SKENARIO IV
PERDARAHAN POST PARTUM PRIMER
DISUSUN OLEH :
1. JALALUDIN
201010201113
2. RATNA KARTIKASARI
201010201114
3. SARIFAH
201010201115
4. RISQI NOVAMARTINA
201010201116
201010201117
201010201118
201010201119
8. MULYATI
201010201120
9. SITI NURJANAH
201010201121
201010201122
201010201123
201010201124
201010201125
201010201126
LEARNING OBJECTIVE
1. Mahasiswa mampu menjelaskan definisi dari perdarahan post partum primer.
2. Mahasiswa mampu menjelaskan etiologi dari perdarahan post partum primer.
3. Mahasiswa mampu menjelaskan tanda dan gejala dari perdarahan post partum primer.
4. Mahasiswa mampu menjelaskan pathofisiologi dari perdarahan post partum primer
sesuai kasus.
5. Mahasiswa mampu menjelaskan klasifikasi dari perdarahan post partum.
6. Mahasiswa mampu menjelaskan penatalaksanaan dari perdarahan post partum primer.
7. Mahasiswa mampu menjelaskan komplikasi dari perdarahan post partum primer.
8. Mahasiswa mampu menjelaskan dan menyebutkan tindakan pencegahan perdarahan
post partum primer.
9. Mahasiswa mampu menyebutkan dan menjelaskan pemeriksaan penunjang pada
perdarahan post partum primer.
10. Mahasiswa mampu menyebutkan penedak diagnosis yang diperlukan pada perdarahan
post partum primer.
11. Mahasiswa mampu menyebutkan faktor resiko dari perdarahan post partum primer.
12. Mahasiswa mampu menjelaskan faktor yang mempengaruhi laserasi jalan lahir.
13. Mahasiswa mampu menjelaskan mengapa pasien belum BAK setelah melahirkan.
14. Mahasiswa mampu menerapkan asuhan keperawatan dari perdarahan post partum
primer.
PEMBAHASAN
1.
Perdarahan post partum adalah kehilangan darah lebih atau sama dengan
500cc pada persalinan pervaginam atau lebih dari atau sama dengan 1000cc pada
persalinan SC yang terjadi pada 24 jam pertama. (Cuningham, 2001 dan pilliteri,
2003)
Perdarahan post partum primer ( early post partum hemorrhage) yang terjadi
dalam 24 jam setelah anak lahir. Penyebab utama post partum primer adalah atonia
uteri, retensio plasenta, sisa plasenta, dan robekan jalan lahir. Terbanyak dalam 2 jam
pertama. (Prof. dr. Ida Bagus Gde Manuaba : 1996).
Perdarahan post partum (haemorhagic post partum/HPP) adalah perdarahan
yang mengakibatkan kehilangan darah yang lebih dari 500 cc pada periode paska
persalinan (setelah kala IV).
Perdarahan post partum menurut saifudin, dkk (2002) adalah perdarahan
pervaginam yang melibihi 500 ml setelah persalinan.
( Hutahaen Serri. 2009. Asuhan Keperawatan Dalam Maternitas. Jakarta. TIM)
Perdarahan post partum adalah perdarahan yang terjadi dalam 24 jam setelah
persalinan berlangsung.
( Solikhah Umi. 2011. Asuhan Keperawatan Gangguan Kehamilan, Persalinan Dan
Nifas. Yogyakarta. Nuha Medika)
2. Etiologi postpartum:
dibagi atas 2 jenis
-
Perlukaanjalan lahir
Atoni uterus
Gangguan koagulasi
e. Inversio uteri
f. Robekan jalan dinding uterus
( Hutahaen Serri. 2009. Asuhan Keperawatan Dalam Maternitas. Jakarta. TIM)
3. Tanda dan gejala perdarahan post partum primer :
Tampak pucat
Pendarahan vagina
Uterus lembek
Kelemahan
Manifestasi klinis yang biasa ditemukan pada perdarahan post partum adalah :
a. Kehilangan darah dalam jumlah yang banyak (lebih dari 500 ml)
b. Nadi lemah
c. Tekanan darah rendah
d. Tampak pcat
e. Ekstremitas teraba dingin
f. Lokia berwarna merah
g. Pusing, gelisah, mual
h. Syok hipovlemik
( Hutahaen Serri. 2009. Asuhan Keperawatan Dalam Maternitas. Jakarta. TIM)
Late postpartum: masa pada minggu kedua sampai dengan minggu keenam post
partum
Pemberiaan caiaran IV
Berikan oksigen
Penatalaksanaan :
Pada ibu :
- Syok hipovolemik
- Kematian
- Kekurangan cairan tubuh
Promosi kesehatan tentang proses jalannya persalinan yang baik dan benar
1) Selama masa kehamilan, perlu diperhatikan keadaan ibu, apakah anemis atau
tidak (awasi hemoglobin)
2) Anjurkan ibu dengan pemberian gizi yang baik, termasuk pemberian zat besi
atau vitamin-vitamin
3) Proses persalinan sebaiknya dilakukan di rumah sakit, kalau ibu ada riwayat
perdarahan sebelumnya.
4) Hindari memijat atau mendorong uterus saat pengeluaran plasenta (sebelum
plasenta lepas)
( Hutahaen Serri. 2009. Asuhan Keperawatan Dalam Maternitas. Jakarta. TIM)
9. Pemeriksaan penunjang :
Gol darah
Darah lengkap
HB 12-16 gram
Jumlah sel darah putih: normal atau tinggi dengan pergeseran diferensial ke kiri.
Laju endap darah (LED) dan jumlah sel darah merah (SDM) sangat meningkat
dengan adanya infeksi.
Jumlah sel darah putih (SDP): normal atau tinggi dengan pergeseran diferensial ke
kiri.
Laju endapan darah (LED) dan jumlah sel darh merah (SDM) sangat meningkat
dengan adanya infeksi.
Pemeriksaan bimanual: menentukan sifat dan lokal nyeri pelvis, massa atau
pembentukkan abses, serta adanya vena-vena dengan trombosis
Kematian janin
Masalah plasenta
plasenta previa
plasenta akreta
Distensi uterus
Kehamilan multipel
Inkontraktibilitas uterus
Endometritis
Kemungkinan korioamnionitis
Paritas tinggi
12. Faktor yang mempengaruhi laserasi jalan lahir, kemungkinan laserasi jalan lahir
terjadi karena tindakan forceps yang dilakukan untuk mengeluarkan kepala bayi.
ASUHAN KEPERAWATAN
KLIEN DENGAN MASALAH KEPERAWATAN PERDARAHAN POST
PARTUM PRIMER
Pengkajian
Data Obyektif
1. Perempuan 35 th P4A0
2. Post partum 2 jam yang lalu dg riwayat
persalinan menggunakan forceps dan riwayat
kala I fase laten lama
3. diberi oksitosin per infuse
4. perdarahan 600cc
5. terdapat laserasi jalan lahir
6. belum BAK sejak melahirkan
7. terdapat distensi kandung kemih
KU :
8. klien semakin lemah
9. kontraksi fundus lemah
10. TD : 90/70 mmHg
11. N : 88 x/ menit
12. R : 24 x/ menit
13. Hb: 8 gr/ dl
14. klien dalam perlindungan infuse asering
20 tetes/ menit
Data Subyektif
-
Analisa Data
Problem
Kekurangan volume cairan
Etiologi
Kehilangan cairan aktif
Retensi Urin
Sfringter kuar
Sign / Syntom
DO :
- klien semakin lemah
- TD : 90/70 mmHg
- perdarahan 600cc
DO :
- belum BAK sejak
melahirkan
- terdapat distensi kandung
kemih
belum BAK sejak melahirkan
Resiko syok
Resiko Asfiksia
hipovolemik
proses cidera
DO :
DO :
-
perdarahan 600cc
TD : 90/70 mmHg
Hb : 8 gr / dl
Klien semakin lemah
Post partum 2 jam
yang lalu dg riwayat
persalinan
menggunakan forceps
dan riwayat kala I fase
laten lama
Intervensi
Diagnosa
1. Kekurangan volume
cairan berhubungan dengan
kehilangan cairan aktif
NOC
Setelah dilakukan tindakan
keperawatan selama 3 x 24
jam volume cairan klien
seimbang dengan
kriteria hasil :
- TD rendah kembali
normal 110/70 mmHg
atau 120/80 mmHg
- Intake dan output
seimbang dalam 24
jam
- Kelemahan klien
berangsur membaik
NIC
-
DAFTAR PUSTAKA