Anda di halaman 1dari 13

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah atas segala nikmat yang diberikan-Nya kepada kita dan puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah yang telah melimpahkan kasih sayang-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan praktikum ini. Laporan praktikum ini disusun untuk memenuhi kewajiban mahasiswa dalam memenuhi tugas mata kuliah Toksikologi, serta dapat pula dijadikan sebagai ladasan teori tenteng konsentrasi larutan lada, serai dan biji sirsak pada kematian 50 guna penelitian selanjutnya. Laporan praktikum penulis sampaikan se!ara mendetail agar para pemba!a mudah mempelajarinya. Laporan praktikum ini terdiri dari latar belakang penulis melakuakan pengamatan, masalah yang timbul dimasyarakat, tujuan dari pengamatan, metode pengamatan, hasil pengamatan, kesimpulan dan saran penulis. "ami menyadari tersusunnya laporan praktikum ini tentunya tidak lepas dari bantuan berbagai pihak oleh karena itu tidak lupa penulis mengu!apkan terima kasih kepada # $. %ra. Syari&ah 'i&tahul (l )annah T, '.*iomed selaku pembimbing mata kuliah toksikologi +. %esembra Lisa, S.pd ,. -ahayu .inarni, S.pd 'eskipun upaya perbaikan telah dilakukan, bukanlah mustahil pepatah /tiada gading yang tak retak/ masih berlaku untuk laporan praktikum ini. 'enyadari bahwa penulis memiliki keterbatasan dalam menyusun laporan praktikum, oleh karena itu kami akan menerima kritik, saran demi perbaikan.

0enulis

DAFTAR ISI
"ATA 0(N1ANTA-..........................................................................................$ %A2TA- 3S3.........................................................................................................+ *A* 3 0(N%A45L5AN LATA- *(LA"AN1.............................................................................., 0(-5'5SAN 'ASALA4.....................................................................6 T5)5AN....................................................................................................6

*A* 33 T3N)A5AN 05STA"A...................................................................... *A* 333 '(T7%( 0(N1A'ATAN ALAT %AN *A4AN............................................................................8 9A-A "(-)A 5)3 0(N%A45L5AN................................................: 9A-A "(-)A 5)3 0(N1A'ATAN...................................................;

*A* 3< 4AS3L 0(N1A'ATAN TA*(L 4AS3L 5)3 0(N%A45L5AN..................................................$0 ANAL3SA 4AS3L 5)3 0(N%A45L5AN.............................................$0 "(S3'05LAN 4AS3L 5)3 0(N%A45L5AN.....................................$0 TA*(L 4AS3L 5)3 0(N1A'ATAN....................................................$$ ANAL3SA 4AS3L 5)3 0(N1A'ATAN...............................................$$ "(S3'05LAN 4AS3L 5)3 0(N1A'ATAN.......................................$+

*A* < 0(N5T50 "(S3'05LAN........................................................................................$, SA-AN....................................................................................................$,

BAB I PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG Saat ini penggunaan pestisida di lingkungan pertanian menjadi salah satu masalah yang harus diperhatikan. %i satu sisi, penggunaan pestisida sangatlah penting unuk menjaga tanaman dari serangan hama yang dapat menyebabkan kerugian. Akan tetapi di sisi lain, pestisida juga dapat memberikan dampak negati& yaitu men!emari lingkungan bahkan dapat menyebabkan resistensi terhadap hama itu sendiri dan dapat membunuh hewan lain yang bukan sasaran. Se!ara luas pestisida dapat diartikan sebagai suatu =at yang dapat bersi&at ra!un, tingkah menghambat laku, pertumbuhan atau perkembangan, perkembangbiakan, kesehatan,

memengaruhi hormon, pembuat mandul dan akti>itas lainnya yang memengaruhi kerja hama. 0enggunaan pestisida sintetis pertama kali diketahui sekitar 6.500 tahun yang lalu ?+.500 S'@ yaitu peman&aatan asap sul&ur untuk mengendalikan tungau di Sumeria. 0ada tahun $A60an mulai dilakukan produksi pestisida sintetik dalam jumlah besar dan diaplikasikan se!ara luas ?%aly et al., $AA;@. *eberapa literatur menyebutkan bahwa tahun $A60an dan $A50an sebagai Bera pestisida/ ?'urphy, +005@. 0enggunaan pestisida terus meningkat lebih dari 50 kali lipat semenjak tahun $A50, dan sekarang sekitar +,5 juta ton pestisida ini digunakan setiap tahunnya ?'iller, +00+@. %ari seluruh pestisida yang diproduksi di seluruh dunia saat ini, :5 digunakan di negaranegara berkembang ?'iller, +006@. *eberapa dampak negati& dari penggunaan pestisida kimia pada lahan pertanian yang telah diketahui, diantaranya# mengakibatkan resistensi hama sasaran ?(ndo et al. $A;;C 7ka $AA5@, gejala resurjensi hama ?Armes et al., $AA5@, terbunuhnya musuh alami ?Tengkano et al. $AA+@, 3

meningkatnya residu pada hasil, men!emari lingkungan, gangguan kesehatan bagi pengguna ?7ka $AA5C S!humutterer, $AA5@, bahkan beberapa pestisida disinyalir memiliki kontribusi pada &enomena pemanasan global ?global warming@ dan penipisan lapisan o=on ?-eynolds, $AA:@. %ilema yang dihadapi dalam menangani masalah produksi pertanian khususnya pangan adalah apabila kegiatan pertanian dilakukan tanpa penggunaan pestisida maka sulit diperoleh produksi pertanian yang memadai. Namun, di lain pihak dengan penggunaan pestisida yang kurang bijaksana ?khususnya yang bersi&at sintesis@ sering merugikan lingkungan. 5ntuk mengurangi dampak yang ditimbulkan dari penggunaan pestisida sintesis maka mulai di masyarakatkannya pestisida yang ramah lingkungan. Se!ara umum pestisida nabati adalah suatu pestisida yang bahan dasarnya berasal dari tumbuhan. 0estisia nabati relati& mudah dibuat dengan kemampuan dan pengetahuan yang terbatas. 0estisida nabati juga bersi&at mudah terurai ?biodegradable@ di alam sehingga tidak men!emari lingkungan dan relati& aman bagi manusia dan ternak peliharaan karena residunya mudah hilang. Salah satu tanaman yang dapat digunakan sebagai pestisida nabati adalah buah sirsak ?bijinya@. 1.2 PERUMUSAN MASALAH *erdasarkan latar belakang yang telah diuraikan maka permasalahan yang diambil adalah $. Apakah pestisida nabati yang terbuat dari biji sirsak e&ekti& untuk membunuh hamaD +. 0ada konsentrasi berapakah yang dapat menyebabkan kematian 50 1.3 TUJUAN - untuk mengetahui L9.50 Larutan *iji Sirsak $0 Nyamuk 4 terhadap Lar>a pada tiap beaker glassD

BAB II TINJAUAN PUSTAKA


SIRSAK ( Annona muricata L @ "lasi&ikasi Sirsak "ingdom %i>isio 2amili 1enus Spe!ies # 0lantae # Spermatophyta # Annona!eae # Annona # Annona muricata linn

Subdi>isio # %i!otiledonae

a. %eskripsi tumbuhan Sirsak merupakan pohon dengan tinggi dapat men!apai sekitar ; m. *atang berkayu, bulat dan ber!abang. 'empunyai daun tunggal, bulat telur atau lanset, ujung run!ing, tepi rata, berwarna hijau kekuningan. *unga tunggal terletak pada batang dan ranting, ukuran kelopak ke!il dan berwarna kuning keputihan atau kuning muda. *uah majemuk berbentuk bulat telur dan berwarna hijau. *ijinya berbentuk bulat telur, keras dan berwarna hitam. 'emiliki akar tunggang. b. *agian tumbuhan yang digunakan %aun dan biji. 5ntuk ramuan insektisida nabati, daun dan biji sirsak perlu dihaluskan terlebih dahulu lalu di!ampur dengan pelarut. !. "andungan akti& *uah yang mentah, biji, daun dan akarnya mengandung senyawa kimia annonain. Selain itu bijinya mengandung minyak antara 6+65 . d. 4ama yang dikendalikan %aun dan bijinya dapat berperan sebagai insektisida, lar>asida, repellent, dan anti&eedant dengan !ara kerja sebagai ra!un kontak dan ra!un perut. (kstrak dau sirsak dapat diman&aatkan untuk menanggulangi hama belalang dan hama hama lainnya. 5

BAB III CARA KERJA


3.1 Alat dan Bahan 3.1.1 ALAT $. 5 *eaker glass 500 ml +. 5 0etri dish ,. 0ipet tetes 6. 1elas ukur 50 ml 5. "ertas p4 uni>ersal 8. Thermometer :. Tali ra&ia ;. "ain kassa A. Stopwat!h $0. Spatula $$. gelas ukur +50 ml 3.1.2 BAHAN $. Air keran +. Larutan biji sirsak dengan konsentrasi $0 ,. Lar>a nyamuk $50 ekor

3.2

CARA KERJA UJI PENDAHULUAN LC 5 LARUTAN BIJI SIRSAK 1 ! TERHADAP LAR"A N#AMUK $ $@ Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan. +@ 9u!i terlebih dahulu alat yang akan digunakan. ,@ Labeli beaker glass $-5. 6@ Lakukan pengen!eran terhadap larutan biji sirsak dengan ketentuan# B%a&%' 1()%*a+a, &-nt'-l. B%a&%' 2 ( /3!. N$ . <$ E N+ . <+ $0 . <$ E 0,, . 500 <$ E $5 ml B%a&%' 3 ( /0!. N$ . <$ E N+ . <+ $0 . <$ E 0,6 . 500 <$ E +0 ml B%a&%' 0 ( /5!. N$ . <$ E N+ . <+ $0 . <$ E 0,5 . 500 <$ E +5 ml B%a&%' 5 ( /1!. N$ . <$ E N+ . <+ $0 . <$ E 0,8 . 500 <$ E ,0 ml 5@ 'asukkan masing masing lar>a nyamuk ,0 ekor ke dalam 5 buah petridish. 8@ 'asukkan larutan biji sirsak ke dalam beaker glass dengan konsentrasi yang telah ditentukan untuk masing masing beaker. :@ Tambahkan masing masing beaker dengan air hingga >olume total men!apai 500ml. ;@ 'asukanlah masing masing lar>a yang telah di 7

hitung ke dalam masing masing beaker glass se!ara bersamaan. A@ Lalu amatilah lar>a dalam masing masing beaker glass dalam inter>al waktu 5 menit, $0 menit, $5 menit, +0 menit, dan +6 jam. $0@ 9atatlah hasil pengamatan . $$@ *uatlah tabel hasil pengamatan. 3.3 CARA KERJA UJI N#AMUK $ $@ Siapkan alat an bahan yang akan digunakan. +@ 9u!i terlebih dahulu alat yang akan digunakan. ,@ Labeli beaker glass $-5. 6@ Lakukan pengen!eran terhadap larutan biji sirsak dengan ketentuan# B%a&%' 1()%*a+a, &-nt'-l. B%a&%' 2 ( /1!. PENGAMATAN LC 5

LARUTAN BIJI SIRSAK 1 ! TERHADAP LAR"A

N$ . <$ E N+ . <+ $0 . <$ E 0,$ . 500 <$ E 5 ml B%a&%' 3 ( /15!. N$ . <$ E N+ . <+ $0 . <$ E 0,$5 . 500 <$ E :,5 ml B%a&%' 0 ( /2 !. N$ . <$ E N+ . <+ $0 . <$ E 0,+0 . 500 <$ E $0 ml B%a&%' 5 ( /25!. N$ . <$ E N+ . <+ $0 . <$ E 0,+5 . 500 <$ E $+,5 ml 8

5@ 'asukkan masing masing lar>a nyamuk ,0 ekor ke dalam 5 buah petridish. 8@ 'asukkan larutan biji sirsak ke dalam beaker glass dengan konsentrasi yang telah ditentukan untuk masing masing beaker. :@ Tambahkan masing masing beaker dengan air gingga >olume total men!apai 500ml. ;@ 'asukanlah masing masing lar>a yang telah di hitung ke dalam masing masing beaker glass se!ara bersamaan. A@ Lalu amatilah lar>a dalam masing masing beaker glass dalam inter>al waktu 5 menit, $0 menit, $5 menit, +0 menit, dan +6 jam. $0@ Setelah +0 menit tutup beaker dengan kain kassa dan tali ra&ia. $$@ 9atatlah hasil pengamatan . $+@ *uatlah tabel hasil pengamatan.

BAB I" HASIL PENGAMATAN


0.1 TABEL HASIL UJI PENDAHULUAN LC.5 LARUTAN BIJI SIRSAK 1 !
Ph2 )3h3 K-n)%nt'a) , la'3tan *,4, ),')a& 8F+A 8F+; 8F+A 8F,0 8F,0 "ontrol 0,, 0,6 0,5 0,8 J35lah la'6a a7al ,0 ,0 ,0 ,0 ,0 5 1 15 2 20 Mat, 0 ,0 ,0 ,0 ,0 H,d38 ,0 0 0 0 0 5%n,t 5%n,t 5%n,t 5%n,t 4a5 0 0 0 0 0 0 + 0 0 +; 0 0 0 0 ,0 0 0 0 0 ,0 0 $ $ 0 +; K%5at,an la'6a K-nd,), la'6a

0.1.1 ANALISA HASIL UJI PENDAHULUAN LC 5 LARUTAN BIJI SIRSAK 1 ! TERHADAP LAR"A N#AMUK %ari hasil uji pendahuluan L9.50 Larutan Sirsak $0 dapat kita lihat bahwa semua lar>a nyamuk pada beaker glass mati. 4al itu dapat disebabkan karena pemberian konsenterasi larutan sirsak yang terlalu tinggi. 0ada larutan sirsak terdapat bahan akti& seperti annonain yang berpotensi membunuh lar>a nyamuk. 0.1.2 KESIMPULAN UJI PENDAHULUAN LC 5 LARUTAN BIJI SIRSAK 1 ! TERHADAP LAR"A N#AMUK %ari hasil uji pendahuluan L9.50 Larutan Sirsak $0 dapat disimpulkan bahwa konsentrasi yang digunakan dalam uji pendahuluan ini terlalu tinggi sehingga menyebabkan semua lar>a nyamuk mati. Sedangkan disini kita men!ari konsentrasi yang hanya dapat membunuh 50 beaker glass. dari jumlah lar>a nyamuk di tiap

10

0.2 TABEL HASIL UJI PENGAMATAN LC.5 LARUTAN BIJI SIRSAK 1 ! TERHADAP LAR"A N#AMUK
Ph2 )3h3 K-n)%nt'a) , la'3tan *,4, ),')a& :F,$ 8F,$ 8F,$ 8F,$ 8F,$ "ontrol 0,$ 0,$5 0,+0 0,+5 J35lah la'6a a7al ,0 ,0 ,0 ,0 ,0 5 1 15 2 20 Mat, 0 $; $A $A +: H,d38 ,0 $+ $$ $$ , 5%n,t 5%n,t 5%n,t 5%n,t 4a5 0 0 0 0 0 0 0 0 0 $; 0 0 0 0 $A 0 0 0 0 $A 0 0 $ 0 +8 K%5at,an la'6a K-nd,), la'6a

0.2.1

ANALISA UJI PENGAMATAN LC 5 LARUTAN BIJI SIRSAK 1 ! TERHADAP LAR"A N#AMUK %ari hasil uji pengamatan dapat kita lihat pada # *eaker glass $ tidak ada lar>a nyamuk yang mati ?kontrol@ *eaker glass + terdapat $; ekor lar>a yang mati dan sisa $+ ekor lar>a yang masih hidup. *eaker glass , terdapat $A ekor lar>a yang mati dan sisa $$ ekor lar>a yang masih hidup. *eaker glass 6 terdapat $A ekor lar>a yang mati dan sisa $$ ekor lar>a yang masih hidup. *eaker glass 5 terdapat +8 ekor lar>a yang mati dan sisi , ekor lar>a yang hidup. %apat kita lihat, pada beaker glass yang diberi larutan biji sirsak dengan konsentrasi 0,$ , lar>a nyamuk yang mati sebanyak $; ekor. )umlah tersebut lebih dari jumlah 0,$ kematian yang ditargetkan ?50 @. Namun dibandingkan dengan konsentrasi yang lainnya,konsentrasi menyebabkan kematian yang sedikit lebih banyak dari jumlah yang ditargetkan. 0ada biji sirsak terdapat bahan 11

akti& yang berpotensi membunuh lar>a nyamuk, yaitu annonain. 0.2.2 KESIMPULAN UJI PENGAMATAN LC 5 LARUTAN BIJI SIRSAK 1 ! TERHADAP LAR"A N#AMUK %ari hasil pengamatan dapat disimpulkan bahwa konsentrasi larutan biji sirsak yang dapat menyebabkan kematian 50 dari jumlah total adalah konsentrasi 0,$ . "arena pada konsentrasi itu menimbulkan kematian sebanyak $; ekor lar>a.

BAB "
12

PENUTUP
1.1 KESIMPULAN %ari keseluruhan per!obaan yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa belum ditemukan konsentrasi larutan biji sirsak yang dapat membunuh tepat 50 menyebabkan kematian yang mendekati 50 konsentrasi 0,$ . 0ada konsentrasi 0,$ kematian sebanyak $; ekor lar>a nyamuk. 1.2 SARAN Sebaiknya untuk penelitian selanjutnya spesies dan usia dari lar>a nyamuk harus diperhatikan. "arena jika dalam per!obaan terdapat berbagai spesies nyamuk dan dengan usia yang berbeda beda akan menyebabkan tingkat kematian yang beragam. dari adalah jumlah awal tiap beaker. Adapun konsentrasi yang menyebabkan

13

Anda mungkin juga menyukai