Blood Pressure? Hariadi Hariawan Dept of Cardiology & Vasc Medicine FK UGM / RSUP Dr Sardjito Yogyakarta
Chronobiology Penelitian tentang irama kehidupan dan implikasi kliniknya = chronobiology. Membuat obat dengan formulasi khusus manfaat terbaik untuk pengobatan chronotherapeutics agent. Circardian rhythms Pola sirkardian (circardian rhythms) adalah perubahan tekanan darah harian selama 24 jam 1) . ABPM-Ambulatory Blood Pressure Monitoring / 24 jam Kenaikan TD selama pagi hari. Pasien HTN : pola sirkardian Pagi hari - derajat TD sistolik dan diastolik > N, Penurunan TD tengah malam + (dipper) ; - (non dipper). 1) Markum HMS: 2009 J urnal Kardiologi Trough to peak ratio (TPR)
Indeks ini dipergunakan untuk mengetahui bagaimana efek obat hipertensi bekerja selama interval dosisnya. Rasio (%) : perbandingan antara penurunan TD pada waktu akhir pemberian obat (trough) dengan efek puncak obat tersebut (peak) 2) . TPR minimal 50%.
2) Elliot HL 1994 J Hypertens Suppl 12(5):529-33 Elliot HL. 1994. Trough: peak ratio and twenty-four-hour blood pressure control. J Hypertens Suppl 1994 Jul;12(5):S29-33. Cara mencapai efek obat selama 24 jam :
Menaikkan dosis OAH Bisa bekerja lama: GITS-Gastrio Intestinal Theurapeutic System COER-Controlled Onset Extended Realease Kombinasi dua obat TPR > 0,50
7 Monotherapy is usually inadequate therapy
BHS IV Poly pharmacy
Penggunaan pil OAH dengan kerja pendek memperpanjang daftar obat yang harus diminum (polifarmasi) Polifarmasi : pemakaian jenis obat yang multipel oleh seorang pasien , umumnya pada pasien geriatri 3)
3)Munger MA 2010.Drug Aging 27(11):871-83 Kepatuhan pasien (compliance)
Hipertensi - penyakit kronik yang paling sering Pengobatan yang tidak tertib adalah faktor paling penting dari berhasilnya pengendalian pasien hipertensi 4) . Hipertensi terkontrol pada populasi < 30% Non compliance penyebab utama terjadinya MI, stroke (93% di USA, 70% di UK) 5) .
Captopril : Efek jangka pendek frekuensi 2- 3 x sehari dibandingkan lisinopril (1 x sehari), memperbaiki kepatuhan pasien 3)
Obat efek jangka pendek dimanfaatkan untuk titrasi dosis obat.
Calsium Channel Blocker (CCB) 1995, Psaty dkk jurnal, case control study: CCB kerja pendek (nifedipin,diltiazem,verapamil) meningkatkan risiko MI 60% pada pasien dengan HTN dibandingkan dengan yang mendapat terapi diuretik atau BB 7) . Furberg dkk, (1995) : Penggunaan nifedipin jangka pendek meningkatkan mortalitas >16% pada pasien coronary heart disease (CHD), dan dose dependent 8) . Nifedipin regular tidak direkomendasikan untuk manajemen hipertensi.
7).Psaty BM 1995. J AMA 274:620-5 8) Furberg CD.Circulation 92(5): 1326-31 Nifedipine Dihydropyridines (nifedipine, nicardipine) menyebabkan gejala sakit kepala, flushing, takikardia dan edema perifer HTN urgency / emergency: Penggunaan nifedipin jangka pendek sublingual tidak direkomendasikan Karena kejadian iskemik akut 8) .
Kaplan-Meier analysis terhadap mortalitas total antara kelompok pemakai CCB dan tidak memakai CCB.
CCB Beberapa studi randomized : Nifedipin jangka pendek tidak efektif untuk mencegah kejadian kardiak. Nifedipin atau diltiazem jangka pendek pada pasien pasca MI meningkatkan 24% kejadian kardiak . Nifedipin atau diltiazem pada pasca MI tidak terbukti bermanfaat 10) .
10)Kinji Ishikawa 1997. Circulation:2:233 Dihydropyridine, terutama Nifedipin jangka pendek, menyebabkan reflek takikardia sekunder terhadap vasodilatasi arteri dan stimulasi terhadap sistem syaraf simpatis. Juga mengaktifasi RAAS 1)
KESIMPULAN
1. Tekanan darah mempunyai variasi harian dan meningkat pada saat bangun pagi selama pagi hari. 2. Penggunaan obat hipertensi yang mempunyai TPR minimal 50% 3. Kepatuhan pasien mempunyai peranan penting dalam pengandalian TD pada pasien hipertensi. 4. Obat hipertensi efek jangka pendek eg Nifedipin, tidak efektif untuk menurunkan TD bahkan beberapa dapat meningkatkan kejadian kardiak dan mortalitas.