Anda di halaman 1dari 10

Oleh Angela Anthoni Azaria Christina Clarissa

FRASE

PENGERTIAN FRASE

Frase merupakan satuan bahasa yang terdiri atas dua konstituen atau lebih yang tidak melampaui batas fungsi. Syarat dari dua konstituen atau lebih ini harus memiliki keterikatan atau hubungan (terutama makna) yang erat.

CIRI-CIRI FRASE
Frasa memiliki beberapa ciri yang dapat diketahui, yaitu : -Berupa kelompok kata -Hanya menduduki satu fungsi -Tidak dapat disisipi yang -Makna sesuai kata pembentuknya

FRASE BERDASAKAN JENIS KATA


1.Frasa Nominal yaitu frasa yang inti katanya merupakan kata benda (nominal) Contoh: meja baru 2.Frasa Verbal yaitu frasa yang inti katanya merupakan kata kerja (verbal) Contoh: sedang belajar 3.Frasa Adjektival yaitu frasa yang inti katanya merupakan kata sifat (adjektiva) Contoh:sangat cantik

4.Frasa Preposisional yaitu frasa yang inti katanya merupakan kata depan (preposisi) Contoh: di depan 5.Frasa Numeralia yaitu frasa yang inti katanya merupakan kata bilangan (numeralia) Contoh: satu buah, dua ekor Kata buah, ekor, biji, liter, kilogram, butir, dsb dalam bahasa Indonesia disebut penyukat. 6.Frasa Adverbial yaitu frasa yang inti katanya merupakan kata keterangan(adverbia) Contoh: tadi pagi, kemarin siang

FRASE BERDASARKAN UNSUR PUSAT


Frase berdasarkan Unsur Pusat yaitu -Frase Endosentrik -Frase Eksosentrik

A. Frase endosentrik Frase endosentrik adalah frase yang mempunyai distribusi yang sama dengan unsurnya.

Frase endosentrik dapat dibedakan menjadi tiga golongan yaitu: 1. Frase endosentrik yang koordinatif, yaitu: frase yang terdiri dari unsur-unsur yang setara, ini dibuktikan oleh kemungkinan unsur-unsur itu dihubungkan dengan kata penghubung. Misalnya: kakek nenek , laki bini 2. Frase endosentrik yang atributif, yaitu frase yang terdiri dari unsurunsur yang tidak setara. Karena itu, unsur-unsurnya tidak mungkin dihubungkan. Misalnya: perjalanan panjang, hari libur 3. Frase endosentrik yang apositif: frase yang atributnya berupa aposisi/ keterangan tambahan. Misalnya: Susi, anak Pak Saleh, sangat pandai.

Frase Eksosentrik Frase eksosentrik ialah frase yang tidak mempunyai distribusi yang sama dengan unsurnya. Misalnya: Siswa kelas 1A sedang bergotong royong di dalam kelas. Frase di dalam kelas tidak mempunyai distribusi yang sama dengan unsurnya.

FRASA BERDASARKAN SATUAN MAKNA YANG DIKANDUNG/DIMILIKI UNSUR-UNSUR PEMBENTUKNYA


Frasa biasa yaitu frasa yang hasil pembentukannya memiliki makna yang sebenarnya (denotasi). contoh kalimat : a) Ayah membeli kambing hitam; b) Meja hijau itu milik ayah. Frasa idiomatik yaitu frasa yang hasil pembentukannya menimbulkan/memiliki makna baru atau makna yang bukan sebenarnya (konotasi). contoh kalimat : Orang tua Lintang baru kembali dari Jakarta.

FRASE AMBIGU

Frase ambigu artinya kegandaan makna yang menimbulkan keraguan atau mengaburkan maksud kalimat. Makna ganda seperti itu disebut ambigu. Misalnya: Perusahaan pakaian milik perancang busana wanita terkenal, tempat mamaku bekerja, berbaik hati mau melunaskan semua tunggakan sekolahku. Frase perancang busana wanita dapat menimbulkan pengertian ganda: 1. Perancang busana yang berjenis kelamin wanita. 2. Perancang yang menciptakan model busana untuk wanita

Anda mungkin juga menyukai