Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH TEORI KOMUNIKASI serta JENIS dan CARA KOMUNIKASI Dosen : Ns.

Ady Fraditha

Disusun oleh : Kelompok : 6 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. Ferina Kristi Hawini Fiter Willis John Guruh Jono Heriana Dinanti Nor Gisa Hardiyanti Robia Artika Stephen Sumawan

YAYASAN EKA HARAP PALANGKARAYA SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN PRODI S1 KEPERAWATAN 2011

1|Teori Komunikasi serta Jenis dan Cara Komunikasi

DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.2 Rumusan Masalah 1.3 Tujuan Penulisan BAB II PEMBAHASAN 1. Teori Komunikasi 2.1.1 Pengertian 2.1.2 Tujuan 2.1.3 Unsur- unsur 2.1.4 Faktor yang mempengaruhi 2.1.5 Manfaat dalam keperawatan 2. Jenis dan cara Komunikasi 2.2.1 Komunikasi Verbal Kemaknaan Perbendaharaan kata Kecepatan Kejelasan dan keringkasan Waktu dan relevansi Nada suara 1 1 1 1 2 2 2 2 3 3 4 5 5 5 5 5 6 6 6 6 7 7 7 7 8 9 9 9
2|Teori Komunikasi serta Jenis dan Cara Komunikasi

2.2.2 Komunikasi Non-verbal BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan 3.2 Saran Penampilan Postur dan cara berjalan Ekspresi raut wajah Sentuhan tangan Pengaturan jarak dan wilayah

DAFTAR PUSTAKA

10

3|Teori Komunikasi serta Jenis dan Cara Komunikasi

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Sebagai makhluk sosial, manusia sangat senantiasa ingin berhubungan dengan orang lain. Ia ingin mengetahui lingkungan sekitarnya bahkan ingin mengetahui apa yang terjadi pada dirinya. Komunikasi merupakan suatu hal yang sangat fundamental dalam kehidupan manusia, terutama pada saat berinteraksi dengan klien, di mana posisi komunikasi berada diantara keduanya yaitu, apa yang akan disampaikan perawat dengan apa yang diharapkan oleh klien. Oleh karena itu, komunikasi dapat dikatakan sebagai jembatan dalam upaya mempertemukan perihal tersebut. Adapun komunikasi untuk memenuhi hasrat manusia dalam mengontrol lingkungannya di mana komunikasi manusia dapat beradaptasi dengan lingkungannya. Adanya komunikasi dapat melakukan transformasi warisan sosialisasi. 1.2 Rumusan Masalah a. Mengetahui Teori komunikasi b. Mengetahui Faktor yang mempengaruhinya c. Mengetahui Manfaat komunikasi dalam keperawatan d. Mengidentifikasi Jenis dan Cara komunikasi antara komunikasi verbal dan nonverbal. 1.3 Tujuan Penulisan Setelah mengetahui teori komunikasi ini, diharapkan peserta didik dapat memiliki kemampuan untuk mengetahui teori komunikasi yang mencakup jenis dan cara komunikasi diantaranya komunikasi verbal dan komunikasi nonverbal.

4|Teori Komunikasi serta Jenis dan Cara Komunikasi

BAB II PEMBAHASAN
1. Teori komunikasi 1.1 Pengertian . Istilah komunikasi berasal pada bahasa Latin yaitu Communis yang berarti membuat kebersamaan atau membangun kebarsamaan antara dua orang atau lebih,sedangkan menurut Cherry dalam stuart (1883) komunikasi berasal dari kata comunico yang artinya membagi . 1.2 Tujuan . Secara umum, tujuan komunikasi adalah: 1. Supaya pesan yang kita sampaikan dapat dimengerti orang lain(komunikan) . Sebagai komunikator,perawat perlu menyampaikan pesan dengan jelas , lengkap dan sopan . 2.Memahami orang lain . Sebagai komunikator , proses komunikasi tidak akan dapat berlangsung dengan baik bila perawat tidak dapat memahami kondisi atau yang dinginkan klien. 3. Supaya gagasan dapat diterima . Selain sebagai komunikator,perawat juga sebagai edukator yaitu memberikan pendidikan kesehatan pada klien. 4. Mengerakan orang lain untuk melakukan sesuatu .

5|Teori Komunikasi serta Jenis dan Cara Komunikasi

1.3.Unsur-unsur. Komunikasi akan bisa terjadi bila didukung dengan unsure-unsur dalam komunikasi yang meliputi sumber, pesan, media, penerima, efek, serta umpan balik. Pada awal nya komponen komunikasi hanya terdiri atas tiga unsur yaitu siapa yang bicara,apa yang dibicarakan,dan siapa yang didengarkan. Dari pandangan Joseph de Vito dkk, dia menilai faktor lingkungan merupakan unsur yang tidak kalah penting nya dalam mendukung terjadi nya proses komunikasi sehingga secara lengkap komunikasi meliputi : source, message, channel, receiver, efek, dan lingkungan. 1.4.Faktor-faktor yang mempengaruhi . Faktor-faktor yang mempengaruhi komunikasi dalam pelayanan keperawatan adalah: 1. Persepsi. Persepsi adalah cara seseorang mencerap tentang sesuatu yang terjadi disekeliling nya .persepsi akan sangat mempengaruhi jalan nya komunikasi karena proses komunikasi harus ada persepsi dan pengertian yang sama tentang misalnya disampaikan dan diterima oleh kedua pihak. 2. Nilai. Nilai adalah keyakinnaan yang dianggap seseorang. komunikasi yang terjadi antara perawat dengan klien juga dipengaruhi oleh nilai-nilai dari kedua pihak . dengan demikian perawat perlu memegang nilai-nilai profesional dalam berkomunikasai, perawat atau tugas kesehatan yang lain tidak harus marah-marah ketika ada klien yang tidak kookratif terhadap rencana tindakan yang tidak dilakukan , namun harus lebih mengali semangat klien untuk cepat sembuh melalui pendekatan nilai-nilai yang dianut oleh klien . 3. Emosi . Emosi adalah subjekteif sesseorang dalam merasakan situasi yang terjadi pada sekeliling nya . komunikasi akan berjalan lancar dan efektif apabila tenaga kesehatan
6|Teori Komunikasi serta Jenis dan Cara Komunikasi

termasuk perawat dapat mengelola emosi. profesional seseorang dapat diketahui dari emosi nya dan menjadi ukuran awal seseorang dalam merasakan , bersikap dan menjalankan hubungan dengan klien . 4. Latar belakang sosial budaya . Latar belakang sosial budaya mempengaruhi jalan nya komunikasi . faktor ini emang sedikit pengaruhnya namun paling tidak dapat dijadikan pegangan bagi perawat tutur kata, bersikap, dan melangkah dalam berkomunikasi dengan klien . 5. Pengetahuan . Komunikasi sulit berlangsung bila terjadi perbedaan tingkat pengetahun dari pelaku komunikasi. Dengan demikian perawat dituntut mempunyai pengetahuan yang cukup tentang pertumbuhan dan perkembangan klien karena hal tersebut sangat terkait dengan pengetahuan yang dimiliki klien . 6. Peran dan hubungan . Peran seseorang memengaruhi dalam menjalin hubungan dengan orang lain .

Kemajuan hubungan perawat klien adalah bila hubungan tersebut saling menguntungkan dalam menjalin ide dan perasaan .komunikasi efektif bila partisipan mempunyai efek atau dampak positif dalam menjalin hubungan . sesuai dengan peran nya masing-masing. 7. Kondisi lingkungan . Komunikasi berkaitan dengan lingkungan sosial tempat komunikasi berlangsung, dan dipengaruhi oleh faktor-faktor sosial yang merupakan identitas sosial dari mereka yang terlibatdalam komunikasai antara lain : usia,jenis kelamin, etnik, status sosial, bahasa, kekuasaan, peraturan sosial, dan peran sosial. 1.5.Manfaat dalam keperawatan . Manfaat komunikasi adalah untuk mendorong dan menganjurkan kerja sama antara perawat dan pasien melalui hubungan perawat dan pasien .

7|Teori Komunikasi serta Jenis dan Cara Komunikasi

2. Jenis dan cara komunikasi . 2.1.1 Komunikasi verbal Jenis komunikasi yang paling lazim digunakan dalam kepelayanan keperawatan dirumah sakit adalah pertukaran info secara legal terutama pembicaraan dengan tatap muka. Komunikasi verbal biasanya lebih akurat dan tepat waktu. Kata-kata adalah simbol atau alat yang dipakai untuk mengekspresikan ide atau perasaan , membangkitkan respon emosional , atau menguraikan objek, observasi dan ingatan . Sering juga untuk menyampaikan arti yang tersembunyi dan menguji minat seseorang . Keuntungan komunikasi verbal dalam tatap muka yaitu memungkinkan individu untuk merespon secara langsung. 1. Kemaknaan Kemaknaan dari kata, kalimat, atau bahasa yang digunakan seseorangmenjadi hal yang sangat relevan, untuk dikaji dan dimengerti oleh orang yang sedang melakukan proses komunikasi verbal. Sebab bisa jadi satu kata akan mengandung beribu makna. Kemaknaan kata dapat berupa kiasan atau bisa juga berbentuk makna sesungguhnya. Walau sekilas penggunaan kata yang mempunyai maknan denotatif lebih mudah, namun dalam praktiknya kita tetap harus berhati-hati dan selalu memperhatikan dengan siapa kita bicara, dalam kondisi bagaiman, dan menggunakan pola perandan hubungan apa lawan bicara kita, adalah hal penting yang dapat mengurangi bahkan mencegah terjadinya beda persepsi atau beda pengertian. 2. Perbendaharaan kata Komunikasi tidak akan berhasil, jika pengirim pesan tidak mampu menerjemahkan kata dan ucapan. 3. Kecepatan Kecepatan dan tempo bicara yang tepat turut menentukan keberhasilan komunikasi verbal. Selaan yang lama dan pengalihan yang cepat pada pokok pembicaraan lain mungkin akan menimbulkan kesan bahwa perawat sedang menyembunyikan sesuatu terhadap klien. Perawat sebaiknya tidak berbicara dengan cepat, sehingga kata-kata yang terucap jelas.
8|Teori Komunikasi serta Jenis dan Cara Komunikasi

4. Kejelasan dan keringkasan Komunikasi yang efektif harus sederhana, pendek, dan langsung. Makin sedikit katakata yang digunakan makin kecil kemungkinan terjadinya kerancuan. Kejelasan dapat dicapai dengan berbicara secara lambat dan mengucapkan dengan jelas. Penggunaan contoh bisa membuat penjelasan lebih mudah untuk dipahami. Ulangi bagian yang penting dari pesan yang disampaikan. Ringkas yaitu dengan menggunakan kata-kata yang mengekspresikan ide secara sederhana. 5. Waktu dan relevansi Waktu yang tepat sangat penting untuk menangkap pesan. Kendatipun pesan diucapkan secara jelas dan singkat, tetapi waktu tdak tepat dapat menghalangi penerimaan pesan secara tepat. Oleh karena itu, perawat harus peka ketepatan waktu untuk berkomunikasi. Begitu pula komunikasi verbal akan lebih bermakna jika pesan yang disampaikan berkaitan dengan minat dan kebutuhan klien. 6. Nada suara Jangan anggap remeh nada suara yang anda hasilkan dalam proses komunikasi verbal. Sebab, nada suara dari penyampai pesan dapat mengakibatkan dampak luar biasa terhadap arti dari pesan yang disampaikan. Sudah selayaknya jika seorang perawat harus menyadari kondisi emosinya ketika sedang berinteraksi dengan pasien.\ 2.1.2 Komunikasi Non- verbal Dalam kehidupan sehari-hari, sering aksi kata lebih keras dibandingkan dengan kata yang sesungguhnya. Komunikasi non-verbal tampaknya lebih mendominasi yang sebenarnya. Komunikasi non-verbal diartikan sebagai transimisi dari pesan dengan menitik beratkan pada kiasan makna kata dibandingkan dengan makna kata itu sendiri. Dalam komunikasi nonverbal isyarat-isyarat lebih signifikan dibandingkan dengan kata-kata yang ada.

9|Teori Komunikasi serta Jenis dan Cara Komunikasi

1. Penampilan Merupakan salah satu hal paling diperhatikan dalam proses komunikasi. Karakter fisik, cara berpakaian, dan pemakaian perhiasan merefleksikan penampilan fisik yang baik dari seseorang. Disamping kepribadian, status sosial, pekerjaan, agama, kebudayaan dan kepercayaan diri. 2. Postur dan cara berjalan Postur dan cara berjalan juga mempengaruhi proses komunikasi non-verbal. Postur dan cara berjalan dapat mencerminkan emosi, konsep diri, dan kondisi fisik yang prima. Walaupun postur dan cara berjalan tidak dapat digunakan sebagai dasar menentukan diagnosis, namun paling tidak mereka bisa memberikan tanda-tanda penting yang berhubungan dengan kesehatan dan kesejahteraan pasien. 3. Ekspresi raut wajah Sebagai bagian tubuh paling ekspresif, raut wajah sering memberikan tanda paling awal dalam menginterpretasikan pesan yang disampaikan. Penelitian yang dilakukan oleh Knapp (1972) menunjukkan bahwa dari wajah dapat dilihat paling tidak enam ekspresi utama emosi : heran (surprise), takut (fear), marah (angry), senang (happiness), sedih (sadness), dan benci atau muak (disgust). 4. Sentuhan tangan Sentuhan tangan bersifat pribadi, sehingga sentuhan tangan pada umumnya dilakukan di antara orang yang memang benar-benar mempunyai hubungan dekat. Sentuhan tangan lebih bersifat spontan dibandingkan dengan komunikasi verbal, pada umumnya kelihatan menjadi lebih nyata. Perawat melakukan sentuhan fisik ketika sedang melakukan tindakan keperawatan. Perawat dapat melakukan sentuhan ketika sedang melakukan pemeriksaan fisik, memandikan, memakaikan pakian, dan mengoleskan talek atau sejenisnya pada punggung pasien. Walaupun sentuhan tangan menjadi sesuatu yang bermanfaat dalam komunikasi nonverbal, mempertimbangkandengan hati-hati sebelum melakukannya adalah tindakan yang sangat berarti.

10 | T e o r i K o m u n i k a s i s e r t a J e n i s d a n C a r a K o m u n i k a s i

5. Pengaturan jarak dan wilayah komunikasi Kewilayahan dimaknakan sebagai upaya untuk meningkatkan, memelihara, dan mempertahankan hak eksklusif seseorang untuk sebuah wilayah pada ruang tertentu. Berasarkan Hein (1980), jarak intim anatar perawat-pasien adalh kurang lebih 45 cm atau kurang dari itu. Sedangkan pada jarak sosial, misalnya pada saat memberikan pendidikan kesehatan pada sekelompok orang, jarak yang dibutuhkan adalah berkisar 1,5- 1,8 m.

11 | T e o r i K o m u n i k a s i s e r t a J e n i s d a n C a r a K o m u n i k a s i

BAB III PENUTUP


3.1 Kesimpulan Komunikasi merupakan komponen penting dalam praktik keperawatan.

Mendengarkan perasaan klien dan menjelaskan prosedur tindakan keperawatan adalah contoh teknik-teknik komunikasi yang dilakukan oleh perawat selama melakukan praktik. Pada proses yang dilakukan oleh perawat dalam menjaga kerja sama yang baik dengan klien dalam memenuhi kebutuhan kesehatan klien maupun tenaga kesehatan lain dalam rangka membantu mengatasi masalah klien. 3.2 Saran Diharapkan kepada pembaca untuk lebih mendalami pemahaman tentang teori komunikasi agar dapat dilaksanakan pada praktik keperawatan.

12 | T e o r i K o m u n i k a s i s e r t a J e n i s d a n C a r a K o m u n i k a s i

DAFTAR PUSTAKA Mundakir. Komunikasi Keperawatan. Graha Ilmu : Yogyakarta. 2006 Nasir, Abdul. Abdul Muhith. Muh. Sajidin. Wahit Iqbal M. Komunikasi dalam Keperawatan, Salemba Medika : Jakarta. 2009 Google.com

13 | T e o r i K o m u n i k a s i s e r t a J e n i s d a n C a r a K o m u n i k a s i

Anda mungkin juga menyukai