Anda di halaman 1dari 3

8.

Asbabun Nuzul
A. Pengertian : Menurut terminologi yang dimaksud Asbabun Nuzul adalah hal yang menjadi sebab turunnya satu ayat atau surat kepada Nabi Muhammad Saw. Hal yang menjadi sebab itu bisa suatu peristiwa, atau pertanyaan kepada Nabi Saw. Contoh tentang peristiwa : seperti dalam Hadits Hilal bin Umayah menuduh istrinya berzina dengan Syarik bin Samhat. Nabi minta bukti dengan mendatangkan 4 orang saksi, kalau ia tidak bisa mendatangkan saksi maka ia sendiri yang harus dihukum. Kemudian turun ayat Al-Quran Surat An Nur 24 : 6-9

( ) () ( ) ( )
Artinya : Dan orang-orang yang menuduh istrinya (berzina), padahal mereka tidak mempunyai saksisaksi (6) Dan (sumpah) yang kelima bahwa laknat Allah akan menimpanya, jika dia termasuk orang yang berdusta. (7) Dan istri itu terhindar dari hukuman apabila dia bersumpah empat kali atas (nama) Allah bahwa dia (suami-nya) benar-benar termasuk orang -orang yang berdusta (8) dan (sumpah) yang kelima bahwa kemurkaan Allah akan menimpanya (istri), jika dia (suaminya) itu termasuk orang yang berkata benar. (9)

isi dari ayat di atas orang yang menuduh istrinya berzina pada hal ia tidak ada saksi selain ia sendiri, maka persaksian itu ialah 4 kali bersumpah dengan nama Allah sesungguhnya ia termasuk orang yang benar. Dan sumpah yang kelima, bahwa laknat Allah atasnya jika ia termasuk orang yang berdusta. Oleh karena itu istrinya terhindar dari hukuman. Tidak semua ayat Quran diturunkan karena ada sebab, bahkan sebagian besar tanpa suatu sebab tetapi semata-mata memberi petunjuk kepada manusia.

B. Metode Mengetahui Asbabun Nuzul Satu-satunya cara untuk mengatahui Asbabun Nuzul melalui riwayat yang shahih dari Nabi atau para shahabat yang menyaksikan turunnya ayat-ayat Al-Quran dan mengetahui peristiwa yang terjadi atau pertanyaan yang diajukan kepada Nabi Saw yang melatar belakangi turunnya ayat tersebut. Perhatikan QS Ali Imron 3:7

( )
Artinya : Dia-lah yang Menurunkan Kitab (al-Quran) kepadamu (Muhammad). Di antaranya ada ayatayat yang muhkamat, itulah pokok-pokok Kitab (al-Quran) dan yang lain mutasyabihat. Adapun orang-orang yang dalam hatinya condong pada kesesatan, mereka mengikuti yang mutasyabihat untuk mencari-cari fitnah dan untuk mencari-cari takwilnya, padahal tidak ada yang mengetahui takwilnya kecuali Allah. Dan orang-orang yang ilmunya mendalam berkata, Kami beriman kepadanya (al-Quran), semuanya dari sisi Tuhan kami. Tidak ada yang dapat mengambil pelajaran kecuali orang yang berakal. Isi dari ayat di atas adalah dialah yang menurunkan Alkitab kepada kamu. Diantara (isi)nya ada ayat-ayat yang muhkamat. Itulah pokok-pokok isi Al-Quran dan yang lain (ayatayat) Mutashabihat. Adapun orang-orang yang dalam hatinya condong kepada kesesatan, maka mereka mengikuti sebagian ayat-ayat yang mutasyabihat dari padanya untuk menimbulkan fitnah untuk mencari tawilnya, padahal tidak ada yang mengetahui tawilnya melainkan Allah. Dan orang-orang yang mendalami ilmunya berkata, kami beriman kepada ayat-ayat yang mutasyabihat, semuanya itu dari sisi Tuhan kami. Dan tidak dapat mengambil pelajaran (dari padanya) melainkan orang-orang yang berakal.

Yang dimaksud Muhkamat dan Mutasyabihat menurut terminologi berbeda-beda pendapat para ulama : 1. Ayat-ayat Muhkamat adalah ayat-ayat yang mudah diketahui maksudnya sedangkan ayat-ayat Mutasyabihat adalah ayat-ayat yang hanya Allah sendiri yang tahu maksudnya. 2. Ayat yang Muhkamat ialah ayat-ayat yang terang dan tegas maksudnya dapat dipahami dengan mudah sedangkan ayat Mutasyabihat adalah ayat-ayat yang mengandung beberapa pengertian dan tidak dapat ditentukan arti makna yang dimaksud kecuali sesudah diselidiki secara mendalam atau ayat-ayat yang

pengertiannya hanya Allah yang mengetahui seperti ayat-ayat yang berhubungan dengan yang ghaib-ghaib misalnya ayat-ayat yang berkaitan hari Kiamat, surga, neraka, dll. Contoh ayat Mutasyabihat yang lain perhatikan QS Al Araf 7:54

()
Artinya : Sungguh, Tuhan-mu (adalah) Allah yang Menciptakan langit dan bumi dalam enam masa, lalu Dia Bersemayam di atas Arasy. Dia Menutupkan malam kepada siang yang mengikutinya dengan cepat. (Dia Ciptakan) matahari, bulan dan bintang-bintang tunduk kepada perintah-Nya. Ingatlah! Segala penciptaan dan urusan menjadi hak-Nya. Maha Suci Allah, Tuhan seluruh alam.

Anda mungkin juga menyukai