Anda di halaman 1dari 5

https://www.google.com/search?q=hidrograf+s.doc&ie=utf-8&oe=utf8&aq=t&rls=org.mozilla:en-US:official&client=firefoxa#q=hidrograf+satuan+.doc&rls=org.

mozilla:en-US:official

Insinyurpengairan's Blog
Just another WordPress.com site

About

Posted by: insinyur pengairan | March 11, 2012

Hidrograf Satuan Sintetis Bagian 1


Hidrograf satuan adalah hidrograf limpasan langsung yang dihasilkan oleh hujan efektif (hujan netto) yang terjadi merata di seluruh DAS dan dengan intensitas tetap selama satu satuan waktu yang ditetapkan, yang disebut hujan satuan. Hujan satuan adalah curah hujan yang lamanya sedemikian rupa sehingga lamanya limpasan permukaan tidak menjadi pendek, meskipun curah hujan itu menjadi pendek. Jadi hujan satuan yang dipilih adalah yang lamanya sama atau lebih pendek dari periode naik hidrograf (waktu dari titik permulaan aliran permukaan sampai puncak, time to peak). Periode limpasan dari hujan satuan semuanya adalah kira-kira sama dan tidak ada sangkut pautnya dengan intensitas hujan (Suripin, 2003). Dalam bentuk definisi yang lebih sederhana hidograf satuan suatu DAS adalah suatu limpasan langsung yang diakibatkan oleh satu satuan hujan efektif, yang terbagi rata dalam waktu dan ruang (Soemarto, 1999). Teori hidrograf satuan merupakan penerapan teori sistem linear dalam hidrologi daerah aliran sungai yang dipandang sebagai proses black box dan sistemnya ditandai oleh tanggapan (response) debit Q terhadap input tertentu. Inputnya adalah hujan merata, yaitu hujan dengan intensitas konstan sebesar i dan durasi T yang terbagi rata di atas DAS.

Gambar 1. Hubungan antara hujan efektif dengan limpasan langsung Tujuan dari hidrograf satuan adalah untuk memperkirakan hubungan antara hujan efektif dan aliran permukaan. Konsep hidrograf satuan pertama kali dikemukakan

oleh Sherman pada tahun 1932. Dia menyatakan bahwa suatu sistem DAS mempunyai sifat khas yang menyatakan respon DAS terhadap suatu masukan tertentu yang berdasarkan pada tiga prinsip: 1. Pada hujan efektif berintensitas seragam pada suatu daerah aliran tertentu, intensitas hujan yang berbeda tetapi memiliki durasi sama, akan menghasilkan limpasan dengan durasi sama, meskipun jumlahnya berbeda. Ini merupakan aturan empiris yang mendekati kebenaran dan digambarkan pada Gambar 2a 2. Pada hujan efektif berintensitas seragam pada suatu daerah aliran tertentu, intensitas hujan yang berbeda tetapi memiliki durasi sama, akan menghasilkan hidrograf limpasan, di mana ordinatnya pada sembarang waktu memiliki proporsi yang sama dengan proporsi intensitas hujan efektifnya. Dengan kata lain, ordinat hidrograf satuan sebanding dengan volume hujan efektif yang menimbulkannya. Hal ini berarti bahwa hujan sebanyak n kali lipat dalam suatu waktu tertentu akan menghasilkan suatu hidrograf dengun ordinat sebesar n kali lipat (Gambar 2b). 3. Prinsip superposisi dipakai pada hidrograf yang dihasifkan oleh hujan efektif berintensitas seragam yang memiliki periode-periode yang berdekatan atau tersendiri. Jadi, hidrograf yang merepresentasikan kombinasi beberapa kejadian aliran permukaan adalah jumlah dari ordinat hidrograf tunggal yang memberi kontribusi Ketiga asumsi ini secara tidak langsung menyatakan bahwa tanggapan DAS terhadap hujan adalah linier, walaupun sebenarnya kurang tepat. Namun demikian, penggunaan hidrograf satuan telah banyak memberikan hasil yang memuaskan untuk berbagai kondisi. Sehingga, teori hidrograf satuan banyak dipakai dalam menentukan debit atau banjir rencana.

Gambar 2. Prinsipprinsip hidrograf satuan Sumber: Suripin (2003)

About these ads

Posted in Hidrologi Uji Kesesuaian Distribusi Frekuensi

Responses
1. Salam hidroteknik.. Nice to know ternyata ada pemerhati bidang keairan yang aktif menulis dan mempublikasikan pengetahuannya. Salut!! *angkat jempol* Berbicara tentang HSS, memang banyak sekali polemik dan paradigma yang terjadi, tentang menentukan HSS mana yang terbaik diterapkan dalam sebuah DAS. Kiranya tulisan ini nantinya membahas secara komprehensif tentang keterbatasan tiap metodanya, sehingga pembaca dapat lebih notice di dalam memilih DSS yang diterapkan pada sebuah DAS. Semoga semakin sukses, dan tulisannya menjadi lilin terang dunia yang memandu orang yang berjalan di kegelapan! Cheers, Adry VM Sebayang
o

By: adrysebayang on March 26, 2012 at 6:20 am Reply

Terima kasih atas apresiasinya,.. Nantinya, saya akan mencoba memberikan penjelasan tentang pemilihan HSS yang cocok dalam suatu DAS sebatas ilmu yang saya punya, Setelah saya memaparkan beberapa Metode2 HSS. Fajar

By: insinyur pengairan on March 27, 2012 at 2:05 am Reply

2. thanks info nya..keep sharing yr knowledge..biar orang indonesia makin pinter..


o

By: daniela on October 26, 2012 at 7:39 am Reply

3. Wah pas banget saya lagi dapet tubes hidrologi terapan mengenai HSS, lumayan banget buat belajar nih. Makasih ya mas, keep up the good work (y)
o

By: Zahra on December 3, 2012 at 1:36 am Reply

Leave a Reply

Categories

Hidrologi

kategori Top Rated


Posts | Pages | Comments
All | Today | This Week | This Month

There are no rated items for this period.

Recent Posts

Hidrograf Satuan Sintetis Bagian 1 Uji Kesesuaian Distribusi Frekuensi Curah Hujan Rancangan Metode Log Pearson Tipe III Kriteria Perencanaan Penentuan Kala Ulang Banjir Perhitungan Evapotranspirasi Potensial (ETo) RSS - Posts RSS - Comments

Blog at WordPress.com. | The Ocean Mist Theme. Follow

Follow Insinyurpengairan's Blog


Get every new post delivered to your Inbox. Powered by WordPress.com http://insinyurpengairan.wordpress.com/2012/03/11/hidrograf-satuan-sintetisbagian-1/ http://eprints.undip.ac.id/34354/6/2189_CHAPTER_II.pdf

Anda mungkin juga menyukai