ -. Ealdo !. "elson, MD, :i)tor 8. :aughan , MD, R. +ames M),a(, +r, MD, Ri)hard ! 5ehrman, MD, "elson 1e9tboo& o% Pediatri)s, 77th edition, E.5 Saunders 8ompan(, Philadelphia, 7D>D, 8hapter 7.*in%e)tious disease, !n)ephalitis, page >-B*>2/ 2. Aris Mans'oer, Suprohaita, Eah(u &a Eardhani wiwi& Setiowulan, ,apita Sele&ta ,edo&teran, +ilid * /. Pra)ti)al Paediatri)s Problems, Diseases o% 1he "er6ous S(stem, page 327* 323 3. Ealdo !. "elson, MD, Ri)hard ! 5ehrman, MD, Robert M. ,liegman, MD, #al 5. +enson, MD, "elson 1e9tboo& o% P ediatri)s, 7Ath edition, E.5 Saunders 8ompan(, Philadelphia, -..., 8hapter 7>- 8entral "er6ous S(stem n%e)tions, :iral Meningoen)ephalitis, page >3>*>A.
7.
Pembimbing : dr. Leopold, SpA Disusun oleh : Ondolan, M. Yoserizal, Renti Eoro
,!PA" 1!RAA" ,L " , LM$ ,!S!#A1A" A"A, =A,$L1AS ,!DO,1!RA" $" :!RS 1AS ,R S1!" "DO"!S A +A,AR1A -../
77
LAPORA" ,AS$S
1anggal Masu& : 73 O&tober -../ 1anggal &eluar : Anamnesa dengan orangtua pasien ;alloanamnesa<
5. A"AM"!S S
7. ,eluhan $tama : 1ida& sadar ,eluhan tambahan : ,e'ang 7-
-. Riwa(at pen(a&it se&arang : 2 hari sebelum masu& rumah sa&it, pasien terlihat lemah, tida& a&ti%, panas *, muntah *, batu&*, pile&*, 5A5 &eras, 5A, biasa, na%su ma&an biasa. 7 hari sebelum masu& rumah sa&it, pasien &e'ang pada sisi tubuh bagian &anan (aitu tangan dan &a&in(a. Saat &e'ang, tangan pasien mengepal, &a&u, begitu 'uga &a&in(a men'adi &a&u. ,edua mata melotot dan bola matan(a tida& simetris. Sedang&an tangan dan &a&i &irin(a tida& &a&u. Laman(a &e'ang &urang dari 73 menit, setelah &e'ang pasien tida& menangis, tapi berespon bila dipanggil. Passien masih lemah, tida& a&ti%. -*2 'am &emudian, pasien &e'ang &embali. Dalam 7 hari %re&uensi &e'ang 39, panas*, batu&*, pile&*, 5A5 &eras, 5A, biasa, na%su ma&an biasa, muntah*. / 'am sebelum masu& rumah sa&it, pasien &embali &e'ang. Setelah &e'ang tampa& diam, lemah, dan tida& berespon walaupun di)ubit. Pasien tida& mau ma&an dan minum, panas*, batu&*, pile&*, muntah*, 5A5 &eras, 5A, biasa,. Lalu oleh ibun(a, dibawa &e do&ter umum, disana tida& diberi pengobatan. Pasien belum pernah sa&it seperti ini sebelumn(a. Riwa(at trauma disang&al. 2. Riwa(at pen(a&it dahulu Disang&al /. Riwa(at pen(a&it dalam &eluarga Disang&al 3. Riwa(at perawatan antenal A. Riwa(at persalinan Pasien lahir di tolong oleh bidan, di rumah bersalin, )u&up bulan, se)ara spontan per6aginam, dengan berat badan 23.. gr, pan'ang 3. )m, dengan AP4AR s)ore tida& di&etahui. ,elainan bawaan tida& ada. >. Riwa(at imunisasi $langan 584 DP1 Polio 1ipa 8ampa& Lain*lain - bulan - bulan
72
B. Riwa(at ma&anan $mur ;bulan< AS C PAS 5is&uit C 5uah 5ubur Susu .*-*/ /*A A*B B*7. 7.*7PAS PAS PAS * * * * *
"asi 1im * * * *
,esan : ,wantitas )u&up. @**&walitas )u&up D.Riwa(at Per&embangan : * Pertumbuhan gigi pertama * 1eng&urap * Dudu& * +alan * 5i)ara * Memba)a ? Menulis 4angguan per&embangan ,esan : 3 bulan : / bulan : 3 bulan :* :* :* : tida& ada : 1umbuh &embang sesuai dengan umur
8. P!M!R ,SAA" = S , Dila&u&an pada tanggal 73 o&tober -../ ,eadaan umum ,esadaran : 1ampa& sa&it berat ;berbaring pasi%< : Apatis ;di )ubit baru berespon, setelah itu tidur &embali< =re&uensi nadi : 7-. &aliCmenit ;isi )u&up, &uat ang&at, regular< =re&uensi na%as : A. &aliCmenit ;regular, ade&uat< Suhu : 2>.-8 ;a9illa<
DA1A A"1ROPOM!1R
5erat badan 1inggi badan : A.D &g : A- )m
: Lapang, se&ret *C*, membran timpani utuh : Mu&osa mulut lembap : ,elen'ar getah bening tida& teraba
nspe&si : Pergera&an dinding dada simetris Palpasi : Sulit dinilai Per&usi : Sonor Aus&ultasi : 5un(i na%as dasar 6esi&uler, ron&i *C*, Eheezing *C*, bun(i 'antung , murni, 4allop * , murmur* * Abdomen nspe&si : Perut datar Palpasi : Lemas Per&usi : timpani Aus&ultasi : 5ising usus 29 C menit ,ulit : 1urgor )u&up !&stremitas : A&ral hangat, )apillar( re%ill G - H Rangsang meningeal @&a&u &udu& I @5rudzins&i * @5rudzins&i I @&ernig ;tida& dila&u&an &arena apatis< @lase) ;tida& dila&u&an &arena apatis< Re%le& =isiologis @ bi)eps FFFCFFF @ tri)eps FFFCFFF @ patela FFFCFFF @ a)hiles FFFCFFF @ 5abins&i FCF @ 8hado& FCF @ Openheim FCF @ 4ordon FCF @ Sha%%ere FCF
1hora&s
Re%le& Patologis
Pemeri&saan analisis gas darah 73C7.C./ : Ph : >,2D/ P8O- : 2/,A PO- : 772,2 Saturasi O- : DB,2 0 ,onsentrasi O- : -.,B 6ol.0 5! : *2,2 mmolCL 55 : //,A mmolCL #8O2 : -.,> mmolCL 18O- : -7,> mmolCL !le&trolit 73C7.C./ : "a : 72/ mmolCL , : 3,. mmolCL 8l : 7.. mmolCL
!. D A4"OS S ,!R+A
Suspe)t ense%alitis
7A
#. PRO4"OS S
Ad :itam : dubia ad malam Ad =ungsionum : dubia ad malam Ad Sanationum : dubia ad malam
7>
=OLLOE $P 5agian Ana& 73 * * 7A * * * F 1ampa& sa&it J berat Apatis Somnolen 7-.9Cmnt ;reguler, lemah< 7-.9Cmnt ;reguler, isi)u&up, &uat ang&at< /.9Cmnt ;ade&uat< 2>,2 7> F F * F J J J 7B F * * F J J D.C3. mmhg 7/.9Cmnt ;reguler< 7D F * * F J Apatis 73.9Cm ;reguler, lemah<
Demam ,e'ang 5A5 5A, ,eadaan umum ,esadaran 1e&anan darah =re&uensi nadi
=re&uensi "a%as Suhu ,epala : *$&uran *$$5 Mata : *Pupil *Re%le&s )aha(a 1hora9 Abdomen * ns *A *Pal *Per ,ulit !9tremitas *A&ral *Sianosis *8apilar( Re%ill Rangsang meningeal Re%le&s %isiologis Re%le&s patologis #asil lab darah : *L!D *#b
-39Cmnt J 2> J J J J J J
J J J J
*pinpoint **C* J J
J J J J J J FCF
J #angat J J J J FC*
*!ri *Leu&o *#itung 'enis *Reti&ulo *1rombo *#t 4ula drh sewa&tu !le&trolit : *"a *, *8l A4D : *Ph *P8O*PO*Sat O*O*5! *55 *#8O2 *18O=ae)es leng&ap Rontgen 81 s)an LP Diagnosa
*/,/A *->/.. *C3C-C3/C2BC7 *B *B77.... *27.7 *72/ *3,. *7.. *>,2D/ *2/,A *772,*DB,2 *-.,B *;*<2,2 *//,A *-.,> *-7,> * * * J 722 2,D 7-. 7>./3 >,2D/ J >,/7-B.. J 2A,A D.,> J 72>,A DA,> J DD,7 -.,/ J -7,7 *A,3 J *7,/7,3 J /A,> 7A,> J --,B 7>,A J -2,D 1ida& ada &elainan ,esan : J 6entri&ulomegali, )uriga ense%alitis * * J J J
* Susp. !nse%alitis Penatala&sanaan :=D ,aen 25 > ttsCmnt ;mi&ro< Diet 1MO ;"41<
J 7ttsCmnt ;mi&ro< Susu ola) B9A.)) ;"41< J 2K.,-)) 1app o%% /97mg : J
:=D :=D ,aen 25 ,aen 75 2. ttsCmnt 2. ttsCmnt ;mi&ro< ;mi&ro< J J J De9ametasone 29.,3)) : Diazepam 7-97mg : Dumin supp &p SL2D8 7D
J J J J
8e%ota&sim J -923.mg : De9ametasone J 297mg : Luminal -9-3mg PO ;-hari< J -973mg PO "o6algin 3.mg &p J
J ;"41<
J Planta)id 297C81# PO ) nhalasi 29Chr : =ulmi)ort .,3)) *:entolin .,3)) *5isol6on B tts *"a)l -)
Ren)ana pemeri&saan
J J
-.
=OLLOE $P 5agian ana& -. F * * F 1ampa& sa&it berat ,oma 7/.9Cmnt ;reguler,lemah< /.9Cmnt ;tida& ade&uat< 2>,B8 Menon'ol Aniso&oor 7mmC-mm *C* D5" -7 * -F * * F J J 77-9Cmnt -.9Cmnt ;tida& ade&uat< 2A,3 J J J J J 1ampa& menon'ol didaerah suprapubi& &e umbili)us J 5ulgingF 1impani M Pe&a& J J J Dingin * * * J-O * -2 * * F J J 7/.9Cmnt ;reguler,lemah< -29Cmnt J 2A,/ Menon'ol 2mm so&oor, J J J
Demam ,e'ang 5A5 5A, Apnoe ,eadaan umum ,esadaran 1e&anan darah =re&uensi nadi =re&uensi "a%as Suhu ,epala : *$&uran *$$5 Mata : *Pupil *Re%le&s )aha(a 1hora9 Abdomen * ns
*A *Pal *Per ,ulit !9tremitas *Atas *5awah *A&ral *Sianosis *8apilar( Re%ill Rangsang meningeal
5$ 79Cmnt
J J J 1etraplegi
J J
Plebitis
-7
Re%le&s %isiologis Re%le&s patologis #asil lab darah : *L!D *#b *!ri *Leu&o *#itung 'enis *Reti&ulo *1rombo *#t 4ula drh sewa&tu !le&trolit : *"a *, *8l A4D : *Ph *P8O*PO*Sat O*O*5! *55 *#8O2 *18ORontgen 81 s)an LP Diagnosa Penatala&sanaan
FFFCFFF FCF
FFFCFFF FCF
FFFCFFF FCF
J *C*
7/7 /,B 772 >,2DB />,A 33,B BB,D 7B,> 2,. 37,. -B,> 2.,-
Susp. !nse%alitis :=D: *1io%usin 7... J -3. )) *,aen 25 J /.. )) *Amino%usin ped J 7>3 ))
J :=D J J J ,aen 25 7- ttsCmnt ;ni&ro< nhalasi 29Chr : =ulmi)ort .,3)) *:entolin .,3)) *5isol6on B tts *"a)l -)) --
J J J J
!nse%alitis
8e%ota&sim -923.mg : De9ametasone 29.,-)) = J tapp o%% Diazepam 297mg : Sanmol /9Agtt PO Dumin supp &p L 2D8 Plantasid 297C81# po "i)holin 29>3mg : Pira)etam 29>3mg : Pal% garam()in ;mata<
J J J J J J J J J
J J J J J J J J
J J J &p J
J J J
Ren)ana pemeri&saan
LP
-2
=OLLOE $P bagian ana& -/ Demam ,e'ang 5A5 5A, Apnoe ,eadaan umum ,esadaran 1e&anan darah =re&uensi nadi =re&uensi "a%as Suhu ,epala : *$&uran *$$5 Mata : *Pupil *Re%le&s )aha(a 1hora9 Abdomen * ns * * F,en)er,hitam F * 1ampa& sa&it 5erat ,oma * 7AB9Cmnt ;reguler lemah< -.9Cmnt ;tida& ade&uat< 2B8 ;a9illa< tida& menon'ol so&or, -mm *C* Dalam batas normal Perut tampa& menon'ol di daerah suprapubi& &e umbili&us 5ising usus /9Cmnt 5ulging F pada daerah suprapubi& &e umbili&us Abdomen sisi &iri dan &anan timpani sedang daerah suprapubi& &e umbili&us pe&a& 1urgor )u&up 1etraplegi -3 * * * F * J J * 7/.9Cmnt 2B9Cmnt 2A,2 -A * * * F * J J * 7-A9Cmnt ;reguler, isi)u&up, &uat ang&at< AB9Cmnt ;ade&uat< 23,B
J so&oor, 2 mm J J J
J J J J 1ampa& datar
*A *Pal
-9Cmnt J
*Per
-/
*A&ral *Sianosis *8apilar( Re%ill Rangsang meningeal Re%le&s %isiologis Re%le&s patologis #asil lab darah : *L!D *#b *!ri *Leu&o *#itung 'enis *Reti&ulo *1rombo *#t 4ula drh sewa&tu !le&trolit : *"a *, *8l A4D : *Ph *P8O*PO*Sat O*O*5! *55 *#8O2 *18ORontgen 81 s)an LP Diagnosa Penatala&sanaan
J J * FCF *C*
J J * FFFCFFF FCF
!n)e%alitis ,aen 25 7B ttsCmnt ;mi&ro< 8e%ota&sim -923.mg : De9ametasone 29.,-)) : J tapp o%% Diazepam 297mg : Sanmol /9Agtt PO "o6algin 293.mg : &p Plantasid 297C81# po "i)holin 29>3mg -3
J J J J J J J J J
J 7. ttsCmnt ;mi&ro< J J J J J J J
: Pira)etam 29>3mg : "# 79>.mg po Rim%apisin 79>.mg po Pirazinamid -9>.mg po Dopamin 2CgC&gbbCmnt ;dlm de9trose 7.0< Ren)ana pemeri&saan 1otal )airan LP
J J J J J
J J J J J
-A
=OLLOE $P bagian s(ara% ,eadaan umum -. 1ampa& sa&it berat Sopor 7/.9Cmnt /.9Cmnt 2>,B8 -7 J J 72-9Cmnt --9Cmnt 2>,!7:-M2NA * * J -J J 7--9Cmnt -A9Cmnt 2>,A !-:-M2N> * * J FCF * J J J * * * * * * * * * J J J J J J J * -> * * J J J J J J J J -2 J J 7..9Cmnt 2-9Cmnt 2A * * Pupil iso&oor, 2mm *C* * J J J * * * * * * * * * JJJ J *C* *C* *C* *C* *C* J
,esadaran "adi RR Suhu 48S Status neurologis : " * " * " , :, : Pupil aniso&oor, 2mmC/mm, R8 *C* ": Sulit dinilai ": Ang&at alis : sulit dinilai ,erut dahi : Sulit dinilai S"L simetris ": " K, K "K "K Rangsang meningeal : ,a&u &udu& 5rudzins&i 5rudzins&i Re%le&s %isiologis : 5iseps 1risep ,PR APR Re%le&s patologis : 5abins&i S)hae%%er 8haddo)& 4ordon Oppenheim Sensibilitas Sulit dinilai Sulit dinilai * Sulit dinilai * * * SpastisCsulit dinilai SpastisCsulit dinilai FFFCFFF FCF FCF FCF FCF FCF FCF Sulit dinilai
Motori& D, D1 D! Penatala&sanaan
* C* ....C.... !nse%alitis
8e%ota&sim -923.mg : De9ametasone 29.,-)) : J tapp o%% Diazepam 297mg : Sanmol /9Agtt PO Dumin supp &p L 2D8 Plantasid 297C81# po "i)holin 29>3mg : Pira)etam 29>3mg : "# 79>.mg po Rim%apisin 79>.mg po Pirazinamid -9>.mg po "o6algin 293.mg : &p Dopamin 2CgC&gbbCmn t ;dlm de9trose 7.0<
J J J J J J J
* C* ....C.... 1etraplegi Paren&im ota& !nse%alitis e.) M. 15 :=D: *1io%usin 7... J -3. )) *,aen 25 J /.. )) *Amino%usin ped J 7>3 )) J J J J J J J
.....C.... .....C.... J J J J
J J J J
J J J J J J J J J J J
J J J J J J J J J J J J
-B
-/
-3
-A
-D
,eadaan umum ,esadaran "adi RR Suhu 48S Status neurologis : " " " , :, : ": ": ": " K, K "K "K Rangsang meningeal : ,a&u &udu& 5rudzins&i 5rudzins&i Re%le&s %isiologis : 5iseps 1risep ,PR APR Re%le&s patologis : 5abins&i S)hae%%er 8haddo)& 4ordon Oppenheim Sensibilitas Motori& D, D1 D! Penatala&sanaan 8e%ota&sim -923.mg : De9ametasone 29.,-)) : J tapp o%% Diazepam 297mg : Sanmol /9Agtt PO Dumin supp &p L
1ampa& sa&it berat Sopor 7A/9Cmnt 7>9Cmnt 2B,7 * * Pupil iso&oor, 2mm, R8 *C* * * * * * * * * * * * FFFCFFF FCF *C* *C* *C* *C* *C* *C* ....C.... ....C.... 1etraplegi Paren&im ota& !nse%alitis J J J J
2D8 Plantasid 297C81# po "i)holin 29>3mg : Pira)etam 29>3mg : "# 79>.mg po Rim%apisin 79>.mg po Pirazinamid -9>.mg po "o6algin 293.mg : &p Dopamin 2CgC&gbbCmnt ;dlm de9trose 7.0<
J J J J J J J
J J J J J J J J
J J J J J
J J
27