Anda di halaman 1dari 5

CINTA SEGI TIGA Seperti pagi biasanya fajar yang terlihat dari timur menyinari alam sekitar jagat

raya ini. Tepat dipinggiran kota sigli hiduplah sebuah keluarga kecil yang sangat haronis. Pak Ali adalah suami dari ibu Ani yang merupakan kepala keluarga ataupun pencari nafkah keluarga kecil tersebut. Mereka mempunyai dua orang anak yang masih kecil-kecil. Layaknya seorang kepala keluarga. Pak Ali harus menafkahi keluarganya, yaitu dengan bekerja keras. Dengan demikian pak Ali bekerja sebagai guru tetap disekolah yang beralamat Tijue. Setiap pagi pak Ali berangkat kesekolah dengan Bus kota, karena bus tersebut penuh, maka pak Ali duduk di bangku paling belakang. Tiba-tiba datang seorang wanita berpakaian bidan berdiri di smaping pak Ali. Karena merasa kasihan, pak Ali menyuruh wanita tersebut untuk menggantikannya duduk di bangku tadi. silahkan !! Ibu saja yang duduk disini, sayakan laki-laki, jadi sudah terbiasa berdiri seperti ini. tersenyum, menawarkan kepada wanita itu sambil dirinya bangun dari tempat duduk tersebut.dengan wajah senang wanita itu menjawab terima kasih, jarang saya melihat laki-laki tampan seperti anda yang baik hati. Dengan tersipu malu pak Ali berkata jangan memuji saya berlebihan, jadi tidak enak nih. Setelah mengobrol lama, pak Ali baru berani menanyakan nama wanita itu, dengan perlahan ia bertanya kalau boleh saya tahu nama ibu siapa ?? dengan wajah genit wanita itu menjawab nama saya intan, kalau anda ? nama saya Ali, sepertinya saya pernah melihat ibu, tapi tidak tahu dimana ? lanjut Ali. oh saya bekerja di Puskesmas depan SD Tijue eum pantesan, saya guru di SD itu. pangil saya Intan saja pinta intan. Oeh dengan senang hari jawab Ali, dengan genit Intan mencoba merayu Ali dengan meminta no HP Ali, boleh saya minta nomor HP Ali ? Iya boleh, ini nomornya! sambil memperlihatkan handphone pribadinya.

Hari demi haripun berlalu, hubungan mereka semakin dekat sampai berujung dengan pernikahan. Tetapi pernikahan tersebut disembunyikan Ali pada Ani istrinya. Setelah Ali menikah dengan Intan, Ali sudah jarang pulang kerumah istri pertamanya, sifat Ali pun sudah mulai berubah, yang tadinya baik, sabar, jujur maupun tegas tapi sekarang berubah total. Sekarang Ali sudah membeli sepeda motor baru. Setiap hari Ali selalu berangkat pagi-pagi dengan beribu alasan. Padahal setiap pagi Ali selalu mengantar Intan ke Puskesmas. Sesampai di puskesmas Ali langsung pergi ke sekolah tempat ia mengajar. Pernikahan Ali dengan Intan berjalan 4 bulan 21 hari. Ani mulai mencurigai tingkah suaminya yang mulai berubah. Setelah makan pagi di rumah, Ali langsung berangkat dan tidak sempat pun meminta izin kepada istrinya Ani. Karena merasa aneh, Ani mencoba mengikuti Ali kesekolah tempat ia mengajar. Ani melihat suaminya membonceng seorang wanita berpakaian bidan., dengan sedih Ani pun langsung pulang kerumah. Keesokan hari, Ani mencoba menanyakan pada suaminya : apa benar bapak sudah mempunyai wanita lain selain ibu? Ani bertanya dengan muka sedih. sebelumnya bapak minta maaf bu, iya bapak sudah menikah dengan perempuan lain. Bapak kilaf bu, bapak minta maaf karena tidak minta izin sama ibu terang Ali dengan wajah menyesal. iya pak, ibu percaya sama bapak, bapak tidak bermaksud untuk menutupinya dari ibu. Tapi ibu ikhlas kalau bapak punya istri lain Ani langsung meneteskan air matanya. Keesokan harinya, Ali pulang kerumah Intan. Pada jam 8 malam Ali berbicara serius dengan Intan. Intan, kamu adalah istri keduaku dan aku telah membuat istri pertama dan anak-anakku bersedih. Jadi baru sekarang aku sadar memang ini bukan pilihan yang tepat untuk kita berdua. Tapi jujur saja saya sangat saying kepada keluarga pertama saya. Tegas Ali.

apa maksud kamu Ali ? Tanya Intan lebih baik kita berpisah saja dan kamu mencari jalan kehidupan kamu yang baru! Jelas Ali. tidak Ali, aku sangat mencintaimu aku tidak mau berpisah denganmu lantang Intan. tidak Intan ! aku tidak bias seperti ini terus, aku harus pergi, maafkan aku Ali langsung pergi meninggalkan Intan. Setelah kejadian itu Ali memberikan diri pulang kerumah istri pertamanya. ibu, bapak sudah berpisah dengan Intan, Bapak sayang sama ibu, maukah ibu maafkan bapak ? pinta Ali dengan wajah menyesal. Bapak, bapak adalah lakilaki yang sangat ibu cintai, ibu tidak ingin berpisah dengan bapak. Bapak tidak bersalah, hanya saja Allah sedang menguji rumah tangga kita, mungkin dengan kejadian ini kita lebih bisa mendekatkan diri kepada Allah. Jelas Ani. Alhamdulillah bapak pun mencintai ibu, ibu adalah wanita yang dititipkan Allah untuk bapak, bapak berterima kasih kepada Allah yang telah memberi bapak wanita cantik dan tabah seperti ibu Ali langsung memeluk Ani dan meneteskan air mata. Sejak saat itu, keluarga mereka hidup bahagia dan sifat Ali kembali seperti sedia kala, seakan-akan keluarga merekalah yang paling sempurna, dan Alipun tidak pernah lagi bertemu dengan mantan istri keduanya yaitu Intan.

Di S U S U N Oleh: Nama : Yenni Azzira Putri gita azanna Rauzatul jannah Rona irhamna KELAS : XII IPA 1 PEMBIMBING : Saiful bahri, S. Pd

SMA NEGERI 2 SIGLI TAHUN AJARAN 2013/2014

Anda mungkin juga menyukai