Anda di halaman 1dari 5

4. Klasifikasi Porselen 4.1 Berdasarkan Fusion Temperatur ( Temperatur Pembakatan) 1.

High Fusing 1300 0 C (2372


0

F ) dan porselen jenis ini memerlukan waktu 5

menit atau lebih untuk melelebur pada temperature tersebut. jenis high fusing ini biasanya digunakan untuk membuat elemen gigi tiruan serta sebagai bahan jendela (facing ) dalam pembuatan bridge atau veneer crown. Keramik jenis ini memiliki strength yang kuat, tidak dapat larut, translusen dan dapat menjaga kekuatan dan bentuk dalam proses firing yang berulang. Porcelen ini mengandung 4 % kaolin, silica 15 %, dan feldspar 18 % . 2. Medium Fusing 1101 0 C - 1300 0 C (2013 - 2072 0 C ), jenis medium fusing ini juga digunakan untuk membuat elemen gigi tiruan serta sebagai bahan jendela (facing ) dalam pembuatan bridge atau veneer crown. Keramik jenis ini biasanya ditambahkan boron oxide atau alkali karbonat sehingga memiliki homogenitas bubuk yang leih menguntungkan pada saat fusing. Porselen ini mengandung silica 29 %, sodium karbonat 2 %, boraks 1 %, kalsium karbonat 5 %, dan potassium karbonat 2 %. 3. Low Fusing 850 0 C 1100
0

C ( 1562 - 2012

F ), jenis low fusing ini

digunakan untuk membuat mahkota dan jembatan . Low fusing porselen ini mengandung silica 12 %, feldspar 60 % dan sisanya 28 % adalah fluks. 4. Ultra Low Fusing < 850
0

C (1562 0 F ), jenis ultra low fusing ini digunakan

untuk membuat mahkota, jembatan dan untuk logam campur titanium.

4.2 Berdasarkan Aplikasinya 1. Porselen inti , digunakan untuk lapisan gigi paling dalam. Ini merupakan bahan dasar untuk pembuatan jaket crown sehingga harus memilki sifat mekanis yang baik.

2. Porselen dentin : warnanya lebih translusen dimana pada bagian ini sangat menentukan bentuk dan restorasi 3. Porselen email : warnanya lebih translusen daripada dentin dimana tingkat translusen maksimal karena yang membentuk bagian luar mahkota.

4.3 Berdasarkan Struktur Pendukung 1. Reinforced Ceramic Core System Inti alumina dan zirconia yang putih dan kuat ditambahkan. Inti keramik menggunakan infiltrasi kaca kekuatan tinggi yang cocok untuk mahkota posterior dan anterior. 2. Resin Bonded Ceramic Menggunakan teknik adesif dengan enamel, dentin, keramik tinggi dengan karakteristik kekuatan dari keramik memiliki integritas mekanis yang baik. 3. Metal Ceramic Untuk mahkota tunggal dan jembatan unit selama lebih dari 30 tahun 4.4 Berdasarkan Bahan Dasar yang digunakan 1. Feldspathic porcelain Terdiri dari Feldspar ditambah quartz, alkali metal karbonat sebagai fluks. Kemudian dipanaskan sampai suhu 1200 C di wadah tempat melebur logam. Pembakaran dengan suhu tersebut akan menghasilkan bentuk leucite dan glass phase dengan struktur yang amorphous yang memiliki ekspansi strength 5,5-7,5 x 10-6/C dan empunyai Flexure Strength 65-75 Mpa 2. Aluminous Porcelain Strength lebih tinggi dari gelas untuk mencegah keretakan. Modulus Elastisitas 350 Gpa dan Flexure Strength 138 Mpa 3.Metal Bonding Porselen Porselen yang digunakan dengan kombinasi logam empunyai kandungan K2O 11-15% dengan suhu pembakaran 700 C-1200C. Meningkatnya

jumlah K2O akan enyebabkan perubahan muai panas pada porselen yang dibutuhkan untuk berlekatan dengan logam. 4.5 Berdasarkan metode pembakarannya Air wire : menggunakan tekanan atmosfer dan masih terdapat udara Vakum wire : tekanan atmosfer yang ada dikurangi atau tanpa tekanan 4.6 Berdasarkan Mikrostruktural Dibagi menjadi 4 macam, yakni Glass-based system, glass-based with fillers, crystalline -based system with glass fillers, poly cristalline solid. Glass-based System (kaca keramik)

Merupakan suatu bahan yang dibentuk ke bentuk yang diinginkan sebagai suatu kaca, lalu mengalami proses pemanasan untuk mendorong terjadinya devitrifikasi sebagian (misalnya hilangnya struktur mengkilap dengan kristalisasi kaca). Jenis ini mulai diperkenalkan oleh MacCulloch tahun 1968, beliau menggunakan proses molding kaca yang kontinyu untuk membuat elemen gigi tiruan. Penggunaan gigi tiruan jenis ini pada region posterior sangat rentan fraktur, kaca jenis ini mempunyai tekanan tarik maksimal sebesar 73 Mpa. Glass-based with fillers (porselen yang diperkuat kristalina)

Jenis ini merupakan modifikasi dari tipe 1 di atas, yang ditambah dengan kritalin. Kristalin disini dapat berupa leucite, lithium disilicate, fluoroapatit. Biasanya juga dinamakan optec HSP. Setelah ditambahkan kristalin akan dikondensasi dan disinterring sama seperti porselen konvensional lain. Kelebihan dari porselen jenis ini adalah, translusensi baik, kekuatan fleksuran sedang, dan pada proses manipulasinya tanpa perlu peralatan khusus.

Tetapi jenis ini juga memiliki beberapa kelemahan, yakni adanay kemungkinan ketidaktepatan pada bagian tepi restorasi karena adanya penyusutan pada saat proses sintering porselen. Glass-based with fillers biasanya dianjurkan pada pemakain inlay, onlay, veneer, mahkota yang mendapat tekanan rendah. Crystalline-based system with glass fillers (keramik inti yang diinfiltrasi kaca) Keramik inti yang digunakan memiliki tiga jenis, yakni In-ceram Alumina, in-ceram spinell, in-ceram Zirconia. In-ceram Alumina biasanya digunakan pada mahkota anterior tunggal dan posterior, serta pembuatan jembatan tiga unit. Inti porselen alumina yang sedikit disinterring diinfiltrasi dengan kaca pada temperature 1100 C selama 4 jam untuk menghilangkan porositas dan memperkuat inti slipcast. Keuntungan dari jenis ini adalah, sedikitnya lapisan logam, kekuatan lenting tinggi, ketepatannya sangat baik. Sedangkan kekurangannya adalah, intinya yang opak, tidak cocok untuk etsa asam konvensional, dan memerlukan peralatan khusus. Tahap pembuatannya sebagai berikut: Gigi dipreparasi dengan chamfer sirkumferensial yang besar (> 1mm) Membuat cetakan dan mengisi 2 die atau menduplikat satu die dengan bahan die refraktori Mengoleskan Al2O3 pada die duplikat menggunakan metode slipcast. Die dan bahan dipanaskan pada suhu 120 C selama 2jam untuk mengeringkan Al2O3 Mensintering koping pada temperature 1100 C selama 10jam

Mengulaskan bahan infiltrasi kaca Membakar selama 3-5 jam pada temperature 1120 C agar terjadi infiltrasi kaca

Mengasah kelebihan kaca dari koping dengan mata bur dari intan Membentuk inti dengan porselen dentin dan email (vitadur alpha) Membakar dalam oven, perbaiki anatomi dan oklusi, lakukan glasing sebelum dipasang. Sedangkan untuk in-ceram spinell, merupakan alternative lain dari

in-ceram alumina.mempunyai kekuatan lenting rendah, tapi secara estetis lebih bagus. Inti dari spinell mengandung MgAl2O4. Mempunyai kekuatan lenting 350 Mpa. In-ceram Zirconia, merupakan tipe jenis ketiga yang mempunyai kekuatan paling tinggi, tetapi translusennya rendah sehingga lebih opaque. Mempunyai kekuatan lenting 650 Mpa. Biasanya digunakan pada pembuatan jembatan posterior 3 unit.

Anda mungkin juga menyukai