Anda di halaman 1dari 2

Dasar perhitungan : penghitungan gaya batang pada rangka batang didasari hal sebagai berikut : a.

gaya luar (beban) bekerja pada titik hubung b. Titik hubung bersifat sendi bebas tanpa gesekan, sumbu batang bertemu di titik itu melalui titik pusat sendi itu Berdasarkan hal tersebut, akibat muatan akan timbul gaya batang yang garis kerjanya bersatu dengan sumbunya dan gaya itu bersifat gaya normal (tarik dan tekan), tidak disertai MOMEN dan GAYA LINTANG Ada hal yang bertentangan dengan asumsi tersebut, misalnya berat sendiri dan beban angin tidak bekerja pada titik buhul, juga ujung batang biasanya tersambung dengan pelat buhul dengan paku keling/baut, sehingga sifat sendi bebas akan hilang. Namun asal sumbu inersia batang betul-betul berpotongan pada satu titik maka pertentangan yang menimbulkan tegangan sekunder di samping gaya batang normal memusat maka hal-hal di atas boleh diabaikan

Pada metode ini, besarnya gaya batang ditentukan dengan analisis berdasarkan dalil momen Untuk menghitung, kita buat potongan yang melintasi tiga batang, misalnya A, D dan B Kita dapat mencari salah satu gaya batang, misalnya A, dengan menentukan jumlah momen gaya luar dan gaya A terhadap titik potong B dan D (titik SBD) = 0, gaya A diketahui, momen B dan D terhadap titik SBD =0 Untuk menghitung B, diambil momen terhadap titik potong antara A dan D (titik SAD ), dan untuk D terhadap SAB . Keuntungan metode ini yaitu : dapat menghitung besarnya suatu gaya batang tanpa dipengaruhi oleh besarnya gaya batang yang lain

Anda mungkin juga menyukai